dengan dystress pernafasan harus diberikan pengobatan dengan alat bantu pernafasan
yaitu ventilator untuk mempertahankan kehidupan.
Menurut ketentuan Islam, pasien ALS dengan dystress pernafasan harus
menjaga kesehatan mereka sehingga dapat menunaikan kewajiban, tugas agama dan
kehidupannya. Untuk itu, Islam menganjurkan untuk berobat. Berobat diharapkan
dapat memberikan manfaat pada pasien dan memperpanjang hidupnya. Pemilihan
ventilator sebagai alat bantu nafas merupakan bentuk pengobatan dalam membantu
proses bernafas bagi pasien ALS dengan dystress pernafasan. Ventilator adalah upaya
bantuan nafas dengan alat bantu nafas mekanik sebagai alat pengganti fungsi pompa
dada yang mengalami kelelahan atau kegagalan. Ventilator sebagai pengobatan
diperbolehkan dalam Islam, karena memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan
kemudharatan. Hukum pemasangan alat bantu pernafasan kepada pasien ALS adalah
sunnah, karena termasuk aktivitas berobat yang hukumnya sunnah.
Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas kedokteran dan Islam
mempunyai pandangan yang sama dalam hal anjuran berobat dengan ventilator pada
pasien ALS dengan dystress pernafasan.
Menurut ilmu kedokteran, ventilator adalah upaya bantuan nafas dengan alat
bantu nafas mekanik atau ventilator sebagai alat pengganti fungsi pompa dada yang
mengalami kelelahan atau kegagalan. Penggunaan ventilator pada pasien ALS dengan
dystress pernafasan diharapkan dapat mengambil alih fungsi kerja paru sebagai
penyedia oksigen bagi tubuh. Ventilator digunakan dengan indikasi utama apabila ada
kegagalan pernafasan. Adapun efek sampingnya berupa cidera terhadap organ akibat
penggunaan ventilator dalam jangka waktu yang lama. Namun ventilator tetap
digunakan pada pasien ALS dengan dystress pernafasan demi kelangsungan hidup
pasien.
Menurut ketentuan Islam, ventilator pada pasien ALS dengan dystress
pernafasan digunakan sebagai alat bantu nafas untuk menggantikan fungsi saluran
pernafasan atas dalam proses ventialsi sehingga suplai oksigen bagi tubuh dapat
dipertahankan. Ventilator menggunakan sumber daya listrik dalam pemanfaatannya
sehingga termasuk dalam elektronika sedangkan bahan-bahan yang terdapat dalam
ventilator adalah oksigen dan nitrogen. Penggunaan ventilator diperbolehkan dalam
Islam karena kandungan zat penyokong dalam ventilator termasuk dalam golongan
yang halal karena tidak ada dalil yang mengharamkannya dan penggunaan ventilator
pada pasien ALS dengan dystress pernafasan memberikan manfaat yang lebih besar
dibanding kemudharatannya.
Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas kedokteran dan Islam
mempunyai pandangan yang sama dalam hal penggunaan ventilator pada pasien ALS
dengan dystress pernafasan.
mencabut alat bantu pernafasan pada pasien setelah matinya atau rusaknya batang
otak, maka hukumnya boleh (jaiz) dan tidak haram bagi dokter. Namun untuk
bebasnya tanggung jawab dokter, diisyaratkan adanya izin dari pasien, walinya atau
washi-nya (washi adalah orang yang ditunjuk untuk mengawasi dan mengurus
pasien).
Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas kedokteran dan Islam
mempunyai pandangan yang sama dalam hal pencabutan ventilator pada pasien ALS
dengan dystress pernafasan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Penggunaan ventilasi mekanis noninvasif lebih efektif dibandingkan dengan
ventilasi invasif pada pasien ALS dengan dystress pernafasan. Ventilasi invasif
memiliki risiko komplikasi yang lebih besar dibandingkan ventilasi noninvasif.
Angka kematian lebih rendah pada ventilasi noninvasif dibandingkan ventilasi
invasif. Ventilasi invasif dan noninvasif terbukti efektif pada pasien ALS dengan
dystress pernafasan beradasarkan penelitian-penelitian yang ada.
2. Terbuktinya penggunaan ventilasi invasif dan noninvasif pada pasien ALS dengan
dystress pernafasan dalam ilmu kedokteran mempunyai pandangan yang sama
dalam ketentuan Islam. Ventilasi invasif dan noinvasif dalam Islam sebagai alat
bantu pernafasan untuk menggantikan fungsi saluran pernafasan atas dalam
proses ventilasi sehingga suplai oksigen bagi tubuh dapat dipertahankan.
Penggunaan ventilasi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
3. Alat bantu nafas ventilasi untuk induksi pasien yang mengalami penurunan
kesadaran dan gangguan dalam bernafas diperbolehkan dalam ketentuan Islam,
karena tujuan dari prosedur ini untuk memelihara, mempertahankan, dan
menghormati kehidupan insani. Kandungan zat penyokong dalam ventilasi
termasuk
dalam
golongan
yang
halal
karena
tidak
ada
dalil
yang
5.2 SARAN
1. Bagi Dokter
Pada ALS
dengan
dystress
pernafasan
dokter
diharapkan
senantiasa