Anda di halaman 1dari 14

DISUSUN OLEH :

NOFITA CHAIRNI S. Farm


NOVITA SARI S. Farm
POPY RACHMAWATI S.Farm
PRICILIA ANIS K S.Farm 2
PRAMITA PURBANDARI S.Farm
SHINTA WIRASARI S.Farm
SUSI SUSILAWATI S.Farm
TAUFIQ NUR HENDARTO S.Farm

RESPON WANITA HAMIL /


LAKTASI TERHADAP OBAT

KEHAMILAN DAN
LAKTASI
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki pada janin
selama masa kehamilan. Selama kehamilan dan menyusui, seorang ibu
dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan kesehatan yang
membutuhkan obat.
Pada proses menyusui, pemberian beberapa obat (misalnya ergotamin)
untuk perawatan si ibu dapat membahayakan bayi yang baru lahir.
Keracunan pada bayi yang baru lahir dapat terjadi jika obat bercampur
dengan ASI secara farmakologi dalam jumlah yang signifikan.
Konsentransi obat pada ASI (misalnya iodida) dapat melebihi yang ada
di plasenta sehingga dosis terapeutik pada ibu dapat menyebabkan
bayi keracunan.
Karena banyak obat yang dapat melintasi plasenta, maka penggunaan
obat pada wanita hamil perlu berhati-hati.
Dalam plasenta obat mengalami proses biotransformasi

Pengraruh obat pada masa


kehamilan

Berdasarkan perkembangan janin.


1.

fase implantasi, (kehamiln << 3 minggu) pengaruh buruk yang


mungkin terjadi adalah terjadinya kematian embrio (abortus)

2.

Fase embrional atau oragonesis (kehamilan 3-9 minggu), pada fase


ini terjadi diferensiasi pertumbuhan untuk pembentukan organ-organ
tubuh, sehingga merupakan fase yang paling peka untuk terjadinya
malformasi anatomik (pengaruh teratogenik)
Jika pengaruh buruk obat mempengaruhi blastula yang sedang dalam
fase differensasi maka akan terjadi cacat

3.

fase letal (pada trimester ke 2 dan ke 3 kehamilan) Pengaruh buruk


senyawa asing terhadap janin pada fase ini tidak berupa malturasi
anatomik,melainkan gangguan pertumbuhan fungsi-fungsi fisiologik/
biokemik organ-organ.

Sensitivity of Specific Organs to


Teratogenic Agents at Critical
Stages of Human Embryogenesis

FARMAKOKINETIKA DAN
FARMAKODINAMIKA PADA
KEHAMILAN
1. Farmakokinetika
Sekresi
asam
lambung
( trimester 1,2)

kadar
estrogen &
progesteron

cairan
tubuh

aliran
darah ke
ginjal

Perubahan
fisiologi
selama
kehamiilan

Gerakan
saluran
cerna

kelarutan
serum albumin.
>> obat bebas

2. Farmakodinamika
A. Mekanisme kerja obat ibu hamil
. efek obat pada jaringan reproduksi
(payudara, rahim) wanita hamil kadang diubah
oleh lingkungan endokrin yg disesuaikan dgn
tahapan kehamilan
. sedangkan efek obat pada jaringan maternal
lainnya tdk berubah secara bermakna
. cnth : insulin mngkn perlu untuk mengontrol KGD
pasien diabetes yg diinduksi kehamilan.

B.Mekanisme kerja obat pada janin.


Pemberian obat pd wanita hamil dgn janin sebagai target
Cnth:
kortikosteroid -> untuk stimulasi maturasi janin bila diduga
terjdi kelahiran pre-trem

C. Kerja obat teratogenik.


Paparan obat teratogen -> mempengaruhi struktur
perkembangan janin.
Cnth : Thalidomide

Paparan singkat -> kelainan perkembangan anggota badan


Resiko phocomelia terjadi mgg 4-7 masa kehamilan krn pd masa tsb
terjad perkembangan lengan dan kaki.

FARMAKOKINETIKA DAN
FARMAKODINAMIK PADA
MENYUSUI
Farmakokinetika
BM : semakin kecil BM obat dan sifat lipofilik >>
difusi obat co : litium, amfetamine (BM <<, lipofilik)
pKa : >>pKa, akan mengalami ionisasi didalam ASI
(pH=7,0 7,2) ion Trapped
Ikatan protein : >> berikatan dgn protein plasma
maternal << transfer

Farmakodinamika
Mekanisme kerja obat pada ibu menyusui dapat dikatakan
tidak berbeda. Sedangkan farmakodinamik obat pada bayi
masih sangat terbatas dipelajari. Kemungkinan sensitivitas
reseptor pada bayi lebih rendah.

Kategori obat untuk ibu hamil


menurut FDA (Food and Drug
Administration)

Kategori
Kategori
Kategori
Kategori
Kategori

A
B
C
D
X

: aman
: pemakaian terbatas
: efek negatif pada janin
: malformasi pada janin
: resiko tinggi malformasi
kontra indikasi mutlak

TATALAKSANA PELAYANAN FARMASI


UNTUK IBU HAMIL

Obat Yang Digunakan Pada Masa Kehamilan


Obat hanya diresepkan pada wanita hamil bila manfaat yang
diperolah ibu diharapkan lebih besar dibandingkan risiko pada janin
Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari pemakaiannya selama
trimester pertama kehamilan
Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara
luas pada kehamilan dan biasanya tampak aman diberikan dari pada
obat baru atau obat yang belum pernah dicoba secara klinis
Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu
sesingkat mungkin
Hindari polifarmasi
Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan pemantauan
10
pengobatan pada beberapa obat (misalnya fenitoin, litium)

Tabel obat dengan efek samping


bermakna atas fetus
Trimes
Obat
ter
Efek
Pertam
Aminopterin a
beberapa kelainan menyolok
penggunaan menahun dapat menyebabkan
Barbiturate Semua ketergantungan nenonatus
penggunaan menahun dapat menyebabkan
Diazepam
Semua ketergantungan nenonatus
dietilstilbest
adenosis vagina, adenokarsinoma sel bening
rol
Semua vagina
Eetanol
Semua resiko tinggi sindroma alkohol fetus
Fenitoin
Semua falatum dan bibir sumbing
penggunaan menahun dapat menyebabkan
Heroin
Semua ketergantungan nenonatus
klorampenik
11
ol
Ketiga peningkatan sindroma bayi abu abu

TATALAKSANA PEMBERIAN
OBAT PADA WANITA MENYUSUI

Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari. Jika


pengobatan memang diperlukan, perbandingan manfaat/risiko harus
dipertimbangkan pada ibu maupun bayinya.
Neonatus (dan khususnya bayi yang lahir prematur) mempunyai risiko
lebih besar terhadap paparan obat melalui ASI. Hal ini disebabkan oleh
fungsi ginjal dan hati yang belum berkembang, sehingga berisiko
terjadi penimbunan obat
Harus dipilih rute pemberian dan pembagian obat yang menghasilkan
jumlah kadar obat terkecil yang sampai pada bayi
Jika suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi harus
dipantau secara cermat terhadap efek samping yang mungkin terjadi
Sebaiknya dihindari obat baru, yang hanya memiliki sedikit data
informasi.
12

Tabel Obat yang lazim digunakan dan


eksresinya dalam air susu ibu.
Obat

efek
pada
bayi

Ampicilin

minimum

Aspirin

minimum

Diazepam
Digoksin

bermakna
minimum

Dikumarol

minimum

Etanol

sedang

Fenitoin

sedang

Komentar
Tanpa efek samping bermakna; mungkin kejadian
diare atau sensitisasi alergi
dosis sekali sekali mungkin aman; dosis tinggi
mungkin menimbulkan konsentrasi bermakna pada
air susu ibu
akan menyebabkan sedasi pada bayi yang minum
ASI; dapat timbul akumulasi pada nenonatus
Jumlah yang memasuki air susu ibu tidak bermakna
Tidak dilaporkan efek samping; mungkin bijaksana
mengawasi waktu protrombin bayi
Ibu yang minum dalam jumlah sedang tidak
mungkin menimbulkan efek pada bayi; ibu yang
mengkonsumsi dosis besaar dapat menimbulkan
efek alkohol pada bayi
Jumlah yang memasuki air susu ibu mungkin
13cukup
untuk menyebabkan efek samping pada bayi

Thank you
14

Anda mungkin juga menyukai