Fasilitas KITE adalah salah satu fasilitas dari Departemen Keuangan/Ditjen Bea Cukai
untuk meningkatkan ekspor Non Migas. Definisi KITE : Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor adalah pemberian pembebasan dan/atau pengembalian Bea Masuk (BM) dan/atau
Cukai serta PPN dan PPnBM tidak dipungut atas impor barang dan/atau bahan untuk
diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain yang hasilnya terutama untuk tujuan
ekspor kembali.
JENIS FASILITAS KITE :
I. PEMBEBASAN
Barang dan/atau bahan asal impor untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain di
Perusahaan dengan tujuan untuk diekspor dapat diberikan Pembebasan serta PPN dan
PPnBM tidak dipungut.
Pada saat impor bahan baku: Bea Masuk / Cukai bebas, PPN / PPnBM tidak
dipungut (tetapi dengan jaminan).
PPh Pasal 22 dibayar
Jaminan di kembalikan setelah ekspor.
II. PENGEMBALIAN
Barang dan/atau bahan asal impor dan/atau hasil produksi dari Kawasan Berikat untuk
diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain yang telah dibayar BM dan/atau Cukainya
dan telah diekspor dapat diberikan Pengembalian.
Pada saat impor Bea Masuk/Cukai/PPN/PPnBM bayar
Pengembalian diberikan setelah barang di ekspor.
III. GABUNGAN PEMBEBASAN DAN PENGEMBALIAN
Bea Cukai telah menyediakan satu aplikasi yang diperuntukkan bagi perusahaan
pengguna fasilitas KITE. Aplikasi ini biasanya dinamakan Modul KITE.
Modul KITE sangat berguna bagi perusahaan pengguna fasilitas KITE. Fungsi modul
KITE antara lain untuk membuat dan mentransfer dokumen-dokumen fasilitas KITE.
Dokumen tersebut adalah:
BCF.KT01 (Permohonan mendapatkan pembebasan, berisi perincian barangbarang yang akan di Impor)
BCL.KT01 (Laporan pertanggung jawaban penyelesaian atau laporan hasil
ekspor atas ekspor produk yang menggunakan Fasilitas Pembebasan).
BCL.KT02 (Permohonan/Laporan untuk mendapatkan pengembalian)
Modul KITE di terima setelah NIPER kita terima, modul tersebut diberikan Bea Cukai
secara Cuma-Cuma untuk di install pada perusahaan penerima fasilitas. Untuk pelaporan
hasil realisasi Ekspor di sertai dengan dokumen-dokumen pada saat barang tersebut di
Impor dan pada saat pelaporan BCLKT01 nilai realisasi ekspor minimal harus sama
dengan nilai yang di Impor.
STTJ : SURAT TANDA TERIMA JAMINAN
Setelah kita mengajukan keterangan barang yang akan di ekspor untuk mendapatkan
SKEP yang berisikan kuota dari barang-barang yang akan di impor, kemudian kita
mengajukan prosedur importasi barang tersebut, maka untuk dapat mengeluarkan barang
dari wilayah Pabean, maka kita harus ada STTJ dari Bea Cukai adapun prosedur untuk
mendapatkan STTJ adalah :
1. NIPER
2. Modul Aplikasi KITE
3. SK Pembebasan atas barang yang akan diimpor (lihat tatacara mendapatkan SK
Pembebasan)
4. Modul Aplikasi PIB. Jika tidak memiliki sendiri, PIB bisa di buatkan melalui
PPJK/EMKL.
Yang harus dilakukan untuk mengurus STTJ dan melakukan impor sbb:
Mengurus STTJ (Surat Tanda Terima Jaminan)
Dengan Modul Aplikasi PIB
o Merekam data impor dengan Modul PIB
o Mencetak PIB
o Mentransfer PIB ke disket atau flash disk
Setelah mendapatkan STTJ, maka di lampirkan pada saat pengeluaran barang dari pabean
dan di terbitkannya SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang).