Sop Parenteral
Sop Parenteral
SOP
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah I
yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep
Oleh Kelompok 11
Pradnja Paramitha Chandra Devi
1301460016
1301460038
Fatah Amrullah
1301460042
1301460060
POLTEKKES KEMENKES
No. Dokumen :
MALANG
SOP.KDM.026
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMBERIAN NUTRISI MELALUI
PARENTERAL
Unit: Laboratorium Keperawatan
No. Revisi :
00
Tanggal Terbit :
Halaman :
Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, MHs.
Pengertian
Suatu kegiatan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau
vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial) pada pasien yang tidak dapat
Indikasi
Tujuan
Alat-alat :
a. Alat steril
1. Bak instrument berisi handscoon dan kasa steril
2. Infus set steril
3. Jarum/wingnedle/abocath dengan nomer yang sesuai
4. Korentang dan tempatnya
5. Kom tutup berisi kapas alcohol
b. Alat tidak steril
1. Standart infuse
2. Perlak dan alasnya
3. Pembendung (tourniquet)
4. Plester
5. Gunting verban
6. Bengkok
7. Jam tangan
c. Obat-obatan
1. Alcohol 70%
2. Cairan sesuai anjuran dokter
4)
Persiapan Pasien
Persiapan Lingkungan
Prosedur Pelaksanaan
sebelumnya
9. Fiksasi kateter dan selang infus dengan plester
10. Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai intruksi
11. Tutup kulit dengan kassa steril
12. Merapikan pasien
13. Melepas handscoon dan mencuci tangan
14. Mencatat: tanggal dan jam pemberian cairan, macam cairan
C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan:
Tanyakan keadaaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
Obsevasi adanya komplikasi setelah pemasangan infus/ terapi
intravena (flebitis, infiltrasi, iritasi vena, hematoma,
tromboflebitis, thrombosis, spasme vena, dan kerusakan syaraf,
tendon dan ligament).
Pencegahan komplikasi pemasangan terapi intravena
a) Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus
baru
b) Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi
tanda infeksi
c) Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi
lain
d) Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi
penusukan
e) Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir
f) Tekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril, lalu cabut
jarum infus perlahan, periksa ujung kateter terhadap adanya
embolus
g) Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septik. Bekas-bekas
plester dibersihkan memakai kapas alcohol
h) Gunakan alat-alat yang steril saat pemasangan, dan gunakan
tehnik sterilisasi dalam pemasangan infuse
i) Hindarkan memasang infus pada daerah-daerah yang infeksi,
vena yang telah rusak, vena pada daerah fleksi dan vena yang
tidak stabil
j) Mengatur ketepatan aliran dan regulasi infus dengan tepat
k) Penghitungan cairan yang sering digunakan adalah
penghitungan millimeter perjam (ml/h) dan penghitungan tetes
permenit
2. Menyampaikan tindak lanjut jika ada keluhan bisa menghubungi
perawat di ruangan
3. Berpamitan
1. Komunikasi terapeutik
2. Menjaga keamanan pasien
DAFTAR RUJUKAN
Ford MJ, Robertson JE, Munro JF. Manua of Medica Procedures (terjemahan). Jakarta:EGC, 1995
Hidayat, Alimul Aziz. 2012. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC