PEMBUATAN KOMPOS
DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KELOMPOK : 1 (3 KB)
INSTRUKTUR : Ir. SITI KHODIJAH, M.T
PEMBUATAN KOMPOS
1. TUJUAN
Membuat pupuk organik/kompos dengan EM4
2. ALAT DAN BAHAN
# ALAT YANG DIGUNAKAN
Kantung plastik
Termometer 1000C
Batang pengaduk
Pipet ukur 25 ml
Bola karet
Gelas kimia 500 ml
Baskom
Erlenmeyer 250 ml
: 2 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
Ketersediaan oksigen pada proses pengomposan secara aerobic merupakan hal yang
penting. Proses yang dilakukan secara aerobic lebih efisien daripada anaerobic dalam
menguraikan bahan organic.
Mikroorganisme sensitive terhadap perubahan suhu proses. Mikroorganisme
mesofilik hidup pada 8-450C dan termofilik tumbuh dan aktif di bawah 650C, tetapi
aktivitas biologisnya dapat berlangsung sampai 65-900C.
Aktivitas mikroorgabisme dipertinggi dengan adanya nutrient yaitu karbon (C)
sebagai sumber energy dan nitrogen (N) sebagai zat pembentuk protoplasma. Energy
dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak daripada zat pembentuk protoplasma
sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan daripada nitrogen. Perbandingan C dengan N
yang efektif untuk pengomposan yaitu 25 : 35.
5. PROSEDUR KERJA
Mencampurkan 5 ml EM4 dan 5 ml tets tebu/molase.
Menghancurkan sampah kota, lalu mencampurkan merata dengan pupuk kandang.
Menyiramkan larutan EM4 ke dalam padatan tersebut sehingga merata, lalu
menutupnya.
Mengukur temperature, menimbang beratnya, serta mengukur ketinggian campuran.
Setelah 6 hari campuran tersebut telah menjadi pupuk.
Menyimpan pupuk dalam kantung plastik yang telah disediakan.
Mengamati warna dan tekstur kompos.
6. DATA PENGAMATAN
Parameter
Data awal
Data akhir
Warna
Belum homogen
Homogen
Tinggi
20 cm
16 cm
Berat
6 kg
5,6 kg
Suhu
300C
290C
7. TUGAS
Kompos dari sampah organic domestic
Definisi
Kompos dari sampah organic domestic merupakan bentuk akhir dari bahan-bahan organic
sampah domestic setelah mengalami perubahan komposisi bahan organic sampah domestic
akibat penguraian oleh mikroorganisme pada suhu tertentu menjadi senyawa organic yang
lebih sederhana (dekomposisi).
Jenis uji
Satuan
persyaratan
50
Kadar air
Suhu
Warna
Bau
Ukuran partikel
pH
Bahan asing
1,5*
Bahan organic
27 58
10
Nitrogen
0,40
11
Karbon
9,80 32
12
C/N rasio
13
Fosfor (P2O5)
10 20
14
Kalium (K2O)
0,20*
15
Arsen
mg kg-1
13*
16
Kadmium
mg kg-1
3*
17
Kobal
mg kg-1
34*
18
Kromium
mg kg-1
210*
19
Tembaga
mg kg-1
100*
20
Merkuri
mg kg-1
0,8*
21
Nikel
mg kg-1
62*
22
Timbal
mg kg-1
150*
23
Selenium
mg kg-1
2*
24
Seng
mg kg-1
500*
25
Kalsium
25,50*
26
Magnesium
0,60*
Mm
0,55 - 25
58
6,80 7,49
0,10
27
Besi
2,00*
28
Aluminium
2,20*
29
Mangan
%MPN
0,10*
30
g-1
1.000
31
Salmonella sp.
MPN 4 g-1
* Nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum.
Sumber: Deptan, 2005
Kandungan nitrogen dan karbon dalam kompos
parameter
satuan
Kadar
35.88
0.82
C/N
43.76
pH H2O
8.21
Sumber :http://repository.usu.ac.id/
8. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan pembuatan kompos ini dapat dianalisa bahwa bahan-bahan yang
digunakan adalah tanah humus, serbuk kayu, pupuk kandang, EM4, tetes tebu, sampah
kota dan air. Pembuatan kompos ini dilakukan dengan cara aerobic. Dalam pembuatan
kompos ini, pada hari pertama terlihat bahwa warna pada kompos belum homogen,
temperature yang terbaca adalah 300C dengan ketinggian 20 cm dan beratnya 6 kg.
Lalu kompos didiamkan selama 1 minggu. Proses pendiaman ini dilakukan agar
proses dekomposisi menjadi sempurna. Hal ini juga berpengaruhterhadap kandungan C
dan N. karena waktu pengomposan lebih lama memungkinkan kandungan C-organik akan
menurun, karena terus terjadi dekomposisi bahan organic dan kandungan N akan
meningkat, rasio C/N menurun, serta kandungan hara lainnya relative tetap atau secara
proposional akan meningkat karena terjadi penurunan biomassa. Kemudian setelah
dilakukan pendiaman selama seminggu ketinggian kompos berkurang dari 20 cm menjadi
16 cm serta berat kompos menurun dari 6 kg menjadi 5,6 kg. hal ini dikarenakan
terjadinya penyusutan pada komponen kompos seperti sayuran busuk yang diuraikan oleh
mikroba.
9. KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam praktikum
pembuatan kompos selalu terjadi penurunan pada berat serta ketinggian pada komponen
kompos akibat penyusutan tekstur kompos.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kompos, yaitu :
Pemberian bahan-bahan harus sesuai ketentuan.
Proses pengadukan harus merata.
Setengah bagian dari kantung plastik tempat kompos harus terbuka.
GAMBAR ALAT
Gelas kimia
Bola karet
Erlenmeyer
Pipet ukur
Termometer
Pengaduk
Ember kompos