Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3890);
2. Undang-undang .
: PERATURAN
MENTERI
PENDAYAGUNAAN
APARATUR
NEGARA
DAN
REFORMASI
BIROKRASI
REPUBLIK
INDONESIA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH
KEHUTANAN DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan
kehutanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. Penyuluh Kehutanan adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Penyuluhan Kehutanan adalah proses pengembangan
pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok masyarakat
sasaran agar mereka tahu, mau dan mampu memahami,
melaksanakan dan mengelola usaha-usaha kehutanan
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
sekaligus mempunyai kepedulian dan berpartisipasi aktif
dalam pelestarian hutan dan lingkungan.
4. Kehutanan ...
-6BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK
Bagian Kesatu
Rumpun Jabatan
Pasal 2
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan termasuk dalam
rumpun Ilmu Hayat.
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
(1) Penyuluh Kehutanan berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang penyuluhan kehutanan pada
instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
(2) Penyuluh Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan jabatan karier.
Bagian Ketiga
Tugas Pokok
Pasal 4
Tugas pokok Penyuluh Kehutanan adalah melakukan
kegiatan
persiapan,
pelaksanaan,
pengembangan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyuluhan kehutanan.
BAB III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 5
(1) Instansi
Pembina
Jabatan
Fungsional
Kehutanan adalah Kementerian Kehutanan.
Penyuluh
-7f.
pelaksanaannya,
dan
g. menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan
fungsional/teknis di bidang Penyuluh Kehutanan;
h. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan;
i.
memfasilitasi
pelaksanaan
Penyuluh Kehutanan;
j.
memfasilitasi
pembentukan
Penyuluh Kehutanan;
Jabatan
Fungsional
organisasi
profesi
melakukan
monitoring
dan
Fungsional Penyuluh Kehutanan.
evaluasi
Jabatan
b.
b.
c.
d.
-8b.
c.
d.
Kerja
Tahunan
metode
penyuluhan
berdasarkan
3) Pengorganisasian...
kerja/kemitraan
obyek
pelaksanaan
pelaksanaan
penyuluhan
3) Penyusunan pelaporan;
(5) Sub Unsur Pengembangan Profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c, terdiri atas:
a. Pembuatan karya tulis/karya
penyuluhan kehutanan;
ilmiah
di
bidang
dalam
organisasi
profesi
penyuluh
- 11 BAB VI
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Pasal 8
(1) Rincian kegiatan Penyuluh Kehutanan Tingkat Terampil
sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:
a. Penyuluh Kehutanan Pelaksana Pemula, meliputi:
1. Mengumpulkan data potensi wilayah tingkat desa
dan kecamatan;
2. Menyusun programa penyuluhan tingkat unit kerja
individu;
4. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk seri
foto;
5. Melakukan
kunjungan
kepada perorangan
tatap muka/anjangsana
perorangan
7. Melakukan
temu
wicara/sarasehan
kelompok sasaran sebagai peserta;
dengan
pemain dalam
tradisional dan modern;
data
potensi
wilayah
tingkat
kecamatan;
2. Mengolah data potensi wilayah tingkat Desa;
3. Menyusun programa penyuluhan tingkat unit kerja
individu;
5. Menyusun
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
flipchart;
6. Menyusun ...
- 12 6. Menyusun
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
brosur;
7. Menyusun
leaflet;
8. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk seri
foto;
9. Melakukan
kegiatan
demonstrasi
cara/hasil
percontohan kepada kelompok sasaran;
10. Melakukan
11. Sebagai
pemain dalam
tradisional dan modern ;
gelar
Seni
Budaya
programa
penyuluhan
kecamatan sebagai anggota;
tingkat
3. Menyusun
tingkat
programa
penyuluhan
kabupaten sebagai anggota;
sebagai anggota;
5. Menyusun rencana kerja tahunan perorangan/
individu;
6. Menyusun
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
materi
VCD/DVD/CD;
penyuluhan
dalam
bentuk
flipchart;
7. Menyusun
poster;
8. Menyusun
9. Melakukan
kegiatan
anjangsana
kepada
perorangan;
10. Melakukan
kegiatan
konsultasi
masalah kepada perorangan;
pemecahan
sasaran;
12. Melakukan ...
sasaran;
14. Sebagai peserta dalam kegiatan temu wicara/
moderator
dalam
kegiatan
temu
wicara/sarasehan dengan kelompok sasaran;
16. Melakukan
pendampingan
kegiatan
korporasi/
22. Memberikan
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga pemerintah;
masalah
23. Memberikan
masalah
24. Memberikan
masalah
perusahaan;
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga swasta;
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga swadaya masyarakat;
instrumen
wilayah tingkat desa;
identifikasi
data
potensi
programa
kecamatan sebagai ketua;
penyuluhan
tingkat
programa
penyuluhan
kabupaten sebagai anggota;
tingkat
5. Menyusun
6. Menyusun ...
sebagai anggota;
7. Menyusun programa penyuluhan tingkat unit kerja
sebagai anggota;
8. Menyusun rencana kerja tahunan perorangan/
individu;
9. Membuat naskah siaran media elektronik (radio,
TV)
10. Membuat
naskah
bentuk powerpoint;
11. Melaksanakan
materi
kaji
terap
penyuluhan
dalam
teknologi
kepada
perorangan;
12. Melakukan
kegiatan
anjangkarya
kepada
perorangan;
13. Melakukan
kegiatan
penyuluhan
ke
sekolah
lapang;
14. Melakukan kegiatan temu usaha dengan kelompok
sasaran;
15. Melakukan
kegiatan
demonstrasi
kepada kelompok sasaran;
cara/hasil
sasaran;
18. Melakukan
kegiatan
konsultasi
masalah kepada kelompok sasaran;
pemecahan
pembentukan
korporasi/
perusahaan;
- 15 26. Melakukan
koordinasi
dengan
lembaga
pemerintah;
27. Melakukan koordinasi dengan lembaga swasta;
28. Melakukan koordinasi dengan lembaga swadaya
masyarakat;
29. Memberikan
konsultasi/pemecahan
dengan lembaga nasional/internasional.
masalah
instrumen identifikasi
wilayah tingkat kecamatan;
2. Mengumpulkan
data
potensi
data
potensi
wilayah
tingkat
provinsi;
3. Mengolah data potensi wilayah tingkat provinsi;
4. Menganalisa
data
potensi
wilayah
tingkat
kecamatan;
5. Menyusun
programa
penyuluhan
kabupaten sebagai anggota;
tingkat
sebagai anggota;
7. Menyusun
individu;
9. Menyusun
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
materi
VCD/DVD/CD;
penyuluhan
dalam
bentuk
poster;
10. Menyusun
booklet;
11. Menyusun
12. Melakukan
kegiatan
anjangsana
kepada
perorangan;
13. Melakukan
kegiatan
konsultasi
masalah kepada perorangan;
pemecahan
- 16 14. Melakukan
kegiatan
anjangkarya
kepada
perorangan;
15. Melakukan kegiatan magang kepada kelompok
sasaran;
16. Melakukan
kegiatan
demonstrasi
cara/hasil
percontohan kepada kelompok sasaran;
17. Sebagai
diskusi
pendampingan
kegiatan
korporasi/
23. Memberikan
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga pemerintah;
masalah
24. Memberikan
masalah
25. Memberikan
masalah
perusahaan;
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga swasta;
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga swadaya masyarakat;
konsep
pengembangan
perencanaan penyuluhan sebagai peserta;
konsep pengembangan
baru penyuluhan sebagai peserta;
metode
instrumen identifikasi
wilayah tingkat kabupaten;
data
potensi
2.Mengumpulkan ...
- 17 2. Mengumpulkan
data
potensi
wilayah
tingkat
nasional;
3. Mengolah data potensi wilayah tingkat nasional;
4. Menganalisa
data
potensi
wilayah
tingkat
kabupaten;
5. Menyusun
programa
kabupaten sebagai ketua;
penyuluhan
tingkat
sebagai anggota;
7. Menyusun programa penyuluhan tingkat nasional
sebagai anggota;
8. Menyusun
individu;
10. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk power
point;
11. Menyusun
materi
penyuluhan
dalam
bentuk
website;
12. Menyusun
kegiatan
penyuluhan
ke
sekolah
lapang;
15. Melakukan kegiatan temu karya kepada kelompok
sasaran;
16. Melakukan kegiatan study banding/widya karya
temu
wicara/sarasehan
kelompok sasaran sebagai moderator;
dengan
18. Melakukan
dengan
temu
wicara/sarasehan
kelompok sasaran sebagai peserta;
sasaran;
20. Sebagai penyaji dalam kegiatan diskusi kelompok
pembentukan
korporasi/
perusahaan;
29. Memberikan
koordinasi
kepada
lembaga
pemerintah;
30. Memberikan koordinasi masalah kepada lembaga
swasta;
31. Memberikan
konsultasi/pemecahan
kepada lembaga nasional/internasional;
masalah
32. Menyusun
konsep
pengembangan
kebijakan
penyuluhan kehutanan sebagai peserta;
penyuluhan kehutanan;
34. Menyiapkan konsep pengembangan prosedur kerja
penyuluhan kehutanan;
35. Menyiapkan konsep pengembangan metode baru
kebijakan;
36. Menyiapkan
konsep
pengembangan
monitoring dan evaluasi;
sistem
37. Menyiapkan
bahan
/data/informasi/kajian
kebijakan pengembangan penyuluhan kehutanan
yang bersifat penyempurnaan;
38. Mendiskusikan
konsep pengembangan
teknik/metodologi/materi/sarana/alat
penyuluhan kehutanan;
39. Mendiskusikan
metode/teknis
aspek
bantu
pemantauan/
pengendalian;
40. Memilih
dan menetapkan
metode
pelaksanaan penyuluhan kehutanan;
evaluasi
kehutanan;
42. Menyusun laporan bulanan;
instrumen identifikasi
wilayah tingkat provinsi;
data
potensi
sebagai ketua;
4. Menyusun programa penyuluhan tingkat nasional
sebagai anggota;
5. Menyusun
6. Menyusun
rencana
perorangan/individu;
kerja
tahunan
sasaran;
11. Melakukan
kegiatan
kelompok sasaran;
temu
teknologi
12. Melakukan
temu
wicara/sarasehan
kelompok sasaran sebagai penyaji;
kepada
dengan
pengembangan
korporasi/
perusahaan;
19. Membangun
kemitraan
dengan
lembaga
pemerintah;
20. Membangun ...
masyarakat;
22. Melakukan
koordinasi
nasional/internasional;
dengan
lembaga
konsep
pengembangan
perencanaan penyuluhan sebagai narasumber;
konsep pengembangan
baru penyuluhan sebagai narasumber;
metode
27. Mendiskusikan
pengembangan
penyuluhan
bersifat penyempurnaan;
kehutanan
29. Menyusun
rancangan
pengembangan
teknik/metodologi/materi/sarana/alat
penyuluhan kehutanan;
yang
aspek
bantu
30. Menyusun
metode/teknis
pemantauan/
pengendalian penyuluhan kehutanan;
31. Menyusun
instrumen
penyuluhan kehutanan;
evaluasi
pelaksanaan
kehutanan;
33. Menganalisa
data
penyuluhan kehutanan;
evaluasi
pelaksanaan
instrumen identifikasi
wilayah tingkat nasional;
data
potensi
sebagai ketua;
4. Menyusun ...
individu;
5. Menyusun
sasaran;
7. Melakukan
kegiatan
kelompok sasaran;
temu
teknologi
8. Melakukan
temu
wicara/sarasehan
kelompok sasaran sebagai penyaji;
kepada
dengan
pertemuan
perlombaan;
penyuluhan
kehutanan
pada
secara
massal
dalam
bentuk
13. Melaksanakan
penyuluhan
kehutanan
pada
pertemuan secara massal dalam bentuk gelar
teknologi;
pengembangan
korporasi/
perusahaan;
16. Membangun
kemitraan
dengan
lembaga
kemitraan
nasional/internasional;
dengan
lembaga
pemerintah;
17. Membangun
18. Menyempurnakan
konsep
kebijakan penyuluhan kehutanan;
pengembangan
19. Menyempurnakan
konsep
pengembangan
perencanaan penyuluhan kehutanan;
rencana/desain
pengembangan
kajian
penyuluhan
kebijakan
kehutanan
yang
bersifat penyempurnaan;
24. Menganalisis
data/informasi
dan
merumuskan
teknik/metodologi/materi/sarana/alat
bantu
penyuluhan kehutanan;
26. Menyempurnakan
metode/teknis
pemantauan/
data
evaluasi
pelaksanaan
penyuluhan kehutanan;
28. Merumuskan
hasil
evaluasi
pelaksanaan
penyuluhan kehutanan;
29. Menyusun laporan bulanan;
30. Menyusun laporan semester; dan
31. Menyusun laporan tahunan.
(3) Penyuluh
Kehutanan
yang
melaksanakan
kegiatan
Kehutanan
Penyelia
yang
melaksanakan
Lampiran
yang
merupakan
bagian
tidak
Utama
yang
melaksanakan
kegiatan
angka
kredit
sebagaimana
tercantum
dalam
Pasal 9 ...
- 23 Pasal 9
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Penyuluh
Kehutanan yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk
melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 ayat (1) atau ayat (2), maka Penyuluh Kehutanan lain yang
berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan
penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang
bersangkutan.
Pasal 10
Penilaian
angka
kredit
pelaksanaan
tugas
sebagaimana
disusun
berdasarkan
tugas
pokok
yang akan
Penyuluh
Kehutanan
yang
melaksanakan
tugas
- 24 Pasal 12
(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat
diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat
Penyuluh Kehutanan, untuk:
a. Penyuluh
Kehutanan
dengan
pendidikan
Sekolah
Kehutanan
dengan
pendidikan
Sarjana
dalam
tidak
- 26 Pasal 15
(1) Penyuluh Kehutanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d, setiap tahun sejak menduduki
pangkatnya wajib memenuhi paling kurang 10 (sepuluh)
angka kredit dari tugas pokok Penyuluh Kehutanan.
(2) Penyuluh Kehutanan Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang IV/e, setiap tahun sejak menduduki
pangkatnya wajib memenuhi paling kurang 25 (dua puluh
lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.
Pasal 16
(1) Penyuluh
Kehutanan
yang
secara
bersama-sama
membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan
kehutanan, diberikan angka kredit dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka
pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluh
persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh
persen) untuk penulis pembantu;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka
pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%
(dua puluh lima persen) untuk penulis pembantu; dan
c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka
pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
(dua puluh persen) untuk penulis pembantu.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
BAB VII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 17
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit,
setiap
Penyuluh
Kehutanan
wajib
mencatat,
menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan
mengusulkan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
(DUPAK).
(2) Setiap Penyuluh Kehutanan mengusulkan secara hirarkhi
DUPAK kepada pejabat yang berwenang paling sedikit 1
(satu) kali dalam setahun
(3) Penyuluh Kehutanan yang dapat dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya, penilaian dan penetapan angka
kredit dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan.
BAB VIII ...
- 27 BAB VIII
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA
KREDIT, TIM PENILAI, DAN PEJABAT YANG MENGUSULKAN
ANGKA KREDIT
Bagian Pertama
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 18
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit:
a. Kepala
Badan
yang
membidangi
penyuluhan
Badan
yang
membidangi
penyuluhan
Daerah
Kabupaten/Kota
atau
pejabat
- 28 Bagian Kedua
Tim Penilai
Pasal 19
Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18, dibantu oleh:
a. Tim
Penilai
bagi
Kepala
Badan
yang
membidangi
jabatan/pangkat
paling
rendah
sama
jumlah
anggota
Tim
Penilai
sebagaimana
prestasi
kerja
Penyuluh
Kehutanan
dapat
Tim
Penilai
Kabupaten/Kota
belum
dapat
dan
susunan
Anggota
Tim
Penilai
ditetapkan oleh:
a. Kepala
Badan
yang
membidangi
penyuluhan
Badan
yang
membidangi
penyuluhan
Daerah
Kabupaten/Kota
atau
Pejabat
dapat
diangkat
kembali
untuk
masa
jabatan
berikutnya.
(2) Pegawai ...
Kehutanan
selaku
Pimpinan
Instansi
Pembina
eselon
II
yang
ditunjuk
yang
membidangi
ruang
IV/b
sampai
dengan
Penyuluh
IV/e
di
lingkungan
Kementerian
Kehutanan,
ruang
IV/a
di
lingkungan
Kementerian
Kehutanan.
c. Pejabat ...
kerja
kehutanan
pejabat
Provinsi
kepada
eselon
II
yang
membidangi
Sekretaris
yang
Daerah
ditunjuk
penyuluhan
Provinsi
yang
atau
membidangi
pangkat
Pembina,
golongan
ruang
IV/a
di
pangkat
Pembina,
golongan
ruang
IV/a
di
kredit
yang
ditetapkan
oleh
pejabat
yang
pengangkatan
dalam
jabatan,
- 32 Pasal 27
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Tingkat
Terampil harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Kehutanan;
b. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan
ruang II/a; dan
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang di angkat untuk pertama kali
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Tingkat
Ahli harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV
(D.IV) di bidang Kehutanan atau kualifikasi lain yang
ditentukan oleh Menteri Kehutanan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang
III/a; dan
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
(3) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) merupakan pengangkatan untuk mengisi
lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil.
(4) Calon Pegawai Negeri Sipil dengan formasi Jabatan
Fungsional Penyuluh Kehutanan setelah diangkat sebagai
Pegawai Negeri Sipil paling lambat 1 (satu) tahun harus
diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan.
(5) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), paling lama 2 (dua)
tahun setelah diangkat dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan, harus mengikuti dan lulus
pendidikan
dan
pelatihan
fungsional
di
bidang
penyuluhan kehutanan.
(6) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
yang tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di
bidang penyuluhan kehutanan, diberhentikan dari
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan.
Pasal 28
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dapat
dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi ...
pengalaman
di
bidang
penyuluhan
yang
ditetapkan
bagi
Pegawai
Negeri
Sipil
Penyuluh
Kehutanan
Tingkat
Ahli,
apabila
untuk
Jabatan
Fungsional
Penyuluh
jumlah
angka
kredit
kumulatif
yang
ditentukan.
(2) Penyuluh
diangkat
Kehutanan
menjadi
Tingkat
Penyuluh
Terampil
Kehutanan
yang
akan
Tingkat
Ahli
BAB X ...
- 34 BAB X
UJI KOMPETENSI
Pasal 30
(1) Penyuluh Kehutanan yang akan naik jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi, yang bersangkutan harus mengikuti
dan lulus uji kompetensi.
(2) Ketentuan mengenai uji kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) lebih lanjut ditetapkan oleh
Menteri Kehutanan selaku Pimpinan Instansi Pembina
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan.
Pasal 31
(1) Disamping
mengikuti
dan
lulus
uji kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Penyuluh
Kehutanan jenjang Madya yang akan naik jabatan ke
jenjang Utama harus mempresentasikan karya tulis/karya
ilmiah.
(2) Ketentuan
karya
tulis/karya
ilmiah
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut
oleh Menteri Kehutanan selaku Pimpinan Instansi
Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan.
BAB XI
FORMASI
Pasal 32
(1) Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2), pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Penyuluh
Kehutanan
dilaksanakan
sesuai
formasi,
dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam
jabatan Penyuluh Kehutanan dilaksanakan sesuai
dengan formasi jabatan Penyuluh Kehutanan yang
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam
jabatan Penyuluh Kehutanan dilaksanakan sesuai
dengan formasi jabatan Penyuluh Kehutanan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur
negara setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
(2) Penetapan ...
- 35 (2) Penetapan
formasi
Jabatan
Fungsional
Penyuluh
pada
ayat
(1),
(3) Formasi
Jabatan
Fungsional
Penyuluh
Kehutanan
Penyuluhan
dan
Pengembangan
SDM
Pelaksana
Teknis
(UPT)
yang
berkaitan
Kehutanan
Tingkat
Terampil
paling
Jabatan
Fungsional
Penyuluh
Kehutanan
- 36 BAB XII
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI,
DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Bagian Kesatu
Pembebasan Sementara
Pasal 33
(1) Penyuluh
Kehutanan
Pelaksana
Pemula,
pangkat
Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan
Penyuluh Kehutanan Penyelia, pangkat Penata, golongan
ruang III/c dan Penyuluh Kehutanan Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Penyuluh Kehutanan Utama, pangkat Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari
jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
sejak diangkat dalam jabatan dan/atau pangkat terakhir
tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan
untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi.
(2) Penyuluh Kehutanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki
pangkatnya terakhir tidak dapat memenuhi paling kurang
10 (sepuluh) angka kredit dari tugas pokok Penyuluh
Kehutanan.
(3) Penyuluh Kehutanan Utama, pangkat Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/e, dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki
pangkatnya terakhir tidak dapat memenuhi paling kurang
25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok dan
pengembangan profesi.
(4) Disamping
pembebasan
sementara
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Penyuluh
Kehutanan dibebaskan sementara dari jabatannya,
apabila:
a. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;
b. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Bagian Kedua
Pengangkatan Kembali
Pasal 34
(1) Penyuluh Kehutanan telah selesai menjalani pembebasan
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diangkat kembali dalam Jabatan
Fungsional Penyuluh Kehutanan setelah memenuhi angka
kredit yang disyaratkan paling lama 1 (satu) tahun.
(2) Penyuluh ...
tingkat
berat
berupa
Pasal 36
Pembebasan
sementara,
pengangkatan
kembali
dan
pemberhentian dari Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Pasal 34, dan Pasal
35 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
BAB XIII
PENURUNAN JABATAN
Pasal 37
(1) Penyuluh Kehutanan yang dijatuhi hukuman disiplin
tingkat berat berupa pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah, melaksanakan
tugas sesuai dengan jenjang jabatan yang baru.
(2) Penilaian prestasi kerja dalam masa hukuman disiplin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinilai sesuai
dengan jabatan yang baru.
BAB XIV
PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN
DAN ANGKA KREDIT
Pasal 38
(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan
Menteri ini telah dan masih melaksanakan tugas di bidang
penyuluhan kehutanan berdasarkan keputusan pejabat
yang berwenang, dapat disesuaikan/inpassing dalam
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Pelaksana
Pemula dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Berijazah ...
- 39 a. Berijazah SLTA;
b. Pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a;
c. Memiliki
pengalaman
di
bidang
penyuluhan
berlaku
selama
masa
Negeri
Sipil
yang
telah
menduduki
Jabatan
- 40 Pasal 41
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, semua ketentuan
pelaksanaan mengenai Jabatan Fungsional Penyuluh
Kehutanan dan Angka Kreditnya tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dan belum diubah berdasarkan Peraturan
Menteri ini.
BAB XVI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 42
Penyuluh Kehutanan yang mendapat penghargaan sebagai
Penyuluh Kehutanan Teladan dapat diberikan angka kredit
dengan ketentuan:
a. 50% (lima puluh pesen) angka kredit yang disyaratkan
untuk kenaikan jenjang dan/atau pangkat setingkat
lebih tinggi dengan rincian 80% (delapan puluh persen)
untuk unsur utama dan 20% (dua puluh persen) untuk
unsur penunjang, bagi Penyuluh Kehutanan Teladan
Tingkat Nasional.
b. 37,5% (tiga puluh tujuh koma lima persen) angka kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan jenjang dan/atau
pangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80%
(delapan puluh persen) untuk unsur utama dan 20%
(dua puluh persen) untuk unsur penunjang, bagi
Penyuluh Kehutanan Teladan Tingkat Provinsi.
c. 25% (dua puluh lima persen) angka kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jenjang dan/atau pangkat
setingkat lebih tinggi dengan rincian 80% (delapan puluh
persen) untuk unsur utama dan 20% (dua puluh persen)
untuk unsur penunjang, bagi Penyuluh Kehutanan
Teladan Tingkat Kabupaten/Kota.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur lebih
lanjut oleh Menteri Kehutanan dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
Pasal 44
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, semua Peraturan
yang merupakan ketentuan pelaksanaan Keputusan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
130/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
2 (dua) kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 32 Tahun 2011, dinyatakan tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
Pasal 45 ...
- 41 Pasal 45
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Keputusan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
130/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
2 (dua) kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 32 Tahun 2011, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 46
Peraturan Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Agustus 2013
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 September 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1096
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PANRB
Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik
Otok Kuswandaru
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
RINCIAN KEGIATAN
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT TERAMPIL DAN ANGKA KREDITNYA
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
Ijazah
60
Semua jenjang
Ijazah
Ijazah
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
40
25
15
9
6
3
2
1
0.5
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Sertifikat
1.5
Semua Jenjang
0.48
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
0.18
0.18
0.24
Pelaksana Pemula
Pelaksana Pemula
Laporan
0.60
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Laporan
Laporan
0.12
0.30
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
II
PENDIDIKAN
PERSIAPAN
PENYULUHAN
A. Penyusunan Programa
Jenjang
Jenjang
Jenjang
Jenjang
Jenjang
Jenjang
Jenjang
Jenjang
Jenjang
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
5
Laporan
6
0.40
7
Penyelia
Laporan
0.40
Penyelia
Programa
Programa
Programa
Programa
0.50
0.08
0.10
0.25
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Penyelia
Programa
0.25
Pelaksana Lanjutan
Programa
0.50
Penyelia
Programa
Programa
Programa
Programa
Rencana kerja
Rencana kerja
Rencana kerja
Rencana kerja
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.08
0.10
0.25
0.50
0.08
0.10
0.25
0.50
0.25
0.08
0.10
0.25
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Paket
Paket
Paket
Naskah
Naskah
Naskah
Naskah
Naskah
Naskah
0.12
0.16
0.40
0.13
0.32
0.64
0.12
0.30
0.60
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
c. Kabupaten
4. Menganalisa data potensi wilayah
Desa
5. Menyusun programa penyuluhan
a. Kecamatan
1) Ketua
2) Anggota
b. Kabupaten
Anggota
c. Provinsi
Anggota
e. Unit Kerja
Anggota
III PELAKSANAAN
PENYULUHAN
KEHUTANAN
B. Penyusunan rencana
kerja Tahunan
Perorangan/individu
C. Penyusunan kebutuhan
materi/metode/
informasi penyuluhan
kehutanan
1.
2.
3.
4.
A. Penyusunan materi
penyuluhan
a. Flipchart
b. Brosur
c. Leaflet
d. Poster
Pelaksana Lanjutan
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
5
Naskah
Naskah
Lembar
Lembar
6
0.32
0.64
0.12
0.16
7
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Naskah
Naskah
VCD/DVD/CD
Naskah
0.64
0.64
0.40
0.24
Penyelia
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.02
0.05
0.04
0.70
0.02
0.10
Pelaksana Pemula
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Pemula
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.40
0.25
0.36
0.20
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Laporan
Laporan
Laporan
0.20
0.08
0.40
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
laporan
Laporan
0.10
0.05
0.02
0.05
0.50
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana Pemula
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Laporan
0.10
Penyelia
Laporan
Laporan
0.02
0.02
Laporan
Laporan
0.05
0.10
Pelaksana
Pelaksana Pemula
Pelaksana Lanjutan
e. Booklet
f.
B. Penerapan metode
penyuluhan kehutanan
berdasarkan sasaran
Foto
Penyelia
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.06
0.10
0.20
0.25
0.50
Penyelia
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
0.40
0.10
Penyelia
Penyelia
Laporan
0.10
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
0.02
0.02
0.05
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.10
0.02
0.02
0.05
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.32
0.23
0.30
0.55
1.10
1.80
0.85
Pelaksana
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Laporan
Laporan
0.30
0.60
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Laporan
Laporan
MOU
0.30
0.60
1.30
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Penyelia
3. Massal
a. Ceramah
b. Elektronik
d. Pameran
e. Perlombaan
f. Jambore
g. Gelar teknologi
h. Seni Budaya
1) Tradisional
a) Sutradara
b) Pemain
2) Modern
a) Sutradara
b) Pemain
C. Pengorganisasian
sasaran penyuluhan
1. Kelembagaan kelompok
a. Memfasilitasi pembentukan kelompok
b. Melakukan pendampingan kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi pengembangan kelompok
2. Kelembagaan korporasi
a. Memfasilitasi pembentukan korporasi
b. Melakukan pendampingan kegiatan korporasi
D. Pembangunan jejaring
kerja/kemitraan obyek
penyuluhan
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
IV PEMANTAUAN
EVALUASI DAN
PELAPORAN
PELAKSANAAN
PENYULUHAN
KEHUTANAN
A. Penyusunan pelaporan
BUTIR KEGIATAN
4
3. Membangun jejaring dengan lembaga swadaya masyarakat
a. Konsultasi
b. Kemitraan
4. Membangun jejaring dengan lembaga nasional
Konsultasi
1. Bulanan
2. Semester
3. Tahunan
PENGEMBANGAN
PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/ 1. Membuat karya tulis/ karya ilmiah hasil penelitian /
karya ilmiah di bidang
pengkajian/ survei/ evaluasi di bidang penyuluhan kehutanan
penyuluhan kehutanan
yang dipublikasikan :
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
2. Membuat karya tulis/ karya ilmiah hasil penelitian /
pengkajian/ survei/ evaluasi di bidang penyuluhan kehutanan
ya tidak dipublikasikan :
ng
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
3. Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang penyuluhan
kehutanan yang dipublikasikan
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
4. Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang kehutanan yang
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
Laporan
MOU
0.30
1.30
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.80
0.03
0.04
0.10
0.20
0.05
0.06
0.15
0.30
0.06
0.08
0.20
0.40
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Pelaksana Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Buku
12.50
Semua jenjang
Naskah
6.00
Semua jenjang
Buku
Makalah
8.00
4.00
Semua jenjang
Semua jenjang
Buku
8.00
Semua jenjang
Naskah
4.00
Semua jenjang
Buku
7.00
Semua jenjang
Makalah
3.50
Semua jenjang
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
4
5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau
ulasan ilmiah di bidang penyuluhan kehutanan dalam
ilmiah
6. Membuat artikel
di bidang Penyuluh kehutanan yang
dipublikasikan
1. Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di bidang
kehutanan yang dipublikasikan
5
Naskah
6
2.50
7
Semua jenjang
Artikel
1.00
Semua jenjang
Buku
7.00
Semua jenjang
Naskah
3.50
Semua jenjang
Buku
3.00
Semua jenjang
Makalah
1.50
Semua jenjang
Buku petunjuk
1.50
Semua jenjang
Jam Pelajaran
0.03
Semua jenjang
kegiatan
kegiatan
kegiatan
3.00
2.00
1.00
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
SK
Kartu Anggota
1.00
0.50
Semua jenjang
Semua jenjang
SK
Kartu Anggota
DUPAK
0.50
0.35
0.50
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Piagam
Piagam
Piagam
3.00
2.00
1.00
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
B. Penerjemahan /
penyaduran buku dan
bahan-bahan lain di
bidang penyuluhan
kehutanan
BUTIR KEGIATAN
VI
PENUNJANG
KEGIATAN
PENYULUH
KEHUTANAN
D. Keanggotaan dalamTim
Penilai Angka Kredit
E. Perolehan Penghargaan/ Memperoleh penghargaan /tanda jasa Satya Lancana Karya Satya:
Tanda Jasa
1. 30 (tiga puluh ) tahun
2. 20 (dua puluh) tahun
3. 10 (sepuluh) tahun
NO.
UNSUR
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA KEGIATAN
3
4
F. Perolehan Ijazah lainnya Memperoleh Ijazah lainnya yang tidak sesuai bidang tugas
1. Diploma II
S
2. Sarjana
Muda/Diploma III
Ijazah
Ijazah
3.00
4.00
Semua jenjang
Semua jenjang
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
a
linan sesuai dengan aslinya
KEMENTEIAN PANRB
Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
Otok Kuswandaru
ttd
AZWAR ABUBAKAR
MENTERI P
ENDAYAGUNA
AN APARATU
R NEGARA
DAN REFORM
ASI BIROKRA
SI REPUBLIK
INDONESIA,
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
RINCIAN KEGIATAN
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT AHLI DAN ANGKA KREDITNYA
NO
UNSUR
SUB UNSUR
PENDIDIKAN
III PERSIAPAN
PENYULUHAN
KEHUTANAN
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
Ijazah
Ijazah
Ijazah
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
200
150
100
15
9
6
3
2
1
0.5
Semua jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Sertifikat
Semua Jenjang
0.19
0.38
0.60
0.80
Pertama
Muda
Madya
Utama
0.45
0.90
Pertama
Muda
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
Doktor
Pasca Sarjana
Sarjana/Diploma IV
lamanya lebih dari 960 jam
lamanya antara 641-960 jam
lamanya antara 481-640 jam
lamanya antara 161-480 jam
lamanya antara 81-160 jam
lamanya antara 31-80 jam
lamanya kurang dari 30 jam
C. Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan
A. Penyusunan Programa
penyuluhan kehutanan
Setiap
Setiap
Setiap
Setiap
naskah
naskah
naskah
naskah
instrumen
instrumen
instrumen
instrumen
Laporan
Laporan
NO
UNSUR
SUB UNSUR
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
Laporan
Laporan
0.15
0.30
Pertama
Muda
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.15
0.30
0.45
0.60
Pertama
Muda
Madya
Programa
Programa
0.50
0.25
Muda
Pertama
Programa
Programa
Programa
0.75
0.50
0.25
Madya
Muda
Pertama
Programa
Programa
Programa
1.00
0.75
0.50
Utama
Madya
Muda
Programa
Programa
Programa
Rencana kerja
Rencana kerja
Rencana kerja
Rencana kerja
0.75
0.50
0.25
0.25
0.50
0.75
1.00
Madya
Muda
Pertama
Pertama
Muda
Madya
Utama
a. Brosur
Naskah
0.32
Pertama
b. Leaflet
Naskah
0.30
Muda
c. Poster
Naskah
0.30
Madya
Naskah
0.32
Utama
BUTIR KEGIATAN
4
B. Penyusunan Rencana
Kerja Tahunan
Perorangan/Individu
III PELAKSANAAN
PENYULUHAN
KEHUTANAN
A. Penyusunan materi
penyuluhan kehutanan
2) Anggota
Menyusun rencana kerja Tahunan Perorangan/individu
Utama
d Booklet
2. Menyusun materi dalam bentuk media elektronik
NO
UNSUR
SUB UNSUR
B. Penerapan metode
penyuluhan kehutanan
berdasarkan sasaran
BUTIR KEGIATAN
4
a. Radio
b. TV
c. VCD/DVD/CD
d. Power point
e. website
3. Menyusun materi dalam bentuk seni budaya
a. Tradisional
1) Naskah
2) skenario
b. Modern
1) Naskah
2) skenario
1. Perorangan
a. Anjangsana
b. Konsultasi pemecahan masalah
c. Kaji terap teknologi
d. Anjangkarya
2. Kelompok
a. Sekolah lapang
b. Temu karya
c. Temu usaha
d.
e.
f.
g.
h.
Temu teknologi
Studi banding/widya karya
Magang
Demonstrasi cara/hasil
Sarasehan
1) Penyaji
2) Moderator
3) Peserta
i. Kursus tani
j. Diskusi kelompok
1) Penyaji
2) Fasilitator
3) Peserta
k. Konsultasi pemecahan masalah
3. Massal
a. Ceramah
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
Naskah
Naskah
VCD/DVD/CD
Naskah
Naskah
0.96
0.96
0.40
0.24
0.40
Madya
Madya
Pertama
Muda
Muda
Naskah
Skrip
0.88
0.60
Utama
Madya
Naskah
Skrip
0.88
0.60
Utama
Madya
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.02
0.04
1.05
0.05
Pertama
Pertama
Madya
Pertama
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.40
0.25
0.36
0.54
0.72
0.48
0.20
0.20
0.08
Muda
Muda
Muda
Madya
Utama
Madya
Muda
Pertama
Pertama
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.10
0.05
0.02
0.50
Madya
Muda
Pertama
Muda
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.10
0.02
0.02
0.10
Muda
Pertama
Pertama
Muda
Laporan
0.09
Madya
NO
UNSUR
SUB UNSUR
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.12
0.15
0.2
0.15
0.20
0.20
0.40
0.20
0.50
0.75
1.00
Utama
Madya
Utama
Madya
Utama
Pertama
Muda
Utama
Muda
Madya
Utama
Laporan
Laporan
Laporan
0.40
0.15
0.20
Muda
Madya
Utama
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.15
0.20
0.05
0.10
Madya
Utama
Pertama
Muda
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.15
0.20
0.05
0.10
Madya
Utama
Pertama
Muda
Laporan
Laporan
Laporan
0.80
0.75
1.10
Pertama
Pertama
Muda
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
1.80
0.85
1.95
2.60
Muda
Pertama
Madya
Utama
a. Konsultasi
Laporan
0.30
Pertama
b. Koordinasi
Laporan
0.60
Muda
BUTIR KEGIATAN
4
b. Elektronik
c. Streaming/tele conference
d. Pameran
e. Kampanye
f. Perlombaan
g. Jambore
h. Gelar teknologi
1) Tradisional
a) Sutradara
b) Pemain
2) Modern
a) Sutradara
b) Pemain
C. Pengorganisasian
sasaran penyuluhan
kehutanan
D. Pembangunan jejaring
kerja/kemitraan obyek
penyuluhan kehutanan
1. Kelembagaan kelompok
a. Memfasilitasi pembentukan kelompok
b. Melakukan pendampingan kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi pengembangan kelompok
2. Kelembagaan korporasi
a. Memfasilitasi pembentukan korporasi
b. Melakukan pendampingan kegiatan korporasi
c. Memfasilitasi pengembangan korporasi
1. Membangun jejaring dengan lembaga pemerintah
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
4
c. Kemitraan
IV. PENGEMBANGAN
PENYULUHAN
KEHUTANAN
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
MOU
MOU
1.95
2.60
Madya
Utama
Laporan
Laporan
MOU
0.30
0.60
1.95
Pertama
Muda
Madya
Laporan
Laporan
MOU
0.30
0.60
1.30
Pertama
Muda
Madya
Laporan
Laporan
MOU
0.80
1.20
3.00
Muda
Madya
Utama
konsep
0.45
Pertama
Laporan
0.90
naskah rumusan
0.63
0.21
0.92
Muda
Madya
Pertama
Utama
konsep
0.40
Pertama
0.80
Laporan
Laporan
naskah rumusan
0.69
0.23
1.20
Muda
Madya
Pertama
Utama
konsep
0.50
Pertama
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
4
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
1.00
Laporan
Laporan
naskah rumusan
1.41
0.47
2.16
Muda
Madya
Pertama
Utama
konsep
1.40
Muda
Laporan
Laporan
naskah rumusan
1.41
0.47
2.16
Madya
Pertama
Utama
konsep
0.36
Pertama
0.72
Laporan
Laporan
naskah rumusan
1.20
0.40
1.60
Muda
Madya
Pertama
Utama
Utama
konsep
1.60
Laporan
0.50
Muda
Laporan
0.90
Madya
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
4
V. PEMANTAUAN,
EVALUASI, DAN
PELAPORAN
PELAKSANAAN
PENYULUHAN
KEHUTANAN
B. Pengembangan aspek
teknik/metodologi/
materi/sarana/alat
bantu penyuluhan
kehutanan
A. Pemantauan
pelaksanaan penyuluhan
kehutanan
1. Menyusun rancangan
2. Mendiskusikan konsep
3. Menyempurnakan konsep
B. Pengevaluasian
pelaksanaan penyuluhan 2. Memilih dan menetapkan metode evaluasi
kehutanan
3. Melaksanakan evaluasi
4. Mengolah data evaluasi
5. Menganalisa data evaluasi
C. Penyusunan Pelaporan
2. Semester
3. Tahunan
VI. PENGEMBANGAN
PROFESI
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
Utama
naskah rumusan
14.00
konsep
0.39
0.80
0.96
Madya
Muda
Utama
Pertama
Madya
Muda
Utama
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
0.38
0.14
0.20
0.80
0.60
0.20
0.54
1.62
0.90
1.35
1.80
1.80
0.10
0.20
0.30
0.40
0.15
0.30
0.45
0.60
0.20
0.40
0.60
0.80
Buku
12.50
Semua jenjang
Laporan
naskah Laporan
naskah
naskah
Laporan
konsep
instrumen
Madya
Muda
Pertama
Madya
Muda
Madya
Utama
Utama
Pertama
Muda
Madya
Utama
Pertama
Muda
Madya
Utama
Pertama
Muda
Madya
Utama
NO
UNSUR
SUB UNSUR
B. Penerjemahan /
penyaduran buku dan
bahan-bahan lain di
bidang penyuluhan
kehutanan
C. Penyusunan ketentuan
pelaksanaan/ketentuan
teknis di bidang
penyuluhan kehutanan
VII. PENUNJANG
A. Pengajar/pelatih di
KEGIATAN PENYULUH
bidang penyuluhan
KEHUTANAN
kehutanan
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
Naskah
6.00
Semua jenjang
Buku
Makalah
8.00
4.00
Semua jenjang
Semua jenjang
Buku
8.00
Semua jenjang
Naskah
4.00
Semua jenjang
Buku
Makalah
Naskah
7.00
3.50
2.50
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Artikel
1.00
Semua jenjang
Buku
7.00
Semua jenjang
Naskah
3.50
Semua jenjang
Buku
Makalah
Buku petunjuk
3.00
1.50
1.50
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Jam Pelajaran
0.03
Semua jenjang
BUTIR KEGIATAN
4
NO
1
UNSUR
2
SUB UNSUR
E
3M
E
B. Peran serta dalam
simposium, N
T
seminar/lokakarya
di
E
bidang penyuluhan
kehutanan I
A
C. Keanggotaan dalam
N
organisasi profesi
Penyuluh Kehutanan
P
A
N
R
B
D. KeanggotaanPdalam Tim
l
Penilai
E. Perolehan t
.
Penghargaan/Tanda
Jasa
K
e
p
F. Perolehan Ijazah
lainnya
a
l
a
BUTIR KEGIATAN
4
B
i
Salinan sesuai
dengan aslinya
ro Hukum, Komunikasi
dan Informasi
Publik,
Otok Kuswandaru
SATUAN HASIL
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
kegiatan
kegiatan
kegiatan
3.00
2.00
1.00
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
SK
Kartu Anggota
1.00
0.50
Semua jenjang
Semua jenjang
DAN
REFO
RMA
SI BI
ROK
RASI
REPU
BLIK
INDO
NESI
A,
td
SK
Kartu Anggota
Kartu Anggota
0.50
0.35
0.50
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Piagam
Piagam
Piagam
3.00
2.00
1.00
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Ijazah
Ijazah
Ijazah
5
10
15
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
A
ZWA
R AB
UBAK
AR
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENYULUH KEHUTANAN TERAMPIL DENGAN PENDIDIKAN SMK KEHUTANAN
a
l
UNSUR i
n
a
n
NO.
UNSUR UTAMA
A.
s
e
Pendidikan
s
u
1. aPendidikan sekolah
2. iDiklat
PELAKSANA
PELAKSANA
LANJUTAN
PENYELIA
IROKRASI REPUBL
IK INDONESIA,
II/b
II/c
II/d
III/a
III/b
III/c
III/d
t
td
25
25
25
25
25
25
25
25
12
28
44
60
100
140
220
20%
11
15
25
35
55
100%
25
40
60
80
100
150
200
300
d
80%
Tugas
e Pokok
n
C.
Pengembangan
profesi
g
a
UNSUR PENUNJANG n
Kegiatan yang
a
menunjang
s
pelaksanaan
l
kegiatan
i
penyuluhan
n
JUMLAH
y
a
DAN REFORMASI B
PELAKSANA
PEMULA
II/a
B.
MENTERI PENDA
YAGUNAAN APARA
TUR NEGARA
KEMENTERIAN PANRB
Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
Otok Kuswandaru
A
ZWAR ABUBAKAR
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENYULUH KEHUTANAN TERAMPIL DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III
NO.
1.
UNSUR UTAMA
a
l
UNSUR
i
n
a
n
2.
PERSENTASE
PELAKSANA
II/c
PELAKSANA LANJUTAN
II/d
III/a
III/b
DAN REFORMASI BI
PENYELIA
III/c
III/d
ROKRASI REPUBLIK
INDONESIA,
t
s
e
A. Pendidikan
s
u
1. Pendidikan sekolah
a
i
2. Diklat
d
e
C. Pengembangan profesi n
g
a
n
UNSUR PENUNJANG
a
s pelaksanaan
Kegiatan yang menunjang
l
kegiatan penyuluhan kehutanan
i
n
JUMLAH
y
a
B. Tugas Pokok
MENTERI PENDAY
AGUNAAN APARATU
R NEGARA
td
AZ
60
60
60
60
60
60
80%
16
32
72
112
192
20%
18
28
48
100%
60
80
100
150
200
300
KEMENTERIAN PANRB
Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
Otok Kuswandaru
WAR ABUBAKAR
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENYULUH KEHUTANAN AHLI DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1)/DIPLOMA IV DI BIDANG KEHUTANAN
K
NO.
1.
E
UNSUR
M
E
N
UNSUR UTAMA
T
A. Pendidikan
E
1. Pendidikan
R sekolah
I
A
B. Tugas Pokok N
PERSENTASE
DAN R
EFOR
PERTAMA
III/a
MUDA
III/b
III/c
MADYA
III/d
IV/a
IV/b
MASI
UTAMA
IV/c
IV/d
IV/e
KRASI
REPU
BLIK I
100
100
100
100
100
100
100
100
100
NDON
40
80
160
240
360
480
600
760
td
2. Diklat
2.
BIRO
80%
C. Pengembangan profesi
P
A
UNSUR PENUNJANG
N
Kegiatan yangRmenunjang
20%
pelaksanaan B
kegiatan penyuluhan
kehutanan P
l
JUMLAH
100%
100
t
Salinan Komunikasi
sesuai dengan
aslinya
. Kepala Biro Hukum,
dan
Informasi Publik,
Otok Kuswandaru
ESIA,
A
ZWAR
ABUB
AKAR
10
20
40
60
90
120
150
190
150
200
300
400
550
700
850
1050
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENYULUH KEHUTANAN DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)
JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
a
NO.
UNSUR
l
i
n
a
1. UNSUR UTAMA
n
2.
PERSENTASE
III/b
A. Pendidikan
s
1. Pendidikan
sekolah
e
s
2. Diklat
u
a
B. Tugas Pokok
i
C. Pengembangan profesi
d
e
UNSUR PENUNJANG
n
g
a yang menunjang pelaksanaan
Kegiatan
kegiatann penyuluhan kehutanan
a JUMLAH
s
l
inya
III/c
MADYA
III/d
IV/a
IV/b
UTAMA
IV/c
IV/d
IV/e
tt
d
150
150
150
150
150
150
150
150
BUBAKAR
80%
40
120
200
320
440
560
720
20%
10
30
50
80
110
140
180
100%
150
200
300
400
550
700
850
1050
KEMENTERIAN PANRB
Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
Otok Kuswandaru
MUDA
PERTAMA
MENTERI PENDAYAGUNA
AN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRA
SI REPUBLIK INDONESIA,
AZWAR A
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENYULUH KEHUTANAN AHLI DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3)
a
NO.
UNSUR
l
i
n
a
1. UNSUR UTAMA
n
A. Pendidikan
s sekolah
1. Pendidikan
e
2. Diklat s
u
a
B. Tugas Pokok
i
C. Pengembangan profesi
2.
PERSENTASE
MUDA
III/c
MADYA
III/d
IV/a
IV/b
UTAMA
IV/c
IV/d
IV/e
MENTERI PENDAY
AGUNAAN APARATU
R NEGARA
DAN REFORMASI BI
ROKRASI REPUBLIK
INDONESIA,
t
200
200
200
200
200
200
200
td
AZ
80%
a
UNSUR PENUNJANG
s
l
Kegiatan yang
i mendukung pelaksanaan
20%
n
kegiatan penyuluhan
kehutanan
y
aJUMLAH
100%
K
EMENTERIAN PANRB
Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
Otok Kuswandaru
80
160
280
400
520
680
20
40
70
100
130
170
200
300
400
550
700
850
1050
WAR ABUBAKAR