PSIKOLOGI
WANITA MASA MENOPASUE
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kebidanan
Dosen Pembimbing : Setyo Mahanani Nugroho, SST, M.Kes
Disusun oleh :
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Whentin
Eviana Maya S
Sarah Pratama
Ayu Ari L
Suryani
Kiki Rizki
(14140062)
(14140072)
(14140095)
(14140100)
(14140104)
(14140112)
Kelas : B11.2
Menjadi tua sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi wanita.
Kekhawatiran ini mungkin berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan
menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Kondisi tersebut
memang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Padahal, masa merupakan
salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya,
seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa
reproduksi. Namun, munculnya rasa kekhawatiran yang berlebihan itu
menyebabkan mereka sangat sulit menjalani masa ini.
Sebenarnya, sulit atau mudahnya menjalani masa manopouse pada
sifatnya sangat individual. Memang, wanita menopause akan mengalami
berbagai fungsi tubuh yang menurun sehingga akan berdampak pada
ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Keluhan ketidak nyamanan
inibisa disikapi secara berbeda pada setiap wanita. Apabila wanita dapat
berfikir positif maka berbagai keluhan dapat dilalui dengan lebih mudah.
Namun sebaliknya, apabila wanita tersebut berfikir negatif maka keluhan.
keluhan yang muncul semakin memberatkan dan menekan hidupnya.
Setelah mengalami menstruasi sejak usia pubertas dan berlangsung terus
selama masa subur (produktif), wanita akan sampai pada penurunan fungsi
hormonal yang mengakibatkan menurun dan berhentinya menstruasi. Dengan
berakhirnya haid, proses ovulasi dan pembuahan sel telur juga berhenti.
Segenap aparat kelenjar mengalami hambatan pengurangan aktivitasnya.
Organ kelamin turut mengalami proses atrofi, menjadi kisut dan mundur
fungsinya. Akhirnya, segenap bagian tubuh lambat laun menampakkan gejala
ketuaan. Fese demikian ini pada wanita disebut menopause (men = bulan,
pause = berhenti).
Fase menopause disebut pula sebagai periode klimakterium (climacter =
tahun perubahan/pergantian tahun yang berbahaya). Menopause merupakan
peristiwa fisiologis alamiah. Terjadi setelah berhentinya menstruasi selama 1
tahun. Biasanya, menstruasi mulai berkurang (taper off) selama 2-5 tahun,
paling sering antara umur 48 55 tahun, rata-rata pada umur 51,4 tahun.
Kaplan & Sadock (1991) menyebutkan berbagai gejala psikologis
2
pada
menopause.
c. Memberi pengetahuan tentang tahapan pada masa manopause.
3
masa
makalah ini.
Mengembangkan pemahaman Siswa/siswi tentang psikologi pada masa
menopause.
Meningkatkan keterampilan para Mahasiswa dalam membuat makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Manopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang
mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah
saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut
sebagai perubahan kehidupan.
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa,
pasico artinya periode atau tanda berhenti. Jadi menopause artinya
berhentinya secara degeneratif menstruasi. Menopause adalah
berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai
penurunan fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian
dari tubuh perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda ketuaan
Menopause merupakan periode akhir dari menstruasi (kira-kira 1
tahun) pada wanita yang berumur 45-60 tahun.
International Menopause Society (IMS), pada tahun 1999,
menyampaikan rekomendasi berdasarkan definisi WHO (1996).
Menopause alamiah (natural menopause) adalah berhentinya
menstruasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas
ovarium. Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea selama 12
bulan berturut-turut, tanpa ditemukan penyebab patologi atau fisiologi
yang jelas.
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak
arti.Men dan pauseis adalah kata pertama yang digunakan untuk
menggambarkan berhentinya haid. (Kasdu, 2002, h.9)
Websters Ninth New Collegiate Dictionary mendefinisikan menopause
sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi
antara usia 45 dan 50. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai
masa berhentinya haid sama sekali. (Kasdu, 2002, h.9)
Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG., dari Sub-bagian Endokrinologi dan
Immunologi Reproduksi Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSUPN
Ciptomangunkusumo Jakarta, menyebutkan menopause sebagai perdarahan
rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung telur. (Kasdu,
2002, h.10)
Menopause ialah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir.
Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya
satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih
panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur waktu terjadinya
menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola
kehidupan. (Wiknjosastro, 2007, h. 129)
Menopause rupanya ada hubungannya dengan menarche. Makin
dinimenarche terjadi, makin lambat menopause timbul; sebaliknya, makin
lambat menarche terjadi, makin cepat menopause timbul. (Wiknjosastro,
2007, h. 130)
Menopause merupakan masa krisis dalam kehidupan wanita yang
mendekati usia paruh baya. Berbagai macam penyakit akan timbul saat
wanita memasuki masa menopause ini, akibat berkurangnya jumlah
estrogen dalam tubuh.
2.2. Periode Manopause
Menurut (Prawirohardjo Sarwono, 2003) ada tiga periode menopause, yaitu:
1. Klimakterium
Periode klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi
dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause,
antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,
dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
2. Menopause
Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi,
dan bila sesudah menopause disebut paska menopause bila telah
mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium umumnya
terjadi pada usia 50-an tahun.
3. Senium
Periode paska menopause, yaitu ketika individu telah mampu
menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan
fisik antara usia 65 tahun. Beberapa wanita juga mengalami berbagai
gejala karena perubahan keseimbangan hormon. Bagian- bagian tubuh
dapat mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita seharusnya
tetap aktif secara fisik, mental, dan seksual sesudah menopause seperti
sebelumnya.
Menopause mulai pada umur yang berbeda pada orang-orang yang
berbeda umur yang umum adalah sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit
wanita memulai menopause pada umur 30-an, sementara wanita-wanita
lain mulainya menopause tertunda sampai umur 50-an.
2.3. Tahap Masa Menopause
Menurut (Prawirohardjo Sarwono, 2003) menopause di bagi dalam
beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejalagejala yang timbul pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang
tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang, jumlah darah yang
banyak, serta nyeri haid.
2. Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause.
Gejala-gejala yang timbul pada fase peri menopause antara lain siklus
haid yang tidak teratur, dan siklus haid yang panjang.
3. Menopause
Haid di alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh.
Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada
menopause antara lain keringat malam hari, mudah marah, sulit tidur,
siklus haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan vagina,
perubahan pada indera perasa, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi,
mudah lupa, sering tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, serta
depresi.
2.4. Tanda dan Gejala Menopause
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala menopause
(Angila, 2010)
1. Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat
mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi
kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang
sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
2. Kecemasan
10
5. Depresi
10
11
11
12
menopause.
Menganjurkan untuk berolahraga.
Memberi latihan penanganan stress.
Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn atau psikolog bila
perlu.
Dukungan Emosional
Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita
menopause.
Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami
kondisi istrinya.
Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.
Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang, harmonis dan
saling pengertian.
Dukungan Penghargaan
Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut merasa dihargai.
Memberi dorongan atau support sehingga wanita tersebut bisa percaya
diri.
Dukungan Instrumental
Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita
menopause.
Memberi bantuan materi (yang diberikan keluarga).
12
13
2. Masturbasi Klitoris
Banyak wanita yang dahulu selama masa produktif menjadi dinginbeku secara seksual, pada masa klimakteris ini tiba-tiba saja seksualitasnya
menjadi hangat mebara lagi, dan ia menjadi sensitive sekali. Akan tetapi,
ada juga wanita-wanita yang selama periode produktifnya memiliki
seksualitas yang normal, justru pada usia klimakteris ini mereka menjadi
beku dingin secara seksual.
Adakalanya pada wanita menopause timbul semacam seksual yang
luar biasa hangat membara lagi ia sensitive sekali sehingga wanita tersebut
melakukan masturbasi klitoris (onani kelentit).
Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi :
Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara sehat.
Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan untuk mendapat
terapi.
Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan
hubungan sex.
Mengkomunikasikan masalah pada suami dan diharapkan suami mau
membantu memecahkan masalah, mamberi dukungan kepada istrinya.
3. Ide Delerius
Ide Deleriusmadalah ide yang berisikan kegilaan, nafsu-nafsu
petualanganjika pada usia pubertas sudah pernah muncul predisposisi
psiko somatis dan gejala psikis histeris, nafsu-nafsu petualangan dan
gangguan psikis lain, maka pada usia klimakteris ini predisposisi dan
gejala-gejala abnormal tadi akan muncul kembali. Biasanya gejala tersebut
berisikan ide delirius (kegilaan).
Cara mengatasi gangguan psikologis tersebut yaitu dengan:
Memberikan nasihat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
Memberikan nasihat mengembangkan pikiran-pikiran atau ide yang
positif dalam kehidupannya.
14
merasa muda bagaikan gadis remaja dan selalu meyakinkan diri sendiri
bahwa ia berambisi atau mampu memulai kehidupannya dari awal lagi.
Cara mengatasi gangguan psikologis tersebut yaitu:
Memberi nasehat agar aktifitas yang dilakukan dapat mengarah ke halhal yang positif contohnya berolahraga, menghadiri ceramah, dll dan
mengisi waktu dengan kegiatan yang memperdalam kebudayaan atau
bakat, misalnya melukis, dll.
Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan atau bakat.
5. Infantile
Infantile pada masa menopause adalah sifat kekanak-kanakan yang
timbul setelah puber kedua ini. Saat menopausemuncul kembali ingatan
masa kecil, keceriaan, harapan, permainan, lepas, gembira, asyik, dan
masih banyak suasana kegembiraan yang menyertai. Pada masa
menopause infantil ini rasa keinginan selalu ingin terpenuhi, layaknya
seperti anak-anak.
6. Insomnia
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan
tidur. Sejumlah faktor dikombinasikan dalam menopause mengganggu
tidur. Tingkat hormon, masalah kesehatan, gaya hidup, dan ketegangan
situasional semua berperan dalam hal ini.
Setelah usia 40 atau 45 tahun, wanita mungkin mengalami kesulitan
untuk bisa tidur atau tetap tidur:
Penurunan kadar hormon
Kemerahan dan berkeringat di malam hari.
Depresi dan kecemasan.
Masalah fisik lain seperti kesulitan bernapas, masalah tiroid, sakit dll.
Penggunaan kafein, alkohol nikotin yang berlebihan, atau penggunaan
beberapa suplemen.
Masalah Sosial dan keluarga seperti orang tua yang sakit, perceraian,
kekhawatiran pekerjaan, masalah keuangan dll.
Berbagai obat-obatan digunakan untuk ketidaknyamanan fisik yang
berbeda.
Untuk masalah ini, semakin wanita kehilangan tidur karena gejala
menopause, gejala insomnia akan lebih jelas terjadi. Kemurungan akan
menjadi lebih intens, kelelahan ekstrim menjadi umum.
14
15
15
16
Tuhan.
Aktifitas social dan agama dapat memberikan kepuasan batin,
memperkaya iman dan memberikan rasa berserah diri kepada-Nya.
Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian dan dorongan
anggota kelurga akan membantu mengurangi gejala yang timbul,
terasa ringan dan membawa kebahagiaan.
Pengobatan dengan esterogen dan kombinasi psikoterapi.
2.6. Studi Kasus
Menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari kehidupan
seseorang, dan sudah menjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang
berlangsung terus sepanjang kehidupan. Seseorang ibu yang berumur 50
tahun berangsur angsur merasakan suatu gejala berakhirnya masa subur
dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus
menstruasi, dinding liang rahim menjadi kering dan kaku, payudara menjadi
lembek, kulit berkeriput dan rambut menjadi kering dan berkeriput, timbul
kantung dibawah mata, dan perasaan kewanitaannya juga berubah sampai
ketika hubungan kelamin menjadi sakit, kulit mengendur, inkontinensia
(gangguan kontrol beremih) pada waktu beraktivitas, jantung berdebardebar, hot flushes ( peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba ), sakit kepala,
mudah lupa, sulit tidur, rasa kesemutan pada tangan dan kaki, nyeri pada
tulang dan otot.
Seiring dengan perubahan yang terjadi pada fisiknya ibu tersebut
merasa sering mengalami stres siklus haidnya mundur, merasa reaksi emosi
16
17
2)
Penyabab gejala yang dialami oleh ibu tersebut adalah tidak lain akibat
dari faktor dimana menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita
yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi
reproduksi yang dimulai antara umur 40 tahun sampai 55 tahun. Pada
masa menopause terjadi banyak sekali perubahan terutama pada
hormone-hormon
reproduksi
seperti
GnRH
(Gonadotropin
Hormone), FSH (Foilicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing
Hormone), estrogen dan progesteron. Kelima hormon ini sangat
berpengaruh pada masa menopause dimana salah satu contoh yaitu
apabila terjadi penurunan kadar estrogen, dapat mengakibatkan
gangguan keseimbangan hormonal yang dapat berupa gangguan
neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik, metabolik dan
gangguan siklus haid.
Penanganan yang dapat diberikan khusnya sebagai seorang bidan yaitu
berupa konseling dimana dengan diberikannya konseling diharapkan
mampu membantu pasien untuk mengatasi masalah yang sedang di
hadapi. Adapun beberapa konseling yang dapat diberikan kepada pasien
tersebut yaitu :
a) Memberikan konseling dan pendekatan kepada wanita yang
mengalami menopause agar dapat menerima bahwa menopause
adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita.
Pendekatan bukan hanya dilakukan kepada wanita yang mengalami
menopause, tetapi juga kepada suaminya, sehingga suami dapat
memahami dan menerima keadaan istrinya. Sehingga apabila
17
18
b)
3)
18
19
19
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh
setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional
yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran
yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik
dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan
pengetahuan tentang masalah menopause.
Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif
mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang
terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam
kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang
kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan
uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya
berarti, dan merasa diperhatikan.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Mencegah dan Mengatasi Gangguan Menopause Secara Alamiah. Prof.H.M.
Hembing Wijayakusuma. http://cybermed.cbn.net.id/detilhit.asp?
kategori=Hembing&newsno=48
Mengatasi Gangguan Emosional Pada Wanita Menopause.
Dra. M.Louise Maspaitella M.Psi. www.klinikmedis.com
Menopause. http://www.klikdokter.com/illness/\
Menopause. http://id.wikipedia.org/wiki/Me
http://id.wikipedia.org/wiki/Menopause
http://www.yukitabaca.com/2014/03/pengertian-tanda-gejala-menopause.html
21