BERKOMUNIKASI
MELALUI TELEPON
A. RESPON UNTUK PANGGILAN TELEPON
TATA CARA MENGGUNAKAN TELEPON
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ETIKA BERTELEPON
Etika bertelepon adalah tata cara atau aturan-aturan yang baik mengenai cara menelepon.
Etika bertelepon yang harus diperhatikan secara umun, antara lain :
Mengangkat dengan segera bila telepon berdering
Memperkenalkan diri terlebih dahulu bila menerima atau menghubungi seseorang melalui
telepon
Menggunakan bahasa yang formal, baik, sopan dan tepat
Menyapa telepon dengan sebutan ibu/bapak
Berbicara dengan jelas, ramah, dan menyenangkan
Bertanya dengan bijaksana
Mengucapkan terima kasih dan salam pada bagian akhir pembicaraan
Meletakkan gagang telepon dengan pelan
Etika bertelepon harus diperhatikan secara khusus, antara lain:
1.
Sebaiknya menggunakan bahasa yang resmi, terutama kepada orang yang belum akrab atau
belum mengetahui identitas orang yang berbicara di telepon
Meskipun tidak terlihat oleh lawan bicara, namun suara mungkin akan terdengar oleh lawan
bicara dan hal ini sangat tidak sopan.
pada saat bertelepon, selain penggunaan bahasa hrus efektif dan efisien, maka intonasi suara
pun harus diperhatikan.
Kata-kata diucapkan secara jelas, tekanan pada kata-kata yang penting,volume suara (rendah
dan nyaringnya).
Nada suara tidak boleh datar (perhatikanlah jeda antar kata).
Persiapkan lebih dahulu materi yang akan disampaikan kalau
menelepon.
akan
dikatakan,
mengangkat, maka si penelepon akan merasa kesal dan bertanya-tanyamengenai keadaan tempat
yang dihubunginya.
Telepon yang berasal dari saluran langsung, tidak melalui
operator,
berbeda
berada
salah sambung
Bila penelepon akan menghubungi pimpinan, maka ada
harus diperhatikan, yaitu kita
dengan sebutan ibu atau bapak. Meskipun penelepon orang yang sudah dikenal namun
kita harus menyampaikan salam dan menyapanya
dengan
bertelepon
Menyebutkan identitas diri, kantor atau perusahaan
mencatat hal-hal penting dalam lembar pesan telepon (LPT)
hormat
sesuai
dengan
tetap
etika
tidak sopan. Sebaiknya mohon kepada penelepon agar mengulangi lagi maksudnya natau kita
sendiri mengulang kembali maksudnya (konfirmasi)
Jika penelepon belum memberitahukan identitasnya, mintalah
identitas dengan jelas dan
suara lesu
mengadu,
tanganilah
dengan
tegas.
Mendengarkan dengan seksama apa yang diinginkan
penelepon
(jadilah
pendengar
yang baik)
Menjawab setiap pertanyaan dengan jelas, singkat dan tepat.
Menyebut nama penelepon dengan tepat, jangan sampai
dan perhatian ialah
caring
Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat masalah konsumen atau penelepon.
commited
Merasa terikat dengan organisasi, tidak melemparkan masalah kepada orang lain dengan
alasan bukan tugas atau urusan atau masalah pribadi.
confident
Penuh keyakinan dalam mengatasi masalah. Penerima telepon tidak boleh bersikap
merendahkan diri-sendiri.
considerate
bersahabat, menolong, dan mengerti emosi penelepon.
controlled
tidak terbawa emosi pada saat penelepon mengungkapkan kekecewaan(marah).Tetap
bersikap untuk sselalu
Creative
mampu menemukan cara-cara yang baik dalam menerima telepon
contagious
bersikap gembira, antusias, sejuk, damai pada penelepon
Ketika menerima telepon usahakanlah menerima dengan suara yang baik atau
phonogenic. Yang dimaksud dengan phonogenic adalah suara yang baik dalam bertelepon atau
menerima telepon, yaitu suara yang memberi kesan santun, bersahabat, ramah dan penuh
perhatian.
Kriteria berbicara melalui pesawat telepon
berbicara dengan nada suara yang tidak tinggi dan tidak keras
penelepon
hold
(sebelumnya
perdengarkan musik
tanyakan
identitas
yang
dan
keperluannya).
Beritahu orang yang dimaksud bahwa ada orang yang
memeberitahukan
masalah
yang
diberikan,
apakah
akan
menunggu,
akan
menitip pesan.
Siapkan nomor teleponyang hendak dituju, perhatikan bahwa nomor telepon sudah tepat.
catatlah hal-hal pokok yang akan disampaikan kepada pihak yang dituju.
Pelaksanaan menelepon
Memutar atau menekan nomor telepon yang dituju dengan tepat
sesuai
tangan
kiri
dengan
dengan
dan
tangan
yang
kanan
minta maaf.
tepat.
Mencatat hal-hal penting.
Mengakhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.
Meletakkan gagang telepon dengan pelan.
1.
2.
Selamat
selamat sore.
3. pastikan bahwa nomor yang dituju tepat. Contoh :(022)
7505161
pagi,
selamat
siang,
4.
5.
kemukakan bahwa pimpinan ingin bicara dengan orang yang dimaksud. Contoh: Apakah Bapak
Drs. Tedi Basari ada di tempat? Bapak Ir. Arsil Tanjung ingin berbicara dengan beliau perihal
transaksi mobil. (penelepon jangan sampai menceritakan terlebih dahulu hal-hal yang akan
dikemukakan).
6.
Pastikan bahwa orang yang menerima telepon bersedia menyambungkan dengan orang yang
dituju oleh pimpinan.
7.
pimpinan.
b. Cara menelepon orang yang kedudukannya lebih bawah atau sama dengan pimpinan.
1.
2.
petang
3.
4.
5.
penelepon on the line terlebih dahulu dengan Bapak A, sebelum menyambungkan kepada
pimpinan (memastikan bahwa orang yang berbicara adalah orang yang dituju oleh pimpinan).
7.
orang
yang
dituju,
Cara mengidentifikasi berbagai percakapan atau panggilan telepon yang bernada mengancam
atau mencurigakan
penelepon menggunakan bahasa yang tidak santun
penelepon biasanya tidak mau menyebutkan identitas diri
penelepon berbicara dengan nada tinggi, tidak sabar dan cenderung kasar
kata-kata yang digunakan tidak bersahabat dan tidak masuk akal
Cara mengatasi penelepon yang bersikap mencurigakan
bersikap tenang, sabar, hati-hati namun waspada
tanyakan dengan sopan, apa keperluannya, dari mana,
terpancing
emosi
prosedur
dicarikan
perusahaan.
meja
telepon, isi
pimpinan
agar
mudah terlihat.
meletakan pesan telepon pada tempatnya kembali
Cara mencatat isi pesan:
jika pesan yang dismpaikan panjang, tulislah inti atau pokok pembicaraannya saja. Kalimat
utama dicatat sedangkan kalimat penjelasannya tidak perlu dicatat
diulang kembali isi pesan (konfirmasi), garis besarnya saja, supaya terhindar dari kesalahan.
pesan dapat dibuat berupa bagan agar lebih praktis.
Diposkan oleh Herni Dewi di 22.09
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
2011 (1)
o Januari (1)
Mengenai Saya
Herni Dewi
Lihat profil lengkapku