BAB IV
MAINTENANCE MESIN BUBUT
DI PT. MITRA REKATAMA MANDIRI
30
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi
menjadi dua cara :
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang dilakukan dengan pertimbangan
ke masa depan, terkontrol dan tercatat.
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Cara pekerjaan perawatan darurat yang tidak direncanakan (Unplanned
emergency maintenance).
Bentuk-bentuk perawatan dibagi kedalam beberapa kelompok yaitu :
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintanance).
Pekerjaan perawatan jenis ini memiliki tujuan mencegah terjadinya
kerusakan peralatan selama operasi berlangsung. Maintenance
peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur
peralatan. Kegiatan preventive maintenance dilaksanakan sejak awal
sebelum terjadi kerusakan.
31
32
33
sehingga
tidak
sanggup
membangkitkan
motor
pembangkit.
Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka
diperlukan pengukuran arus yang masuk satu phasa atau tiga
3.
4.
5.
6.
7.
4.3.3
34
Memang
untuk
menggantinya
35
36
( Sumber :
http://www.slideshare.net/rhizqianacliquers/perawatan-mesinbubut )
Selanjutnya, bagian mesin bubut yang memerlukan
perawatan berkala adalah van belt (Tali Kipas). Sabuk ini
menghantarkan daya dari motor ke poros. Untuk menemukan
van belt ini, cukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada
headstock. Pastikan bahwa semua kontrol listrik mati saat
melepas tali kipas. Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih
dari van belt yang tampaknya terlalu lentur atau retak, ini harus
mendapat perhatian atau diganti. Periksa ketegangan van belt
dengan menerapkan tekanan jari untuk van belt masing-masing
pada titik tengah antara dua vully. Untuk ketegangan yang
benar defleksi (kekenduran) yang diperbolehkan adalah sekitar
3 / 8 inci (9,2 mm) dalam sabuk masing-masing. Jika jumlah
defleksi lebih dari 3 / 8 inci di salah satu atau lebih dari sabuk,
harus diganti.
Memeriksa
37
2.
38
BERSIHKAN
39
BERSIHKAN
40
eretan
timbul
gesekan
berarti
perlu
dilakukan
pelumasan.
BERSIHKAN
ERETAN
41
4.
42
BERSIHKAN
43
( Sumber : Lapangan )
7.
44
45
( Sumber :
http://www.slideshare.net/rhizqianacliquers/perawatanmesin-bubut )
2.
Plat Pembawa
Pastikan plat pembawa ini dalam kondisi baik. Bersihkan
dari kotoran-kotoran yang menempel. Pastikan plat pembawa
ini tidak korosi. Pastikan operator menggunakan masker dan
kaos tangan.
Check Penyangga
Pastikan penyangga dalam keadaan baik sebelum dilakukan
pemasangan penyangga. Bersihkan peyangga secara rutin agar
4.
5.
46
Check
47
PENYEBAB
.
Mata bor tumpu, mata bor tercekam didalam
1.
3.
4.
miring/tapered
Lubang oversize
kerja
Dril tumpul,
fluida
potong
tidak
efektif,
5.
yang jelek
pemasangan dril tidak tepat
Tabel 4.1 Kendala Umum Dalam Mesin Bubut
4.5 Instruksi Keselamatan Kerja Pada Mesin Bubut
Ada beberapa instruksi standar keselamatan kerja terkait dengan proses
pembubutan, di antaranya adalah :
1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin.
2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang
memadai.
3. Semua peralatan harus digrounded.
4. Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua
indikator berfungsi baik.
5. Yakinkan bahwa kondisi elemen-elemen mesin terpasang pada
tempatnya dan berfungsi sebagai unsur gerak mekanis untuk masingmasing keperluan, misal perangkat/perlengkapan (attachment) untuk
pembubutan konis, pembubutan ulir, dan sebagainya.
6. Gunakan selalu alat pelindung diri setiap saat bekerja dengan mesin.
7. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah terbakar.
48
49
Keterangan