Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan Faktor

Resiko Terjadinya
Cerebral Palsy Pada
Retardasi Mental
dan Epilepsi

Pengertian
Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang

terhenti atau tidak lengkap yang terutama ditandai oleh teradinya


hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya
kemampuan kognitif, Bahasa, motoric dan social.
Cerebral palsy adalah keaadaan kerusakan jaringan otak permanen,
tidak progresif yang terjadi pada usia muda (sejak dilahirkan) dan
menghambat perkembangan otak normal.

Pengertian
Epilepsy adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan (seizure)

berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara


intermiten yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik abnormal dan
berlebihan di neuron secara paroksimal, didasari oleh berbagai factor
etiologi.

Pendahuluan
40-60% anak-anak dengan cerebral palsy mempunyai gejala retardasi

mental, dan sekitar 30-40% mengalami serangan kejang pada awal


kehidupan
disisi lain, sebagian gejala epilepsy dengan onset awal yang kondisinya
parah, sering dihubungkan dengan cerebral palsy dan retardasi mental
Kelahiran preterm, BBLR adalah factor resiko untuk terjadinya
cerebral palsy.
riwayat epilepsy pada keluarga menjadi predisposisi genetic untuk
terjadinya gangguan neurologis secara umum.

Tujuan Penelitian
untuk menentukan apakah pasien dengan

cerebral palsy atau pasien dengan kombinasi


retardasi mental dan gejala epilepsy parsial
mempunyai karakteristik prenatal dan
perinatal yang sama atau berbeda, termasuk
riwayat keluarga dengan epilepsi

Penelitian
Responden terdiri dari 130 anak dengan usia antara 2-15 tahun, yang orang tuanya sudah setuju
untuk di interview

Partial symptomatic epilepsy didefinisikan menurut The Criteria of the commission on


Classification and terminology of the International Leagua Againts Epilepsy.

Cerebral palsy diartikan sebagai suatu gangguan yang ditandai degan kelainan postur dan gerakan
tubuh yang telah ada sejak masa kecil dan didasari oleh suatu penyakit yang progresiv.

Retardasi mental diukur dengan menggunakan intelegentia quation dibagi kedalam 3 kategori;
1. IQ dibawah 70
2. IQ antara 50-70 (mild mental retardation)
3. IQ dibawah 50 (severe mental retardation)

Hasil Penelitian
Penelitian dibagi ke dalam 3 kelompok:
1. Anak yang menderita cerebral palsy, retardasi
mental, dan gejala epilepsy parsial
2. Anak yang menderita cerebral palsy dan
retardasi mental
3. Anak dengan cerebral palsy

Hasil Penelitian
Jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan

terhadap ketiga kelompok


Kelompok 2 (anak dengan cerebral palsy dan
retardasi mental) usianya cenderung lebih tua
dibanding grup 1 (anak dengan cerebral palsy,
retardasi mental, dan gejala epilepsy parsial) dan
grup 3 (anak dengan cerebral palsy)

Hasil Penelitian
Kelompok 2 (anak dengan cerebral palsy dan

retardasi mental) cenderung memiliki orang tua


dengan pendidikan yang rendah
Kelompok 1 (anak dengan cerebral palsy, retardasi
mental, dan gejala epilepsy parsial) lebih signifikan
dibandingkan pasien pada kelompok 2 dan 3 untuk
menglami kejang pada masa neonatus

Anda mungkin juga menyukai