Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No.

1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

Optimisasi Jaringan Carbon Capture and


Storage System dengan Menggunakan Metode
PINCH
Anindya Dwi Rachmawati, Daril Ridho Zuchrillah, Renanto, Juwari
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: renanto@chem-eng.its.ac.id
AbstrakCarbon capture and storage merupakan sebuah
sistem untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari
pembakaran bahan bakar fosil pada pembangkit listrik dan
proses industri. Hal ini melibatkan pengangkapan CO2 untuk
penyimpanan berikutnya dalam berbagai formasi geologi.
Pemilihan dan pencocokan pembangkit listrik dan lokasi storage
seringkali merupakan masalah optimasi karena berbagai
kendala, yaitu waktu ketersediaan, laju alir injeksi dan batas
kepasitas storage yang tersedia. Dalam penelitian ini, alat
penargetan grafis baru berdasarkan analisis pinch diusulkan
untuk mengatasi masalah perencanaan penyimpanan CO2 yang
ditangkap dari power plant ke sink yang sesuai. Pertimbangan
utama untuk masalah tersebut adalah waktu ketersediaan yang
terakhir, karena sink perlu dikembangkan sebelum terjadi
operasi penyimpanan CO2 ke dalam storage. Keterbatasan waktu
ditangani oleh teknis grafis dimana waktu diambil sebagai
elemen yang mengatur dalam memecahkan masalah. Studi kasus
telah disiapkan dengan 5 source dan 3 sink yang juga tersedia
biaya transportasi pengiriman CO2. Pengoptimalan dilakukan
dengan dasar multi periode dengan analisa pinch menggunakan
kurva komposit, cascade dan analisa total annualized cost.
Sedangkan untuk pengoptimalan dengan dasar multi region
dilakukan dengan program linier. Didapatkan dari kurva
komposit tersebut terbagi oleh CO2 yang ditangkap oleh sink,
CO2 dari source yang membutuhkan storage alternatif dan
storage yang telah tersedia namun tidak digunakan dalam sistem
ini.
Kata Kunci Carbon Capture and Storage, Source, Sink,
Cascade

I. PENDAHULUAN

emanasan global merupakan isu yang sedang hangat


dibicarakan di dunia internasional belakangan ini.
Pemanasan global ditandai dengan naiknya suhu udara ratarata global pada permukaan bumi. Studi menunjukkan bahwa
suhu udara rata-rata global telah meningkat sekitar 0,5 1,0o F
(0,3 0,6o C) selama satu abad terakhir. Ini merupakan
kenaikan suhu permukaan terbesar dalam 1.000 tahun terakhir
dan para ilmuwan memprediksi peningkatan lebih besar akan
terjadi lebih dari satu abad ini. Pemanasan ini sebagian besar
disebabakan oleh peningkatan gas rumah kaca terutama
karbon dioksida (CO2) dan metana di atas atmosfer bumi yang
disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan
industri, pertanian dan penggundulan hutan.
Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan salah satu
upaya dengan pendekatan teknik untuk menangkap karbon dan
menyimpannya dalam bentuk yang lebih aman. Menurut
Kementerian ESDM, CCS merupakan salah satu teknologi
mitigasi perubahan iklim yang berpotensi mengurangi emisi

CO2 skala besar hasil dari pembakaran bahan bakar fosil.


Teknologi ini merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai
dari menangkap CO2 (capture) dari sumber-sumber CO2
seperti fasilitas pengolahan gas alam dan pembangkit listrik,
kemudian mentransportasikannya ke lokasi penyimpanan CO2
di geological sink yang sesuai (storage).

Gambar 1 Proses dan Sistem CCS[1]

Teknologi pinch dibangun atas dasar hukum-hukum


termodinamika perpindahan panas. Teknologi ini didominasi
oleh metode perancangan jaringan penukar panas (Heat
Exchanger Network atau HEN) yang memberikan
penghematan biaya energi optimum. Kemudahan dan unjuk
kerjanya yang baik membuat teknologi ini banyak digunakan
sebagai metoda standar dalam melakukan perancangan dan
analisa sistem proses.
Salah satu dari beberapa keuntungan dari Teknologi Pinch
dibandingkan dari metode desain konvensional adalah
kemampuan untuk mengatur energi dan target biaya untuk
proses individual. Oleh karena itu untuk membantu
mengidentifikasi semua proyek untuk penghematan energi
dan kebutuhan investasi[2].
Terlepas dari pendekatan grafis, teknik aljabar juga
dikembangkan dalam mengatasi masalah
penyimpanan
Carbon Storage. Carbon Storage Cascade Analysis (CSCA).
Kerangka umum untuk CSCA ditampilkan dalam Gambar II.2.
Studi kasus tersebut diperbaiki dan diselesaikan dengan
menggunakan CSCA untuk menentukan kebutuhan
penyimpanan minimum untuk beban CO2 yang tertangkap.
Demikian pula, pendekatan juga menentukan jumlah kapasitas
CO2 storage yang berlebih.
CO2 flowrate net surplus / deficit cascade ke bawah dengan
interval waktu untuk menghasilkan kapasitas kumulatif dari

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
surplus / deficit (FC, k) pada kolom ke-6. Nilai defisit terbesar
dalam hal ini merupakan kapasitas penyimpanan minimum
yang diperlukan untuk solusi feasible cascade. Kelebihan
kapasitas penyimpanan (FEX) dari jaringan CCS ditentukan
dari interval waktu terakhir dalam tabel feasible cascade (di
mana tidak terdapat nilai defisit yang ditemukan dalam kolom
ke-6)[3].

III. URAIAN PENELITIAN


A.Pengumpulan Data
Dari studi literatur, maka pada penelitian ini diberikan empat
variabel yaitu dT (beda waktu) 0 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan
20 tahun. Berikut adalah data yang akan digunakan pada
penelitian ini:
Tabel 1 Data Source dan Sink

CO2
flowrate
(Mt/y)
15

CO2
Load
(Mt)
300

Start
Time (y)

End Time
(y)

20

150

30

150

30

20

400

10

40

10

400

20

Total

n/a

1400

n/a

n/a

Source

25

900

Earliest
time
available
(y)
10

15

750

20

70

10

550

30

85

Total

n/a

2200

n/a

n/a

Gambar 2. Konsep Carbon Storage Cascade Analysis (CSCA)

Optimisasi dengan berdasarkan multi region menggunakan


General Algebraic Modeling System (GAMS) adalah bahasa
pemrograman yang menyediakan kerangka dasar yang
fleksibel untuk merumuskan dan memecahkan linear,
nonlinear dan optimasi mixed-integer problem. Syntax yang
lain memungkinkan untuk menyatakan antar variabel,
konstanta, dan kendala dalam bentuk set. Melalui syntax ini,
file input menyerupai dengan formulasi dari problem
optimization. Selain itu, GAMS menyediakan beragam solver
untuk mengoptimalkan berbagai formulasi masalah termasuk
linear programs (LPs), non-linear programs (NLPs), mixednteger rograms (MILPs, tetapi dalam GAMS disebut MIPs),
dan mixed-integer non-linear programs (MINLPs)[4].
II. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sistem yang ditinjau adalah Storage system dalam
Carbon Capture and Storage (CCS).
2. Metode yang digunakan untuk optimasi jaringan dalam
sistem Carbon Capture and Storage (CCS) adalah
metode Pinch.
3. Sistem CCS diasumsikan terdiri dari m CO2 source, n
CO2 sink, source dan sink dapat mulai beroperasi pada
setiap saat selama perencanaan.
4. Setiap i CO2 source (i = 1, 2,..., m) ditandai dengan
flowrate penangkapan CO2 yang sesuai dengan potensi
maksimum dari penghilangan gas buang pabrik. Selain
itu, operasi dari masing-masing sumber i juga
didefinisikan.
5. Setiap j CO2 sink (j = 1, 2,..., n) ditandai dengan batas
atas untuk kapasitas penyimpanan CO2; maximum rate
di mana CO2 dapat diinjeksikan ke setiap sink yang
telah diberikan. Kedua karakteristik ini didasarkan pada
karakteristik geological storage.

Sink

Injectivity

(Mt/y)

Storage
Capacity
(Mt)

Characterictic

end time
(y)
55

B. Optimisasi berdasarkan Multi Periode


Pada setiap interval waktu, setiap bagian source digabung
menjadi sebuah bagian kurva komposit, dengan cara
menambahkan garis secara diagonal. Pergantian bagian
komposit akan dimulai dari ujung akhir dari bagian
sebelumnya, yang nantinya digabung menjadi sebuah kurva
komposit source. Begitu halnya dengan kurva komposit sink
juga dilakukan hal yang sama seperti kurva komposit
source[5].

Gambar 3. Penggabungan Kurva Komposit Source dan Sink

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa posisi relatif kurva


komposit tersebut mengindikasi terjadi tumpang tindih antara
kurva komposit source dan sink. Hal tersebut tidak mungkin
terjadi dalam kejadian nyata, sehingga disebut sebagai
infeasible region. Sebagian dari kurva komposit sink berada

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

disebelah kiri dari kurva komposit source yang berarti bahwa


sink hanya siap setelah source tersedia.

Gambar 4 Penggabungan Kurva Komposit Source dan Sink dengan Pinch 0


tahun

Defisit tersebut dapat ditafsirkan sebagai penundaan


keputusan untuk menangkap CO2, hingga internal waktu sink
(storage) sudah tersedia untuk digunakan. Wilayah dimana
kedua kurva komposit tumpang tindih satu sama lain
menyiratkan bahwa hanya 1.100 Mt dari CO2 dapat dikirim
dari source ke sink yang tersedia. Kurva komposit tersebut
menunjukkan berada pada waktu 20 tahun terjadi titik pinch
dengan delta waktunya adalah 0. Dengan kata lain, pertemuan
kedua kurva komposit tersebut berada pada dititik pinch.
Observasi lanjut pada diagram pinch tersebut yaitu tersedianya
kapasitas storage sebesar 1.100 Mt yang tidak digunakan
sebagai sink dari source tersebut. CO2 yang ditangkap sebesar
1.100 Mt mempresentasikan bahwa 50% dari 2.200 Mt yang
dapat disimpan didalam 3 sink tersebut.
Tabel 2 Analisa Cascade untuk Source dan Sink dengan Delta Waktu 0 Tahun

Titik Pinch pada diagram tersebut membagi sistem tersebut


menjadi 2 wilayah. Sebelum titik pinch, terdapat wilayah
dimana CO2 tersebut membutuhkan storage. Sementara
setelah titik pinch, terdapat ekses storage. Skenario diatas
merupakan salah satu problema yang terjadi pada jaringan ini,
karena hampir semua lokasi storage yang potensial akan
mengalami beberapa keterlambatan sebelum sink menerima
CO2 dari source. Dari gambar IV.3 menunjukkan bawah kurva
komposit sink bermulai pada tahun ke 10. Dengan kata lain,
storage alternatif harus dicari pada 10 tahun pertama operasi.
Apabila tidak tersedia eksternal storage, maka keputusan
untuk menangkap CO2 harus ditangguhkan pada tahun ke 10,
pada saat storage internal telah siap untuk digunakan.

Gambar 5 Diagram Grid CCS dengan Delta Waktu Pinch 0 tahun

Pada gambar 5 menunjukkan bahwa sink 1 menerima CO2


dari source 1 sampai 4 pada rentang waktu tahun ke 10 sampai
40. Sementara itu, CO2 dari source 5 dikirim ke sink 2 yang
berakhir sampai tahun ke 70. Lalu sink 3 yang tersedia mulai
tahun ke 30 sampai tahun ke 85 merupakan storage yang
tersedia tetapi tidak terjadi injektivitas dari source. Hal
tersebut diperkuat dengan kurva komposit sink yang terakhir
sepenuhnya berada pada kanan dan bawah titik pinch, yang
berakibat sink tersebut tidak menerima CO2 dari source.
Namun, dalam sebuah plant yang terjadi tidak mungkin
sesuai titik pinch dengan delta waktu 0 tahun. Dari penelitian
ini, membahas jaringan optimisasi dengan berbagai variabel
delta waktu 5, 10 dan 15 tahun. Hal tersebut dilandaskan
dengan kejadian nyata pada sebuah plant carbon capture yang
mengalami keterlambatan (delay) pengiriman source ke sink
atau mengalami CO2 yang lolos dari sistem ini.

Gambar 6 Penggabungan Kurva Komposit Source dan Sink dengan Pinch 5


tahun

Pada gambar 6 menunjukkan bahwa CO2 dari berbagai


source dapat ditangkap hanya 950 Mt dari total 1.400 Mt. Hal
tersebut menyebabkan bertambahnya defisit CO2 yang
tertangkap dan membutuhkan storage alternatif lainnya
sebesar 450 Mt. Begitu juga bertambahnya kapasitas storage
yang tak digunakan sebesar 1.250 Mt. Pada kasus ini terjadi
titik pinch dengan delta waktu 5 tahun yang berada pada
waktu tahun ke 20 25. CO2 yang ditangkap sebesar 950 Mt

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
mempresentasikan bahwa 43,2% dari 2.200 Mt yang dapat
disimpan didalam 3 sink tersebut.

Tabel 4 Analisa Cascade untuk Source dan Sink dengan Delta Waktu 10
Tahun

Tabel 3 Analisa Cascade untuk Source dan Sink dengan Delta Waktu 5 Tahun

Hal begitu juga yang ditunjukkan oleh tabel 3 yang


merupakan tabel cascade untuk delta waktu 5 tahun pada
tahun ke 20 25. Namun, dalam tabel ini tidak menunjukkan
letak PINCH dimana, akan tetapi menunjukkan besarnya
storage yang dibutuhkan sebagai storage alternatif dan
kapasitas storage yang tidak digunakan.

Pada gambar 8 menunjukkan bahwa alokasi CO2 pada sistem


carbon capture and storage ini terjadi pada sink 1 yang
menerima CO2 dari source 4 setelah titik pinch terjadi.
Sedangkan CO2 dari source 1, 2 dan 3 tidak ditampung oleh
ketiga sink tersebut dan akhirnya membutuhkan storage
alternatif. Sementara itu, source 5 masih ditampung oleh sink
2. Sink 3 tidak menerima CO2 dari sistem carbon capture and
storage ini, hal tersebut diperkuat dengan sink 3 tersedia pada
tahun ke 30.

Gambar 7 Diagram Grid CCS dengan Delta Waktu Pinch 5 tahun


Gambar 8 Diagram Grid CCS dengan Delta Waktu Pinch 10 tahun

Pada variabel delta waktu berikutnya yaitu titik pinch


dengan delta waktu 10 tahun berada pada waktu tahun ke 20
30. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sedikit CO2 dari
source yang tertangkap oleh sink, yaitu sebesar 800 Mt.
Sisanya CO2 dari source sebanyak 600 Mt memerlukan
storage alternatif dan juga tersedianya storage dengan
kapasitas 1.400 Mt yang tidak digunakan untuk menangkap
CO2 dari source sistem ini. CO2 yang ditangkap sebesar 800
Mt mempresentasikan bahwa 36,4% dari 2.200 Mt yang dapat
disimpan didalam 3 sink tersebut. Terlihat kecenderung CO2
yang tertangkap lebih sedikit daripada variabel variabel
sebelumnya.

Pada kasus selanjutnya yaitu terjadi titik pinch dengan delta


waktu 15 tahun pada tahun ke 20 35. Pada tabel 5
menunjukkan bahwa CO2 dari source 4 dikirim ke sink 1
sejumlah 250 Mt dan source 4 mengirim 400 Mt CO2 ke sink
2. Sementara itu sink 3 berupa storage yang tersedia untuk
digunakan sebagai sink sistem carbon capture and storage
yang lain. Dari diagram alokasi CO2 tersebut akan diperoleh
sebuah total capital cost yang dibutuhkan pada sistem jaringan
carbon capture and storage ini. Hanya sekitar 22% CO2 yang
dapat ditangkap oleh sistem ini.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Tabel 5 Analisa Cascade untuk Source dan Sink dengan Delta Waktu 15
Tahun

merupakan beberapa plant yang berada di wilayah Jawa


Timur.
Tabel 7 Data Transportation Cost

Gambar 10 Output Solution Sistem Transportasi Jaringan CCS dari Software


GAMS

Gambar 9 Diagram Grid CCS dengan Delta Waktu Pinch 15 tahun

Dari beberapa variabel diatas, dapat ditarik sebuah


kesimpulan bahwa optimasi terbaik terjadi pada saat variabel
delta waktu 5 tahun. Hal tersebut dapat dilihat persen CO2
yang dapat tertangkap dibanding dengan ketersedian kapasitas
storage yang ada.
Tabel 6 Hasil Perhitungan CCS dengan Diagram Pinch dan Analisa Cascade

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa pada sink 1 tersisa


500 Mt, pada sink 2 tersisa 300 Mt sedangkan pada sink 3
tidak terdapat sinkyang tersisa. Pada kasus ini tidak terdapat
Uncaptureable CO2, karena kasus yang digunakan pada
Software GAMS merupakan kasus multi-region dimana hal ini
bertujuan untuk meminimalisasi jumlah Uncaptureable CO2.
Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
Uncaptureable CO2 dapat diminimalisasi dengan cara multiregion. Multi-region merupakan strategi yang terbaik karena
dapat menetukan transportasi antar CO2 yang diinginkan.
Multi-region memungkinkan untuk menggunakan beberapa
perpipaan dengan flowrate yang lebih besar dan untuk
mentransfer ke beberapa lokasi yang berbeda pada waktu yang
sama[6].
C. Optimisasi berdasarkan Total Annualized Cost
Dalam proses jaringan carbon capture and storage ini, total
annual cost terdiri dari annual operating cost dan annual fixed
cost. Segala pembiayaan yang masuk dalam annual fixed cost
terhitung termasuk biaya depresiasi teknologi yang digunakan,
biaya instalasi perpipaan dan biaya jasa penangkapan CO2 dari
source[7]. Sedangkan untuk annual operating cost didasarkan
dari biaya sanksi yang dikeluarkan karena CO2 yang tidak
dapat ditangkap oleh sink dan CO2 tersebut membutuhkan
storage alternatif.
Tabel 8 Hasil Perhitungan TAC dari Sistem CCS

B. Optimisasi berdasarkan Multi Region


Pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa transportation
cost merupakan pipeline instalation cost karena CO2 yang
berasal dari plant didistrubusikan ke storage-storage yang
tersedia menggunakan pipeline. Pada studi kasus ini source

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
[5]

[6]

[7]
[8]

Gambar 11 Grafik Nilai TAC Pada Sistem CCS

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa total annualized


cost optimum adalah sebesar 75.000.000 USD ketika nilai
delta waktu pada tahun ke 6,5. Hal tersebut merupakan
didaerah optimum yaitu dengan delta waktu antara 5-10 tahun.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa total annualized cost
optimum menunjukkan bahwa tahun ke 6,5 merupakan delta
waktu yang optimal untuk melakukan sistem operasi carbon
capture and storage[8].
III. KESIMPULAN
Metode pinch ini dalam sistem carbon capture and storage
dengan analisa cascade kemudian dapat diterapkan untuk
memberikn lebih tepat perhitungan aljabar yang setara dengan
diagram pinch. Rincian dari metode tersebut dapat
mengidentifikasi pilihan yang mungkin sebagai peta jalan
yang akan diadopsi dalam perencanaan awal dan penilain
kelayakan dalam membangun jaringan carbon capture and
storage system.
Optimisasi jaringan carbon capture and storage ini
dikembangkan berdasarkan sistem multi region yang dapat
dilakukan dengan perhitungan matematis program linier.
Tanpa memperhitungkan periode waktu mulai dan akhir untuk
mengirim CO2 dari source menuju sink, hal ini menyebabkan
CO2 dari source akan tertangkap atau ditampung semua oleh
sink yang tersedia apabila kapasitas storage lebih besar dari
CO2 dari source. Dengan kata lain, penggunaan metode linier
ini cenderung tidak valid karena tidak memperhitungkan
ketersediaan waktu dalam sistem carbon capture and storage.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis A.D.R. dan D.R.Z mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besaranya kepada kedua orang tua dan sahabatsahabat kami. Serta Bapak Renanto dan Bapak Juwari selaku
pembimbing pada tugas akhir kami.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]
[3]
[4]

EEA. (2011). Air Pollution Impact from Carbon Capture Storage. The
European environment state and outlook 2011 report, European
Environment Agency.
Linnhoff B. and Hindmarch E. (1983). Pinch Design Method of Heat
Exchanger Network, Chemical Engineering Science 38.
Ooi, R. E.H,. Foo, D. C. Y., Tan, R. R. (2013). Planning of Carbon
Capture and Storage with Pinch Analysis Techniques. Philippines.
Seider, W. D., Seader, J. D., Lewin, D. R. (2002). Product and Process
Design Principles. Wiley. America.

Diamante, J. A. R., Tan, R. R., Aviso, K. B., Bandyopadhyay, S., Ng, D.


K. S., Foo, D. Y. (2013). Unified Graphical Pinch Approach for
Targeting of Carbon Capture and Sequestration (CCS) Systems over
Multiple Time Periods. Proceedings of the 6th International Conference
on Process Systems Engineering (PSE ASIA) 25 - 27 June 2013.
Diamante, J. A. R., Tan, R. R., Aviso, K. B., Bandyopadhyay, S., Ng, D.
K. S., Foo, D. Y. (2012). A Graphical Approach for Pinch-Based
Source-Sink Matching and Sensitivity Analysis in Carbon Capture
and Storage (CCS) Systems. Industrial and Engineering Chemistry.
Heddle, Gemma., Herzog, Howard., Klett, Michael. (2003). The
Economics of CO2 Storage. MIT LFEE. Cambridge.
El-Halwagi, M.M. (2006). Process Integration. USA, San Diego:
Elsevier Inc.

Anda mungkin juga menyukai