Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan telah dibentuknya pengurus IOMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS

MATARAM maka dengan ini kami angkatan 2010 sebagai angkatan paling junior yang menjalani tahap
pendidikan klinis di RSUP NTB menyatakan beberapa pendapat kami terkait dengan fasilitas dan
pelayanan yang kami terima dalam menunjang pendidikan kami. Adapun kami berharap semoga dengan
apa yang kami sebutkan ini benar adanya dan semoga terdapat perubahan kedepannya.

Setelah kami menimbang, pembiayaan uang kepaniteraan klinik FK UNRAM di RSUP NTB
sebesar Rp 750,000,- belum maksimal kami rasakan mafaatnya. Adapun yang ingin kami
sampaikan ialah beberapa hal terkait sekiranya dapat dirubah kedepannya, yaitu:
1. Halaman Parkir Khusus Dokter Muda FK UNRAM di RSUP NTB.
Hal ini menjadi penting mengingat kebutuhan kami untuk menempatkan kendaraan kami
sewaktu dinas pagi dari pukul 7.00 pagi hingga pukul 14.00 siang, dilanjutkan jadwal
jaga dari pukul 14.00 hingga 07.00 pagi keeseokan harinya. Ini menjadi masalah sebab,
kami harus membayar parker di tempat kami bertugas atau belajar sendiri sebesar Rp
1,000. Hal ini menjadi masalah jikalau kami akan pergi konsul baik pada jam dinas pagi
atau jam jaga, otomatis meninggalkan halaman RSUP NTB kami membayar. Lalu, kami
kembali lagi, dan pergi konsul kembali. Hal ini bisa dilakukan sebanyak minimal 5 kali
dalam sehari. Jikalau lebih, berapa uang yang harus dikeluarkan kami untuk membayar
parker saja.
Memang, ada tempat di mana kami bisa memarkir motor tanpa harus membayar. Namun
keamanan tidaklah dijaga. Berulang kali motor rekan sejawat kami telah dicuri, dan pihak
rumah sakit atau siapapun tidak ada yang bisa bertanggung jawab akan hal ini.
2. Seringnya kami tidak mendapatkan fasilitas yang telah disepakati di awal, terutama
terkait bahan habis pakai di bangsal, baik itu untuk departemen penyakit dalam dan bedah
yang lagi bertugas di ruangan. Minimnya bahan habis pakai seperti handscoon, yang bisa
dibilang tidak ada atau tidak tersedia bagi koas. Hal ini bisa dibayangkan ketika kita ingin
memeriksa pasien dengan keadaan infeksius apabila tidak ada handscoon maka tingkat
penularan akat sangat tinggi, namun hal ini malah tidak tersedia.
3. Perlunya ada ruang dokter muda di setiap bagian, hal ini diperlukan sebagai tempat
istirahat dan tempat diskusi ketika tugas di ruangan sudah selesai, sehingga dokter muda
tidak lagi bingung harus kemana. Selain itu, ruangan dokter muda haruslah memadai
minimal seperti ruang dokter muda Interna yang cukup untuk istirahat setelah lelah dinas
jaga. Tidak seperti ruang dokter muda untuk koas anak, yang jauh dari layak huni.
4. Kamar mandi sangat penting, mengingat adanya jam dinas jaga pada dokter muda. Hal

ini sangat dibutuhkan untuk mandi dan keperluan lainnya, sehingga dokter muda juga
tidak bingung dalam mencari kamar mandi. Kamar mandi haruslah nyaman, dan bersih
sehingga tidak terkontaminasi dengan penyakit-penyakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai