Mesin DC (New)
Mesin DC (New)
Generator DC
Generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah daya mekanis
menjadi daya listrik
Prinsip kerja :
Jika sepotong kawat terletak diantara kutub-kutub magnet kemudian
kawat tersebut kita gerakkan maka ujung kawat ini timbul gaya gerak listrik
karena induksi. Arah dari ggl sesuai dengan aturan tangan kanan (lihat gambar)
Dari gambar b menjelaskan bahwa bila arah gerak kawat dibalik maka arah ggl
juga membalik
2
Jika kumparan yang terletak diantara kutub-kutub magnet kita putar dengan
kecepatan putar () yang tetap maka pada tiap-tiap perubahan kedudukan dari
kumparan ini untuk besaran ggl induksinya akan berbeda-beda (lihat gambar)
Pada posisi A, besar fluks magnet yang tercakup oleh kumparan adalah sin t.
Dengan berputarnya kumparan pada kecepatan tetap, maka besar ggl induksi
setiap saat diujung-ujung kumparan adalah :
d cos t
e
dt
e = sin t
Dalam bentuk pulsa ggl induksi yang timbul di ujung-ujung kumparan seperti
pada gambar
Untuk memperbesar ggl induksi yang terjadi pada ujung kumparan jangkar
dapat dilakukan dengan membelitkan beberapa kumparan yang dialiri arus
listrik pada kutub-kutub magnet generatornya (lihat gambar)
Untuk mendapat tegangan atau arus searah yang dialirkan ke beban generator,
maka kedua cincin itu diganti dengan satu cincin belah (lihat gambar)
Macam-macam Generator DC
Generator DC Penguat
Medan Terpisah
Generator DC Shunt
Generator DC dengan
penguat Medan
Generator DC Penguat
Medan Sendiri
Generator
DC
Generator DC Seri
Generator DC Kompon
Generator DC tanpa
Penguat Medan
Generator DC
Kompon
Pendek
Generator DC
Kompon
Panjang
10
a.
Generator Shunt
Ciri utama generator shunt adalah kumparan penguat medan
paralel terhadap kumparan jangkar
Gambar rangkaian listrik dari generator shunt
dipasang
11
b.
Generator Seri
Untuk mendapatkan arus penguat yang besar agar fluks magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan medan menjadi besar, maka diameter kawat
kumparan medan dipilih yang besar. Untuk hal tersebut kumparan medan
disambung seri dengan tahanan jangkar (lihat gambar)
12
Dengan diameter kawat kumparan cukup besar, maka kumparan ini akan memakan
ruangan rotor.
Dari gambar diatas berlaku persamaan :
Ea = IaRa + IaRs + Vt
IL = Ia
Pout = Vt IL
Pa = Ea Ia
Kelemahan generator seri adalah tegangan output (terminal) tidak stabil karena
arus beban IL berubah-ubah sesuai dengan beban yang dipikul
Hal ini menyebabkan fluks magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan seri tidak
stabil.
Keuntungan generator seri adalah daya output menjadi besar
13
c.
Generator Kompon
14
15
Generator DC Berbeban
Besar tegangan terminal dari generator seri berbeban adalah :
V t = E a I aR a
Bila generator DC dalam keadaan jalan tidak terbebani, maka I a = 0 sehingga
tegangan terminal menjadi
Vt = Ea = E 0
R sh
Ra
17
Torsi (Kopel)
Jika jari-jari jangkar dari generator DC sebesar r mendapat gaya F maka kerja
yang dilakukan oleh gaya F dalam satu putaran adalah :
W = F x jarak
W = F 2r
Kerja yang dilakukan oleh gaya F dalam putaran per detik adalah :
W = F 2r n = F r 2 n
W = Ta 2 n = Ta m
W = Ta 2 N/60
dimana :
W = kerja yang dilakukan oleh kumparan jangkar
F = Gaya (Newton)
r = jari-jari jangkar
N = Putaran jangkar (rpm = rotasi per menit)
n = Putaran jangkar (rpd = rotasi per detik )
Ta = Torsi Jangkar (Nm) = F r
m = Kec. Putar mekanik ( rpd) = 2 n
18
Adapun besar kerja yang dilakukan oleh putaran jangkar per detik (W) adalah sebanding dengan
daya jangkar dapat ditulis :
W = P a = Ea I a
Dengan demikian dapat ditulis :
EaIa = Ta 2 n
Ta =
Ta
Dimana :
1 E aIa
2 n
= 0.59 E I
a a
n
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa ggl induksi jangkar dapat ditulis :
Ea =
P n Z
Ta = 0.59 a
Ta = C Ia
= 0.59
P Ia Z
a
ZP
Ia
a
Dimana :
Ta = Torsi jangkar (Nm)
Z
a
N
= Fluks (weber)
= jumlah penghantar kumparan jangkar
= jumlah kumparan paralel
= Putaran jangkar
19
Torsi Poros
Akibat timbulnya torsi jangkar maka pada generator timbul daya output (P out)
dan dari Pout ini timbul torsi poros/sumbu (Shaft torque) dan disimbulkan
dengan Tsh
Pin = Tsh 2 n = Tsh m
Tsh = 60 Pin
2
= 9.55
Pin
N
dimana :
Pin = daya input generator (watt)
Tsh = torsi poros/sumbu (Nm)
m = kecepatan putar mekanik (rpd)
20
Rugi-rugi Total
Rugi tembaga jangkar
(Rugi Variabel)
Sisi
Rugi
Listrik
Rugi kumparan medan
(Rugi konstan)
Rugi Total
Rugi
Besi
Jangkar
seri
shunt
Rugi
Meka
nik
21
23
Effisiensi
Pada umumnya efisiensi adalah perbandingan antara daya output dengan daya input
Ada 3 (tiga) macam effisiensi yaitu :
ekonomi =
Pout
x 100 %
Pin
mekanis =
Pa
x 100 %
Pin
listrik =
Pout
Pout
x 100%
(Rugi Cu Rugi sikat )
24
Dimana :
Pin = Pout + Ploss
Ploss = (If2Rf + Ia2Ra + IL2Rs + Rugi gesek + Rugi inti)
generator kompon
25
26
Presentasi Regulasi
Untuk menghindari agar generator tidak terlalu berat menerima beban, maka diperlukan
pengaturan tegangan atau persentasi regulasi.
Adapun besar persentasi regulasi tegangan maksimum yang diijinkan adalah 40% dan
dapat ditulis :
( Vt )nL ( Vt )fL
x 100%
Presentasi regulasi naik =
( Vt )fL
Presentasi regulasi turun = ( Vt )nL ( Vt )fL x 100%
( Vt )nL
Untuk generator DC shunt, besar tegangan terminal tanpa beban adalah :
(Vt)nL =
E0
Ra
1
R sh
P n Z
a 60
( Vt )nL V
x (IL )fL
( Vt )nL ( Vt )fL
27
Motor DC
Motor listrik merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi
daya mekanik
Prinsip Kerja :
Jika sepotong kawat dialiri arus listrik terletak di antara dua kutub magnet
utara dan selatan, maka pada kawat tersebut terkena suatu gaya Lorentz. Arah dari
gerakan kawat sesuai dengan aturan tangan kiri.
28
Untuk mengetahui arah putaran motor searah atau perlawanan dengan arah jarum
jam (lihat gambar) pada gambar a arus listrik yang mengalir melalui sisi kumparan
sebelah atas (kutub utara) dengan arah meninggalkan (keluar) sedangkan arus listrik
pada sisi kumparan sebelah bawah (kutub selatan) menuju kedalam (masuk) maka
kumparan akan berputar berlawanan jarum jam (perhatikan arah medan magnet)
sekitar kawat seperti pada gambar b dan c
29
Vt = tegangan sumber DC
Ea = ggl induksi jangkar
Ia = arus jangkar
Ra = tahanan jangkar
KU = kutub utara magnet
KS = kutub selatan magnet
30
31
32
GGL induksi jangkar Ea timbul akibat kumparan rotor berputar yang terletak di antara
kutub utara dan kutub selatan magnet motor
Pada saat awal rotor berputar
Ea = 0 artinya kumparan rotor akan menarik arus yang besar dari sumber listrik
Setelah motor berputar pada kecepatan yang sebenarnya
Ea = max maka motor akan menarik arus listrik sumber paling minimum (arus
nominal = sepersepuluh dari arus start)
Torsi jangkar motor DC adalah :
T 0.159
P
a z Ia
Atau :
T = K Ia (Nm)
Dimana :
= fluks dalam weber
Jika panjang kumparan rotor L dialiri arus listrik sebesar I dan terletak diantara
kutub magnet utara dan selatan dengan kerapatan fluks sebesar B, maka kumparan
rotor tersebut mendapat gaya F sebesar :
33
F=BIL
Jenis-jenis Motor DC
Motor DC Shunt
Vt = tegangan terminal
IL = Arus jala-jala
Pin = Vt IL
Ia = Arus jangkar
Ish = Arus shunt
IL = Ia + Ish
Rsh = Tahanan kumparan shunt
34
Motor DC Seri
Ia = IL
Pin = Vt IL
Rs = tahanan kumparan seri = ILRs
Pa = EaIa
E a = V t I a R s Ia R a V s
(Pcu)tot = Ia2Ra + IL2Rs
35
Pin = VLIL
IL = Ia + Ish
Pa = EaIa
E a = V t I LR s I aR a V s
ILRs = tegangan jatuh pada kumparan seri
(IL)2Rs = rugi daya pada kumparan seri
IaRa = tegangan jatuh pada tahanan jangkar
(Ia)2 Ra = rugi daya jangkar
(Pcu)tot = Ia2Ra + IL2Rs + Ish2Rsh
IshRsh = Vsh = Vt Vs
Ish2Rsh = Rugi daya pada kumparan shunt
36
Pin = VtIL
IL = Ia + Ish
Pa = EaIa
E a = V t I a R s Ia R a V s
Vsh = Vt
Vsh = IshRsh
(Ia)2Ra = rugi daya pada tahanan jangkar
(Ia)2Rs = rugi daya pada kumparan seri
(Ish)2Rsh = rugi daya pada kumparan shunt
37
P ZN
a 60
38
P Z N
x 10 8
a 60
Dimana :
= fluks magnet perkutub
N = Putaran rotor (rpm
PZ
a 60
Dimana: Vt = Ea + IaRa
Vt Ia R a
C
1 Ea
Kecepatan putar Motor DC akan minimum bila arus If minimum yang terjadi
pada posisi rheostat maksimum
Pengaturan kecepatan motor DC untuk model ini pengerjaannya mudah, murah
dan panas yang terjadi juga rendah
40
1 Ea 1
C 1
1 Vt Ia 1R a Ia 1 R s
C
1
1 Ea 2
C 2
1 Vt Ia 2 R a Ia 2 R s
C
2
E a 1 Ia 2
N1
43
Ea 1
N1
44
Karakteristik Motor DC
Ta
Pa
E a Ia
60 E a Ia
E I
9,55 a a
2 n
2 N 60
2 N
N
Ta
Ea
P Z N
x 10 8
a 60
60
PN Z P Z
Ia
Ia
2 N
a 60
2
Bahwa kopel jangkar sebagai fungsi dari fluks dan arus jangkar dapat ditulis:
Ta = f ( Ia)
Jika arus jangkar bertambah besar, maka akan diikuti oleh kenaikan kopel jangkar atau
sebaliknya. Pada motor DC seri, kenaikan arus jangkar akan memperbesar fluks .
45
Vt Ia R a
c
Dari persamaan diatas, nilai kecepatan putar akan berubah jika harga atau besar arus
jangkar berubah, dimana hubungannya dapat digambarakan sebagai berikut :
46
Karakteristik Mekanik
Karateristik mekanik diperoleh dari hubungan antara kecepatan putar dengan kopel
elektromagnetik atau kopel jangkar
E a Ia
Ta 9,55
N
Perubahan nilai kopel jangkar akan selalu diikuti oleh perubahan kecepatan putar dan
dapat ditunjukkan pada gambar
47
Motor Shunt
Motor tanpa beban artinya bahwa arus jala-jala I L= (IL)0 karena Ish= Vt/Rsh maka
arus jangkar tanpa beban adalah :
(Ia)0= (IL)0 - Ish
Besarnya ggl jangkar tanpa beban adalah :
(Ea)0 = E0 = Vt (Ia)0 Ra
Pada motor shunt tanpa beban, besar daya output P o = 0 atau relatif kecil
karena Ia = (Ia)0
Besar daya input Pin sama dengan jumlah seluruh rugi-rugi dapat ditulis:
Pin = loss
dimana :
Pin = Vt (IL)0
loss = (Ia)0Ra + (Ish)2Rsh + Rugi inti + Rugi gesek
Rugi gesek = Pa Po PC
Motor Seri
Untuk motor seri tanpa beban besar I L = 0, karena Ia = IL maka arus jangkar
juga sama dengan nol
GGL jangkar motor seri tanpa beban adalah : E o = Vt
Daya output dan daya input untuk motor seri tanpa beban adalah Nol
48
Effisiensi
Efisiensi motor ada 3 macam yaitu :
Ekonomi
Pm
x 100%
Pin
mekanis
listrik
Pm
x 100%
Pa
Pa
x 100%
Pa Rugicu sikat
Dimana :
Ts m
Pm
(BHP) 735,5 P0
735,5
Pin = Vt IL
Pa = Ea Ia
Ts = Torsi sumbu (Nm)
m = Kecepatan putar rotor
49
50