Pada shear rate yang rendah, lelehan polimer akan mengalir melalui
kapiler, saluran dan pipa untuk menghasilkan aliran yang mulus. Namun
pada shear rate yang tinggi, beberapa jenis ketidakstabilan aliran dapat
terjadi pada permukaan ekstrudat dimana permukaan ekstrudat menjadi
kasar maupun tidak seragam pada bagian penampang, selain itu laju alir
tidak lagi steady melainkan mendadak.
Berbagai jenis ketidakstabilan akan menghasilkan berbagai macam
kecacatan pada permukaan ekstrudat. Permukaan yang menyerupai kulit
jeruk dan kulit ikan hiu merupakan cacat permukaan yang utama. Cacat
lainnya mleiputi cacat pada luas penampang seperti perubahan diameter
secara mendadak, terjadi putiran benang, dan permukaan kasar pada
penampang yang menyerupai aliran lava. Caca pada luas penampang
biasanya diikuti oleh peruubahan mendadak dari tekanan ekstrusi.
Biasanya, beberapa cacat di atas akan ditemukan berderetan seiring
dengan meningkatnya laju ekstrusi .
Beberapa mekanisme telah diajukan untuk menjelaskan ketidakstabilan
aliran, namun mekanisme sebenarnya masih belum jelas. Namun semua
cacat yang terjadi diduga berhubungan dengan melt elasticity. Dua jenis
fenomena dapat menyebabkan kebanyakan cacat yang terjadi. Pertama,
permukaan kasar dan beberapa cacat pada luas penampang disebabkan
oleh fenomena slip-stick pada bagian polimer yang mendekati dinding.
Yang kedua, cacat yang terjadi pada luas penampang disebabkan oleh
patahan dari lelehan polimer. Kedua jenis fenomena dapat terjadi.
Fenomena slip-stick sering terjadi pada kapiler maupun dekat keluaran
dari kapiler. Namun, fenomena patahan biasanya terjadi pada daerah
dekat masukan kapiler. Patahan lelehan biasanya disebabkan oleh tensile
stress daripada shear stress. Tensile stress terjadi ketika ukuran dari
saluran berasal dari ukuran besar menjadi ukuran kecil. Efek ini
diilustrasikan oleh gambar 4 bab 7. Perubahan pada luas penampang
tidak perlu drastis namun bisa berupa runcingan bertahap. Semakin kecil
perubahan drastis pada luas penampang atau runcingan semkain kecil,
semakin kecil tensile elongation dari polimer mengalir melalui alat. Jika
tensile stress ataupun tensile elongation terlalu besar, lelehan polimer
akan patah menyerupai patahnya karet gelang. Ketika lelehan polimer