Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INDUSTRI
PENGETAHUAN DASAR
LISTRIK
PENDAHULUAN
Pada dasarnya listrik
merupakan
tenaga alam yang telah ada sejak
diciptakan
alam
semesta
ini.
Berdasarkan
percobaan-percobaan
yang telah dilakukan oleh para ahli,
listrik berasal dari adanya gerakan
elektron-elektron dalam mengelilingi
inti atom.
Teori Elektron
Sebuah atom terdiri dari bagian kulit dan inti. Kulit atom
diisi oleh sejumlah elektron yang bermuatan negatif.
Elektron-elektron ini bergerak mengelilingi inti atom
dalam satu atau lebih lintasan yang berbentuk lingkaran.
Lintasan-lintasan ini hanya dapat diisi sejumlah
elektrondalam aturan tertentu, yaitu setiap lintasa adalah
2n2 (n=banyaknya lintasa yang dimulai dari lintasan yang
terdekat dengan inti).
Bila elektron memiliki tenaga listrik negatif, maka
inti atom ditetapkan memiliki tenaga listrik positif. Dalam
suatu inti atom terdapat proton dan neutron, baik proton
maupun neutron keadaannya tidak dapat berpindahpindah dari satu atom ke atom yang lain.
Three-dimensional representation
showing the first energy-level shells.
The first shell can contain two
electrons, the second eight.
B.
B. Two-dimensional representation
of the carbon atom to show the
number of protons and neutrons in
the nucleus and the number of
electrons in the energy-level shells.
The first energy-level shell is full
because it contains two electrons.
The second shell contains four
electrons and so is half full.
Elektron Bebas
Sebuah atom terdapat lebih dari satu elektron. Elektronelektron ini merupakan kelompok-kelompok yang terdiri dari 1
elektron hidrogen, 2 elektron helium, 6 elektron pada karbon
dan lain-lainnya. Dari kelompok-kelompok elektron tersebut ,
akan terdapatlah elektron-elektron yang tidak termasuk
kedalam kelompoknya. Elektron-elektron ini terpaksa bergerak
pada garis edar yang paling luar dan paling jauh dari inti
atomnya. Dengan jauhnya dari inti atom dan lemahnya daya
tarik terhadap intinya, maka elektron ini mudah lepas dari
garis edarnya dan kemudian berpindah keatom yang lain
disekitarnya. Elektron yang mudah berpindah-pindah tempat
dari satu atom ke atom yang lain disebut elektron bebas
Elektron bebas banyak terdapat di dalam bahan-bahan
yang bersifat metalis, seperti: besi, tembaga, perak, emas dan
lainnya. Sedangkan bahan yang bersifat non metalis, seperti:
gelas, ebonit, kayu, mika dan lainnya sangat sedikit memiliki
jenis elektron bebas.
Di dalam terjadinya peristiwa kelistrikan, elektronelektron bebas inilah yang memegang peranan penting.
Aliran Listrik
Gerakan elektron bebas yang teratur akan menuju suatu
arah dengan ketetapan sebagai berikut: Apabila elektron
mengalir ke kanan, maka arus proton mengalir ke kiri.
Daya Elektromotoris
Untuk mendorong suatu benda diperlukan tenaga. Begitu pula untuk
menggerakan elektron-elektron agar dapat bergerak sebagaimana yang
diperlukan,memerlukan pula suatu tenaga. Tenaga yang dapat menggerakan
elektron-elektron dalam suatu penghantar disebut daya elektromotoris
(electromotive force) disingkat emf. Daya elektromotoris sering pula disebut
gaya gerak listrik (ggl).
Suatu alat atau pesawat yang dapat menghasilkan gaya gerak listrik
(daya elektromotoris) disebut sumber aliran elektron atau sumber listrik.
Sebagai sumber listrik atau pembangkit listrik, dikenal beberapa cara, yaitu:
Sumber
Arus Listrik
Aliran listrik (elektron) yang bergerak pada suatu
penghantar listrik dengan kecepatan tertentu disebut Arus
Listrik. Timbulnya arus listrik karena terdapatnya beda
potensial pada dua ujung penghantar. Sedangkan terjadinya
beda potensial pada dua tempat penghantar disebabkan
karena adanya salah satu ujung penghantar mendapatkan
suatu tenaga yang mendorong elektron-elektron untuk
berpindah tempat.
Seperti halnya dengan air, gerak aliran elektron ini
akan menuju pada tempat yang lebih lemah tekanannya.
Besar kecilnya arus listrik, tergantung dari tenaga yang
dihasilkan oleh pembangkit listriknya itu sendiri.
Difinisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118
milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik.
Hubungan antara laju arus atau kuat arus (I), jumlah muatan listrik (Q) dan
waktu(t) ditulis dengan rumus :
Tegangan Listrik
Menurut teori elektron, jika sebuah benda bermuatan positif
kalau benda tersebut kehilangan elektron dan jika bermuatan negatif
kalau benda tersebut kelebihan elektron. Dalam keadaan berbeda
muatan inilah munculnya tenaga potensial yang berada di antara
benda-benda itu. Tenaga potensial dapat menunjukan kemampuan
melaksanakan kerja. Oleh karena itu bila sepotong kawat penghantar
dihubungkan di antara kedua benda yang berbeda muatan
menyebabkan terjadinya perpindahan energi di antara benda-benda
itu. Peralihan energi ini berlangsung terus selama ada beda tegangan.
Terjadinya beda tegangan disebabkan tiap muatan mempunyai tenaga
potensial untuk menggerakan suatu muatan lain dengan cara menarik
atau menolak.
Beda tegangan dapat dihasilkan dengan memberikan tekanan
listrik dari suatu pembangkit listrik pada salah satu tempat
penghantar. Baterai atau generator dapat bertindak sebagai pompa
listrik untuk menghasilkan tegangan di antara dua titik. Satuan untuk
mengukur tegangan listrik adalah volt.
Beda tegangan di antara terminal-terminal dari PLN ada yang
110 volt atau 220 volt, beda tegangan di antara dua terminal aki
adalah 6 volt atau 12 volt, sedangkan beda tegangan pada baterai
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
Hambatan Listrik
Hambatan ialah gesekan atau rintangan yang diberikan
suatu bahan terhadap suatu aliran arus. Dengan adanya
gesekan atau rintangan ini, menyebabkan gerak elektron
berkurang. Hambatan-hambatan ini yang menghalangi
gerak elektron disebut resistansi. Jadi resistansi adalah
hambatan listrik, makin besar resistansi sebuah
penghantar, semakin kecil arus listrik yang mengalir.
Sedangkan alat resistansi disebut resistor atau tahana
(ditulis dengan notasi huruf R). Akibat adanya gesekan
atau rintangan (resistansi) pada aliran elektron, maka
sejumlah energi listrik berubah menjadi energi panas.
Resistor (hambatan) dapat pula berupa lampu atau
elemen pemanas. Tetapi kawat yang panjangpun dapat
memberikan hambatan tertentu.
Bila arus listrik mengalir pada jarak yang jauh (kabel yang
panjang), maka tahanan akan menjadi lebih besar.
Kesimpulannya, tahanan listrik pada suatu konduktor akan
berbanding lurus dengan panjang konduktor dan
berbanding terbalik terhadap luas penampang konduktor.
Bahan
Alumunium
Emas
Hambatan
0,03
0,022
Tembaga (lunak)
0,0167
Tembaga (keras)
Platina
Timah
0,0175
0,12
0,13
Bahan
Besi
Perak
(lunak)
Perak
(keras)
Seng
Baja
Kuningan
Hambatan
0,13
0,016
0,018
0,12
0,10 0,25
0,07
Hukum Ohm
Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan
listrik dalam suatu rangkaian dinyatakan dalam hukum ohm :
a. Bila hambatan tetap, arus dalam setiap rangkaian adalah
E
I
atau
E = I x R
atau
I =
E
R
Daya Hantar
Daya hantar didifinisikan sbb :
Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan
penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan
yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya
hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar
arus.
Dimana :
R = Tahanan kawat listrik [ /ohm]
G = Daya hantar arus [Y/mho]
Dimana :
R = tahanan kawat [ /ohm]
= panjang kawat [meter/m]
= tahanan jenis kawat [mm/meter]
q = penampang kawat [mm]
Daya Listrik
Pada lampu pijar, tenaga listrik diubah menjadi
bentuk tenaga cahaya dan panas. Andaikata sebuah lampu
menyala dalam waktu satu jam, maka selama itu lampu
menggunakan sejumlah tenaga tertentu. Bila lampu itu
menyala selama dua jam, sudah tentu lampu itu
menggunakan tenaga sebanyak dua kali lipat dari yang satu
jam.
Dari uraian diatas, dapatlah diambil suatu kesimpulan :
Jumlah tenaga yang digunakan, berbanding lurus dengan
waktu menyala lampu.
Bila kita meninjau jumlah tenaga yang digunakan dalam
satu detik (satuan waktu), maka akan didapat daya atau
penggunaan daya listrik.
Besaran daya ditulis dengan notasi huruf P,
Sedangkan satuan daya disebut Watt yang ditulis dengan
notasi huruf W. Dalam rangkaian listrik, dapat berbanding
Simbol
Dibaca
Perkalia
n
Satuan
Dasar
W
Watt
Daya Kecil
Daya Besar
mW
Milliwatt
kW
Kilowatt
MW
Megawatt
1 x 10-3
1/1.000
1 x 103
1.000
1x 106
1.000.000
Tenaga Listrik
Sejumlah daya listrik dapat berupa tenaga atau energi.
Dengan tenaga listrik kita bisa mendapatkan panas,
cahaya, gerakan dan lain-lain. Terjadinya tenaga listrik
bila ada elektron-elektron bebas yang didorong pada
suatu penghantar. Akibat adanya tekanan listrik maka
terbentuklah potensial listrik.
Satuan jumlah daya listrik dinamai Watt (Watt).
Apabila daya listrik (W) yang dapat menimbulkan daya
listrik (P) dalam waktu tertentu (t), maka besarnya
tenaga listrik dapat ditulis dengan rumus :
W
W
P
T
=
=
=
=
P x t
Tenaga listrik dalam kilowatt hour (KWh)
Daya listrik dalam kilowatt (KW)
Waktu dalam jam (hour)
Difinisi : rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm2 luas
penampang kawat
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat
arus dan penampang kawat.
Rapat Arus.
Dimana :
S = Rapat arus [ A/mm]
I = Kuat arus [ Amp]
q = luas penampang kawat [ mm]
RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui
beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan
Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada
suatu rangkaian harus tertutup.
Hubungan Seri
Yang dimaksud dengan hubungan seri adalah : jika beberapa
lampu dihubungkan secara berderet satu sama lain, sehingga
arus mengalir secara beranting dimulai dari yang pertama,
kedua, ketiga dan seterusnya. Selain lampu, hubungan seripun
sering diterapkan dalam pemasangan sel-sel sumber listrik dari
prinsip kimia. Misalnya: Jika beberapa sel dihubungkan secara
berderet satu sama lain, dimana bagian positif dari sel pertama,
dihubungkan dengan bagian negatif dari sel kedua, dan
seterusnya, maka kita dapatkan sejumlah tiga sel dalam
berhubungan secara seri.
Hubungan Paralel
Jika beberapa lampu dihubungkan dalam dua jepitan yang sama, maka lampulampu tersebut dinamakan hubungan paralel atau hubungan sejajar. Dalam
pemasangan baterai atau sel yang dihubungkan secara paralel haruslah
bagian positif dihubungkan ke bagian positif, sedangkan bagian negatif
dihubungkan kebagian negatif. Dalam hal ini masing-masing baterai/ sel
haruslah mempunyai gaya gerak listrik (ggl) yang sama
V
R1
alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik
adalah amperemeter
MAKASIH