Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

Racun Logam dan


Metaloid
Lasna Khadijah Naibaho
Bernadi Yosia Damanik
Mulyana Agustin
Febri Ramadhani
Nurul Mawaddah P
Siti Nurmala Dewi
Novlin Ranika
Maisarah Harahap
Widya Efiariza
Beatri Handayani Maisuri
Jeremia Samosir
Winda Susanti Purba
Baja H Silaban

121000009
121000174
121000192
121000205
121000230
121000234
121000239
121000241
121000258
121000340
121000396
121000466
121000528

1.

NIKEL

a.

Bentuk Nikel
nomor atom 28 dalam periodik,
ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada
tahun 1751, merupakan logam berwarna
putih keperak-perakan yang berkilat,
keras dan mulur, tergolong dalam
logam peralihan, sifat tidak berubah bila
terkena udara, tahan terhadap oksidasi
dan kemampuan mempertahankan sifat
aslinya di bawah suhu yang ekstrim

b.

Jenis keracunan
1. kontak dengan larutan, larutan garam
nikel
2. karena menghirup persenyawaan Nikarbonil
3. penghirupan debu nikel

c. Mekanisme dan Metabolisme dalam


Tubuh
Nikel sulfat bisa terpapar melalui
inhalasi. Sementara itu, Nikel asetat
dalam air minum tidak bersifat
karsinogenik pada hewan uji tikus
maupun mencit

d.

NAB Nikel
1. Ni atau senyawa anorganisnya yang
tidak larut dalam air (sebagai Ni) 1 mg/m3
udara dan untuk yang larut dalam air 0,1
mg/m3 udara.
2. Ni-karbonil (sebagai Ni) adalah 0,5 bds
(ppm) atau 0,12 mg/m3 udara.
3. NAB nikel sulfida, uap dan debu
sebagai nikel, adalah 0,1 mg/m3 udara.

e.

Cara Monitoring

Pada hewan uji tikus, diketahui bahwa Ni


adalah golongan trace metal yang
esensial. Urease dari jackbean
dimanfatkan sebagai nickel
metalloenzyme, sedangkan Ni
dibutuhkan untuk metabolisme urea di
dalam sel kultur kacang kedelai.

Efek kesehatan
Paparan nikel dalam jumlah besar akan
memiliki konsekuensi sebagai berikut:
f.

Kemungkinan lebih tinggi mengalami kanker


paru-paru, kanker hidung, kanker laring, dan
kanker prostat
II. Sakit kepala dan pusing setelah terpapar gas
nikel
III. Emboli paru
IV. Kegagalan pernapasan
V. Janin lahir cacat
VI. Asma dan bronkitis kronis
VII. Reaksi alergi seperti ruam kulit, terutama
dari perhiasan
VIII. Gangguan Jantung
I.

g.

Pencegahan

1.

Secara teknis
Subtitusi
dengan menggunakan earphone
Eliminasi
penarikan Hp berbahan nikel di pasaran
Secara Administrasi
Melarang masuknya Handphone berbahan
nikel di pasar
Meningkatkan pengawasan terhadap
beredarnya handphone berbahan nikel
Penggunaan APD
Menggunakan penutup kepala (jilbab bagi
wanita muslim)
Menggunakan earphone
Menggunakan sarung Handphone

a.
b.
2.

3.

2.

KROM

Bentuk Krom
Logam berwarna putih, keras, Tahan
terhadap korosi (digunakan sebagai
bahan pelapis melalui proses
elektroplating), Larut dalam asam-asam
mineral (HCl, H2SO4), Pada temperatur
yang terkontrol kromium dapat bereaksi
dengan unsur halogen, belerang silikon,
boron, nitrogen, karbon dan oksigen.
Bentuk yang paling umum adalah kromium
(0), kromium (III) dan kromium (VI).
a.

b.

Jenis Keracunan

Keracunan Akut
ii. Keracunan Kronis
i.

c.

Mekanisme dan Metabolisme dalam


tubuh

Jalan masuk logam krom ke dalam tubuh


adalah pemajanan melaui :
Inhalasi terutama pekerja
Kulit
Oral
Ekskresi dari chromium yakni dikeluarkan
lewat tinja dan sebagian besar dikeluarkan

d.

NAB Krom
NAB untuk logam krom dan persenyawaan krom
valensi III (sebagai Cr) 0,5 mg/m3 udara ; untuk
persenyawaan krom valensi VI yang larut dalam
air (sebagai Cr) adalah 0,05 mg/m3 udara dan
untuk senyawa krom valensi VI yang tidak larut
dalam air 0,01 mg/m3 udara.

Efek kesehatan
Kromium (III) :
kekurangan : kondisi jantung, gangguan dari
metabolisme dan diabetes.
kelebihan : ruam kulit.
Kromium (VI) :
berbahaya bagi orang-orang yang bekerja di
industri baja dan tekstil dan perokok.
Menimbulkan reaksi alergi, seperti ruam
e.

f.

Pencegahan

Terhirup / inhalasi
Lengkapi system ventilasi ruangan dengan penghisap
udara (exhaust) lokal yang tahan ledakan
Respirator digunakan untuk pada kondisi terkena
paparan yang cukup berat
Gunakan respirator yang dilengkapi dengan pelindung
wajah lengkap
b. Mata
Pakai pelindung mata atau kaca mata pengaman tahan
percikan, sediakan keran air pencuci mata untuk
keadaan darurat, dan shower di tempat kerja.
c.
Kulit
Pakai pakaian pelindung diri
Pakai sarung tangan pelindung
d. Tertelan
Jangan makan minum, dan merokok, selama bekerja.
Cuci tangan sebelum makan.
a.

3.

BERILIUM (Be)

a.

Bentuk berilium
Berilium merupakan logam berwarna kelabu
terang yang larut sedikit dalam asam dan
lindih encer, kukuh, ringan tetapi mudah
pecah, juga mudah ditembus sinar-X, pada
suhu dan tekanan ruang, berilium tak
teroksidasi apabila terpapar udara.

b)

Jenis Keracunan Berilium


Keracunan akut
Keracunan Kronik

i.
ii.

c.

Metabolisme Berilium
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
hewan uji diketahui bahwa pemberian Be
per oral, mampu diabsorpsi sebesar <
1%. Paparan Be per oral akan dengan
cepat melewati alat pencernaan dan
sebagian kecil diabsorpsi dan diekskresi
lewat feses, sedangkan inhalasi garam Be
larut air sebagian besar diekskresikan
melalui urin.

d.

NAB Berilium (Be)


Menurut SNI-19-0232-2005 tentang NAB
zat kimia di udara tempat kerja, NAB
untuk debu berilium ialah 0,002 mg/m3

e.

Efek Berilium Terhadap Kesehatan


Jika kandungan berilium di udara sangat
tinggi (lebih dari 1000 g/m), keadaan
akut dapat terjadi. Keadaan ini
menyerupai pneumonia dan disebut
penyakit berilium akut.
Sebagian orang akan menjadi sensitif
terhadap berilium dan mengalami
keradangan pada sistem pernafasan yang
disebut penyakit berilium kronik (CBD),
dapat menyebabkan rasa lemah dan
keletihan, dan juga sesak nafas.

f.

Cara Monitoring Berilium


Berilium dapat diukur dalam air kencing

g.

Pencegahan terhadap efek Berilium


1. Ventilasi yang memadai dengan
monitoring udara
2. Pakaian pelindung, sarung tangan,
dan respirator.
3. Mandi saat akhir setiap shift kerja.
4. Tidak ada makan atau merokok di
area kerja
5. Pemeriksaan kesehatan kepada
pekerja

4.

FOSFOR (P)

a.

Bentuk Fospor
Fosfor adalah zat padat yang atas
warnanya dibedakan fosfor putih (kuning)
dan fosfor merah. Fosfor merah boleh
dikatakan tidak beracun, fosfor putih
sangat luar biasa beracun. Namun
demikian fosfor merah sering
mengandung fosfor putih yang
berbahaya

Jenis Keracunan Fosfor


i. Keracunan akut
ii. Keracunan kronis
b.

c.

Metabolisme Fosfor
Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari
susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat
diabsorpsi oleh anak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh
enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa
usus halus dan diabsorpsi secara aktif
dan difusi pasif. Sebagian besar fosfor di
dalam darah terutama terdapat sebagai
fosfat anorganik atau sebagai fosfolipida.

d.

NAB Fosfor
NAB untukk fosfor putih 0,1 mg/m3 udara
atau 0,02 bds

e.

Efek Terhadap Kesehatan


Fosfor menyebabkan kerusakan jaringan
dengan mengganggu metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein didalam
hati
Pada keracunan kronis terjadi nekrose
dan sekuestrasi tulang-tulang, terutama
tulang rahang bawah. Gejala keracunan
mendadak adalah ikterus, degenerasi
lemak dan nekrose hati dan ginjal,
hemorargia, penyumbatan dan erosi
saluran pencernaan.

f.

Pencegahan terhadap efek Fosfor

1. Ventilasi yang memadai.


2. Penggunaan APD : Kacamata kimia, Kimia
pernapasan cartridge, Pakaian kerja apibukti dengan perubahan harian.
3. Kebersihan pribadi teliti
4. Tidak ada makan atau merokok di area
kerja
5. Pemeriksaan fisik personil terkena
setiap tahunnya, termasuk hitung darah
lengkap dan urinalisis
6. Menghalangi dari paparan orang-orang
dengan penyakit darah, hati, ginjal, dan
gigi.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai