Anda di halaman 1dari 20

Suwarno usman

Family Medicine

Pengertin dan Ruang Lingkup


Pelayanan Dokter Keluarga :
Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter
Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat
primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat
pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan
pihak pendana yang kesemuanya bekerja sama
dibawah naungan peraturan dan perundangan.
Pelayanan diselenggarakan secara
komprehensif, kontinu, integratif,
holistik,koordinatif, dengan mengutamakan
pencegahan, menimbang peran keluarga dan
lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan
diberikan kepada semua pasien tanpa
memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis
penyakitnya.

Tugas Dokter Keluarga


1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara
paripurna menyuruh, dan bermutu guna
penapisan untuk pelayanan spesialistik yang
diperlukan,
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan
terapi secara cepat dan tepat,
3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif
kepada pasien pada saat sehat dan sakit,
4. Memberikan pelayanan kedokteran kepada
individu dan keluarganya,
5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi
dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi,
6. Menangani penyakit akut dan kronik,

Tugas Dokter Keluarga


7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat
agar siap dikirim ke RS,
8. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang
dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS,
9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di
konsultasikan,
10.Bertindak sebagai mitra, penasihat dan
konsultan bagi pasiennya,
11. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan
untuk kepentingan pasien,
12.Menyelenggarakan rekam Medis yang
memenuhi standar, Melakukan penelitian untuk
mengembang ilmu kedokteran secara umum
dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

Wewenang Dokter Keluarga


1. Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi
standar,
2. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,
3. Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,
4. Memgobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
5. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
6. Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat
pascabedah di unit pelayanan primer,
7. Melakukan perawatan sementara,
8. Menerbitkan surat keterangan medis,
9. Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat
inap,
10. Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan
khusus.

Kompetensi Dokter Keluarga


Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang
lebih dari pada seorang lulusan fakultas kedokteran pada
umumnya. Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan
melalui program perlatihan ini. Yang dicantumkan disini
hanyalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap Dokter
Keluarga secara garis besar. Rincian memgenai kompetensi ini,
yang dijabarkan dalam bentuk tujuan pelatihan, akan tercantum
dibawah judul setiap modul pelatihan yang terpisah dalam
berkas tersendiri karena akan lebih sering disesuaikan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
a) Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional
kedokteran keluarga,
b) Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan
ketrampilan
klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga,
c) Menguasai ketrampilan berkomunikasi,

Kompetensi Dokter Keluarga


menyelenggarakan hubungan profesional
dokter- pasien untuk :
(a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien
dan semua anggota keluarga dengan perhatian
khusus terhadap peran dan risiko kesehatan
keluarga, (b) Secara efektif memanfaatkan
kemampuan keluarga untuk berkerjasana
menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan
kesehatan, pencegahan dan penyembuhan
penyakit, serta pengawasan dan pemantauan
risiko kesehatan keluarga, (c) Dapat
bekerjasama secara profesional secara harmonis
dalam satu tim pada penyelenggaraan
pelayanan kedokteran / kesehatan

Kompetensi Dokter Keluarga


A. Memiliki keterampilan manajemen pelayanan
kliniks.
a) Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer
dengan memperhitungkan potensi yang dimiliki
pengguna jasa pelayanan untuk menyelesaikan.
masalahnya, b) Menyelenggarakan pelayan
kedokteran keluarga yang bermutu sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
B. Memberikan pelayanan kedokteran berdasarkan
etika moral dan spritual.
C. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di
bidang pengelolaan pelayanan kesehatan
termasuk sistem pembiayaan (Asuransi
Kesehatan/JPKM).

Klinik dokter Keluarga ( KDK


)
a. Merupakan klinik yang menyelenggarakan
Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK),
b. Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan
umum. (terletak di tempat strategis),
c. Mempunyai bangunan yang memadai,
d. Dilengkapi dengan saraba komunikasi,
e. Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang
telah lulus pelatihan DK,
f. Mempunyai sejumlah tenaga pembantu
klinik dan paramedis telah lulus perlatihan
khusus pembantu KDK,

Klinik dokter Keluarga ( KDK


)
g. Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau
berkelompok.
h. Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,
i. Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya
paripurna, holistik, terpadu, dan
berkesinambungan,
j. Melayani semua jenis penyakit dan golongan
umur,
k. Mempunyai sarana medis yang memadai
sesuai dengan peringkat klinik ybs.

Sistem Pelayanan Dokter


Keluarga ( SPDK )
Untuk menunjang tugas dan wewenang nya
diperlukan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga
yang terdiri atas komponen :
a. Dokter keluarga yang menyelenggarakan
pelayanan primer di klinik Dokter Keluarga
(KDK),
b. Dokter Spesialis yang menyelenggarakan
pelayanan sekunder di klinik Dokter Spesialis
(KDSp),
c. Rumah sakit rujukan,
d. Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan,
e. Seperangkat peraturan penunjang.

Sistem Pelayanan Dokter


Keluarga ( SPDK )
Dalam sistem ini kontak pertama pasien
dengan dokter akan terjadi di KDK yang
selanjutnya akan menentukan dan
mengkoordinasikan keperluan pelayanan
sekunder jika dipandang perlu sesuai
dengan SOP standar yang disepakati. Pasca
pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk
balik ke KDK untuk pemantauan lebih
lanjut. Tata selenggarapelayanan seperti ini
akan diperkuat oleh ketentuan yang
diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.

Sistem Pelayanan Dokter


Keluarga ( SPDK )
Dalam sistem ini kontak pertama pasien
dengan dokter akan terjadi di KDK yang
selanjutnya akan menentukan dan
mengkoordinasikan keperluan pelayanan
sekunder jika dipandang perlu sesuai
dengan SOP standar yang disepakati. Pasca
pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk
balik ke KDK untuk pemantauan lebih lanjut.
Tata selenggarapelayanan seperti ini akan
diperkuat oleh ketentuan yang diberlakukan
dalam skema JPKM/asuransi.

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT

Untuk efisiensi pembiayaan dan


menjaga mutu pelayanan dokter
keluarga, ditetapkan JPKM. JPKM
merupakan sistem pemeliharaan
kesehatan menyeluruh yang terjamin
mutunya dengan pembiayaan praupaya
. uraian tentang JPKM mencakup sbb :

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
a) Latar belakang (masalah pelayanan dan
pembiayaan kesehatan) JPKM dirumuskan
sebagai upaya dirumuskan sebagai upaya
Indonesia untuk mengatasi ancaman terhadap
akses pelayanan kesehatan akibat kenaikan
biaya kesehatan yang juga mengacam
penurunan mutunya. Setelah bertahun-tahun
terhadap pelbagai bentuk pemeliharaan
kesehatan mancanegara, disadari bahwa
pembayaran tunai langsung dari kocek
konsumen atau pembayaran melalui pihak
ketiga terhadap tagihan pemberi pelayanan
kesehatan telah mendorong kenaikan biaya
kesehatan .

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
Karena itu, dalam sitem JPKM dirumuskan
keterlibatan masyarakat untuk membiayai
kesehatan dengan iuran dimuka, keterlibatan
pihak ketiga sebagai badan penyelenggara
yang bertanggungjawab mengelola iuran
secara efisien, keterlibatan sarana pelayanan
kesehatan untuk melaksanakan layanan
bermutu namun ekonomis (cost- effrctive)
dengan pembayaran Pra-upaya, dan
keterlibatan pemerintah sebagai badan
pembina yang mengarahkan hubungan saling
menguntungkan antar para pelaku JPKM
tersebut. Dengan demikian, JPKM yang dalam
UU No .23/1992 dinyatakan sebagai

JAMINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan yang paripurna, berdasarkan asas
usaha bersama dan kekeluargaan, yang
berkesinambungan dan dengan mutu yang
terjamin, serta dengan pembiayaan yang
dilaksanakan secara pra- upaya
, pada hakekatnya adalah sistem pemeliharaan
kesehatan yang memadu kan penataan
subsistem pelayanan dengan subsistem
pembiayaan kesehatan. Tujuannya adalah
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
dengan menjaga mutu pelayanan dan

JANINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
b) Beberapa bentuk pembiayaan pemeliharaan
kesehatan (tunai-langsung atau fee for service,
asuransi ganti-rugi, asuransi dengan taguhan
provider, pelayanan kesehatan terkendali
(managed care). Dalam JPKM pelayanan
kesehatan diselenggarakan oleh pelbagai
sarana dan/atau penyelenggara Pemeluharaan
Kesehatan atau pemberi Pelayanaan Kesehatan
(PPK) yang dikontrak oleh Bapel serta dibayar
secara pra-upaya. Dengan pembayaran secara
pra-upaya, ppk didorong untuk merencanakan
pelayanan kesehatan berdasarkan profil peserta
dan efesiensi (cost- effectiveness), Hal ini akan
mendorong penerapan standar pelayanan dan
upaya jaga mutu yang akan memelihara dan
meningkatkan taraf kesehatan peserta.

JANINAN PELAYANAN
KESEHATAN MASARAKAT
c) JPKM sebagai bentuk pelayanan
kesehatan terkendali di Indonesia
(pengertian, para pelaku, tujuh jurus,
program pengembangan : visi-misistrategi-swot-tujuan-kegiatan-hasil-arah
pengembangan selanjutnya).
d) Peran dokter keluarga dalam JPKM
(pelayanan tingkat pertama yang bermutu
segai ujung tombak JPKM, health-resourcealocator terpecaya bagi keluarga).

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai