I.
TUJUAN PERCOBAAN
- Menentukan formulasi yang tepat pada sediaan suspensi dengan bahan aktif
-
Kloramfenikol palmitat
Mampu membuat sediaan suspensi dengan bahan aktif
palmitat
Mampu mengevaluasi sediaan suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol
Kloramfenikol
palmitat
II.
LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
semakin berkembang dengan pesat, salah satunya di bidang Kefarmasian. Hal ini
dapat dilihat dari sediaan obat yang bermacam-macam yang dibuat oleh tenaga
farmasis, diantaranya yaitu ada sediaan padat (solid), setengah padat (semisolid),
dan cair (liquid).
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995). Dibuat
sediaan suspensi karena suspensi mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya
baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet dan kapsul, terutama
anak-anak, memiliki homogenitas tinggi, lebih mudah diabsorpsi daripada tablet
dan kapsul karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna
meningkat, dapat menutupi rasa tidak enak dan pahit obat, dan mengurangi
penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air (Remington's Pharmaceutical
Sciences 15th edition, 1975). Sedangkan penggunaan sediaan yang dibuat yaitu
untuk oral. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan
ditujukan untuk penggunaan oral (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
Sediaan yang akan dibuat berupa suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol
palmitat dengan dosis untuk dewasa yaitu 4 x 1 sendok takar @5-7,5 ml.
Sedangkan khasiat dari Kloramfenikol palmitat yaitu untuk mengobati demam
tifoidoleh H. influenza. Kloramfenikol palmitat dikontraindikasikan kepada bayi,
anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan
pasien yang hipersensitif. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi
saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi
dan Terapi edisi V, 2011).
Bahan aktif tidak larut dalam air (Farmakope Indonesia edisi V, 2014), maka
dibuat sediaan berupa suspensi. Kloramfenikol digunakan untuk pemakaian luar
dan rasanya sangat pahit (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995), maka dari itu
bahan aktif Kloramfenikol diganti menjadi Kloramfenikol palmitat. Bahan aktif
hampir tidak berasa (Farmakope Indonesia edisi V, 2014) sehingga akan
menurukan akseptabilitas terhadap pasien, maka dari itu dalam sediaan
ditambahkan pemanis (sweetening agent) yaitu sirupus simplex (HOPE 6th
Edition, 2009) dan Na-sakarin (HOPE 6th Edition, 2009) untuk menambah rasa
manis pada sediaan dan meningkatkan akseptabilitas terhadap pasien. Bahan aktif
memiliki pH sediaan yaitu 6,7 (The Pharmaceutical Codex 12th Edition, 1994),
maka pH sediaan yang akan dibuat yaitu 6,7.Bahan aktif harus terlindung dari
cahaya (Martindale 36, 2009), maka digunakan botol kaca berwarna coklat saat
penyimpanan.
III.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Bahan aktif (Kloramfenikol palmitat)
Zat Aktif
Kloramfenikol palmitat
(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)
Struktur kimia
C19H16ClNO4
(Farmakope Indonesia edisi V hal 566)
Titik lebur
87 sampai 95.
(Martindale 36 hlm239)
Pemerian
tidak berasa
(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)
Kelarutan
Tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton dan dalam
kloroform; larut dalam eter; agak sukar larut dalam etanol;
sangat sukar larut dalam heksan.
(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)
Stabilitas
Cahaya:Kloramfenikol
palmitat
harus
terlindung
dari
ampicillin,
asam
karbesilin,
klorpromazin
gentamicin
askorbat,
sulfat,
kalsium
HCl,
klorida,
garam
hydrocortisone,
sedium
erythromycin,
sodium
sukinat,
promazine
HCl,
sulphafurazole
diethanolamine,
promethazine
HCl,
tetracycline
HCl,
Kadar
penggunaan
2. Sukrosa
Zat
Sinonim
Beet sugar; cane sugar; a-D-glucopyranosyl-b-Dfructofuranoside; refined sugar; saccharose; saccharum; sugar.
(HOPE 6th Edition page 703)
Struktur
Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air ; lebih mudah larut dalam air
mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform dam dalam eter.
(FI. IV halaman 762)
Stabilitas
dilepaskan
pada
pemanasan
90oC
Sukrosa
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
Sweetening agent : 67 %
Tablet binder (dry granulation) : 220 %
Tablet binder (wet granulation) : 5067 %
Tablet coating (syrup) : 5067 %
(HOPE 6th halaman 704)
3. Methyl Paraben
Zat
Sinonim
Aseptoform
M;
CoSept
hidroksibenzoatester;
parahydroxybenzoas
M;
E218;
metagin;
Metil
Methyl
methylis;methyl
asam
4-
Chemosept;
p-hydroxybenzoate;
Pemerian
Stabilitas
Inkompabilita
kurang
dengan
adanya
surfaktan
nonionic.
Namun
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
4. Propyl Paraben
Zat
Sinonim
Aseptoform
P;
CoSept
P;
E216;
Propil
asam
4-
propilbutex;
parahydroxybenzoas;
Propyl
propil
Chemosept;
phydroxybenzoate;Propyl
propylis
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilita
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
5. Propilen Glikol
Zat
Propylene Glycol
( HOPE 6th Edition Page 592 )
Sinonim
methyl
glycol;
propane-1,2-
diol;propylenglycolum.
(HOPE 6th Edition page 592)
Struktur
molekul
Titik lebur
-590C
Pemerian
Kelarutan
Inkompabilita
sepertikalium permanganat.
(HOPE 6thed halaman 593)
Keterangan
lain
ekstraktan,dan
pengawet.
Propylene
glycol
umumnya
plasticizer;pelarut;
penstabil
agen;
air-larut
cosolvent.
(HOPE 6thed halaman 592)
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
11
Hypromellose
(HOPE 6th Edition page 326)
Sinonim
Benecel
MHPC;
E464;
hydroxypropyl
methylcellulose;
hydroxypropylcellulose;
Metolose;
CH3CH(OH)CH2
(HOPE 6th Edition page 326)
Mengcoklat pada suhu 190-2000C
(HOPE 6th Edition page 327)
Pemerian
12
Stabilitas
yang
baik
viskositas
selama
Hypromellose
tidak
kompatibel
dengan
beberapa
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
7. Na-sakarin
Zat
Saccharin Sodium
(HOPE 6th Edition Page 608)
Sinonim
1,2-Benzisothiazolin-3-one
1,1-dioxide,
sodium
salt;
C7H4NNaO3S (BM=205.16)
(HOPE 6th Edition page 608)
Titik lebur
Pemerian
14
Stabilitas
dekomposisi
yang
signifikan.
Konsentrasi
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
8. Aquadest
Zat
Sinonim
Struktur
H2O
(HOPE 6th Edition page 766 )
0oC
(HOPE 6th Edition page 766 )
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilita
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
IV.
PENDEKATAN FORMULA
18
No
.
1
Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
Kloramfenikol palmitat
10% b/v
Sirupus simplex
25% b/v
Zat aktif
Pemanis dan pengental
Methyl paraben
0,015%b/v
Propyl paraben
0,01%b/v
Propilen Glikol
10% b/v
HPMC
2,5% b/v
Na-sakarin
0,2% b/v
KH 2 P O4
0,2408%b/v
Na 2 HP O4
10
11
HCl 0,4 N
Pasta Jeruk
2 tetes
10 tetes
12
Oleum aurantii
2 tetes
13
Aquadest
Ad 100% v/v
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0,75%b/v
Spesifikasi
Bentuk sediaan: Suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat
Warna : Orange
Rasa : Manis dengan bau jeruk
pH : 6,7
Kadar : 10 %
Volume
: 60 ml/ botol
7. Viskositas
: 80 mPa s (80 cP) pada suhu 25oC
Perhitungan dosis
Dosis= 4dd 500-750 mg p.c (Obat-Obat Penting edisi 6 hlm 86)
Dosis yang digunakan= 500mg/5ml
19
- Dosis dewasa
- Dosis dewasa
500mg
750mg
/1x
500 mg
x
x=
/1x
500 mg
5 ml
500 mg x 5 ml
500 mg
750 mg
x
500 mg
5 ml
750 mg x 5 ml
500 mg
x=
x= 5ml
x= 7,5ml
1x= 5ml
1x= 7,5ml
x
60 ml
500 mg x 60 ml
5 ml
x= 6000mg=6g
Kadar
6g
60 ml x 100%= 10%
Jadi, kadar Kloramfenikol palmitat yang digunakan adalah 10%
VI.
PENIMBANGAN
Dibuat sediaan 4 botol (@60 ml) = 240 ml
Tiap botol dilebihkan 2%
= 60 ml + (2% x 60 ml)
= 61,2 ml
Total 4 botol
= 4 x 61,2 ml = 244,8ml
Total 4 botol dilebihkan 10%
= 244,8 ml + ( 10% x 244,8 ml )
= 269,28ml 280 ml
No
Nama Bahan
.
10 g
100 ml
x 280 ml= 28 g
Kloramfenikol palmitat
Sirupus simplex
25 g
100 ml x 280 ml= 70 g
Methyl paraben
0,015 g
100 ml x 280 ml= 0,042 g
20
Propyl paraben
0,01 g
100 ml x 280 ml= 0,028 g
Propilen Glikol
10 g
100 ml x 280 ml= 28 g
HPMC
2,5 g
100 ml x 280 ml= 7 g
Na-sakarin
0,2 g
100 ml x 280 ml= 0,56 g
KH 2 P O4
0,2408 g
100ml x 280 ml= 0,67 g
Na 2 HP O4
10
11
12
13
HCl 0,4 N
Pasta Jeruk
Oleum aurantii
Aquadest
0,75 g
100 ml
x 280ml= 2,1 g
2 tetes
10 tetes
2 tetes
Ad 280ml
x=
x
60 ml
10 g x 60 ml
100 ml
x= 6 g
Dosis sehari= 20 ml
Propilen glikol yang digunakan tiap 20 ml
21
6g
60 ml
x=
x
20 ml
6 g x 20 ml
60 ml
x= 2 g
ADI=
x=
x
1 kg
2 g x 1 kg
70 kg
x= 0,02g= 20mg
Jadi, penggunaan propilen glikol melampaui kadar ADI
x=
x
60 ml
0,015 g x 60 ml
100 ml
x= 0,009 g
Dosis sehari= 20 ml
22
x=
0,009 g x 20 ml
60 ml
x= 0,003 g
ADI=
x=
x
20 ml
0,003 g
70 kg
x
1 kg
0,003 g x 1 kg
70 kg
x= 0,00004g= 0,04mg
Jadi, penggunaan Methyl paraben melampaui kadar ADI
x=
x
60 ml
0,01 g x 60 ml
100 ml
x= 0,006 g
Dosis sehari= 20 ml
23
x=
x
20 ml
0,006 g x 20 ml
60 ml
x= 0,002 g
ADI=
x=
0,002 g
70 kg
x
1 kg
0,002 g x 1 kg
70 kg
x= 0,00002 g= 0,02 mg
Jadi, penggunaan Propyl paraben melampaui kadar ADI
x=
x
60 ml
0,2 g x 60 ml
100 ml
x= 0,12 g
Dosis sehari= 20 ml
Na-sakarin yang digunakan tiap 20 ml
0,12 g
60 ml
x=
x
20 ml
0,12 g x 20 ml
60 ml
x= 0,04 g
ADI=
x=
x
1 kg
0,04 g x 1 kg
70 kg
x= 0,0005g= 0,5mg
Jadi, penggunaan Na-sakarin melampaui kadar ADI
Perhitungan Dapar
pH sediaan= 6,7
- Massa garam = M x BM
Na 2 HP O4
(
= 0,053 M x 142
[garam]
[asam]
[garam]
[asam]
[garam]
[asam]
= 7,52 g
- Konversi untuk optimasi 60 ml
= -0,51
Massa
24,086 g= 1,445g
[garam]
[asam] = 0,3
Kadar=
2,408%
25
asam=
1,445 g
60 ml
60 ml
1000 ml
x 100% =
- = 2,3C x
Massa garam=
+
H 3 O
+
H 3 O
Ka+
Ka
Kadar=
= antilog (-pKa)
7,21
= antilog (-7,21) = 10
0,45 g
60 ml
60 ml
1000 ml
x 7,52 g=
x 100% = 0,75 %
Ka
[H+]
- Sediaan 4 botol
= antilog (-pH)
6,7
= antilog (-6,7) = 10
- Massa asam
280 ml
1000 ml x 2,408 g= 0,674 g
10
6,7
(7,21)(10 )
0,1 = 2,3C x [ (107,21+ 106,7 )2 ]
1,23 x 1014
0,1 = 2,3C x [ 6,82 x 1014 ]
- Kadar
0,674 g
280 ml
- Massa garam
280 ml
1000 ml x 7,52 g= 2,1 g
0,1 = 0,43 C
0,1
0,43
- Kadar
C= 0,23 M
2,1 g
280 ml
C=
- C= [garam] + [asam]
0,23 M= 1,3 [asam] + [asam]
0,23= 1,3 [asam]
Asam=
x 100% = 0,2408%
0,23
1,3
Asam= 0,177 M
26
x 100% = 0,75%
- C= [garam] + [asam]
0,23= x + 0,177
x= 0,053 M
- Massa asam = M x BM
= 0,177 M x 136,08 g
KH 2 P O4
= 24,086 g
Perhitungan HPMC
Untuk produk oral= 2-5% (HOPE 6th Edition page 326)
HPMC yang digunakan= 2,5%
2,5 g
HPMC yang ditimbang= 100 ml x 280ml= 7 g
Dilarutkan dalam air panas 20-30%
Air panas yang digunakan= 20%
20 ml
Air panas yang diukur= 100 ml x 280ml= 56ml
VII.
PROSEDUR PEMBUATAN
A. Pembuatan aqua bebas CO2(FI IV hlm 1124)
1. Ambil 1 L air ke dalam beaker glass 1 L
2. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 1 L, lalu panaskan di atas hot plate
3. Setelah air mendidih, kemudian tunggu sampai 5 menit atau lebih
4. Setelah mencapai waktu yang ditentukan, erlemeyer 1 L ditutup
5.
B. Kalibrasi
Kalibrasi botol coklat 60 ml
1. Masukkan air keran sebanyak 61 ml ke dalam gelas ukur 250 ml
2. Tuangkan air dalam gelas ukur ke dalam botol coklat 60 ml
3. Tandai batas kalibrasi dan buang air, keringkan, botol siap dipakai
27
3.
Tandai batas kalibrasi dan buang air, keringkan, beaker glass siap
dipakai
C. Penimbangan bahan
1. Timbang Kloramfenikol palmitat sebanyak 28 g dengan menggunakan
kertas perkamen besar di atas timbangan analitik.
2. Timbang Sukrosa sebanyak 65 g dengan menggunakan kertas perkamen
besar di atas timbangan analitik.
3. Timbang Methyl paraben sebanyak 0,042 g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik.
4. Timbang Propyl paraben sebanyak 0,028 g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik.
5. Timbang Propilen glikol sebanyak 28g dengan menggunakan beaker glass
100 ml dengan menggunakan timbangan analitik
6. Timbang HPMC sebanyak 7 g dengan menggunakan kertas perkamen di
atas timbangan analitik.
7. Timbang Na-sakarin sebanyak 0,56 g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik.
KH 2 P O4
8. Timbang
sebanyak0,67
28
3. Masukkan
Na 2 HP O4
Na 2 HP O4
KH 2 P O4
homogen.
F. Pembuatan HPMC
1. Siapkan mortir. Isi dengan air panassebanyak 56ml.
2. Taburkan HPMC yang telah ditimbang sebanyak 7 g secara perlahan-lahan
sedikit demi sedikit ke dalam mortir.
3. Biarkan hingga HPMC terbasahi air. Jika ada yang belum terbasahi,
teteskan dengan air panas menggunakan pipet tetes sampai seluruhHPMC
terbasahi
4. Aduk dengan menggunakan stamper, tambahkan air panas sedikit demi
sedikit menggunakan pipet tetes sambil diaduk hingga homogen dan
terbentuk massa gel HPMC.
G. Pembuatan suspensi Kloramfenikol palmitat 10%
1. Siapkan mortir.
2. Masukkan kloramfenikol palmitat yang telah ditimbang sebanyak 28g ke
dalam mortir, gerus dengan menggunakan stamper ad halus.
3. Teteskan propilen glikol dengan pipet tetes sampai zat aktif terbasahi
seluruhnya. Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.
4. Masukkan gel HPMC yang telah dibuat tadi sedikit demi sedikit ke dalam
mortir. Gerus perlahan dengan menggunakan stamper ad homogen.
5. Masukkan sisa propilen glikol ke dalam mortir. Gerus dengan
menggunakan stamper ad homogen.
6. Larutkan Methyl parabenyang telah ditimbang sebanyak 0,042 g dengan
sebagian propilen glikol yang telah ditimbang sebelumnya di dalam
beaker glass 50 ml, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga
larut. Masukkan ke dalam mortir, Gerus dengan menggunakan stamper ad
homogen.
7. Larutkan Propyl parabenyang telah ditimbang sebanyak 0,042 g dengan
sebagian propilen glikol yang telah ditimbang sebelumnya di dalam
29
No
Jenis evaluasi
1.
Prinsip
evaluasi
Jumla
h
1.2
Syarat
sampel
FISIKA
Evaluasi
1.1
Hasil pengamatan
Organoleptik
meliputi uji
bau,rasa dan
Pengukuran
warna
Pengukuran pH
pH
dilakukan
menggunakan
3 botol
Bau= jeruk
Rasa= manis
Warna=
orange
pH= 6,7
indikator.
Tidak ada
Tuang isi
satu wadah
perlahan-lahan
pun
dari dalam
volumenya
wadah ke dalam
1.3
Volume
gelas ukur
terpindahkan
kurang dari
1 botol
60ml
volume yang
dikalibrasi
tertera pada
secara hati-hati
etiket ( FI V
(FI V halaman
halaman
1614)
1.4
95% dari
3 botol
Bobot jenis
Gunakan
(FI V hal
piknometer
suatu zat
1553)
adalah hasil
kering, timbang
yang
piknometer
diperoleh
kosong (W1)
dengan
membagi
bobot zat
timbang (W2).
dengan
Buang air
bobot air
suling tersebut,
dalam
31
1,02 /ml
1615)
Bobot jenis
keringkan
piknometer lalu
isi dengan
cairan yang
akan diukur BJ
piknometer.
nya dan
(FI V hal
timbang (W3).
1553)
Hitung dengan
rumus :
dt =
w3w1
w2w1
Pengujian
dilakukan
menggunakan
viscometer
1.5
Viskositas
Brookfield
(Modul
1 botol
0,8 P= 80 cP
Praktikum
Farmasi
Fisika, 2002
hlm 17-18)
Partikel
Homogenitas
1.6
1.7
berukuran
(Goeswin
Mengamati
seragam dan
Agus,
keseragaman
terdistribusi
teknologi
distribusi dan
farmasi dan
ukuran partikel
merata
liquida hlm
di kaca arloji.
dinyatakan
1 botol
Homogen
secara
127)
sebagai
Volume
Tuangkan
0= = 1
homogen.
Nilai tidak
sedimentasi
sediaan 1 botol
1 hari= = 0,80
lebih dari 1
(Teori dan
ke dalam gelas
Praktek
ukur, tutup
1 botol
2 hari= = 0,83
32
dengan kertas
perkamen,
amati
pengendapan
yang terjadi tiap
0, 1 hari, 2
hari, dan 6 hari.
Setiap selang
waktu sesuai
Farmasi
dengan yang
telah
Industri
Lachman, 3
ed hlm 492493)
ditentukan,
6 hari= = 0,86
lakukan
pengamatan,
Ukur volume
sediaan (Ho)
dan volume
sediaan yang
jernih (Hv),
hitung dengan
rumus:
=
1.8
Hv
Ho
Kemampuan
Sediaan
redispersi
disimpan dalam
(Teori dan
botol bening,
Praktek
diamkan selama
Farmasi
0, 1 hari, 2
Industri
Lachman, 3
Setiap selang
ed hlm 492-
waktu sesuai
493)
dengan yang
1 botol
0= 0 kali
1 hari= 10 kali
2 hari= 13 kali
6 hari= 40 kali
telah
33
Teredispersi
kembali
ditentukan,
amati dan
kocok botol
dengan
kemiringan 900
sampai sediaan
teredispersi
kembali. Hitung
berapa kali tiap
mengkocok
botol.
Suspensi
Distribusi
ukuran partikel
1.9
(Martin,
Physical
Pharmacy,
hlm 430-431)
diencerkan dan
Partikel
dibuat sediaan
berukuran
yang cukup di
atas objek glass.
1 botol
Diamati
merata.
mikroskop
KIMIA
Tetapkan kadar
Keseragaman
2.1
sediaan
(FI IV hlm
999)
2.2
2.3
Identifikasi
10 satuan satu
per satu seperti
tertera pada
3 botol
Penetapan
kadar dalam
monografi
Dengan cara
kromatografi
3 botol
Penetapan
(FI V hlm691)
Dengan cara
3 botol
kromatografi
sediaan
cair kinerja
sediaan
terdistribusi
secara
menggunakan
cahaya
2.
seragam dan
tinggi
34
BIOLOGI
Penetapan
dengan
3.1
Uji potensi
lempeng-
untuk
silinder atau
antibiotik
"lempeng" dan
(FI V hlm
penetapan
891-899)
dengan cara
3 botol
"tabung" atau
3.2
Uji efektivitas
turbidimetri.
Menggunakan
pengawet
mikroba uji
bakteri
(FI IV hlm
dalam agar
viabel pada
3 botol
854)
a. Jumlah
hari ke 14
berkurang
hingga tidak
lcbih dari
0,1% dari
jumlah awal.
b. jumlah
kapang dan
-khamir
viable
selama 14
hari pertama
adalah tetap
atau kurang
dari jumlah
awal
c. Jumlah
tiap mikroba
uji selama
hari tersisa
35
dari 28 hari
pengujian
adalah tetap
atau kurang
danbilangan
yang disebut
pada a dan
b.
= 36,578 g
w3w1
w2w1
dt =
=
36,578 g26,024 g
36,308 g26,024 g
10,554 g
10,284 g
= 1,02 g/ml
0=
Hv
Ho
1 hari=
Hv
Ho
2 hari=
Hv
Ho
60
60
=1
48 ml
60 ml
= 0,80
50 ml
6 oml
= 0,83
36
6 hari=
IX.
Hv
Ho
52ml
60 ml
= 0,86
PEMBAHASAN
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair (FI IV hlm 17). Dibuat sediaan suspensi karena
suspensi mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya baik digunakan untuk
pasien yang sukar menerima tablet dan kapsul, terutama anak-anak, memiliki
homogenitas tinggi, lebih mudah diabsorpsi daripada tablet dan kapsul karena luas
permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat, dapat menutupi
rasa tidak enak dan pahit obat, dan mengurangi penguraian zat aktif yang tidak
stabil dalam air (RPS ed. 15 Vol. 3 hlm 1538-1539). Sedangkan penggunaan
sediaan yang dibuat yaitu untuk oral. Suspensi oral adalah sediaan cair
mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan
pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral (FI IV hlm 17).
Pada praktikum kali ini dibuat sediaan suspensi dengan bahan aktif
Kloramfenikol palmitat. Formula yang digunakan yaitu Kloramfenikol palmitat
sebanyak 10% b/v, Sirupus simplex sebanyak 25%
0,015% b/v, Propyl paraben sebanyak 0,01% b/v, Propilen Glikol sebanyak 10% b/v,
HPMC sebanyak 2,5% b/v, Na-sakarin sebanyak 0,2% b/v,
0,2408% b/v,
Na 2 HP O4
KH 2 P O4
sebanyak
Jeruk sebanyak 10 tetes, Oleum aurantii sebanyak 2 tetes, dan Aquadest sebanyak
100% v/v.
Sediaan yang akan dibuat berupa suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol
palmitat dengan dosis untuk dewasa yaitu 4 x 1 sendok takar @5-7,5 ml.
Sedangkan khasiat dari Kloramfenikol palmitat yaitu untuk mengobati demam
tifoidoleh H. influenza. Kloramfenikol palmitat dikontraindikasikan kepada bayi,
anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan
pasien yang hipersensitif. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi
saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi
dan Terapi ed. V hlm701-702).
Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini
terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil transferase
sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis kuman. Efek toksik
37
Bahan aktif hampir tidak berasa (Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)
sehingga akan menurukan akseptabilitas terhadap pasien, maka dari itu dalam
sediaan ditambahkan pemanis (sweetening agent) yaitu sirupus simplex (HOPE
6th Edition page 703) dan Na-sakarin (HOPE 6th Edition page 608) untuk
menambah rasa manis pada sediaan dan meningkatkan akseptabilitas terhadap
pasien. Sirupus simplex dibuat dari sukrosa 65g+aquadest ad 100ml yang
dipanaskan hingga sukrosa melarut dengan sempurna. Sediaan disimpan dalam
38
jangka waktu lama sebagai multiple dose, dan sediaan terkandung sukrosa dan air
sebagai nutrisi dan medium pertumbuhan mikroba, dengan demikian akan rentan
terkontaminasi mikroba, maka sediaan ditambahkan pengawet, yaitu pengawet
Methyl paraben dan Propyl paraben (HOPE 6thedition page 441& 596). Agar
pengawet dapat bekerja dengan efektif maka dikombinasikan pengawet Methyl
paraben dan Propyl paraben. Digunakan pengawet Methyl paraben dan Propyl
paraben karena menyesuaikan dengan pH sediaan yang dibuat= 6,7 dengan pH
aktivitas antimikroba Methyl paraben dan Propyl paraben yaitu 4-8 (HOPE
6thedition page 441& 596). Methyl paraben dan Propyl paraben sukar larut dalam
air, mudah larut dalam propilen glikol (HOPE 6thedition page 441& 596), maka
Methyl paraben dan Propyl paraben dilarutkan dalam propilen glikol. Bahan aktif
memiliki pH sediaan= 6,7 (TPC 1994 hlm 789), maka pH sediaan yang akan
dibuat= 6,7. Untuk mempertahankan pH sediaan yang diinginkan, ditambahkan
Dapar Phospat untuk mempertahankan pH sediaan(Farmakope Indonesia edisi V
hlm 1727). Untuk mencapai pH sediaan yang di inginkan, ditambahkan adjust pH
HCl 0,1 N atau NaOH 0,1 N (jika perlu). Bahan aktif harus terlindung dari cahaya
(Martindale 36 hlm 239), maka digunakan botol kaca berwarna coklat saat
penyimpanan. Untuk memperlambat pengendapan sediaan, mencegah penurunan
partikel, dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak, ditambahkan
suspending agent yaitu HPMC untuk memperlambat pengendapan sediaan,
mencegah penurunan partikel, dan mencegah penggumpalan resin dan bahan
berlemak (HOPE 6th Edition page 326). Untuk menurunkan tegangan permukaan
bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak
larut, ditambahkan wetting agent yaitu propilen glikol untuk menurunkan
tegangan permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi
bahan yang tidak m larut (HOPE 6thed halaman 592). Agar warna dan bau sirup
lebih menarik, ditambahkan colouring agent dan flavouring agent Pasta Jeruk dan
oleum aurantii (Martindale 36 hlm 2357). CO2 dapat mempengaruhi pH sediaan
karena dapat terlarut ke dalam air dan membentuk ion H + sehingga dapat
mengubah pH sediaan, maka digunakanlah pelarut air bebas CO 2. Pada pembuatan
sediaan tiap botol dilebihkan 2% yaitu menjadi 61,2ml, ini dilakukan untuk
menjamin kehilangan volume pada setiap botol sesuai yang tertera pada label dan
etiket dan memenuhi syarat volume terpindahkan. Untuk volume total juga
39
dilebihkan sebanyak 10% untuk menjamin agar tidak terjadi kehilangan volume
total sediaan.
Eksipien yang digunakan diantaranya: Sirupus simplex 25%, Methyl paraben
0,015%, Propyl paraben 0,01%, Propilen Glikol 10%, HPMC 2,5%, Na-sakarin
0,2%,
KH 2 P O4
0,2408%,
Na 2 HP O4
40
yang diperoleh yaitu 60ml (tidak kurang dari 95%). Sediaan dapat dinyatakan
memenuhi syarat evaluasi.
Yang keempat yaitu evaluasi bobot jenis (FI V hal 1553). Piknometer yang
bersih dan kering ditimbang di atas timbangan analitik saat kosong sebagai W 1,
saat diisi aquadest sebagai W2, dan saat diisi sediaan sebagai W3. Lalu dihitung
menggunakan rumus bobot jenis, diperoleh bobot jenis sediaan yaitu 1,02 g/ml.
Yang kelima yaitu evaluasi viskositas (Modul Praktikum Farmasi Fisika,
2002 hlm 17-18). Pengujian dilakukan menggunakan viscometer Brookfield.
Viskositas sediaan yang diperoleh yaitu 80cP.
Yang keenam yaitu evaluasi homogenitas. Teteskan menggunakan pipet tetes
sediaan dari dalam botol ke kaca arloji, ratakan dengan sudip, amati ukuran
partikelnya. Syaratnya yaitu jika ukuran partikel yang sama semua disebut
homogen dan jika ukuran partikel ada yang berbeda disebut tidak homogen. Hasil
pengamatan yang didapatkan yaitu sediaan termasuk homogen karena ukuran
partikelnya sama semua.
Yang ketujuh yaitu evaluasi volume sedimentasi. Tuangkan sediaan 1 botol ke
dalam gelas ukur, tutup dengan kertas perkamen, amati pengendapan yang terjadi
tiap 0, 1 hari, 2 hari, dan 6 hari. Setiap selang waktu sesuai dengan yang telah
ditentukan, lakukan pengamatan, ukur volume sediaan (Ho) dan volume sediaan
yang jernih (Hv), hitung dengan membagi volume sediaan (Ho) dan volume
sediaan yang jernih (Hv). Syaratnya yaitu nilai tidak lebih dari 1. Hasil yang
diperoleh yaitu pada 0 nilai = 1, pada 1 hari nilai = 0,80, pada 2 hari nilai =
0,83, dan pada 6 hari nilai = 0,86. Berdasarkan hasil evaluasi volume
sedimentasi dapat dinyatakan baik karena nilai mendekati 1. Pada awal evaluasi
tidak terdapat endapan pada gelas ukur dan ketika dibiarkan selama 1 hari
endapan terbentuk banyak sehingga bagian yang jernihnya dapat terlihat dengan
jelas dan dapat diukur volumenya. Pengukuran bagian volume yang jernih di
lihat dari bagian yang tidak terdapat partikel melayangnya atau dengan kata lain
sama dengan jernih, bagian tersebut yang dapat dikatakan sebagai Hv sehingga
dapat diukur bagian yang jernihnya. Semakin lama sediaan dibiarkan, endapan
yang terbentuk semakin sedikit dan volume yang jernihnyapun semakin
bertambah sehingga nilai semakin mendekati 1.
Yang kedelapan yaitu evaluasi kemampuan teredispersi. Sediaan disimpan
dalam botol bening, diamkan selama 0, 1 hari, 2 hari, dan 6 hari. Setiap selang
41
waktu sesuai dengan yang telah ditentukan, amati dan kocok botol dengan
kemiringan 900 sampai sediaan teredispersi kembali. Hitung berapa kali tiap
mengkocok botol. Hasilnya pada waktu 0 sediaan teredispersi kembali setelah
dikocok sebanyak 0 kali. Pada waktu 1 hari, sediaan teredispersi kembali setelah
dikocok sebanyak 10 kali. Pada waktu 2 hari, sediaan teredispersi kembali
setelah dikocok sebanyak 13 kali. Dan pada wkatu 6 hari, sediaan teredispersi
kembali setelah dikocok sebanyak 40 kali. Berdasarkan hasil evaluasi
kemampuan redispersi sediaan dapat dinyatakan kurang baik karena dari hari ke
hari persebaran partikel dari sediaan semakin lama untuk kembali.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan sediaan dinyatakan memenuhi
syarat yang ditentukan walaupun terdapat hasil evaluasi yang tidak memenuhi
persyaratan namun merupakan parameter kritis.
Penggunaan dapar phospat berfungsi untuk mempertahankan pH sediaan
larutan yang dibuat. Digunakan dapar phospat karena pKa dapar phospat (7,21)
berdekatan dengan pH sediaan (6,7). Dapar phospat dibuat dari asam kuat dan
basa konjugasi. Fungsi dari dapar yaitu untuk mengatur dan mempertahankan pH,
memperbesar potensial pengawet, dan meningkatkan kelarutan (Pharmaceutics,
The Science of Dosage Form Design, ME. Aulton, hal 277).
Pada saat optimasi, pada pembuatan, saat penggerusan dengan stamper di
dalam mortir terdapat busa. Ini terjadi karena menggerusnya terlalu cepat dan
kuat. Seharusnya dengan perlahan sehingga busa yang timbul tidak akan banyak
atau tidak timbul busa sama sekali. Ini juga timbul karena kelemahan dari HPMC
yang ketika dibuat massa gel dalam pengadukan atau penggerusan akan timbul
busa.
X.
KESIMPULAN
Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.
No
.
1
Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
Kloramfenikol palmitat
10% b/v
Sirupus simplex
25% b/v
Zat aktif
Pemanis dan pengental
Methyl paraben
0,015%b/v
Propyl paraben
0,01% /v
42
Propilen Glikol
10% b/v
HPMC
2,5% b/v
Na-sakarin
0,2% b/v
KH 2 P O4
0,2408%b/v
pengawet
(HOPE 6th halaman 592)
Suspending agent
(HOPE 6th Edition page 326)
Pemanis
(HOPE 6th Edition page 608)
Dapar
(Farmakope Indonesia edisi V
hal 1727)
Dapar
Na 2 HP O4
10
11
HCl 0,4 N
Pasta Jeruk
2 tetes
10 tetes
12
Oleum aurantii
2 tetes
13
Aquadest
Ad 100% v/v
0,75%b/v
Dari hasil sediaan yang didapat sediaan memiliki bau jeruk, rasa manis, dan
warna orange. Pada pengujian pH didapatkan pH 7.Sediaan memiliki dosis untuk
dewasa yaitu 4 x 1 sendok takar @5-7,5 ml.Sedangkan khasiat dari
Kloramfenikol palmitat yaitu untuk mengobati demam tifoidoleh H. influenza.
Kloramfenikol palmitat dikontraindikasikan kepada bayi, anak kecil di bawah 2
bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan pasien yang
hipersensitif. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi saluran
pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi dan
Terapi ed. V hlm701-702). Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan sediaan
dinyatakan memenuhi syarat yang ditentukan walaupun terdapat hasil evaluasi
yang tidak memenuhi persyaratan namun merupakan parameter kritis.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Likuida-Semisolida. Bandung: Penerbit
ITB
43
BMJ Group. 2009. British National Formulary (BNF). London: BMJ Group and
the Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.
Council of Europe. 2001. European Pharmacopoeia, Fifth Edition. Europe:
Directorate for The Quality of Medicines of The Council of Europe (EDQM)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia,edisi IV,
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia,edisi V,
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Lawrence. 2007. United States Pharmacopeia 30 - National Formulary 25. United
States:
Rowe, Raymond C.2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed.,London
: Pharmaceutical Press.
Sweetman, S.C. 2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London:
Pharmaceutical Press.
Syarif, Amir, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
The Council of The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 1994. The
Pharmaceutical Codex, 12th ed, Principles and Practice of Pharmaceutik. London:
Pharmaceutical Press.
The Departemen of Health, Social Service and Public Safety. 2009. British
Pharmacopoeia. London: Pharmaceutical Press.
The Minister and Health. 2006. The Japanese Pharmacopoeia fifteenth. Japan:
Ministry of Health.
Tjay Tan , dan Tahardha Kirana. 2007. Obat-Obat Penting (Khasiat, Cara,
Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya) Edisi keenam. Jakarta: PT. ELEX
MEDIA KOMPUTINDO.
44
XII.
LAMPIRAN
KEMASAN
45
Klorpen
Kloramfenikol Palmitat
ETIKET
KOMPOSISI
Tiap 5ml mengandung :
Kloramfenikol palmitat........ 500mg
FARMAKOLOGI
Klorpenmengandung
Kloramfenikol
Palmitat
yangberkhasiat untuk mengobati demam tifoid. Kloramfenikol
bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini
terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil
transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses
sintesis kuman. Efek toksik kloramfenikol pada system
hemopoetik sel mamalia diduga berhubungan dengan mekanisme
kerja obat ini. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik
(menghambat pertumbuhan bakteri). Pada konsentrasi tinggi
kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid (membunuh)
terhadap kuman-kuman tertentu. Setelah pemberian oral,
kloramfenikol diserap dengan cepat.kadar puncak dalam darah
tercapai dalam 2 jam. Masa paruh eliminasinya pada orang dewasa
kurang lebih 3 jam. Kira-kira 50% kloramfenikol dalam darah
terikat dengan albumin. Obat ini didistribusikan secara baik ke
berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan otak, cairan serebro
spinal dan mata. Kloramfenikol yang diberikan oral telah
diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh kloramfenikol yang
diekskresi melalui urin, hanya 5-10% dalam bentuk aktif. Sisanya
terdapat dalam bentuk glukuronat taau hidrolisat lain yang tidak
aktif.
INDIKASI
Untuk mengobati demam tifoid
CARA PAKAI
Untuk Dewasa:
Sehari 4 x 1 sendok takar @5-7,5ml
KONTRAINDIKASI
Bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati,
gangguan darah dan pasien yang hipersensitif.
BROSUR
EFEK SAMPING
Reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia
aplastic.
SIMPAN DI BAWAH SUHU 250C DALAM
TERTUTUP RAPAT. LINDUNGI DARI CAHAYA.
KOCOK
HARUS DENGAN RESEP
46
No. Reg. DKL 1500600433A1
PT. PHARAFAM FARMA
BANDUNG INDONESIA
BOTOL
47