Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Seorang bapak, teknisi listrik sedang memperbaiki generator besar di RS. Ada sebuah mur
yang dipasang tetapi terjatuh dan menyebabkan konsleting sehingga terjadi ledakan. Kedua
lengan dan dada terkena ledakan hingga kulit menghitam dan berbau daging terbakar. Pasien
langsung dirawat diruang isolasi. Usia 54 tahun, TB 168 cm, BB 57 kg, tidak pernah olahraga
karena kerja sudah banyak gerak dan lelah. Makan teratur 3x / hari porsi sama yaitu nasi 100
gr, lauk tahu/tempe 2 potong, sayur asem 2 mangkok tanpa buah dan sangat jarang makan
selingan. Tidak ada makanan pantangan.
Kaji kasus tersebut dengan NCP ?
Recall
waktu
pagi
siang
malam
menu
bahan
berat
energi
protei
n
lemak
KH
nasi
beras
50
180,4
3,3
0,3
39,8
lauk
tahu
100
76
8,1
4,8
1,9
tempe
50
99,5
9,5
3,8
8,5
sayur
asem
sayur asem
50
24,5
0,9
1,4
2,8
nasi
beras
50
180,4
3,3
0,3
39,8
lauk
tahu
100
76
8,1
4,8
1,9
tempe
50
99,5
9,5
3,8
8,5
sayur
asem
sayur asem
50
24,5
0,9
1,4
2,8
nasi
beras
50
180,4
3,3
0,3
39,8
lauk
tahu
100
76
8,1
4,8
1,9
tempe
50
99,5
9,5
3,8
8,5
sayur asem
50
24,5
1141,
2
0,9
1,4
2,8
65,4
30,9
159
sayur
asem
NCP
Identitas Pasien/klien
Nama
Usia
= 54 Tahun
BB
= 57 kg
TB
= 168 cm
Riwayat penyakit
=-
Diagnosis
= luka bakar
1. Skrining Gizi
Kesimpulan : Beresiko Tinggi
Resiko Ringan
Berat badan turun 2,5-5
kg dalam 6 bulan
terakhir
RBW = 80 - 120 %
IMT = 20 25 kg/m2
Mual/muntah ringan,
diare
Nafsu makan turun
Gangguan mengunyah
atau menelan
Resiko Sedang
Berat badan turun 5-7,5
kg dalam 6 bulan terakhir
Resiko Tinggi
Berat badan turun > 7,5
kg dalam 6 bulan terakhir
RBW = 70 80 % atau
120 130 %
IMT = 17 18 atau 30
-35 kg/m2
Mual/muntah
berkepanjangan, diare
Tidak ada nafsu makan
Hipertensi
Gagal ginjal
Atherosklerosis,
peningkatan profil lemak
darah
Menjalani operasi ringan
Anemia
Ulkus
Menderita
penyakit
Mendapat
makanan
perantara dan/MLP
Decubitus berat atau luka
terbuka yang tak kunjung
sembuh
Menderita
penyakit
pankreas berat
Kanker stadium lanjut
dengan kekeksia
Menjalani operasi saluran
cerna
Malnutrisi
Pasien di ICU luka bakar
Mengalami sepsis
jantung kongetiv
Dehidrasi ringan
Stroke
Albumin 3,2 3,4 mg/dl
Albumin 2,8 3,1 mg/dl
Total limphosit 1200
Total limphosit 900
1500 sel/m3
1200 sel/m3
Depresi ringan
Depresi sedang
Demam ringan
Lainnya
Kesimpulan : Beresiko Tinggi
Trauma multiple
Albumin < 2,8 mg/dl
Total limphosit < 900
sel/m3
Depresi berat
Lainnya
2. Nutrition Assesment
Antropometri
Biokimia
Clinis
Dietary history
TB = 168 cm
BB = 57 kg
IMT = 20,21 kg/m2 (normal)
BBI = 61, 2 kg
Kebiasaan Makan pasien teratur 3x / hari porsi sama yaitu nasi 100 gr, lauk
tahu/tempe 2 potong, sayur asem 2 mangkok tanpa buah dan sangat jarang
makan selingan. tidak pernah olahraga karena kerja sudah banyak gerak dan
lelah.
Audit Gizi :
1141,5 kkal
E = 2421, 96 kkal x 100 % = 47, 13 % (Buruk)
P
65, 6 gram
121, 09 gram
30,9 gram
40,36 gram
159 gram
393, 56 gram
KH =
Aktivitas fisik
Bedrest
Kesimpulan :
Dari hasil dapat disimpulkan bahwa Tn. Nn memiliki status gizi yang menunjukkan status
gizi normal.
3. Nutrien Diagnosa
Domain Intake
-
NI-1.4
Kekurangan intake energy berkaitan dengan factor patologis maupun fisiologis yang
menghasilkan peningkatan kebutuhan energy karena mengalami luka bakar sehingga
kebutuhan energy harus mendapatkan banyak asupan energy dibuktikan dengan hasil
Domain Clinis
Domain Perilaku
-
NB-1.2
Kepercayaan yang salah / sikap tentang pangan dan gizi berkaitan dengan kebiasaan
makan tidak untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mungkin pola asal kenyang
dibuktikan dengan tidak adanya konsumsi lauk hewani. Makan Tn. Nn teratur 3x /
hari porsi sama yaitu nasi 100 gr, lauk tahu/tempe 2 potong, sayur asem 2 mangkok
tanpa buah dan sangat jarang makan selingan.
NB-2.1
Tidak beraktifitas fisik berkaitan dengan waktu yang terbatas dibuktikan dengan
Tn. Nn tidak pernah olahraga karena kerja sudah banyak gerak dan lelah.
Kesimpulan :
Memprioritaskan Domain Intake karena memperhatikan asupan makanan untuk
mempercepat penyembuhan. Kemudian diberikan edukasi mengenai pentingnya kepatuhan
diet untuk mempercepat penyembuhan.
Intervensi Gizi
1. Tujuan :
Jangka panjang
-
BBI
BBR
= ( TB100
100 ) x 100%
57
= ( 168100 ) x 100%
= 0, 83 x 100%
= 83 % (Normal)
Energi
BMR
01 kal x 57 x 24 jam
1368 kkal
Koreksi Tidur
10 % x 57 x 8 jam
Koreksi Umur
7,5 % x 1322,4
Penambahan Aktivitas :
20 % x 1223,22
244, 64 kkal +
1467, 86kkal
SDA
10 % x 1467, 86
TOTAL
x keb. Energi
= 1,5 x AMB
146, 78 kkal +
1614, 64 kkal
=1,5 x 1614, 64
= 2421, 96
Kebutuhan Protein
20 x 2421, 96
4
= 121, 09 gram
15 x 2421, 96
9
= 40, 36gram
Kebutuhan Karbohidrat
65 x 2421, 96
4
= 393, 56 gram
Kebutuhan Cairan :
-
Kebutuhan vitamin dan mineral yang umumnya diberikan dalam bentuk suplemen :
-
Vit. A
= 551,61
Vit. B12
Vit. C
Vit. E
Zat besi
Zink
Kalsium
Fosfor
Magnesium
= 2,20 gr
= 82, 74 mg
= 13, 79 SI
= 11, 95 mg
= 11, 95 mg
= 919, 35 mg
= 643, 54 mg
= 321, 77 mg
TC
kal
1210, 98 kal
E
507,3
III
507,3
4.
-
Prinsip Diet :
Energi Tinggi
Protein Tinggi
Lemak Sedang
KH Sedang
Vitamin Tinggi
Mineral Tinggi
Cairan Tinggi
4. Syarat Diet :
- Energi tinggi diberikan sebesar 2421, 96 kkal ditujukan untuk menyediakan energi
-
infeksi.
KH diberikan sedang sebesar 393, 56 gram. Bila pasien mengalami troma jalan nafas
(troma inhalasi) karbohidrat diberikan 45-55 % dari kebutuhan energi total. Gunakan
5. Bentuk Makanan :
Pada hari pertama diberikan AGGS dan makanan cair penuh kkal/ml, pada hari kedua
diberikan makanan cair penuh 1 kkal/ml.
6. Frekuensi Makanan :
Pada diet luka bakar I 0-8 jam pertama diberi AGGS dan MCP kkal/ml, 8-16 jam
kemudian diberikan MCP 1 kkal/ml, 16-24 jam kemudian diberikan MCP 1 kkal/ml
7. Rute : Enteral dan parenteral
8. Edukasi Gizi : Melalui konsultasi gizi
- Topik
: Asupan gizi seimbang untuk pasien luka bakar
- Sasaran
: Tn. Nn dan Keluarga
- Alat Peraga : Food Model
- Media
: Leaflet
- Waktu
: 30 menit
- Materi
:
a. Gizi seimbang untuk penderita pasien luka bakar
Memonitor asupan makanan klien apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak
Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran atau tidak.