18 Trik Mendisiplinkan Anak
18 Trik Mendisiplinkan Anak
5. Beri Peringatan
Jika anak tahu aturan yang telah Anda buat, pada usia tertentu, Anda hanya perlu
bertanya padanya, ketika melakukan pelanggaran. Dia akan langsung merasa segan
pada Anda, karena ada konsekuensi atau sanki yang harus diterimanya segera,
setelah pelanggaran dibuat. Jika Anda terbiasa membuat batasan peringatan sampai
hitungan 5, kali ini kurangi sampai hitungan ke 3, sehingga anak akan belajar untuk
segera mengubah sikap setelah diberi peringatan.
6. Beri Alasan
Jika anak bermain-main dengan benda tajam, Anda tentu harus lebih berhati-hati
memperingatinya. Terangkan dengan bahasa yang jelas dan sederhana, apa yang
akan Anda lakukan dan sebutkan alasannya. Misalnya, "Mama simpan pisaunya ya,
Sayang, nanti bisa melukai tanganmu!" Atau, "Mama minta kamu jangan main air
ya, nanti lantainya jadi licin dan bisa bikin kamu terjatuh."
7. Jangan Tunda Hukuman
Jika Anda ingin menghukum anak yang tidak disiplin, hukumlah segera setelah Anda
tahu dia tidak disiplin. Jangan sampai Anda menunda memberi hukuman padanya.
Sebab, anak-anak tidak akan mau menerima hukuman beruntun atau mengulangi
kesalahan. Berilah hukuman yang mendidik, seperti menyapu lantai, merapikan
tempat tidur, tidak main play station atau barbie, atau membersihkan kamar mandi.
8. Tetap Tenang
Marah sambil berteriak, membentak, atau menceramahi anak tanpa henti, akan
membuat Anda menjadi orang yang melakukan tindak kekerasan verbal terhadap
anak. Tindakan ini justru bisa merusak rasa penghargaan diri pada anak Anda.
Akibatnya, anak jadi tidak memiliki rasa pede di ahdapan orangtuanya.
9. Bertekuk Lutut
Menunduklah saat berbicara pada Si Kecil, terutama saat memberi kritikan padanya.
Tekuklah lutut Anda atau ambil posisi duduk di hadapnnya, agar pandangan mata
Anda sejajar dengannya. Dengan sikap seperti ini, Anda tak perlu merasa khawatir
akan kehilangan respek darinya. Justru sebaliknya, dia akan semakin menghormati
dan menghargai Anda sebagai orangtua.
10. Jangan Ceramah
Ajaklah Si Kecil ngobrol dan berdiskusi, dari pada diceramahi panjang lebar.
Meskipun tampaknya pernyataan ini tidak bernada keras, seperti, "Sudah berkali-kali
Mama bilang ..." Atau, "Setiap saat kamu kok ...", tetap memberi kesan seolah-olah
dia ditakdirkan untuk selalu mengecewakan Anda, apapun yang dia perbuat.
Cobalah gulirkan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Merokok, kan, enggak baik untuk
anak-anak, ya?" Atau, "Apakah kamu suka jika temanmu mengganggu terus di
sekolah, Nak?" Kritiklah sikapnya, jangan salahkan dirinya.
11. Tunjukkan Sikap Positif
Terlalu banyak waktu Anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk Si Kecil.
Sebaliknya, Anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian atas sikap
positifnya. Ada kalanya, sesekali Anda perlu mengucapkan, "Mama senang, lho, lihat
kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula."
begitu. Pada beberapa kasus, anak-anak dapat berterus terang tentang masalahnya
kepada orangtua. Namun, jika dia tak mau berterus terang, sementara Anda tidak
mempunyai cara lain untuk bertindak, tetaplah berpikir positif.
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=15611
__._,_.___