IMPLEMENTASI OUTSOURCING
SEBAGAI SIASAT RANTAI PASOKAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Manajemen Operasional
Oleh:
Dewi Nur Zanirah (115020300111101)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Malang
2015
DAFTAR ISI
Halaman cover
Daftar isi
Bab I : Pendahuluan
Bab II
: Pembahasan
......
Bab III
: Penutup
..
13
Daftar Pustaka
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
perlu
membutuhkan
penyesuaian
produk,
mutu
tinggi,
rantai
pasokan
(supply
chain).
Supply
chain
rantai
pasokan
mencakup
aktivitas
untuk
para
pemasok,
distributor,
utang
dan
piutang
usaha,
pelanggan,
prediksi,
dan
produksi.
Tujuannya
adalah
pilihan
dalam
merupakan
sebuah
perusahaan
untuk
melakukan
kebutuhan.
dapat
manajemen
Apalagi
berfokus
rantai
pasokan,
outsourcing
kepada
kompetensi
tapi
membantu
inti
dari
2 2
BAB II
PEMBAHASAN
topik
yang
hangat,
menarik
untuk
didiskusikan
bahkan
mengundang daya tarik yang luar biasa baik dari kalangan akademisi
maupun praktisi.
Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas
(dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi
dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam
sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini,
maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut
bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan
bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier
bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan,distributor, dan
retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dalam
supply
chain
ada
beberapa
pemain
utama
yang
merupakan
Supplies
Manufactures
Distribution
Retail Outlet
Customers
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu :
hulu.
Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir
atau sebaliknya.
Sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan
oleh
produsen,
hal
ini
kita
lihat
semakin
beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita
lihat strategi perusahan yang selalu berfokus pada pelanggan
(customer oriented). Jika dahulu produsen melakukan strategi
dengan melakukan pembagian segmen pada customer, maka
sekarang konsumen lebih dimanjakan lagi dengan pelemparan
produk menurut keinginan setiap individu bukan menurut
keinginan segmen tertentu. Banyaknya jenis produk dan jumlah
dari yang tidak menentu dari masing-masing produk membuat
membuat
perusahan
semakin
kerepotan
dalam
ini
masing-masing
kepentingan,
sehingga
hal
ini
melakukan
menekankan
manajemen
rantai
dan
menerangkan
pasokan
dapat
bahwa
diatasi
hambatan
dengan
dalam
melakukan
outsourcing.
PENGERTIAN OUTSOURCING
atau
jasa
(outsource
provider).
Perusahaan
yang
bangunan
menyerahkan
(mengalihkan)
pekerjaan
Dari sisi ekonomi, hal ini disebabkan oleh pergerakan yang tak
henti-hentinya dalam masyarakat yang semakin berorientasi
komputer.
JENIS-JENIS OUTSOURCING
Hampir semua jenis kegiatan usaha dapat dialihkan. Berbagai proses
bisnis yang dialihkan antara lain adalah:
1. Pembelian
2. Logistik
3. Litbang
4. Pengoperasian prasarana
5. Pengelolaan jasa pelayanan
6. Sumber daya manusia
7. Keuangan/pembukuan
8. Hubungan dengan pelanggan
9. Penjualan/pemasaran
10.Pelatihan
11.Proses-proses hokum
Outsourcing
dilakukan
untuk
kegiatan
usaha
yang
bukan
yang
mampu
memberikan
perbedaan
karakter
dengan
perusahaan lainnya.
Pendorong dari outsourcing berasal dari teori keunggulan
komparatif (theory of comparative advantage) yang menyatakan
bahwa apabila penyedia outsourcing berasal dari luar, tanpa melihat
letak geografisnya dan dapat melakukan kegiatan secara lebih
produktif dari perusahaan klien, maka perusahaan klien sebaiknya
mengalihkan kegiatan yang dimaksud kepada penyedia. Hal ini
memungkinkan perusahaan klien tetap fokus pada hal-hal yang
menjadi kompetensi intinya
7
PENINJAUAN OUTSOURCING
Hasil penelitian terhadap 52 perusahaan besar di dunia (85% di
AS) tentang alasan apa (para eksekutif) yang paling penting (utama)
yang melatarbelakangi perusahaan untuk melakukan outsourcing
adalah: (N.M. Goldsmith: 2003)
atau
memilih
untuk
memang
membawa
banyak
keuntungan
bagi
menganggap
produktivitas
perusahaannya
dapat
penyedia
memungkinkan
payah
produksi
perusahaan
klien
8
8
diri
(fokus)
pada
kompetensi
inti,
sehingga
perusahaan
klien
dapat
merelokasikan
ongkos
transportasi,
apabila
jarak
antara
1.051,7
MBSD;
pabrik
petrokimia
dengan
kapasitas
total
1.507.950 ton per tahun; dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3
juta ton per tahun.
Berikut adalah produk-produk yang diproduksi oleh PERTAMINA:
1. Bahan Bakar Minyak :
a) BioPertamax, Pertamax
b) Pertamax Plus
c) BioPremium, Premium,
d) Solar, Bio Solar, Pertamina DEX
e) Kerosine
2. Non-minyak : Minarex, HVI 90, HVI 160, Lube Base, Green Coke,
Asphalt,
3. Gas : Elpiji, Bahan Bakar Gas (BBG), Vigas, LPG, CNG, Musicool
4. Pelumas :
a) Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan
bahan dasar semi synthetic
b) Prima XP SAE 20W - 50 adalah pelumas produksi Pertamina
untuk mesin bensin
c) Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin
d) Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua
langkah yang berpendingin air seperti mesin tempel atau
speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina. Juga
cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil
dan mesin ketam, mesin gergaji, bajaj dan bemo.
e) 2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan
bahan bakar bensin juga pelumas semi sintetis yang dibuat
dari bahan dasar pelumas mineral ditambah bahan dasar
pelumas sintetis Poly Isobutylene. Direkomendasikan untuk
digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar
10
10
merupakan
kegiatan
eksplorasi
beberapa
kegiatan
dalam
dan
rantai
distribusi
pasokan
kepada
kemudian
11
penyediaan
tabung
LPG
3kg.
Hal
ini
dilakukan
karena
sendiri.
Sehingga
akhirnya
Pertamina
melakukan
12
pasokan
(penyediaan
tabung
LPG).
Dalam
video
yang
gas
alam
untuk
kemudian
didistribusikan
kepada
para
11
12
BAB III
PENUTUP
Adanya
Supply
Chain
Management
dalam
perusahaan
serta proses
banyak
melakukan
keuntungan
outsourcing.
yang
didapatkan
Perusahaan
dapat
jika
lebih
perusahaan
fokus
pada
memiliki
keahlian
pembuatan
tabung.
Hal
ini
membuat
outsourcing
tanpa
banyaknya
permintaan,
maka
melihat
tingkat
produktivitas
penjualan
perusahaan
atau
dapat
13
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Sariyun Naja. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management): Konsep Dan Hakikat.
(https://www.academia.edu/6963044/MANAJEMEN_RANTAI_
PASOKAN_SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT. Diakses pada 7
Januari 2015)
Ardi. 2010. Artikel Jurnal Supply Chain Management.
(http://www.ardifizr.blogspot.com/2010/12/artikel- jurnalscm.htm. Diakses pada 7 Januari 2015)
Aryanti, Rahmi. 2013. Pengalihdayaan (Outsourcing) Sebagai
Siasat Rantai Pasokan. (http://www.mdp.ac.id/materi/20122013-2/mj206/132225/mj206-132225-526-3.pdf. Diakses
pada 7 Januari 2015)
Baihaqi. 2006. Supply Chain dan Supply Chain Management.
(https://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chainsupply-chain-management/ Diakses pada 7 Januari 2015)
Seno, Tony. 2008. Manajemen Rantai Pasokan.
(http://www.tonyseno.blogspot.com/2008/09/manajemenrantai-pasokan-scmsupply.html. Diakses pada 7 Januari
2015)
Wikipedia. 2014. Elpiji. (http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji. Diakses
pada 7 Januari 2015)
Wikipedia. 2014. Pertamina.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina. Diakses pada 7
Januari 2015)
1
4
Daftar pustaka