Anda di halaman 1dari 50

Review Xiaomi Mi 4i

Posted by Romi Hidayat in Review Gadget, Review on May 24, 2015 . 0 Comments. 0 FB Comments.

Dengan dana kurang dari Rp3 juta, Anda bisa membawa pulang Xiaomi Mi 4i.
Smartphone ini adalah salah satu yang paling dinanti kehadirannya saat ini
karena memiliki spesifikasi yang berimbang di segala lini. Sebut saja prosesor
octa-core 64-bit Snapdragon 615 generasi kedua, RAM 2 GB, layar 5 inci full HD,
baterai jumbo 3.120 mAh, dan kamera 13 MP.

Kelebihan
Salah satu smartphone dengan desain terbaik tahun ini. Mungkin
terdengar agak berlebihan, namun Xiaomi Mi 4i memang memiliki bentuk yang
sederhana namun enak dilihat dan digenggam. Bodinya rata dan ramping (0,8
cm), bobotnya hanya 130 gram, dan bezel layarnya tipis.

Sim
pel, tipis, dengan bezel layar yang juga tipis membuat Mi 4i sedap dipandang.

Xiaomi Mi 4i juga nyaman digenggam maupun dikantongi. Dengan material


plastik matte di bagian belakangnya, smartphone ini kesat di tangan. Bahan
matte juga membuat bagian belakangnya tidak mudah kotor oleh sidik jari
tangan penggunanya.
Baterai jumbo. Biasanya rata-rata smartphone berdimensi 5 inci hanya
memiliki baterai 2.000 hingga 2.500 mAh. Namun Xiaomi Mi 4i memiliki baterai
yang jauh di atas rata-rata, yakni hingga 3.120 mAh. Baterai tersebut berbentuk
pipih melebar dan tersimpan rapi di dalam casing Mi 4i. Penggunaan harian
dengan satu SIM card, baterainya dapat bertahan hingga 14 jam atau bahkan
lebih.
Dual SIM 4G. Sama seperti Xiaomi Redmi 2, Mi 4i memiliki dua slot micro SIM
card. Kedua slot tersebut juga sudah mendukung jaringan 4G. Sayangnya, Mi 4i
belum mendukung 4G 900 MHz seperti Redmi 2. Untuk menikmati jaringan 4G di
Indonesia, Mi 4i sudah mendukung 4G dengan frekuensi 1.800 MHz.

Ked
ua slot micro SIM pada Mi 4i mendukung 4G.

Dilengkapi notifikasi LED dan backlight pada tombol


menu. Menggunakan Xiaomi Mi 4i semakin mantap dengan adanya lampu
notifikasi yang terletak di bagian depan bersebelahan dengan kamera depan.
Warna LED-nya dapat diubah dengan tujuh pilihan warna. Selain itu, tombol
menu Xiaomi Mi 4i juga sudah dilengkapi backlight berwarna putih. Hal ini tentu
akan memudahkan penggunaan di tempat gelap. Plus, smartphone ini jadi
terlihat semakin cantik.

Sep
erti biasa, warna lampu notifikasi pada Mi 4i dapat diubah.

Teknologi Sunlight Display. Layar Xiaomi Mi 4i dilengkapi teknologi Sunlight


Display, membuatnya dapat menampilkan gambar yang terang meski di bawah
terik matahari. Teknologi ini tidak membuat brightness layarnya bertambah,

melainkan dapat membuat piksel demi piksel pada layarnya menjadi lebih
terang. Jadi, teknologi ini akan membuat layar menjadi lebih terang hanya
di bagian-bagian tertentu yang terasa gelap saja.

Sun
light Display akan aktif dengan sendirinya saat sensor cahaya pada Mi 4i mendeteksi cahaya sangat
terang.

Duet MIUI 6 dan Android Lollipop. Xiaomi Mi 4i merupakan salah satu


smartphone pertama dari Xiaomi yang sudah menggunakan duet MIUI 6 dan
Android 5.0.2. Dengan begitu, performanya semakin terasa efektif dan optimal,
terlebih pada manajemen RAM. Dengan RAM 2 GB, delay notifikasi kini sudah
tidak dirasakan lagi.
Kamera dengan efek HDR yang optimal. Berbekal kamera utama 13 MP,
hasil jepretan Xiaomi Mi 4i memuaskan, terlebih ketika mengaktifkan mode HDR
enhanced. Mode ini dapat meningkatkan ketajaman dan warna gambar hingga
dua kali lipat dibanding memotret dengan mode biasa.

Hasil foto selfie menggunakan kamera depan Mi 4i, hasil foto low light dengan mode HDR (kiri bawah),
dan hasil foto cahaya normal dengan mode HDR (kanan bawah). Klik untuk memperbesar gambar.

Kekurangan
UI masih terasa cukup berat. Kami merasakan MIUI 6 pada Xiaomi Mi 4i
terkadang masih terasa berat. Ada beberapa efek transisi homescreen yang
berjalan lag. Menjalankan aplikasi tertentu, seperti Instagram misalnya, juga
masih terasa lag.
Cepat panas. Panas atau overheat menjadi masalah paling banyak dikeluhkan
pada Xiaomi Mi 4i. Saat kami uji bermain game atau merekam video, suhu bodi
smartphone di bagian belakangnya bisa mencapai 46 derajat Celcius. Namun
pihak Xiaomi mengklaim bahwa masalah overheat ini akan bisa diatasi saat
mereka sudah merilis update software yang akan datang.

Suh
u yang dihasilkan Mi 4i saat mendapat beban berat cukup tinggi.

Resolusi full HD memberatkan pemrosesan grafis. Di satu sisi, resolusi full


HD pada Mi 4i membuat layarnya terlihat kinclong. Di sisi lain, resolusi tinggi
tersebut membuat CPU dan GPU-nya lebih berat dalam me-render grafis saat
bermain game. Hasilnya, ada beberapa game berat, seperti Reckless Racing 3
misalnya, berjalan dengan lag.

Kesimpulan

Dengan harga Rp2,8 juta, Xiaomi Mi 4i masih menjadi pilihan menggoda,


terutama bagi Anda yang begitu mengutamakan sisi desain dari sebuah
smartphone. Hanya saja untuk saat ini, Xiaomi Mi 4i nampaknya masih
membutuhkan update software untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya
serta mengatasi masalah panas.

Aksi Hugo Barra Preteli Xiaomi Mi4i di Jakarta


Tanpa ragu-ragu, mantan eksekutif Google itu membongkar gadget andalan terbaru Xiaomi.
Rabu, 20 Mei 2015 | 14:03 WIB

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.com (kanan) Vice President Xiaomi Global Hugo Barra membongkar Mi4i di
hadapan media

BERITA TERKAIT

Vice President Xiaomi Global Hugo Barra mempreteli ponsel Mi4i yang baru saja
diluncurkan di Indonesia. Saat beraksi, dia menunjukkan "jeroan" ponsel jagoan
mereka, mulai dari komponen layar hingga ukuran motherboard.
"Saya akan membuka sekrup ponsel ini menggunakan obeng. Setelah
membongkarnya, kita akan susun lagi dan melihat apakah ponsel ini masih berfungsi,"
ujarnya seraya memutar sekrup-sekrup pada ponsel Mi4i, Selasa (20/5/2015) sore.
Kemudian Hugo menunjukkan bahwa ponsel Mi4i memiliki dua motherboard terpisah.
Satu motherboard utama diletakkan di bagian atas sebagai wadah prosesor, port audio
dan slot kartu SIM. Satu motherboard tambahan diletakkan di bawah sebagai
wadah port USB dan speaker.
Tujannya menggunakan dua motherboard ini adalah memisahkan port USB
dan speaker sehingga saat suara keluar, kamu akan bisa mendengarnya lebih jelas.

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.comVice President Xiaomi Global Hugo Barra menunjukkan motherboard ponsel
Mi4i

"Ini adalah PCB utama, dan di bawahnya adalah PCB kedua. Kami membuatnya
terpisah karena ingin memastikan portUSB dan speaker ada di bawah. Jika
menggenggam ponsel maka suara yang keluar dari speaker akan memantul di tangan
jadi pengguna bisa mendengarnya," terang Hugo.
"Kami menggunakan quick release connector. Biasanya ponsel dibuat dengan
menyolder bagian ini, tapi kami memilih quick relesase. Harganya memang lebih mahal,
tapi ini membuat desain kami jadi lebih bagus," lanjutnya sambil melepas kabel
penghubung kedua motherboard Mi4i.
Membuat ponsel dengan dua motherboard, menurut Hugo, bisa berpengaruh pada
ongkos produksi yang lebih mahal. Meskipun begitu efek positifnya adalah kualitas
yang lebih baik, misalnya dari sisi suara yang dihasilkan speaker.
"Ada banyak manufaktur yang meletakkan speaker dan USB di bagian atas, hal itu
memang bisa menghemat biaya produksi karena motherboard yang digunakan hanya
satu dan tidak perlu menyematkan kabel penghubung. Tapi menurut kami itu tidak baik
dari sisi ergonomis," jelas pria kelahiran 28 Oktober 1976 ini.
Menurut pendapatnya, salah satu tantangan terbesar saat merancang bagian dalam
sebuah ponsel adalah membuat ruangan yang pas untuk baterai. Kalau baterainya
dibuat tipis, maka dimensinya harus panjang sehingga kapasitasnya dapat tetap
mencukupi.
Baterai Mi4i sendiri dibuat cukup tipis dengan kapasitas 3120 mAh, sedikit lebih besar
dibanding Mi4. Secara dimensi, Mi4i pun lebih tipis karena punya ketebalan 7,8
milimeter dibandingkan Mi4 yang setebal 8,9 milimeter.
Salah satu kunci membuat kapasitas baterai tersebut lebih besar adalah dengan
menggunakan motherboard utama yang lebih kecil. Hugo pun menunjukkan
bahwa motherboardMi4i lebih kecil dibanding Mi4, sehingga mereka punya ruang lebih
luas untuk meletakkan baterai.

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.comPerbandingan antara motherboard utama ponsel Xiaomi Mi4 (kiri) dengan
Mi4i (kanan)

"Karena menggunakan motherboard berukuran kecil, kami mendapat ruang lebih luas
untuk meletakkan baterai berkapasitas lebih besar. Kami ingin menyematkan baterai
yang tenaganya lebih dari 3.000 mAh," terangnya.
Selanjutnya Hugo menunjukkan lempengan layar yang digunakan pada Mi4i. Layar ini
adalah kunci berikutnya untuk menjaga agar ponsel tersebut bisa tetap tipis.
"Layar yang lebih tipis harganya lebih mahal. Mudahnya, Anda cukup membeli layar
yang paling mahal agar bisa membuat perangkat lebih tipis," ujarnya.
Layar Xiaomi Mi4i tersebut terdiri dari pelapis yang menyatu dengan panel sentuh.
Bagian ini kemudian ditumpuk dengan LCD dan sebuah panel backlit di bawahnya.

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.comVice President Xiaomi Global Hugo Barra menunjukkan komponen layar
ponsel Mi4i

"Benda yang saya pegang ini adalah layar yang menyatu dengan panel sentuh dalam
unit tunggal. Tepat di bawahnya adalah LCD, kemudian di bawahnya lagi backlit panel.
Semuanya itu hanya 1,7 milimeter, hanya sedikit lebih tebal dibanding kartu kredit,"
terang Hugo.
"Kami membayar mahal untuk menggunakannya. Harganya bisa beberapa kali lipat
dibanding layar 720p tanpa laminasi. Lempengan layar saja bernilai sekitar 40 persen
dari harga ponsel ini," tutupnya.
Buat kamu yang masih penasaran seperti apa bagian dalam Xiaomi Mi4i, berikut ini
beberapa foto lain yang dipotretNextren dari acara yang sama:

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.comMotherboard utama milik Xiaomi Mi4i digunakan untuk meletakkan prosesor
dan slot SIM

Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.comBaterai dalam Xiaomi Mi4i dibuat oleh Sony dan memiliki kapasitas 3120
mAh

Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.comMotherboard utama dan motherboard kedua Xiaomi Mi4i dihubungkan
memakai sebuah kabel fleksibel

Penulis: Yoga Hastya

Membandingkan Xiaomi Mi 4i dan Asus


Zenfone 2
Asus Zenfone 2 dan Xiaomi Mi 4i adalah dua primadona baru di kelas menengah. Mereka
ternyata tampil cukup berbeda antara satu dan yang lainnya.
Senin, 25 Mei 2015 | 08:08 WIB

Oik Yusuf/ Kompas.comAsus Zenfone 2 (kiri) dan Xiaomi Mi 4i

Kamu yang mengikuti perkembangan gadget pasti tahu soal Xiaomi Mi 4i dan Asus
Zenfone 2. Ya, kedua perangkat tersebut merupakan smartphone Android andalan baru
di kelas menengah dari para pembuatnya.
Kebetulan Nextren telah mendapatkan unit sample Zenfone 2 dan Mi 4i yang masingmasing mendarat pada April dan Mei 2015 di Jakarta. Dilihat sekilas ketika bersanding,
Zefone 2 dan Mi 4i segera tampak berbeda.
Seperti apa perbedaan fisik mereka? Yuk, ikuti penelusuran singkat Nextren berikut ini!
Beda bodi
Satu hal yang akan segera tampak adalah ukuran layar Zenfone 2 yang lebih lebar
dibandingkan Mi 4i (5,5 inci berbanding 5 inci). Perbedaan layar ini berujung pada tubuh
Zenfone 2 yang juga lebih bongsor dibandingkan Mi 4i.

Oik Yusuf/ Kompas.comBagian depan Asus Zenfone 2 (kanan) dan Xiaomi Mi 4i

Kedua ponsel juga memiliki sedikit perbedaan desain dari sisi depan. Mi 4i tampak
manis dengan sudut-sudut membulat, dan bingkai layar berwarna hitam mengkilap
yang dikelilingi pinggiran warna putih.
Bagian bawah layar memuat rangkaian tombol softbuttonuntuk keperluan navigasi
dengan lampu yang akan menyala ketika kamu menyentuh bagian layarnya.
Zenfone 2 dalam hal ini juga mengusung plastik berwarna hitam di bagian muka. Di sisi
bawah layar terdapat dagu yang terbuat dari bahan serupa logam bertekstur.

Oik Yusuf/ Kompas.comBagian punggung Asus Zenfone 2 (kiri) dan Xiaomi Mi 4i

Perbedaan yang lebih kentara terlihat di bagian punggung, Zenfone 2 dan Mi 4i masingmasing menerapkan tata letak komponen yang berbeda.
Unit kamera dan LED flash Mi 4i, misalnya, diposisikan di pojok kiri atas, sementara
Zenfone 2 lebih memilih bagian tengah.
Kedua ponsel sama-sama dibekali dengan LED flash duo-toneyang memiliki dua LED
dengan warna berbeda untuk menyeimbangkan warna cahaya keluaran flash dengan
warna cahaya di lingkungan sekitar.

Oik Yusuf/ Kompas.comKedua ponsel menempatkan port micro-USB di sisi bawah. Dari sudut gambar ini juga
terlihat bagian belakang Zenfone 2 (kanan) melengkung

Bagian belakang kedua perangkat memiliki bentuk berbeda. Punggung plastik Mi 4i


tampak rata, sementara Zenfone 2 yang bertekstur mirip logam sedikit melengkung ke
belakang.
Meski membuatnya tampak lebih tebal, bentuk punggung yang melengkung tadi
membuat Zenfone 2 terasa lebih nyaman dalam genggaman walaupun tubuhnya relatif
besar.
Zenfone 2 memiliki cover belakang yang bisa dilepas untuk mengakses kompartemen
baterai serta kartu SIM dan micro-SD. Sebaliknya, Mi 4i menganut konsep desain
unibody dan tak menyediakan slot kartu memori.

Oik Yusuf/ Kompas.comXiaomi Mi 4i menempatkan tombol daya dan pengatur volume di sisi kanan

Oik Yusuf/ Kompas.comTombol pengatur volume Asus Zenfone 2 terdapat di bagian punggung

Soal tombol daya dan pengatur volume suara, lagi-lagi Mi 4i dan Zenfone 2 mengambil
pendekatan berbeda. Mi 4i menempatkan kedua tombol itu di sisi kanan perangkat
layaknya kebanyakan ponsel Android.
Sementara, Zenfone 2 memposisikan tombol daya dan pengatur volume di dua tempat
berbeda. Tombol volume Zenfone 2 terdapat di punggung, segaris dengan lensa
kamera dan LED flash.
Tombol daya Zenfone 2 diletakkan di bagian atas, bersebelahan dengan lubang
konektor jack audio 3,5mm. Penempatan ini membuat tombol daya Zenfone 2 sedikit
sulit dijangkau lantaran ukuran tubuhnya yang besar.

Oik Yusuf/ Kompas.comSisi atas Xiaomi Mi 4i (kiri) dan Asus Zenfone 2. Kedua ponsel memuat lubang konektor jack
audio 3,5mm di sini. Zenfone 2 juga menempatkan tombol daya

Beda jeroan

Oik Yusuf/ Kompas.comAntarmuka Zenfone 2


(kanan) menyediakan app drawer yang diakses lewat icon kotak-kotak di tengah deretan icon di bagian bawah layar.
Sebaliknya, Mi 4i meniadakan app drawer dan menaruh semua icon dan widget aplikasi langsung di homescreen

Perbedaan antara Zenfone 2 dan Mi 4i berlanjut hingga ke bagian jeroan. Kedua


ponsel ini menggunakan prosesor yang berbeda.
Mi 4i dimotori chip octa-core 64-bit Snapdragon 615 berkecepatan 1,7 GHz. Zenfone 2
mengandalkan chip quad-core Intel Atom Z3580 2,3 GHz/ Z3560 1,8 GHz, juga 64-bit.
Xiaomi hanya menyediakan Mi 4i dalam satu pilihan spesifikasi, mencakup RAM 2GB,
media penyimpanan 16 GB, baterai 3.120 mAh, resolusi layar full-HD, serta kamera 13
megapixel dan 8 megapixel. Harganya dipatok pada angka Rp 2,8 juta.
Sebaliknya, Zenfone 2 tersedia dalam 4 pilihan konfigurasi dengan pilihan RAM 2GB
atau 4GB serta media penyimpanan 16 GB atau 32 GB atau 64 GB.
Resolusi layar pun berbeda. Untuk model terbawah hanya dibekali display HD
(1280x720), sementara tiga model lainnya mengusung layar full-HD (1920x1080).
Spesifikasi lain antar model Zenfone 2 relatif seragam, mencakup ukuran layar 5,5 inci,
baterai 3.000 mAh, serta kamera 13 megapixel dan 5 megapixel. Zenfone 2 dihargai

mulai Rp 2,7 juta hingga Rp 4,5 juta.


Kedua ponsel sama-sama menjalankan sistem operasi Android 5.0 Lollipop, tapi
dengan antarmuka yang berbeda.
MIUI 6 yang melapis OS Android di Mi 4i, misalnya, tak memiliki app drawer sehingga
semua widget dan icon aplikasi ditempatkan di homescreen. Sebaliknya, ZenUI
mengambil pendekatan konvensional dengan menyertakan app drawer.
Nah, mana yang paling cocok untuk kamu? Layaknya banyak hal lain dalam hidup,
pilihan ponsel tentu tergantung selera pribadi. Ada baiknya kamu melihat dan mencoba
sendiri dua andalan baru Asus dan Xiaomi ini sebelum membeli, siapa tahu jatuh hati
dengan salah satunya!

3 Merek Smartphone yang Paling


Sering Salah Diucapkan
Posted by Romi Hidayat in Featured on May 23, 2015 . 0 Comments. 0 FB Comments.

Tak terhitung ada berapa banyak produsen yang "bermain" di dalam industri
gadget, tepatnya smartphone. Dari sekian banyak merek smartphone yang ada
saat ini, beberapa di antaranya memiliki nama yang ternyata sering salah saat
diucapkan. Contohnya seperti tiga merek smartphone berikut ini.

Xiaomi
Xiaomi adalah produsen gadget asal Cina yang memulai karirnya sejak tahun
2011 lalu. Namun Xiaomi sudah ada sejak tahun 2010, didirikan oleh beberapa
orang, salah satunya adalah Lei Jun yang saat ini menjabat sebagai CEO Xiaomi.
Sebagai perusahaan Cina, nama Xiaomi tentu identik dengan lafal bahasa Cina.

Xio
mi adalah perusahaan asal Cina yang didirikan pada tahun 2010.

Hingga saat ini, nama Xiaomi masih terdengar asing bagi beberapa kalangan.
Jadi, wajar saja jika masih banyak yang bingung dan kesulitan dalam mengucap
nama Xiaomi. Dalam wawancara sebuah acara talk show di India, Hugo Barra,
Vice President Xiaomi, mengungkap bagaimana melafalkan nama Xiaomi
dengan benar. Ya, Anda bisa menyebut nama Xiaomi dengan ejaan "Shao-Mi".
Selain nama Xiaomi itu sendiri, orang-orang juga seringkali salah dalam
mengucap nama user interface besutan Xiaomi, yaitu MIUI. Cara mengucapkan
MIUI yang benar yakni "Mi-Yu-Ai".

ASUS
Pada awalnya ASUS adalah perusahaan produsen perangkat komputer. Seiring
dengan berkembangnya perangkat komputasi yang bertransformasi dengan
bentuk lebih kecil seperti smartphone dan tablet, ASUS akhirnya turut
menciptakan smartphone dan tablet.

Ba
nyak yang belum tahu kalau ASUS adalah perusahaan teknologi yang berasal dari Taiwan.

Sebagai perusahaan asal Taiwan, nama ASUS sebenarnya lebih mudah


diucapkan dibanding nama Xiaomi. Namun tetap saja, ternyata banyak yang
salah dalam mengucapkan nama ASUS. Nama ASUS dapat diucapkan dengan
ejaan "Ei-Sus".

Huawei
Perusahaan produsen gadget lainnya yang tak kalah sulit untuk diucapkan
namanya adalah Huawei. Sama seperti Xiaomi, Huawei adalah perusahaan asal
Cina yang unsur namanya masih cukup lekat denga lafal bahasa Cina. Produk
Huawei sendiri memang tak terlalu banyak digunakan di Indonesia. Namun di
Amerika Serikat dan Inggris, Huawei ada di urutan lima besar smartphone yang
paling banyak digunakan.

Sm
artphone Huawei banyak digunakan di Amerika Serikat dan Inggris.

Sayangnya, orang Eropa dan Amerika, termasuk Indonesia, masih sering salah
dalam mengucapkan nama Huawei. Seringkali, kita menyebut nama Huawei
sesuai dengan susunan huruf dari nama Huawei itu sendiri. Untuk itu, Huawei
sempat merilis video di YouTube untuk menginformasikan bagaimana cara
mengucapkannya dengan benar, yakni "Wah-Wei".

35 Generasi Lama Naruto, Bagaimana


Kabar Mereka?

Naruto sudah berakhir. Semua fans kali ini menunggu kehadiran The Last Naruto: the
Movie dengan segudang karakter baru yang berubah. Kisah romansa yang dipastikan akan
menghibur kita dalam film tersebut juga akan diselingi dengan aksi Naruto melindungi bumi
dari bulan. Teman-teman semua mungkin sudah tahu semua ya melalui artikel-artikel
sebelumnya di Duniaku. Kali ini saya ingin menghimpun data bagaimana akhirnya kisah
karakter-karakter dunia Naruto setelah generasi selanjutnya menerima tongkat estafet
selanjutnya untuk meneruskan cerita ninja dari Jepang ini. Simak terus ya!

Masuk Sini Kalau Kalian Penasaran Dengan Ada Apa di Balik Masker Kakashi!
Baca Juga

Gambar diatas merupakan perubahan generasi lama Naruto hingga yang terbaru ini,
dimana hampir semuanya tampak berkeluarga. Lalu bagaimanakah nasib mereka semua?
Mari kita mulai dari pojok kiri atas, Naruto dan berurutan ke sampingnya lalu berlanjut pada
baris kedua.

1
Uzumaki Naruto

Anak Hokage Keempat, Namikaze Minato dengan Uzumaki Kushina sang Jinchuriki Kyuubi
ini berhasil meraih impiannya menjadi Hokage. Ia melanjutkan kursi kepemimpinan tertinggi
di Konohagakure sebagai yang ketujuh. Semakin modern-nya dunia membuatnya menjadi
lebih sibuk dengan urusan desa. Ia menikahi Hyuuga Hinata dan memiliki dua anak, Bolt
dan Himawari, dan sepertinya Kurama sang rubah berekor sembilan masih bersemayam di
dalam dirinya, ikut menjaga Konohagakure.

2
Uchiha Sakura

Sakura menjadi seorang ibu dari anak klan Uchiha pertama semenjak hampir musnahnya
klan legendaris bermata sharingan tersebut. Ia kini sibuk menjalani hari-harinya menjaga
anaknya yang masih bersekolah di sekolah ninja, berhubung sang suami yang merupakan
cinta pertamanya lebih sering keluar rumah. Namanya kini berubah menjadi Uchiha Sakura,
dengan pengecualian mata sharingan khas klan tersebut tentunya.

3
Uchiha Sasuke

Kali ini sang keturunan Uchiha terakhir ini tidak sendiri. Bersama keluarga kecilnya, Sakura
dan Sarada, ia berusaha membangkitkan kembali klan-nya yang hampir musnah, dengan
dibantu sang Hokage ketujuh sekaligus teman dan rival terbaiknya, Naruto. Tidak seperti
Naruto, tangan kanannya yang telah hilang ia putuskan untuk tidak disembuhkan
menggunakan kekuatan mantan Hokage kelima. Sasuke tampaknya masih sibuk dengan
kegiatannya di luar desa, demi menebus dosa lamanya mungkin.

4
Nara Shikamaru

Shikamaru sebagai salah satu pria tercerdas serta sempat pula menjadi kandidat Hokage
ini akhirnya bekerja menjadi asisten Naruto sang Hokage. Ia menikahi saudara perempuan
Kazekage dari desa Tsunagakure dan memiliki satu anak. Tekadnya tentu masih sama
dengan yang lama, melanjutkan wasiat gurunya Asuma untuk melatih daun-daun muda
Konohagakure, termasuk didalamnya anak sang guru yang berasal dari klan Sarutobi.

5
Akamichi Chouji

Chouji berusaha meneruskan tradisi keluarganya dengan melatih anak satu-satunya ia,
Chouchou, berlatih kombinasi keluarga Ino-Shika-Chou, meskipun sang anak malasmalasan dan lebih suka makan, serta sang istri tidak terlalu memperdulikan budaya turuntemurun tersebut.

Yamanaka Ino

Ino menikahi Sai dan memiliki seorang anak lelaki bernama Inojin, yang lebih mirip dengan
ayahnya, dimana tampaknya sangat takut dengan ibunya yang agak kejam ini. Ya, Ino
merupakan yang paling ngotot untuk mempertahankan budaya turun-temurun kombinasi
Ino-Shika-Chou, bahkan hingga sang suami tidak dapat berbuat apa-apa.

7
Inuzuka Kiba

Kiba tampaknya masih menikmati kehidupannya sebagai seorang jomblo. Semakin


damainya dunia, penampilannya seperti seorang pengangguran yang suka menggoda
wanita. Dan wanita yang ia goda adalah Tamaki, karakter biasa yang perannya tidak terlalu
tampak dalam cerita seperti wanita lainnya. Apakah kisah cinta Kiba akhirnya berhasil?

8
Uzumaki Hinata

Gadis keturunan klan Hyuuga ini akhirnya hidup bahagia dengan menjadi istri dari pria yang
ia idamkan sejak kecil, Naruto. Bersama dengan kedua anaknya, ia menjalani hidup
sebagai seorang istri Hokage di desa Konohagakure yang berkembang semakin modern
dengan berbagai gedung yang dibangun di dalamnya. Nama keluarganya pun berubah
mengikuti sang suami. Kalau saja Naruto menggunakan nama keluarga ayahnya, maka
namanya sekarang mungkin Namikaze Hinata. Keren!

9
Aburame Shino

Shino menjadi seorang guru di sekolah dasar ninja. Dengan kacamatanya yang semakin
modern, seperti Cyclops-nya X-Men, Shino yang pendiam sepertinya memang cocok
menjadi guru dari anak-anak temannya, seperti Uzumaki Bolt, Uchiha Sarada, Inojin,
Chouchou, dan Shikadai. Belum jelas apakah Shino sudah menikah pula.

10
Mighty Guy

Guru Guy, bahkan sampai Naruto menjadi Hokage, belum sembuh dari kakinya yang
hancur saat peperangan menghadapi Madara. Ia berakhir dengan duduk di kursi roda,
tetapi kalau melihat kebiasaannya di saat masih sehat dulu, mungkin saja ia masih kuat
melakukan hal-hal semacam berkeliling desa dengan tangan dibawah. Siapa tahu
penampilannya yang berkursi roda itu menipu.

11
Tenten

Tenten membuka toko senjata meskipun dunia jarang diterpa peperangan seperti zaman
dahulu. Ada yang bilang ia merupakan istri Rock Lee, belum jelas.

12
Rock Lee

Rock Lee menjadi seorang guru dan cara melatihnya tetap identik dengan apa yang pernah
ia dapatkan dahulu. Masih belum jelas apakah yang ia latih merupakan anak kandungnya.

13

Sai

Sai menjadi seorang pemimpin keluarga dengan satu anaknya. Tampaknya ia sama
dengan Chouji, suami-suami takut istri.

14
Hatake Kakashi

Kakashi telah mengundurkan diri dari posisi Hokage keenam dan memilih untuk
berpetualang dan bernostalgia ke tempat-tempat yang pernah ia datangi di masa lalu.

15
Sarutobi Kurenai

Semenjak ditinggal mati suaminya, ia sendirian membesarkan anak gadisnya. Dan melihat
penampilannya, sepertinya ia sudah pensiun dari kegiatan berninjanya.

16
Nara Temari

Akhirnya ia menjadi istri sah Shikamaru setelah sebelumnya sama-sama tidak ingin
mengakui ketertarikannya satu sama lain. Kelihatannya ia tidak secerewet wanita lain,
mungkin itulah mengapa Shikamaru memilihnya sebagai pendamping hidup.

17
Gaara

Gaara terus menjadi Kazekage kelima bahkan hingga Naruto menjadi Hokage ketujuh.
Penampilannya tampak rapi dengan rambut klimisnya. Belum diketahui apakah ia sudah
menikah atau belum.

18
Kankurou

Kankurou melanjutkan kerjanya menjadi asisten pribadi dari kazekage yang merupakan
adiknya sendiri. Ia setia menemani tugas Gaara kemanapun ia bepergian, sama seperti
Shikamaru menemani Naruto.

19
Sarutobi Konohamaru

Konohamaru telah menjadi Jounin. Pakaiannya juga masih khas seperti dulu dengan syal
birunya. Entah apakah nanti ia yang akan menjadi guru dari Bolt dkk.

20

Moegi

Kunoichi manis yang sempat menjadi satu tim dengan Konohamaru ini sepertinya telah
menjadi salah satu ninja di kantor Hokage.

21
Udon

Udon tampil lebih keren dan sama seperti Moegi, ia sepertinya bekerja bagian administrasi
di kantor Hokage.

22
Anko

Murid Orochimaru ini berubah menjadi wanita yang doyan makan. Bahkan tubuhnya juga
seperti Chouji. Sepertinya ia senang mentraktir makan Chouchou.

23
Akamichi Karui

Kunoichi dari Kumogakure ini tidak disangka-sangka akan menikahi Chouji. Ia kini
membesarkan anaknya Chouchou dan agak meremehkan dan berbeda pendapat dengan
Ino mengenai budaya turun temurun Ino-Shika-Chou.

24
Iruka

Iruka telah pensiun dari tugasnya mengajar di sekolah ninja.

25
Tsunade

Tsunade berperan mengembalikan kembali tangan Naruto melalui gen kakeknya.


Tampaknya ia jauh lebih muda di penampilan terakhirnya. Jangan tertipu, ia tetap neneknenek lho.

26
A

A telah pensiun dari posisi-nya sebagai Yondaime Raikage. Tampaknya ia dengan damai
menghabiskan masa umurnya sambil sesekali berkumpul dengan mantan kage lainnya.

27
Darui

Murid Raikage ketiga ini terpilih menjadi Raikage kelima. Penampilannya sama seperti
sebelumnya, terlihat cuek dan apa adanya. Sangat mirip Kakashi.

28
Omoi

Omoi naik tingkat menjadi pengawal dari Darui. Keahlian pedang Omoi masih yang terbaik
di Kumogakure.

29
Oonoki

Tsuchikage ketiga ini akhirnya pensiun dan memberi kesempatan ke cucunya Akatsuchi
untuk memimpin desa Iwagakure. Ia tampak sangat renta, mungkin karakter tertua di
Naruto.

30
Kurotsuchi

Kurotsuchi menjadi Tsuchikage keempat. Saya mengira ayahnya yang akan menjadi
Tsuchikage selanjutnya. Umurnya saat ini mungkin berbeda sedikit dengan Naruto.

31
Akatsuchi

Penampilannya berubah lebih manly dengan kumis dan jenggotnya. Ia tetap menjadi
pengawal dari Tsuchikage baru, sama seperti peran lamanya.

32
Mei

Mizukage kelima ini juga mengundurkan diri dari jabatannya. Tampaknya ia masih kesulitan
mencari pria yang ingin menikahinya.

33
Chojuro

Chojuro telah tumbuh menjadi Mizukage keenam yang dapat diandalkan. Berbeda dengan
sebelumnya dimana tampak seperti culun dibalik kekuatan besarnya.

34
Killer B

B juga semakin tua. Tampaknya sang ekor delapan juga masih berada di dalam tubuhnya.

35
Shizune

Shizune juga masih bertugas sebagai asisten pribadi Hokage. Semenjak zaman Tsunade
hingga Naruto. Tampaknya saat masa Kakashi-pun perannya juga sama.
Hampir 35 karakter generasi lama ini telah muncul di episode terakhir, selain generasi baru
yang masih kecil-kecil. (baca: Spoiler, Inilah Generasi Baru Naruto!) Di Naruto Part 3 nanti
semoga saja beberapa karakter lain yang belum jelas nasibnya dijelaskan. Sebut saja
Karin, Suigetsu, Juugo, Orochimaru, Kabuto, dan mungkin yang lain seperti istri Gaara.

Anda mungkin juga menyukai