BABII
GAMBARANWILAYAHSTUDI
2.1. TinjauanUmum
Kondisi dari DAS Ciliwung meliputi kondisi alam, kondisi administrasi dan
geografis, kondisi topografi, kondisi klimatologi, kondisi jenis tanah, kondisi
kependudukan,kondisipenggunaanlahan,sertakondisiiklimdancurahhujan.
2.1.1. KondisiAlam
Berdasarkan data yang diambil dari DKI Jakarta dalam Angka tahun 2007,
KaliCiliwungpadalingkuppekerjaan,hampirkeseluruhanperuntukanlahannya
digunakan sebagai tempat usaha Perkantoran dan Pergudangan (Office and
Warehouse), Permukiman (Housing), dan Perindustrian (Industry), sedangkan
sisanyamerupakandaerahresapanberupataman(Park)danfasilitaslain.Halini
menunjukkanbetapapadatnyapenggunaanlahandiDKIJakarta,KotaDepokdan
jugamulaiberkembangkeKabupatenBogor,sehinggadapatdipastikansemakin
berkurangnyadaerahresapan.
Tabel berikut menunjukkan kurangnya daerah resapan akibat
perkembangankotaDKIJakartayangdaritahunketahunsemakinberkurang.
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 10 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Tabel2.1.LuasTanahdanPenggunaannyaMenurutDaerah
Kotamadya/Kabupaten
Municipality/Regency
Perumahan
Industri
Housing
Industry
Perkantoran
dan
Pergudangan
Office and
Warehouse
Taman
Lain-lain
Luas Total
Area
Park
Others
Total Area
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Utara
Kep. Seribu
10,428.44
13,351.00
2,755.69
7,464.16
8,119.97
321.35
236.08
972.44
165.74
185.44
1,744.80
275.17
1,757.50
1,997.55
1,123.73
1,228.70
1,259.89
92.70
190.91
262.14
248.60
189.23
116.61
0.00
1,960.07
2,189.87
496.24
3,547.47
2,978.73
491.78
14,573.00
18,773.00
4,790.00
12,615.00
14,220.00
1,181.00
Total
42,440.610
3,579.670
7,460.070
1,007.490
11,664.160
66,152.000
2005
2004
2003
2002
44,196.11
43,788.57
44,052.27
44,414.00
3,559.00
4,417.87
4,259.60
3,764.98
8,262.38
7,445.85
7,342.88
7,174.63
1,084.89
914.69
800.91
1,009.56
9,049.62
9,584.40
9,696.23
9,788.81
66,152.00
66,152.00
66,152.00
66,152.00
(Sumber:BPSDACiliwungCisadane)
2.1.2. KondisiAdministrasidanGeografis
Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai yang melewati wilayah
administratif DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, yang
bermuaradiBanjirKanalBarat(BKB)menujukeLautJawa.
Secara geografis lokasi pekerjaan terletak di DKI Jakarta dan Kota Depok
pada612LintangSelatan(LS)dan10648BujurTimur(BujurTimur).
Sedangkanbatasbataswilayahpekerjaanadalah:
Utara
:JakartaPusat,JakartaSelatandanJakartaTimur
Selatan
:KotaDepok(KecamatanBeji)
Barat
Timur
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 11 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Gambar2.1.RuangLingkupSungaiCiliwung
2.1.3. KondisiGeomorfologi
Secara garis besar lokasi pekerjaan di Sungai Ciliwung sepanjang 40 km
yangdimulaidariPintuAirManggaraiJakartakearahhulusampaidenganKota
Depok dan Kabupaten Bogor dapat dibagi menjadi 2 (dua) satuan morfologi,
yangmeliputi:
1. MorfologiDaerahPantai
Morfologi daerah dataran pantai dicirikan melalui kondisi permukaan
tanahnya yang datar dengan ketinggian antara 015 meter di atas permukaan
laut (DPL). Daerah dataran ini mempunyai lebar antara 740 km yang meliputi
tanggul pematang pantai, daerah rawa dan dataran delta. Dataran ini dikenal
sebagaiDataranRendahJakarta.MakadariitusebagianWilayahSungaiCiliwung
berada pada Dataran Rendah yang apabila terjadi genangan air, surutnya
memerlukanwaktuyangrelatiflama.Haliniyangmemerlukanpenangananagar
genanganairtersebutcepatsurutdenganwaktuyangsingkat.
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 12 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
2. MorfologiDaerahKipasEndapanGunungApiBogor
MorfologiDaerahKipasEndapanGunungApiBogorinimenyebardariarah
selatan ke utara dengan Kabupaten Bogor sebagai puncaknya. Daerah ini
ditempati oleh rempahrempah gunung api berupa tuf, konglomerat serta
lapisan breksi yang sebagian besar telah mengalami pelapukan kuat dengan
batuanberwarnamerahkecoklatan.
2.1.4. KondisiGeologi
Sesuai dengan data penelitian mengenai kondisi geologi yang telah
dilakukanolehBalaiBesarWilayahSungaiCiliwungCisadaneDirektoratJenderal
Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, kondisi geologi di sepanjang
lokasipekerjaandiSungaiCiliwungsepanjang40kmyangdimulaidariPintuAir
ManggaraiJakartakearahhulusampaidenganKotaDepokdanKabupatenBogor
sesuai dengan peta geologi regional bersistem, merupakan daerah endapan
pantai yang terdiri dari jenis tanah endapan Batuan Pasir Tufan dan
Konglomeratan Kipas Aluvium (Qav) dan Batuan Aluvium (Qa), Jenis tanah
endapantersebutuntuklebihjelasnyadapatdilihatpadagambar2.2berikutini:
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 13 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Pintu Air
Manggarai
Akhir Lokasi
Pekerjaan di
Pondok Cina
(Sumber:BPSDACiliwungCisadane)
Gambar2.2.PetaGeologiRegionalLokasiPekerjaan
Qav(BatuanPasirTufandanKonglomeratanKipasAluvium)
Tuf halus berlapis, tufkonglomeratan berselangseling dengan tuf pasiran
dan tuf batuapung. Tuf halus, kelabu muda, berlapis tipis, pejal, merupakan
bagianbawahdarisatuanini;tebalyangtersingkappadajenisini2meter.Tuf
konglomeratan, putih kekuningan, kemas terbuka, pemilahan buruk,
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 14 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 15 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Pada tahun 2006 suhu udara yang diamati oleh lima stasiun pengamat
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, walaupun pengamatan
suhu udaraamat dipengaruhi olehtinggi rendahnya titik pengamatanterhadap
muka air laut. Secara umum pada lokasi pekerjaan yang diwakili oleh data
pengamatandiwilayahDKIJakartaadalahberiklimpanasdenganrataratasuhu
udara maksimum berkisar 34,1 C pada siang hari dan suhu udara minimum
berkisar 23,5 C pada malam hari. Suhu udara maksimum tercatat di stasiun
pengamatPondokBetungyaitu35,2C.Sedangkankelembabanudaramaksimum
ratarata adalah sebesar 88,0% dan ratarata minimum sebesar 71,8% dengan
rataratacurahhujansepanjangtahunsebesar174,8mm2.
Tabel2.2.
DataRataRataSuhuUdara,Kelembaban,TekananUdara,ArahAngin,KecepatanAngin,
CurahHujandanPenyinaranMataharidiStasiunPengamatanBMG2006
Uraian
Description
Pondok
Betung
Halim
Perdana
Kusuma
Cengkareng
Jakarta
Tanjung Priok
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
35.2
23
27.5
33.7
22.2
27.2
33.3
23.2
27.8
34.5
24.5
28
33.8
24.4
28
95
77
83
89
68
79
91
80
84
81
67
75
84
67
76
1009.3
1012.4
1010.6
1008.8
1009.3
Arah Angin
Wind Direction (Point)
270
270
270
45
Kecepatan Angin
Wind Velocity (M/SE)
335.6
230
118.2
140
50
37
33
25
30
(1)
o
Suhu/Temperature ( C)
Maksimum/Maximum
Minimum/Minimum
Rata-rata/Average
Kelembaban Udara/Relative Humidity (%)
Maksimum/Maximum
Minimum/Minimum
Rata-rata/Average
Tekanan Udara
Atmospheric Pressure (mbs)
Curah Hujan
Rainfall (mm2)
Penyinaran Matahari
Sunlight (%)
Sumber:BadanMeteorologi&Geofisika
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 16 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Tabel2.3.
DataSuhuUdaraMaksimum,MinimumdanRataRataMenurutBulan
diStasiunPengamatanBMG2006
Suhu Udara/Temperature
Bulan
Month
Maksimum
Minimum
Rata-Rata
(1)
Maximum
(2)
Minimum
(3)
Average
(4)
34.0
33.4
33.6
34.0
34.0
34.4
34.2
34.2
36.0
35.1
35.0
34.5
24.2
24.6
24.0
24.0
24.2
23.9
24.2
23.6
23.9
24.6
24.6
24.5
27.2
27.8
28.1
28.4
28.7
28.7
28.7
28.3
28.7
29.6
29.8
28.0
Januari/January
Pebruari/February
Maret/March
April/April
Mei/May
Juni/June
Juli/July
Agustus/August
September/September
Oktober/October
Nopember/November
Desember/December
Sumber:BadanMeteorologi&Geofisika
Tabel2.4.
DataKelembabanUdaraMaksimum,MinimumdanRataRata
MenurutBulandiStasiunPengamatanBMG2006
Month
(1)
Bulan
Januari/January
Pebruari/February
Maret/March
April/April
Mei/May
Juni/June
Juli/July
Agustus/August
September/September
Oktober/October
Nopember/November
Desember/December
Maksimum
Maximum
(2)
Minimum
Minimum
(3)
Rata-Rata
Average
(4)
91.0
92.0
88.0
90.0
81.0
74.0
74.0
75.0
74.0
73.0
81.0
81.0
67.0
77.0
70.0
68.0
68.0
61.0
64.0
64.0
61.0
52.0
68.0
67.0
80.0
79.0
78.0
75.0
75.0
71.0
69.0
69.0
66.0
66.0
71.0
75.0
Sumber:BadanMeteorologi&Geofisika
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 17 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Tabel2.5.
DataCurahHujandanBanyaknyaHariHujan
MenurutBulandiStasiunPengamatanBMG2006
Bulan
Month
(1)
Curah Hujan
Januari/January
Pebruari/February
Maret/March
April/April
Mei/May
Juni/June
Juli/July
Agustus/August
September/September
Oktober/October
Nopember/November
Desember/December
Rainfall (mm )
(2)
389.6
350.0
320.0
316.1
85.2
30.8
53.2
0.0
0.2
10.6
26.8
140.0
25
20
19
17
12
5
4
0
1
1
8
20
Sumber:BadanMeteorologi&Geofisika
Tabel2.6.
DataRataRataTekananUdara,ArahAngin,KecepatanAngin,
PenyinaranMatahariMenurutBulandiStasiunPengamatanBMG2006
Bulan
Month
(1)
Tekanan Udara
Arah Angin
Kecepatan Angin
Atmospheric
Pressure (mbs)
(2)
Wind Direction
(Point)
(3)
Wind Velocity
(M/SE)
(4)
1,009.3
1,011.1
1,010.7
1,009.2
1,010.1
1,010.3
1,011.2
1,011.3
1,011.5
1,011.5
1,009.7
1,008.8
270
330
330
225
270
90
90
90
90
360
270
270
3
2
2
3
2
2
2
2
5
2
2
3
Januari/January
Pebruari/February
Maret/March
April/April
Mei/May
Juni/June
Juli/July
Agustus/August
September/September
Oktober/October
Nopember/November
Desember/December
Penyinaran
Matahari
Sunlight (%)
(5)
25
40
44
54
61
73
78
93
94
89
75
25
Sumber:BadanMeteorologi&Geofisika
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 18 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Tabel2.7.
DataKualitasdanBakuMutuUdara,
MenurutLokasiPengukuranTahun2006
Lokasi Pengukuran
Measure Location
Pb (mg/m )
(5)
1. Dinas Pertamanan
2. Kantor Kec. Cilincing
3. Kantor Kelurahan Tebet
4. Masjid Al-Firdaus
5. IPAK Lubang Buaya
0.021
0.023
0.037
0.024
0.017
0.005
0.006
0.004
0.006
0.006
158
304
219
223
155
0.025
0.006
347
0.029
0.043
0.006
0.003
243
233
0.022
0.006
217
TSP (mg/m )
(4)
SO2 (ppm)
(3)
(1)
Keterangan :
- Data tidak tersedia
Kriteria Ambien Kualitas Udara (Nilai Baku Mutu) :
- Nitrogen Oksida (NO2) = 0.0500 ppm
- Sulfur Dioksida (SO2) = 0.1000 ppm
-
Sumber:BPLHDPropinsiDKIJakarta
2.2. KajianSosialEkonomi
2.2.1. Demografi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibukota negara sekaligus pusat
kegiatan perekonomian di Indonesia memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi
masyarakat di Indonesia pada umumnya. Kondisi ini menempatkan DKI Jakarta
menjadisalah satutujuanmasyarakatdiIndonesiauntuk berbagai kepentingan
terutamakepentinganekonomi.
Penduduk DKI Jakarta saat in lebih banyak dihuni oleh masyarakat
pendatang,sehinggaOrangBetawisebagaipendudukasliJakartatelahtergeser
jauh ke luar DKI Jakarta. Padatnya penduduk Jakarta telah memaksa sebagian
masyarakat untuk tinggal di wilayahwilayah yang tidak diperuntukan bagi
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 19 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
JumlahWNI
Luas
Total
WNA
Kepadatan/
Km2
JakartaPusat
930.674
831
931.505
4,815
193
JakartaUtara
1.420.388
884
1.421.272
13,739
103
JakartaBarat
1.634.781
586
1.635.367
12,252
133
JakartaSelatan
1.885.302
1.163
1.886.465
14,573
129
JakartaTimur
2.592.940
922
2.593.862
19,741
131
21.425
14
21.439
870
25
8.485.510
4.4
8.489.910
66,263
128
Kep.Seribu
TOTAL
Sumber:HasilSurveiLapanngan,2008
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 20 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 21 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
sepatu serta jasa dan perdagangan lainnya yang dilakukan dengan cara
berkeliling.
Wilayah Kelurahan Bukit Duri yang berada di bantaran Sungai Ciliwung
adalah wilayah RW 10, 11 dan 12. Ketiga RW ini merupakan wilayah terparah
diserang banjir karena memang lokasinya tepat di bantaran Sungai Ciliwung.
Wilayah Bukit Duri saat ini dihuni oleh sekitar 42.000 orang penduduk yang
terdaftar sebagai penduduk dan memiliki KTP DKI Jakarta dengan luas wilayah
107,1Ha.
2.2.2. SosialBudaya
Kerangka budaya yang berlaku dan hidup ditengahtengah masyarakat
padadasarnyadapatmemberikangambaranumummengenaipolabudayayang
ada di masyarakat. Masyarakat yang tingal di bantara Sungai Ciliwung adalah
penduduk pendatang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang
tentunya memiliki latar belakang budaya yang beragam. Sebagian besar atau
bahkanseluruhmasyarakatpendatangdiwilayahbantaraSungaiCiliwungadalah
masyarakat migran yang memiliki tujuan orientasi ekonomi untuk tinggal di
Jakarta.
Sepertipadaumumnyamasyarakatmigranyangtidakpermanenataubiasa
disebut migrasi sirkuler yang hanya tinggal untuk jangka waktu tertentu atau
musimanbiasanyakurangmemperhatikanlingkungansekitartempattinggalnya.
Sebagianbesarmasyarakatpendatangtidakmenjadikandomisilibarunyaseperti
merekamemperlakukankampunghalamannya.Dengantingkatpersainganyang
keras dalam memperoleh akses perekonomian maka biasanya terbentuk
masyarakat yang cenderung individualistik yakni masyarakat gesselschaft yang
sangat pamrih.Beberapakerangkabudaya yangmunculpadasaatpenelusuran
sosialekonomidiWilayahBantaranSungaiCiliwungadalah.
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 22 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
LowEmpathy
Masyarakat pendatang yang bekerja di sektor informal dengan tingkat
persaingan ekonomi yang tinggi tumbuh menjadi individuindividu yang kurang
memilikiataubahkantidakmemilikiempatiterhadappihaklain.Haliniterlihat
ketikamerekamulaimenempatilingkungandiwilayahbantaranSungaiCiliwung
biasanya kurang peduli dengan aturan kependudukan, sehingga sangat jarang
diantaramerekayangterdaftarsebagaipenduduk.
Fenomenalainnyadapatdilihatpadabangunantempattinggalyangtidak
memperhatikankaidahkaidahlingkungansertaperilakubuangsampahkebadan
sungai. Berbagai himbauan yang dilakukan oleh pihak kelurahan kurang
ditanggapiseriustermasukdalamperingatandiniakandatangnyabahayabanjir.
Budaya kurang empati ini semakin jelas mucul ketika mereka berada di tenda
tendapenampunganyangdibangunpemerintahdaerah.Bebankelurahandalam
menyediakan keperluan di tenda penampungan seperti memasak tidak dapat
dibagikankepadapengungsi.
Pengungsi yang sebagian penjual nasi goreng, gorengan lebih
mementingkan memasak dan mempersiapkan kegiatan berdagang daripada
berbagipekerjaandenganaparatkelurahanditendatendapenampungan.
LowParticipation
Partisipasi semua pihak dalam menangani berbagai masalah di tenda
tenda penampungan semestinya dapat berlangsung sinergis terutama antara
aparat kelurahan dengan warganya. Akan tetapi hal itu tidak terwujud, karena
tingkat partisipasi masyarakat pendatang yang ditampung di tendatenda
penampungantingkatpartisipanyasangatrendah.
Halinisemakinmempertajambudayalowempathyyangtelahdisinggung
di atas. Selama masyarakat pendatang terutama para migran sirkuler masih
memperlakukan tempat tinggal barunya hanya sebatas untuk urusan ekonomi
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 23 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
sajamakarasamemilikidankepedulianterhadappenangananbanjirakantetap
rendah.
Akibatnyapemerintahdaerahselaludipandangharusmenjadipenyelamat
dantempatmerekabergantung.KebijkanPemeritanProvinsiDKIJakartadalam
tata ruang dan wilayah menurut berbagai pihak termasuk masyarakat korban
banjirditenggaraisebagaisalahsatupenyebabmasalahterbesardalambencana
banjirdiDKIJakarta.
RationalSociety
Masyarakat yang berada dalam tingkat persaingan tinggi dalam
memperoleh nafkah cenderung akan melahirkan masyarakat yang sangat
rasional. Kerangka budaya rasional dalam hal ini merupakan implikasi dari
orientasi masyarakat yang seluruhnya ditujukan untuk kepentingan ekonomi,
sehinggasemuanyaakandihitungberdasarkannilainilaiuntungdanrugi.
PendudukyangtinggaldiWilayahBantaranSungaiCiliwungsebagianbesar
merupakan masyarakat rasional yang sangat berorientasi pada ekonomi
terutamauntukpemenuhankonsumsikeluarga.
2.3. IndikasiPermasalahan
PermasalahanbanjiryangterjadidiWilayahSungaiCiliwungpadadasarnya
merupakan akibat dari permasalahanpermasalahan yang saling terkait dan
kompleks.Adapunindikasipermasalahantersebut,meliputi:
a. Kondisiiklimyangsemakintahunmengalamipeningkatancurahhujan,
sedangkan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung mengalami
perubahanperuntukanlahanyangsemulabanyakdaerahresapansaat
iniberubahmenjadipermukimandandaerahurban.
b. Pada beberapa lokasi di alur sungai (khususnya daerah hilir) terjadi
pendangkalan dan penyempitan sehingga menyebabkan kapasitas
tampunganSungaiCiliwungberkurang.
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 24 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
c. Pada beberapa lokasi di Sungai Ciliwung (pada daerah hulu Pintu Air
Manggarai) terdapat beberapa belokan sungai (meandering) yang
menyebabkankuranglancarnyaaliranairbanjirpadaKaliCiliwung.
d. Adanya alih fungsi bantaran sungai (dimanfaatkan untuk permukiman,
industri, dan usaha perkantoran) sehingga memperkecil penampang
basahkalidanmenghambataliranair.
e. Kondisi saluransaluran drainasi kota yang kurang maksimal karena
dipenuhisampah,sehinggapadasaathujanbesardatang,genanganair
cepatterbentuk.
f. Digunakannya bantaran di dalam garis sempadan Sungai Ciliwung
sebagaipermukiman(squatter)yangmenyebabkanterhambatnyaaliran
sungaipadasaatbanjir.
Berdasarkanwawancarasingkatyangdilakukanolehlembagaindependent
kepada penduduk sekitar bantaran sungai didapati sebabsebab digunakannya
bantaransungaisebagaitempattinggal,diantaranyasebagaiberikut:
Tersedianya air bagi kehidupan seharihari walaupun secara kualitas
kuranghigienis.
Tersedianyaairuntukusahaperekonomian.
LahantersebutdianggapTidakBertuan.
Tempatbuanganlimbah(padat&cair)yangluasdanbebas.
BencanaBanjirdianggapsebagaiDinamikaHiduptahunanyangharus
diterimasebagairesiko.
Kondisi lokasi Sungai Ciliwung saat ini sangat memprihatinkan, berikut ini
adalahdokumentasikondisiSungaiCiliwungsaatini:
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 25 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
banyak
sampah
yang
Kondisialursungaisebelahkirisungai
sebelum
Sedimentasi alur sungai
Pintu
Air
Manggarai
Kondisialursungaisebelahkirisungai
sebelum
Pintu
Air
Manggarai
Gambar2.3.FotofotokondisiSungaiCiliwungsaatini
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 26 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
2007
berdasarkan
wawancarasingkatdenganpenduduk
sekitardidaerahManggarai.
sungai
dimanfaatkan
alursungai.
Kondisialursungaisebelahkirisungai
di daerah Kampung Melayu dimana
pada bantaran sungai dimanfaatkan
sebagai permukiman padat sehingga
menghambat aliran sungai pada saat
musimpenghujan.
Gambar2.3.FotofotokondisiSungaiCiliwungsaatini(lanjutan)
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 27 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
KondisisebelahkanandankiriSungai
Ciliwung di daerah Kebon Baru/Bukit
Duri yang mengalami pendangkalan
alursungai.
dan
mengurangi
kapasitastampungansungai.
kanansungaididaerahkompleksDPR
Kalibata dengan beda elevasi yang
cukup besar, dan merupakan daerah
genangan bila musim penghujan
turun.
Gambar2.3.FotofotokondisiSungaiCiliwungsaatini(lanjutan)
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 28 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Kondisi
tebing
Sungai
Ciliwung
(Sumber:BPSDACiliwungCisadane)
Gambar2.3.FotofotokondisiSungaiCiliwungsaatini(lanjutan)
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 29 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
2.4. DaerahGenangan
Berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Depertemen Pekerjaan Umum, bahwa
daerahrawanbanjirdiWilayahSungaiCiliwungadalah:
1. Wilayah Jakarta Selatan, meliputi: Mampang, Tegal parang, Pejaten,
Tebet,BukitDuri,KebunBaru.
2. Wilayah Jakarta Timur, Meliputi: Kampung Melayu, Bidaracina,
Jatinegara,CipinangMuara.
Kedalaman genangan di semua lokasi relatif sama, yaitu sekitar 0.5 m
sampai 1.5 m, dengan lama genangan hingga mencapai 3 hari. Peta lokasi
daerahgenanganSungaiCiliwungdapatdilihatpadaGambar2.7.dibawahini.
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 30 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
(Sumber:BPSDACiliwungCisadane)
Gambar2.4.PetaDaerahRawanBanjirSungaiCiliwung
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 31 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Luapan Banjir
Akibat Luapan
SungaiCiliwung
(Sumber:BPSDACiliwungCisadane)
Gambar2.5.PetaDaerahRawanGenangan
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 32 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Tabel2.9.
DampakBanjirSungaiCiliwungFebruari2007
Tanggal
2 - 9 Februari 2007
Lokasi
Wilayah
Area Genangan
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Selatan mengalami kerusakan jalan mulai dari lubang kecil, lubang
besar hingga pengelupasan kulit aspal mencapai 9.220 m3.
72 unit rumah hanyut di daerah Kampung Melayu
Jakarta Timur mengalami kerusakan jalan mulai dari lubang kecil, lubang
besar hingga pengelupasan kulit aspalmencapai 11.090 m3.
1.500 unit rumah hanyut dan rusak di Jakarta Timur, yang terparah di
Kecamatan Jatinegara dan Cakung.
Rumah yang hanyut :
5 unit rumah hanyut di daerah Bidaracina.
15 unit rumah hanyut di daerah Bale Kambang.
14 unit rumah hanyut di daerah Cawang.
4 unit rumah hanyut di daerah Cililitan.
Rumah yang rusak :
16 unit di Bidaracina.
42 unit di Bale Kambang.
51 unit di Cawang.
10 unit di Cililitan.
14 unit di Pasar Rebo
49 unit di Makasar.
485 unit di Cakung.
50 unit di Cipinang Besar Selatan.
3 unit di Cipinang Besar Utara.
(Sumber:BPSDACiliwungCisadane)
Gambar2.6.GenangandiDaerahJatinegaraSaatBanjirFebruari2007
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 33 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
2.5. PenangananKasus
SetelahmengetahuikronologispermasalahanbanjiryangterjadidiWilayah
SungaiCiliwungini,makaselanjutnyaperludilakukanlangkahpenanganankasus,
denganbeberapapaket,yaitu:
a. Paket1
HECCRASdesignrencanatetapmeluapataubanjir,sehinggapadapaket
ini mencoba memberikan pilihan dengan mengurangi debit banjir
melaluipembuatansudetanyangberadapadaSta165SungaiCiliwung,
dimana sudetan tersebut akan dibuat dibawah jalan raya yang akan
bermuara di saluran Banjir Kanal Barat, sudetan ini berupa gorong
gorong (deep tunnel) berbentuk lingkaran, tetapi pada paket ini tidak
dilakukan perencanaan teknis goronggorong tersebut. Disini hanya
disebutkan berapa banyak debit banjir yang akan dialirkan melalui
sudetan ini menuju saluran Banjir kanal Barat. Sehingga debit banjir
yang akan menuju Pintu Air Manggarai berkurang. Dengan adanya
sudetan ini perencanaan normalisasi sungai tidak banyak memerlukan
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 34 -
GAMBARANWILAYAHSTUDI
Gambar2.7.PetaRencanaLokasiGorongGorong(DeepTunnel)
PengendalianBanjirSungaiCiliwungSTA165STA705
- 35 -