Anda di halaman 1dari 13

EKOLOGI KUANTITATIF (KIA 432)

Dr. AGUS ROMADHON SP.,M.Si

JURUSAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2014

INDEKS
KEANEKARAGAM

KEPADATAN DAN
KOMPOSISI

STRUKTUR
KOMUNITAS

MAKROZOBENTOS

OUTLINE

MAKROZOOBENTOS
Bentos merupakan hewan yang
sebagian atau seluruh hidupnya
berada di dasar perairan, baik
yang sessil, merayap maupun
menggali lubang (Kendeigh, 1980)
Terbagi
menjadi
dua,
yaitu
zoobentos yang hidupnya bersifat
filter-feeder (suspension-feeder)
dan bentos yang bersifat depositfeeder (Odum, 1971).
Dikelompokkan
menjadi
mikrobentos
yang
ukuran
tubuhnya < 100 m, meiobentos
(100 500 m) dan makrobentos
(> 500 m ). Barnes dan Hughes
(1999

Makrozoobentos dapat mencapai


ukuran tubuh sekurang-kurangnya
3-5 mm pada saat pertumbuhan
maksimum.

Makrozoobentos
seperti
polychaeta, merupakan indikator
yang baik untuk kualitas air
lingkungan laut karena respon
terhadap
polutan
dapat
dibandingkan terhadap sistem air
tawar
Hidupnya dalam substrat lumpur
disebut
infauna,
misalnya
makrozoobentos dari Kelas Bivalvia
dan
Polychaeta
(Barnes
dan
Hughes, 1999).

STRUKTUR KOMUNITAS
Struktur komunitas makrozoobentos adalah suatu kumpulan
individu berbeda spesies yang hidup pada suatu daerah atau
habitat tertentu yang saling berhubungan dan berinteraksi
atau mempunyai hubungan timbal balik antara satu dengan
yang lain
Dipengaruhi :
o Abiotik
penetrasi cahaya yang berpengaruh terhadap suhu air;
substrat dasar; kandungan unsur kimia seperti oksigen
terlarut dan kandungan ion hidrogen (pH) serta nutrien )
o Biotik
interaksi spesies serta pola siklus hidup dari masingmasing spesies dalam komunitas

KEPADATAN DAN KOMPOSISI


Kepadatan makrozoobentos merupakan jumlah individu
makrozoobentos per satuan luas (m2) (Brower et al. 1990).
Sampel makrozoobentos yang telah diidentifikasi kemudian
dihitung kepadatannya dengan menggunakan rumus yang
telah dimodifikasi dari Brower et al. (1990):

Ki

Kepadatan makrozoobentos jenis i (individu m-2)

Ni

Jumlah makrozoobentos jenis i yang ditemukan pada setiap ulangan


(individu)

Luas bukaan mulut corer (0,0081 m2)

Ulangan pengambilan sampel makrozoobentos

Komposisi jenis makrozoobentos dilakukan dengan


menghitung persentase dari masing-masing jenis berbeda
yang didapat pada saat identifikasi.
Dilakukan dengan membagi jumlah individu per jenis dengan
jumlah keseluruhan individu total per lokasi
Ni
Komposisi =
N
Ni

Jumlah makrozoobentos jenis i yang ditemukan pada setiap ulangan


(individu)

Jumlah keseluruhan individu total per lokasi

KEANEKARAGAMAN
Dinyatakan melalui penggunaan indeks Shannon-Wienner
(Krebs, 1989) dengan persamaan :

Indeks Keanekaragaman

Pi

Proporsi jumlah individu spesies ke-i (ni) terhadap total individu (N)

Pi

(ni / N)

Jumlah total individu semua spesies

Jumlah spesies

KESERAGAMAN (Evennes)
Indeks
keseragaman
yang
sering
berdasarkan persamaan Krebs (1989),

o
o

digunakan

Indeks Keseragaman Shannon-Weanner

Indeks Keanekaragaman

H Max

Nilai Maksimum dari H = log 2 S

Kisaran nilai antara 0-1.


Jika nilai E mendekati 1, berarti semakin besar keseragaman suatu
populasi yang artinya penyebaran jumlah individu tiap jenis sama
dan tidak ada kecenderungan adanya spesies yang mendominasi
populasi tersebut.
Semakin kecil nilai E, maka populasi makin tidak seragam yang
berarti bahwa ada jumlah individu yang mendominasi atas spesies
yang lain

DOMINANSI (D)
Ada tidaknya spesies yang mendominasi dari suatu
kelompok spesies
maka digunakan Indeks Dominansi
Simpson

o
o
o

Indeks Dominansi Simpsons

ni

Jumlah individu spesies ke-i

Jumlah total individu

Jumlah spesies

Nilai indeks ini berkisar antara 0-1.


Jika indeks dominansi mendekati 0, maka hampir tidak ada
individu yang mendominasi dan biasanya diikuti dengan indeks
keseragaman yang besar.
Jika indeks mendekati 1, ada salah satu spesies mendominasi dan
nilai indeks keseragaman semakin kecil (Odum, 1971).

POLA PENYEBARAN
Pola penyebaran dapat ditentukan dengan menggunakan
Indeks penyebaran Morisita (Krebs, 1989) dimana :

Id < 1

maka pola sebaran individu jenis bersifat seragam

Id = 1

maka pola sebaran individu jenis bersifat acak

Id > 1

maka pola sebaran individu jenis bersifat mengelompok

Sebaran diuji dengan uji statistik yaitu Chi-kuadrat (2), untuk


membandingkan nilai harapan hitung dengan nilai pengamatan
dengan persamaan:

Id

Indeks sebaran Morisita

X2

Chi-kuadrat

jumlah petak pengambilan contoh

X2

jumlah total individu yang diperoleh

jumlah total individu yang terdapat dalam n plot

Hasil perhitungan Chi-kuadrat dibandingkan dengan nilai Chi-kuadrat


hasil dari tabel pada taraf kepercayaan 95%. Jika nilai 2 hitung lebih
kecil dari 2 tabel, maka tidak berbeda nyata dengan acak yang
berarti pola sebaran jenisnya bersifat acak.

TUGAS 1
1. Pada Tabel 1 dibawah ini ditampilkan hasil pengamatan
terhadap kepadatan makrozobentos. Hitunglah :
a. Total kepadatan
b. Indeks Diversitas (H')
c. Indeks Keseragaman (E)
d. Indeks Dominansi (D)
e. Pola Penyebaran (Id)

Tabel 1 Kepadatan makrozoobentos (ind/m 2) di Selat Madura pada bulan Agustus 2012

Anda mungkin juga menyukai