Anda di halaman 1dari 5

46

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Hasil Penelitian

4.1.1. Umur
Penelitian ini memiliki 100 sampel yang diperoleh dari data rekam medik
pasien hipertemsi asma yang datang berobat ke poliklinik penyakit dalam
RSMH Palembang. Dari 100 sampel yang diteliti didapatkan 68 pasien
wanita 42 diantaranya pasien laki-laki.
Jenis Kelamin
Pria
Wanita

Jumlah (N=100 Pasien)


45 Pasien
30 Pasien

Berdasarkan pada JNC VII,dimana terdapat penelitian Heart framingham


Heart Study Investigator, yang mendapatkan bahwa setidaknya pria dan
wanita 90% memiliki resiko memiliki resiko untuk mengalami hipertensi.
Dan setelah melakukan perbandingan tingkat mortalitas penderita
hipertensi antara pria dan wanita, didapatkan bahwa 86-90% wanita
memiliki memiliki tingkat hidup yang lebih berisiko untuk hipertensi
dibanding pria, yakni sebesar 81-83% pada pria. Dari hasil penelitian
Rayhani (2005) didapatkan wanita lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan dengan pria yaitu 51% banding 49% dan hasil penelitian Oktora
(2007)

juga

didapatkan

wanita

lebih

banyak

menderita

hipertensi

dibandingkan dengan pria yaitu 58% banding 42%. Dari beberapa literatur
didapatkan berbagai pendapat mengenai hubungan antara jenis kelamin
dengan kejadian hipertensi. Menurut Cortas.K, prevalensi terjadinya
hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari
penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita yang belum mengalami
menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam
meningkatkan kadar HDL. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan
faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Sedangkan

47

menurut Julianty P (2001) didapatkan responden wanita mempunyai risiko


1,53 kali terkena hipertensi dibandingkan dengan pria.

4.1.2. Usia
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 pasien hipertensi
berdasarkan kategori umur datang berobat ke poliklinik penyakit dalam
pada usia 21- 40 tahun 12 pasien, usia 41-60 tahun sebanyak 58 pasien,
usia >60 tahun 30 pasien.
Usia (tahun)
21-40
41-60
>60

Jumlah (N=100 Pasien)


12 Pasien
58 Pasien
30 Pasien

Tekanan sistolik akan meningkat seiring dengan usia yang bertambah


(Burt et all.1995). Dari penelitian yang telah dilakukan telah menunjukan
bahwa seiring bertambahnya usia maka makin besar kemungkinan untuk
mengalami hipertensi, Dimana pravalensi terbesar berada pada rentang
usia 41-60 tahun, dan hal ini sesuai berdasarkan JNC VII diamana
sebagian besar pravalensi berada pada rentang usia 60-69 tahun dan
sisanya diatas 70 tahun. Hasil penelitian Darmojo (2005) juga menyatakan
bahwa prevalensi hipertensi akan meningkat dengan nyata sesudah umur
45 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa setelah
umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan karena adanya
penumpukan zat kolagen pada lapisan otot sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.

4.1.3. Penggunaan obat hipertensi


Dari data obat antihipertensi tersebut, ACE inhibitor yaitu captopril. Ace
inhibitor merupakan obat pulihan utama pada penderita hipertensi, ACE
Inhibitor juga mempunyai efek proteksi terhadapfungsi jantung dan ginjal,
yang merupakan penyakit penyerta yang umum dialami pada penderita
hipertensi.

48

Dari data juga diketahui penggunaan calcium Channel Blocker CCB yaitu
nifedipine 43 pasien. Terapi ini juga dirasa cukup efektif karena pada
pasien dengan gangguan ginjal. Penggunaan CCB golongan dihidropiridin
long acting sangat menguntungkan karena memiliki efek renoprotektif
dengan menurunkan resistensi vaskular ginjal dan meningkatkan aliran
darah ke ginjal tanpa mengubah LFG (laju filtrasi glomerulus) dan sedikit
dieliminasi pada ginjal.
Terapi lainnya adalah dengan menggunakan diuretik kuat yaitu furosemide
sebanyak 22 pasien yang sebagian besar digunakan untuk mengatasi
kondisi edema pada pada pasien ginjal (terutama jika disertai dengan
adanya gagal jantng kongestif) disamping sebagai terapi kombinasi
pengguna hipertensi.
Kategori Hipertensi
Kategori hipertensi
Prehipertensi
Hipertensi stage 1
Hipertensi stage 2

Jumlah (N= Pasien)


4 Pasien
55 Pasien
41Pasien

Dari data di atas, Hipertensi stage 1 menempat urutan terbanyak. Hal ini sesuai
dengan penemuan bahwa 75% tergolong prehipertensi stage 1. Namun penelitian
lain menyatakan bahwa populasi di U.S menunjukan prevalensi prehipertensi
lebih tinggi dibandingkanhipertensi stage 1. Adapun tekanan darah pada pasien
hipertensi dapat dipengaruhi berbagai hal diantaranya usia
Pada JNC VII terdapat penambahan klasifikasi baru, prehipertensi yakni dengan
rentang tekanan darah 120-139/80-89 mmHg. Klasifikasi ini bertujuan untuk
intervensi dini terhadap pasien yang mempunyai kecenderungan mengalami
hipertensi walawpun dengan teknan darah yang tidak terlalu tinggi,yakni dengan
pendekatan perbaikan gaya hidup (life style). Dengan ditemukannya 4 pasien
yang berada pada rentang prehipertensi, maka dalam hal ini dokter hendaknya
melakukan intervensi dini dengan memberikan perhatian yang cukup untuk
mencegah pasien berlanjut menjadi hipertensi yang berat.

49

Pemberian dosis

100 Pasien

No
12,5 mg
1
2

prehipertensi
Hipertensi

25 mg

4
48

0
7

4
55

11

30

41

Stage 1
3

Hipertensi

Stage 2
Pemberian ACE inhibitor dan kategori Hipertensi

Dari data diatas dapat dilihat pemberian kaptopril dosis 12,5 mg lebih sering
diberikan dibandiingkan 25 mg. Pasien dengan diagnosis pre hipertensi tidak
dianjurkan untuk mendapatkan terapi farmakologi berdasarkan tekanan. Pada
kelompok prehipertensi pasien lebih dianjurkan mengontrol tekanan darah melalui
perbaikan gaya hidup untuk mengurangi resiko meningkatkan menjadi hipertensi
berat.
Dari data diatas maka dapat dinilai pemberian dosis tersebut tepat. Dimana pada
penderita hipertensi pada umumnya diberikan dosis ACE Inhibitor (kaptopril)
dengan dosis terendah, yaitu 12,5 mg. Dan pada hipertensi stage 1 pemberian
dosis dapat bervariasi antara 12,5 mg 25 mg, sedangkan pada penderita dengan
diagnosis hipertensi stage 2 dianjurkan untuk mendapatkan dosis tertinggi yaitu
25 mg.

BAB V
Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan dari variabel yang
diteliti mengenaiensi hper. Kesimpulan ini dapat digunakan untuk memberikan
informasi mengenai hipertensi terutama mengenai kejadian asma di Poliklinik
Penyakit Dalam RSMH Palembang. Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang
mukan jenis didapatkan dalam penelitian ini:
1. Pada pasien hipertensi lebih banyak ditemukan jenis kelamin perempuan

50

2. Pada pasien hipertensi berdasarkan umur lebih banyak ditemukan usia 4160 tahun.
3. Kategori hipertensi yang banyak ditemukan pada hipertensi stage 1.
4.

Anda mungkin juga menyukai