Anda di halaman 1dari 15

LATIHAN SOAL

BIMTEK & UJIAN SERTIFIKASI AHLI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH


Mataram, 17 s.d. 18 Juni 2011
A.

ilihan B jika pernyataan benar dan S jika pernyataan salah

1. Dalam proses penunjukan langsung harus dilakukan negosiasi dan tidak perlu dilakukan
evaluasi teknis (B/S)
Jawaban S.
Penunjukkan Langsung dapat dilakukan untuk pekerjaan/kegiatan yang termasuk dalam
Kriteria pekerjaan/kegiatan tertentu dan barang khusus.. Dalam proses penunjukkan
langsung harus dilakukan negoisasi, dan negosiasi dilakukan setelah evaluasi
administrasi dan teknis.
2. Jaminan Penawaran yang diberikan oleh calon penyedia pekerjaan konstruksi dinyatakan
tidak sah karena dikeluarkan oleh perusahaan asuransi. (B/S).
Jawaban S.
Jaminan penawaran yang nilainya 1% s/d 3% dari HPS dapat dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Asuransi/Perusahaan Penjamin.
3. Kontrak harga satuan adalah kontrak yang jenis-jenis pekerjaannya belum dapat
diidentifikasi, tetapi harga satuannya sudah pasti (B/S).
Jawaban B
Ada 5 (lima) jenis kontrak berdasarkan cara pembayaran yaitu kontrak lumpsum. Harga
satuan, gabungan lumpsum dan harga satuan, terima jadi (turn key), dan persentase.
Kontrak harga satuan digunakan untuk pekerjaan yang volumenya belum dapat
diindentifikasi dengan pasti,
4. Pada semua kegiatan investasi dari Badan Usaha Milik Negara yang pembiayaannya
sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN, Pengadaan Barang/Jasa harus
sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. (B/S).
Jawaban B :
Penjelasan : Ruang lingkup Perpres Nomor 54 Tahun 2010, adalah Pengadaan oleh
K/L/D/I yang sumber dananya dari APBN/APBD serta kegiatan Investasi yang dilakukan
oleh BUMD/BUMN.
5. Persyaratan penyedia yang mengharuskan calon peserta pernah melaksanakan pekerjaan di
unit kerja tempat berlangsungnya pelaksanaan pengadaan barang/jasa merupakan
persyaratan yang diskriminatif dan bertentangan dengan prinsip dasar pengadaan. (B/S)
Jawaban : B :
Dengan mempersyaratkan peserta pernah melaksanakan pekerjaan di unit kerja tempat
berlangsungnya pelaksanaan pengadaan, maka peserta yang tidak memiliki pengalaman
tersebut tidak akan dapat mengikuti kegiatan pengadaan di unit tersebut.
6. Pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa disebut
Pejabat Pembuat Komitmen. (B/S).
Jawaban : B :
PPK mempunyai tugas, kewenangan dan tanggungjawab menyusun spesifikasi teknis,
menyusun dan menetapkan HPS. serta merancang dan melaksanakan kontrak.
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 1

7. Yang wajib diumumkan pada proses penunjukan langsung di papan pengumuman resmi
pada saat awal prakualifikasi adalah nilai perkiraan pagu kegiatan. (B/S)
Jawaban S :
Yang wajib diumumkan pada proses penunjukkan langsung adalah pengumuman calon
pelaksana pekerjaan beserta nilai pekerjaannya.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah perlu diketahui oleh Pengguna Anggaran dalam rangka pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah. (B/S).
Jawaban B:
Pengguna Anggaran (PA) adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap hasil
pengadaan barang dan jasa, adapun tahapan berikutnya setelah pengadaan barang/jasa
adalah bagaimana mengelola barang dan jasa tersebut. Berkaitan dengan pengelolaan
barang/jasa diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006.
9. Mengingat bahwa paket pekerjaan yang menggunakan seleksi sederhana nilainya tidak
terlalu besar, maka penilaian kualifikasi dapat dilakukan dengan pascakualifikasi. (B/S).
Jawaban S :
Semua pengadaan jasa konsultan dilakukan dengan prakualifikasi, kecuali pangadaan
jasa konsultan perorangan dilakukan dengan pascakualifikasi.
10. Tahap persiapan pemilihan penyedia barang/jasa terdiri atas kegiatan perencanaan
pemilihan Penyedia Barang/Jasa, pemilihan sistem pengadaan, penetapan metode penilaian
kualifikasi, penyusunan jadwal pemilihan Penyedia Barang/Jasa, penyusunan Dokumen
Pengadaan Barang/Jasa, dan penetapan HPS. (B/S)
Jawaban B :
Proses Pengadaan Barang/Jasa tediri dari tahapan persiapan, pemilihan penyedia
barang/jasa dan pelaksanaan kontrak. Tahapan persiapan terdiri dari atas kegiatan
perencanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa, pemilihan sistem pengadaan, penetapan
metode penilaian kualifikasi, penyusunan jadwal pemilihan Penyedia Barang/Jasa,
penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa, dan penetapan HPS.
11. Dokumen kualifikasi pengadaan pekerjaan konstruksi dengan pemilihan langsung
dinamakan dokumen pascakualifikasi pemilihan langsung. (B/S).
Jawaban B:
Pemilihan langsung digunakan sebagai metode evaluasi pekerjaan konstruksi dengan
sampai dengan Rp. 200 juta dengan pascakualifikasi. Pada prinsipnya semua kegiatan
pengadaan barang, konstruksi dan jasa lainnya dengan pascakualifikasi, sedangkan
pengadaan jasa konsultan dilakukan dengan prakualifikasi kecuali pengadaan konsultan
perorangan. Selain itu, prakualifikasi dilakukan untuk pangadaan dengan metode
penunjukkan langsung serta untuk pekerjaan kompleks yaitu pengadaan dengan nilai
diatas Rp. 100 miliar, menggunakan teknologi tinggi dan mempunyai resiko tinggi.
12. Swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi sendiri oleh
penanggung jawab anggaran dan untuk menyelesaikan pekerjaan itu mungkin diperlukan
bahan baku yang pengadaannya memerlukan proses pemilihan penyedia barang/jasa. (B/S).
Jawaban B :
Swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi sendiri oleh
penanggungjawab anggaran, namun apabila dalam pelaksanaannya memerlukan
barang/jasa dengan penyedia barang/jasa tetap mengikuti proses pengadaan
barang/jasa dengan mengikuti ketentuan.

www.infolelangkablomboktengah.org

Page 2

13. Metode evaluasi sistem gugur adalah metode evaluasi yang tidak memperhitungkan
keunggulan teknis suatu barang yang sepadan dengan harganya. (B/S).
Jawaban B :
Sistem gugur adalah metode evaluasi dengan cara membandingkan persyaratan yang
ditentukan dalam dokumen pengadaan dengan dokumen penawaran, dengan tahapan
dimulai dari pemenuhan terhadap persyaratan administrasi, teknis, dan harga terendah
daru penyedia yang lulus administrasi dan teknis. Sedangkan metode evaluasi yang tidak
memperhitungkan keunggulan teknis suatu barang yang sepadan dengan harganya
disebut Metode evaluasi Sistem Nilai.
14. Selama memungkinkan dan memenuhi syarat, serta dalam rangka meningkatkan dan
memanfaatkan kemampuan teknis SDM suatu kegiatan lebih baik dilaksanakan secara
swakelola. (B/S).
Jawaban B :
Ada 11 (sebelas) kriteria pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cara swakelola
diantaranya adalah pekerjaan yang tujuannya unttuk meningkatkan kemampuan teknis
SDM, serta memanfaatkan SDM yang ada.
15. Jika dalam suatu penawaran untuk pekerjaan yang berdasarkan sistem lump sum ditemukan
harga yang timpang, maka sebelum menandatangani kontrak penawar tersebut diminta
membuat pernyataan bahwa harga yang timpang hanya berlaku sampai dengan volume
pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga. (B/S)
Jawaban B :
Apabila ditemukan harga satuan timpang, yang harus dilakukan adalah klarifikasi,
apabila diyakini bahwa harga tersebut tidak mempengaruhi spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan, maka panitia dapat melanjutkan proses, dengan meminta pernyataan
bahwa harga satuan yang timpang hanya berlaku sampai volume pekerjaan yang
tercantun dalam daftar kuantitas dan harga.
16. Pada saat menyusun HPS, panitia pengadaan barang/jasa harus berlaku sebagai para
penawar. (B/S)
Jawaban B :
PPK menyusun dan menetapkan HPS, kemudian HPS tersebut diserahkan kepada
ULP/Pejabat Pengadaan, namun apabila ULP/Pejabat Pengadaan menilai HPS tersebut
tidak rasional,
artinya seperti contoh HPS tersebut terlalu murah, sehingga
dikhawatirkan tidak akan diminati oleh penyedia atau spesifikasi teknis yang diminta
terlalu tinggi dan kemungkinan sudah tidak ada lagi dipasar, maka ULP/Pejabat
Pengadaan dapat mengusulkan kepada PPK untuk melakukan perubahan. Sehingga pada
prinsipnya, pada saat menilai HPS, ULP/Pejabat Pengadaan harus memposisikan diri
sebagai penawar.
17. Anak-menantu dari pejabat yang berwenang menentukan pemenang pelelangan boleh ikut
serta menjadi peserta pelelangan pengadaan barang/jasa di tempat yang bersangkutan
karena tidak melanggar prinsip afiliasi. (B/S).
Jawaban S ;
Penyedia barang/jasa yang menimbulkan konflik kepentingan dan dikhawatirkan akan
terjadi KKN, maka penyedia tersebut tidak boleh mengikuti lelang pengadaan
barang/jasa.
18. Jenis mata pembayaran dalam HPS sama dengan yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga pada dokumen pengadaan barang/jasa.(B/S).
Jawaban B :
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 3

HPS adalah alat ULP/Pejabat Pengadaan untuk menilai kewajaran harga yang
disampaikan oleh penyedia barang/jasa, sehingga mata pembayaran yang digunakan
harus sama.
19. Untuk Kontrak Terima Jadi, konsultan perencana tidak diperbolehkan merangkap sebagai
konsultan pengawas dengan pertimbangan melanggar prinsip peran ganda. (B/S)
Jawaban S :
Kontrak terima jadi adalah jenis kontrak menurut imbalan, dimana PPK akan membayar
senilai dalam kontrak apabila Penyedia menyerahkan dan menyelesaikan seluruh
pekerjaan sampai barang/pekerjaan tersebut berfungsi dan sudah bisa digunakan.
Sehingga dalam hal memilih apakah konsultan perencana merangkap atau tidak
merangkap sebagai konsultan pengawas diserahkan sepenuhnya kepada Kontraktor.
Pengguna hanya mempunyai kepentingan bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan
spesifikasi dalam kontrak sampai berfungsi.
20. HPS wajib memperhitungkan PPN, biaya umum, dan keuntungan, tetapi yang dicantumkan
dalam rincian HPS hanya PPN. (B/S)
Jawaban B :
Harga barang sudah termasuk biaya umum dan keuntungan. Rincian biaya umum dan
keuntungan tercantum dalam analisa harga satuan, sehingga dalam HPS hanya
tercantum harga dan PPn saja.
21. Pengadaan barang/jasa di kelurahan dan kecamatan tidak dapat dilaksanakan oleh ULP di
kabupaten karena nilainya kecil. (B/S)
Jawaban S :
Pengadaan pada prinsipnya dilakukan oleh ULP, namun untuk pekerjaan dengan nilai
sampai dengan Rp. 100 juta dapat dilakukan oleh Pejabat Pengadaan. Sehingga, kata
tidak dapat karena nilainya kecil menjadi salah.
22. Penyusunan jadwal pelelangan oleh unit layanan pengadaan/pejabat pengadaan harus
memberikan waktu yang singkat kepada para penyedia barang/jasa agar pengadaan
barang/jasa yang telah direncanakan dapat segera direalisasikan. (B/S)
Jawaban S :
Jadwal pelelangan harus diberikan waktu yang cukup dalam hal pengumuman,
pendaftaran, dan penyusunan dokumen penawaran. Oleh sebab untuk alokasi waktu
selalu sekuarang-kurangnya atau paling cepat, artinya kita tidak boleh mempersingkat
waktu hanya untuk mempercepat proses pemilihan penyedia.
23. Apabila pada suatu proses pengadaan seluruh syarat telah dipenuhi dan harga penawaran
rata-rata di atas harga pasar, tetapi masih di bawah HPS, maka proses pengadaan telah
sesuai dengan etika pengadaan. (B/S)
Jawaban S :
Seharusnya HPS disusun berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan
diantaranya harga pasar. Hal hal ini, apabila HPS diatas harga pasar, maka dapat
disebut HPS tersebut di mark-up, sehingga PPK yang bertangungja wab menyusun dan
menetapkan HPS tidak sesuai dengan etika pengadaan.
24. Prakualifikasi pemilihan langsung perlu diumumkan selama sekurang-kurangnya tiga (3) hari
kerja. (B/S)
Jawaban B :
Pengumuman prakualifikasi pengadaan konstruksi dengan metode pemilihan langsung
sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari di papan pengumuman strategis.
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 4

25. Kemampuan dasar calon penyedia harus diperhitungkan dengan cermat untuk pekerjaan
konstruksi dengan nilai sebesar Rp 300.000.000,00. (B/S)
Jawaban S :
Kemampuan Dasar (KD) diwajibkan bagi penyedia untuk pengadaan jasa konstruksi dan
jasa lainnya untuk penyedia non-kecil. Sehingga pekerjaan jasa konstruksi senilai Rp.
300.000.000,- seharusnya diperuntukkan bagi usaha kecil, untuk itu tidak perlu
dipersyaratkan KD.

B.

Pilihlah jawaban yang benar A, B, C atau D.

26. Termasuk dalam kebijakan umum dari pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 adalah :
A. Peningkatan penggunaan produksi Barang/Jasa dalam negeri, menggunakan dana
dan daya yang minimum untuk mencapai sasaran dalam
B. Waktu yang ditetapkan untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan,
C. Pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar besarnya, atau
D. Semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan
dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta oleh
masyarakat pada umumnya.
27. Apabila memerlukan pembelian peralatan, Pejabat Pengadaan perlu dibentuk dalam
kegiatan swakelola yang dilaksanakan oleh:
A. Komite sekolah,
B. Lembaga Swadaya Masyarakat,
C. Perguruan tinggi negeri, atau
D. Kelompok masyarakat.
28. Bila jumlah Penyedia Pekerjaan Konstruksi yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan
merupakan pekerjaan kompleks, maka metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi
yang dipilih adalah :
A. pelelangan umum,
B. pelelangan terbatas,
C. pemilihan langsung, atau
D. pelelangan sederhana.
29. Untuk pengadaan barang dengan nilai pagu Rp 400 juta perlu dibentuk pokja ULP dengan
jumlah:
A. 4 (empat) orang,
B. 5 (lima) orang,
C. 7 (tujuh) orang, atau
D. 3 (tiga) orang.
30. Menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai sasaran dalam waktu yang
ditetapkan untuk mencapai kualitas. Hal ini sesuai dengan prinsip pengadaan berikut:
A. efisien,
B. efektif,
C. transparan, atau
D. terbuka.
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 5

31. Berikut ini merupakan tugas ULP :


A. mengevaluasi dan mengklarifikasi penawaran,
B. menyediakan biaya peninjauan lapangan,
C. mengesahkan dokumen lelang, atau
D. menandatangani kontrak dengan penyedia barang/jasa.
32. Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi
persyaratan/kriteria tertentu, hal ini sesuai dengan prinsip pengadaan:
A. efisien,
B. efektif,
C. transparan, atau
D. terbuka.
33. Informasi atau ketentuan yang tidak diperlukan pada kerangka acuan kerja pekerjaan jasa
konsultansi adalah:
A. jenis keahlian dan pengalaman tenaga ahli yang diperlukan,
B. tujuan dan sasaran dari kegiatan/pekerjaan yang diadakan,
C. latar belakang diperlukannya pekerjaan yang diadakan, atau
D. metode evaluasi penawaran yang digunakan.
34. Salah satu persyaratan bagi tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi
perseorangan adalah :
A. menempati kantor tertentu,
B. memiliki kartu anggota asosiasi profesi,
C. memiliki rekening koran, atau
D. memiliki NPWP.
35. Data tentang pemenuhan kewajiban perpajakan tahun terakhir perlu dilampirkan pada isian
dokumen kualifikasi untuk pengadaan:
A. jasa lainnya (pembersihan gedung kantor),
B. jasa konsultansi perencanaan gedung bertingkat,
C. pekerjaan konstruksi,
D. semua jawaban benar.
36. Pemasukan daftar hitam (Black list) karena kesalahan pada tahap pemasukan penawaran,
dikenakan terhadap kesalahan:
A. peserta mengundurkan diri untuk menawar setelah memasukan penawaran dengan
alasan yang tidak dapat diterima,
B. peserta lelang melakukan pemalsuan dokumen,
C. peserta lelang mengatur pemenang pelelangan, atau
D. peserta lelang tidak mengikuti ketentuan dokumen lelang.
37. Apabila pihak Pengguna Anggaran menginginkan hasil yang terbaik untuk pekerjaan jasa
konsultansi dengan mengoptimalkan nilai pagu sebesar Rp400 juta, maka metode evaluasi
yang tepat adalah:
A. kualitas dan biaya
B. pagu anggaran,
C. kualitas, atau
D. biaya terendah.
38. Waktu penetapan pemenang lelang oleh Unit Layanan Pengadaan adalah:
A. secepatnya untuk pengadaan yang pemenang lelangnya ditetapkan oleh ULP,

www.infolelangkablomboktengah.org

Page 6

B. 5 (lima) hari kerja untuk pengadaan yang pemenang lelangnya ditetapkan oleh
Menteri/gubernur/bupati/walikota,
C. paling kurang 4 hari kerja , atau
D. paling cepat 2 (dua) hari kerja
39. Pada pengumuman di surat kabar nasional untuk pencetakan surat suara pemilu DPR, perlu
dicantumkan persyaratan sebagai berikut:
A. daftar perusahaan percetakan yang dinilai mampu,
B. nilai minimal jaminan penawaran,
C. nama calon anggota DPR yang mengikuti pemilu, atau
D. memiliki peralatan cetak dengan kecepatan tinggi.
40. Pengaturan pada pemaketan pengadaan yang dibolehkan adalah sebagai berikut:
A. memecah paket sehingga usaha kecil dapat memperoleh kesempatan dan proses
pengadaan dilakukan melalui pelelangan umum,
B. memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa daerah yang menurut sifat
pekerjaannya lebih tepat dilaksanakan di daerah,
C. menggabungkan beberapa paket agar nilai pengadaan menjadi besar, sehingga
tidak perlu melibatkan usaha kecil yang terbatas kemampuannya, atau
D. memecah paket pengadaan dengan tujuan agar dapat ditunjuk langsung.
41. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh ULP pada tahap pemberian penjelasan (aanwijzing)
adalah sebagai berikut:
A. menetapkan bahwa penyedia tidak harus hadir dalam pemberian penjelasan
B. menjelaskan hal - hal yang menggugurkan penawaran,
C. mengumumkan cara penyampaian penawaran, atau
D. menuangkan perubahan yang penting ke dalam adendum dokumen pengadaan.
42. Dalam pelaksanaan pembukaan penawaran yang tidak boleh dilakukan adalah :
A. ULP membuka kotak/tempat pemasukan dokumen dihadapan para peserta,
B. ULP meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen dan menghitung jumlah sampul
dokumen penawaran yang masuk dihadapan peserta,
C. ULP membuka, memeriksa, dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai
kelengkapan sampul I (satu), atau
D. ULP boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan.
43. Pekerjaan berikut ini boleh dilaksanakan dengan cara swakelola oleh instansi pengguna
anggaran, kecuali:
A. penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri atau oleh LIPI,
B. perencanaan gedung kantor Pemerintah Daerah oleh Bappeda,
C. penyuluhan flu burung dan pengobatan masal oleh Dinas Kesehatan, atau
D. pemeliharaan jalan dalam kota oleh Dinas Pekerjaan Umum.
44. ULP menyampaikan undangan kepada peserta dengan peringkat teknis terbaik yang lulus
ambang batas nilai teknis untuk menghadiri acara pembukaan sampul II dengan ketentuan :
A. sanggahan
dari
peserta
sudah
dijawab,
sangahan
banding
tidak
mempengaruhi penyampaian undangan,
B. tidak ada sanggahan dari peserta, sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti
tidak benar, atau masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir,
C. ULP meyakini sanggahan banding akan ditolak, atau
D. telah ada kesepakatan peserta bahwa tidak ada sanggahan.

www.infolelangkablomboktengah.org

Page 7

45. Pengadaan yang


harus menggunakan metode pelelangan umum dengan
pascakualifikasi adalah :
A. pengadaan komputer dengan nilai Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah),
B. pengadaan perencanaan bangunan 30 (tiga puluh) lantai,
C. pengadaan ATK dengan nilai Rp45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah), atau
D. Pengadaan jasa survei kependudukan.
46. Setelah SPPBJ diterbitkan selanjutnya dilakukan penyelesaian (finalisasi) terhadap
rancangan kontrak oleh :
A. KPA,
B. PPK,
C. ULP, atau
D. PA.
47. Persyaratan kualifikasi yang boleh ditambahkan dalam dokumen pengadaan:
A. perusahaan harus berbentuk CV atau Perseroan Terbatas,
B. memiliki pengalaman pekerjaan sejenis untuk pekerjaan yang menggunakan teknologi
tinggi,
C. memiliki dukungan bank setempat, atau
D. pendaftaran dilakukan sendiri oleh direktur atau kuasanya.,
48. Dalam proses pengadaan jasa konsultansi berbadan hukum dengan nilai diatas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) sebelum kontrak disiapkan terlebih dahulu
dibuat surat penetapan pemenang penyedia jasa yang dilakukan oleh :
A.KPA,
B. PPK,
C. ULP, atau
D. PA.
49. Pekerjaan konstruksi dengan pagu sebesar Rp6 milyar dapat diikuti oleh penyedia yang
mempunyai pengalaman dengan nilai minimal:
A. Rp 500 juta,
B. Rp 1 milyar,
C. Rp 2 milyar, atau
D. Rp 5 milyar.
50. Pengumuman pemenang dilakukan apabila:
A. telah ada penetapan pemenang oleh ULP atau PA,
B. BAHP telah ditandatangani oleh semua anggota ULP,
C. telah ada penetapan pemenang oleh Pejabat Pembuat Komitmen, atau
D. tidak ada sanggahan dari peserta.
51. Dalam setiap tahap proses pelaksanaan proyek/program lazim dilakukan penyusunan Harga
Perkiraan Sendiri. Manakah di antara harga perkiraan sendiri dari setiap tahap berikut yang
digunakan untuk keperluan proses pelelangan,
A. HPS pada tahap studi kelayakan
B. HPS pada tahapan studi makro;
C. HPS pada tahap rencana terinci atau
D. HPS pada pelaksanaan pekerjaan.
52. Pembuatan kontrak yang nilai penawarannya mengalami perubahan setelah dilakukan
koreksi aritmatik dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
A. kontrak menggunakan nilai penawaran asli sebelum dilakukan koreksi aritmatik,
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 8

B. surat penawaran yang digunakan diketik kembali sesuai dengan koreksi aritmatik,
C. surat penawaran yang baru dibuat dan disahkan panitia, atau
D. surat penawaran yang asli digunakan dengan nilai baru berdasarkan koreksi yang
diparaf oleh seluruh anggota kelompok kerja ULP.
53. Pengadaan barang/jasa dengan cara swakelola dapat dilaksanakan oleh :
A. konsultan perorangan.
B. koperasi karyawan.
C. BUMD, atau
D. unit kerja yang bersangkutan dengan perguruan tinggi negeri.
54. Apabila dalam pelaksanaan kontrak dijumpai adanya perbedaan ketentuan yang terdapat
di dalam kontrak dengan dokumen pengadaan,
berita acara -penjelasan, dan
dokumen penawaran, maka yang dirujuk adalah ketentuan yang terdapat dalam:
A. dokumen pengadaan,
B. dokumen kontrak dan adendumnya,
C. berita acara penjelasan, atau
D. dokumen penawaran.
55. Pemberian penjelasan pemilihan langsung pekerjaan konstruksi dilakukan sekurangkurangnya berapa hari setelah berakhirnya pengumuman :
A. 7 hari,
B. 3 hari kerja,
C. 7 hari kerja, atau
D. jumlah hari ditentukan ULP.
56. Pemilihan penyedia barang/jasa pada suatu kegiatan swakelola harus dilaksanakan
dengan :
A. pengadaan langsung jika nilainya di bawah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah),
B. pelaksanaannya tidak perlu dilakukan dengan pelelangan/seleksi umum walaupun
penyedianya banyak dan nilainya di atas Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah),
C. semua dilakukan dengan pelelangan /seleksi umum, atau
D. semua dilakukan dengan penunjukan langsung.
57. Beberapa persyaratan bagi penyedia barang/jasa dapat dimuat dalam pengumuman
lelang, kecuali:
A. memiliki Surat Ijin Usaha,
B. memiliki peralatan yang diperlukan,
C. memiliki pengalaman pada sub bidang yang sejenis, atau
D. memiliki Surat Ijin Tempat Usaha di lokasi pengadaan.
58. Ketentuan yang tidak perlu dicantumkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa
adalah
A. penggunaan mata uang,
B. ketentuan mengenai persyaratan administrasi peserta lelang,
C. ketentuan mengenai media pengumuman pengadaan, atau
D. penggunaan bahasa Indonesia.
59. Koreksi aritmatik terhadap kesalahan volume yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga dalam sebuah penawaran tidak dapat menyebabkan:
A. perubahan harga penawaran,
B. perubahan urutan penawaran,
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 9

C. gugurnya penawaran yang terkoreksi, atau


D. harga penawaran melebihi HPS.
60. Rencana Umum Pengadaan ditetapkan oleh :
A. Pengguna Anggaran,
B. Pejabat Pembuat Komitmen,
C. Pejabat Pengadaan, atau
D.ULP.
61. Pekerjaan pencetakan naskah soal Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) senilai
Rp 3 miliar dapat dilakukan dengan cara :
A. pelelangan umum,
B. pelelangan terbatas,
C. pelelangan terbatas kepada penyedia pencetakan, atau
D. penunjukan langsung setelah mendapat ijin Menteri Pendidikan Nasional.
62. Untuk pengadaan tambahan mebel di 50 sekolah dasar yang berbeda-beda dan terpisahpisah di satu provinsi dengan total anggaran Rp 5 miliar, maka
A. pengadaan dibagi menjadi 50 unit dengan nilai per paket Rp 100 juta dan dilaksanakan
oleh 50 unit usaha kecil setempat dengan metode pemilihan langsung,
B. pengadaan dibagi menjadi 50 unit dengan nilai per paket Rp 100 juta dan dilaksanakan
oleh 50 unit usaha kecil dengan metode pelelangan umum,
C. pengadaan dipaketkan menjadi satu (1) paket saja untuk memudahkan proses
pelelangan, atau
D. pengadaan dipaketkan sesuai dengan wilayah atau kabupaten dengan metode
pelelangan umum.
63. Informasi atau data yang tidak diperlukan pada penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS)
pekerjaan konstruksi adalah:
A. harga satuan bahan yang digunakan,
B. biaya angkutan ke lokasi pekerjaan,
C. biaya peralatan selama pekerjaan, atau
D. pajak penghasilan yang dipotong dari upah tenaga kerja.
64. Swakelola adalah
A. kegiatan yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh unitswadana,
B. kegiatan yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh unit lain nonswadana,
C. kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis SDM unit
swadana, atau
D. semua jawaban benar.
65. Mengingat tidak tersedianya dana untuk penggandaan dokumen lelang, maka ULP dapat
mengambil tindakan yang cepat dan efisien sebagai berikut:
A. menalangi terlebih dahulu dan akan dibebankan kepada pemenang,
B. memberikan soft copy ke penyedia untuk dicetak sendiri apabila revisi anggaran
tidak memungkinkan,
C. membatalkan pelelangan hingga anggaran tahun depan, atau
D. membebankan biaya penggandaan kepada penyedia yang mendaftar.
66. Contoh pekerjaan jasa konsultansi yang dapat dilaksanakan oleh konsultan perorangan,
adalah :
A. pekerjaan perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap,
B. pekerjaan penasehat hukum,
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 10

C. pekerjaan penyusunan master plan pengembangan wilayah tertinggal, atau


D. pekerjaan pengawasan konstruksi jembatan lintas pulau.
67. Penyedia pekerjaan konstruksi yang mempunyai sisa kemampuan paket (SKP) = satu(1)
hanya boleh mengikuti pelelangan sebanyak:
A. satu (1) paket,
B. lima (5) paket,
C. berapa saja tidak terbatas, atau
D. tiga (3) paket.
68. Evaluasi teknis yang dilaksanakan untuk penawaran pekerjaan pembangunan gedung kantor
berlantai 4 (empat) adalah dengan cara:
A. memberi bobot setiap unsur teknis yang dinilai,
B. memberi nilai setiap unsur teknis yang dinilai,
C. menggugurkan setiap penawaran yang tidak memenuhi syarat teknis, atau
D. memenangkan penawaran yang mempunyai nilai tertinggi.
69. Dokumen kualifikasi adalah:
A. dokumen yang dibuat oleh penyedia barang/jasa untuk menggambarkan profil
perusahaannya.
B. dokumen yang dibuat oleh penyedia barang/jasa untuk menawarkan
barang/jasa,
C. dokumen yang disusun oleh ULP/Pejabat pengadaan untuk menilai kualifikasi
penyedia barang/jasa, atau
D. dokumen yang disusun oleh ULP/Pejabat pengadaan bagi penyedia barang/jasa
untuk menyiapkan penawaran
70. Siapa saja yang harus hadir pada saat dilakukan klarifikasi/verifikasi?
A. pejabat pembuat komitmen dan direktur perusahaan,
B. Pengguna Anggaran dan penyedia barang/jasa yang bersangkutan,
C. ULP dan wakil pihak penyedia barang/jasa yang mendapat kuasa, atau
D. Pejabat Pengadaan dan Kuasa Pengguna Anggaran.
71. Dokumen pemilihan penyedia barang/jasa adalah:
A. dokumen yang disusun oleh penyedia barang/jasa yang menginformasikan/tentang
perusahaannya,
B. dokumen yang disusun oleh penyedia barang/jasa untuk menawarkan barang/jasa,
C. dokumen yang disusun oleh ULP untuk mengetahui data tentang penyedia barang/jasa,
atau
D. dokumen yang disusun oleh ULP bagi penyedia barang/jasa agar dapat menyiapkan
penawaran.
72. Pada waktu melakukan koreksi aritmatik untuk pekerjaan konstruksi, Unit Layanan
Pengadaan dilarang :
A. menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran dengan
volume dalam dokumen pengadaan,
B. mengoreksi kesalahan perkalian antara harga satuan dan volume,
C. mengubah harga satuan pekerjaan yang terdapat pada dokumen penawaran, atau
D. mengubah peringkat peserta berdasarkan hasil koreksi aritmatika

73. Pengaturan tentang harga penawaran timpang tercantum pada:


A. dokumen pemilihan pengadaan barang yang menggunakan kontrak lump sum,
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 11

B. dokumen pemilihan pekerjaan konstruksi yang menggunakan kontrak lump sum,


C. dokumen pemilihan pengadaan jasa konsultan yang menggunakan kontrak lumpsum,
atau
D. dokumen pemilihan pengadaan pekerjaan konstruksi yang menggunakan kontrak harga
satuan.
74. Penawaran dinyatakan gagal apabila yang memasukkan penawaran
sederhana :
A. kurang dari tujuh (7) peserta,
B. kurang dari lima (5) peserta,
C. kurang dari tiga (3) peserta, atau
D. hanya tiga (3) peserta.

dalam seleksi

75. Pekerjaan pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu Rp 40 milyar dari dana APBD 2011 yang
memerlukan waktu pelaksanaan sembilan (9) bulan, perlu persiapan sebagai berikut:
A. memulai dengan segera pengadaan pada bulan Maret 2011,
B. memulai proses lelang setelah DPA diterima instansi yang bersangkutan,
C. memulai proses lelang dengan segera pada awal bulan Januari 2011, atau
D. memulai setelah DPA diterima KPA dan PPK mengadakan rapat persiapan.
76. Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa menjadi wewenang :
A. Pengguna Anggaran,
B. Pejabat Pembuat Komitmen,
C. Pejabat Pengadaan, atau
D. ULP
77. Dokumen Pengadaan ditetapkan oleh :
A. Pengguna Anggaran,
B. Pejabat Pembuat Komitmen,
C. Pejabat Pengadaan,
D. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
78. Besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa ditetapkan oleh :
A. Pengguna Anggaran,
B. Pejabat Pembuat Komitmen,
C. Pejabat Pengadaan, atau
D. ULP.

79. Pemenang lelang Penunjukan Langsung untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai diatas
Rp100.000.000,00 (Seratus Miliar Rupiah) ditetapkan oleh :
A. Pengguna Anggaran,
B. Pejabat Pembuat Komitmen,
C. Pejabat Pengadaan, atau
D. ULP.
80. Pekerjaan dengan cara swakelola dapat dilaksanakan oleh :
A. konsultan perorangan,
B. koperasi karyawan,
C. BUMD, atau
D. unit kerja yang bersangkutan dan perguruan tinggi negeri.

www.infolelangkablomboktengah.org

Page 12

C.

Pilihan ( 1 ) satu jawaban yang paling saudara anggap benar dari 4 ( empat ) jawaban
yang tersedia A, B, C , atau D.

81. Ujian nasional untuk sekolah menengah umum (SMU) akan diselenggarakan pada
pertengahan bulan April, sedangkan naskah ujian bam diterima Dinas Pendidikan Provinsi
satu (1) minggu sebelum ujian dimulai. Bagaimana cara pengadaan soal ujian yang
berjumlah tiga (3) juta set ?
A. melaksanakan pengadaan soal ujian dengan metode pelelangan umum yang dimulai
pada awal bulan Maret, sehingga kontrak dapat ditandatangani sebelum naskah
ujian diterima,
B. memakai metode pelelangan terbatas setelah naskah ujian diterima,
C. menggunakan metode penunjukan langsung dengan alasan waktu yang mendesak,
atau
D. menggunakan metode penunjukan langsung karena alasan rahasia.
82. Pada saat membuka surat penawaran, pada dokumen penawar terendah ternyata terdapat
perbedaan antara dokumen penawaran dalam bentuk salinan keras (hard copy) dan salinan
lunak (soft copy). Secara kebetulan nilai penawaran dalam salinan keras lebih rendah
daripada salinan lunak. Pernyataan yang benar dalam hal ini adalah :
A. penawaran salinan keras ditetapkan sah karena dibubuhi meterai asli,
B. penawaran salinan lunak ditetapkan sah sesuai dengan prinsip pengadaan
yang harus mencari harga terendah,
C. penawar diminta untuk mengklarifikasi penawarannya, atau
D. semua pernyataan salah.

83. Dalam suatu pelelangan pekerjaan konstruksi telah mendaftar dan mengambil dokumen
pemilihan penyedia jasa sebanyak tujuh (7) calon peserta lelang. PT A, PT B, PT C, PT D, PT
E, PT F, dan PT G. Pada saat penjelasan lelang
(aanwijzing) yang diikuti oleh
lima calon penawar, kecuali PT C dan PT F. Pada waktu penjelasan dokumen pemilihan
penyedia jasa, Unit Layanan Pengadaan menaikkan spesifikasi teknis beton dari K125
menjadi K175, namun tidak mencantumkan perubahan ini dalam adendum dokumen
pemilihan penyedia jasa. Penawaran yang masuk sebanyak enam (6), yaitu:
1) PT A dengan harga penawaran sebesar Rp3.653.985.000,00
2) PT B dengan harga penawaran sebesar Rp3.948.758.000,00
3) PT C dengan harga penawaran sebesar Rp3.054.783.000,00
4) PT D dengan harga penawaran sebesar Rp3.769.745.000,00
5) PT E dengan harga penawaran sebesar Rp3.798.759.000,00
6) PT F dengan harga penawaran sebesar Rp3.086.914.000,00
Setelah dilakukan evaluasi penawaran, ditemukan bahwa PT C dan PT F menawarkan beton
dengan kualitas K125 seperti yang tercantum dalam dokumen pemilihan awal. Dalam hal
ini, apa yang harus dilakukan Unit Layanan Pengadaan?
A. menunjuk PT C sebagai pemenang karena menawarkan harga terendah dengan
syarat meminta kesediaannya untuk menaikkan spesifikasi beton,
B. menunjuk PT A sebagai pemenang karena merupakan penawar terendah berdasarkan
penjelasan dokumen,
C. menunjuk PT A sebagai pemenang tanpa mengubah spesifikasi beton, atau
D. membatalkan lelang karena tidak sesuai dengan persyaratan ketentuan lelang.
84. Dalam suatu pelelangan pekerjaan pengadaan alat berat, telah masuk lima penawaran
dengan urutan harga penawaran sebagai berikut:
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 13

1) PT Aksara dengan harga penawaran sebesar Rp3.786.000.000,00


2) PT Bumi Pertiwi dengan harga penawaran sebesar Rp3.936.000.000,00
3) PT Cahaya Ihsan dengan harga penawaran sebesar Rp3.098.000.000,00
4) PT Dunia Sejati dengan harga penawaran sebesar Rp3.389.000.000,00
5) PT Equador dengan harga penawaran sebesar Rp3.437.000.000,00
Nilai HPS adalah Rp3.400.000.000,00. Pada saat melakukan evaluasi penawaran, kelompok
kerja ULP menemukan bahwa PT Cahaya Ihsan tidak melampirkan Pakta Integritas dalam
penawarannya. PT Cahaya Ihsan, dalam penjelasannya, menyatakan bahwa mereka tidak
menemukan Pakta Integritas tersebut dalam dokumen pengadaan yang diterima. Pada
kenyataannya memang Pakta Integritas tidak dilampirkan dalam dokumen pengadaan.
Penawar yang lain melampirkan Pakta Integritas berdasarkan format yang ada dalam
Perpres 54/2010. Apa tindakan ULP yang paling tepat?
A. menggugurkan penawaran PT Cahaya Ihsan karena tidak melampirkan Pakta Integritas
yang merupakan syarat penawaran yang sah,
B. mengusulkan PT Cahaya Ihsan sebagai pemenang lelang dengan meminta yang
bersangkutan tetap menandatangani Pakta Integritas,
C. mengusulkan PT Cahaya Ihsan sebagai pemenang tanpa meminta yang bersangkutan
menandatangani Pakta Integritas, atau
D. mengusulkan PT Dunia Sejati sebagai pemenang lelang.
85. Karena proses penetapan anggaran terlambat, maka waktu pelaksanaan kontrak berkurang,
sehingga pekerjaan yang harus selesai pada pertengahan bulan Desember tidak bisa
diselesaikan. Langkah apa yang harus diambil oleh PPK?
A. memutus kontrak dan membayar pekerjaan yang sudah selesai, sedangkan sisa
pekerjaan akan dilelangkan dengan menggunakan anggaran tahun berikut,
B. memperpanjang kontrak meskipun melampaui tahun akhir anggaran,
C. membuat kontrak baru dengan penunjukan langsung untuk sisa pekerjaan atau
D. menyesuaikan jenis (item) dan volume pekerjaan dengan waktu pelaksanaan yang
tersedia.
86. Pada pelelangan umum, saat penawar terendah kedua mengetahui urutan harga
penawaran terendah kedua setelah pembukaan penawaran, maka dia menyampaikan
kepada ULP bahwa pihaknya bersedia untuk melakukan negosiasi dengan janji akan
memberikan penawaran yang jauh lebih rendah daripada penawar terendah pertama.
Sikap Unit Layanan Pengadaan dalam hal ini:
A. tetap memilih penawar terendah pertama karena tidak ada negosiasi,
B. melakukan negosiasi dengan tiga penawar terendah,
C. melakukan negosiasi dengan penawar terendah kedua, atau
D. tetap memilih penawar terendah pertama dengan memberikan ganti rugi kepada
penawar terendah kedua.
87. Pada saat pembukaan penawaran pengadaan AC, penawar yang memasukkan penawaran
dengan harga terendah ternyata adalah calon penyedia AC yang tidak mengikuti rapat
penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Sikap Unit Layanan Pengadaan dalam hal ini adalah :
A. tetap meneruskan proses tender karena kehadiran penyedia dalam rapat penjelasan
pekerjaan bukan merupakan suatu kewajiban,
B. menggugurkan penawar terendah karena tidak hadir dalam rapat penjelasan pekerjaan,
meminta penawar terendah untuk membuat surat pernyataan
C. menyetujui semua keputusan yang tertuang dalam rapat penjelasan pekerjaan, atau
D. mengulang proses tender.
88. ULP yang dibentuk di suatu kabupaten menyampaikan keluhan karena mereka diarahkan
dan ditekan oleh bupati untuk memenangkan salah satu penyedia, padahal penyedia
www.infolelangkablomboktengah.org

Page 14

tersebut tidak memenuhi persyaratan teknis yang diminta. Apa tindakan ULP yang terbaik
dalam hal ini?
A. tidak mengikuti arahan bupati dan menyampaikan alasan bahwa arahan tersebut
bertentangan dengan peraturan,
B. mengikuti anggota yang lain yang setuju dengan arahan bupati,
C. mengikuti arahan bupati, atau
D. menolak dengan keras arahan bupati dengan risiko dipecat sebagai anggota ULP.
89. Pada saat penyusunan HPS baru diketahui bahwa anggaran yang disusun oleh Pengguna
Anggaran dalam rencana umum pengadaan berdasarkan country of origin, China yang baik
secara mutu maupun harga memang lebih rendah dibandingkan dengan country of origin,
Eropa atau Amerika. Atas saran tim teknis gedung dianjurkan menggunakan AC dengan
country of origin, Eropa atau Amerika, sehingga ada kemungkinan HPS yang disusun oleh
Pejabat Pembuat Komitmen akan lebih tinggi daripada anggaran yang ditetapkan oleh
Pengguna Anggaran dalam rencana umum pengadaan. Menghadapi situasi ini, tindakan
pertama dari Pejabat Pembuat Komitmen yang paling tepat adalah :
A. menolak menandatangani kontrak yang memungkinkan melebihi batas anggaran yang
tersedia,
B. segera mengusulkan bersama dengan ULP/Pejabat Pengadaan untuk merevisi
dokumen anggaran kepada PA/KPA
C. bersikukuh dengan anggaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Umum Pengadaan
dengan mengubah ruang lingkup pengadaan AC, atau
D. membuat kontrak payung tahun jamak (multi years) pengadaan dan
pemasangan AC.
90. Unit layanan pengadaan (ULP) Komisi Pemilihan Umum di Jakarta mempunyai tugas
mengadakan 160 juta surat suara legislatif yang terbagi dalam lima (5) paket. Waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah sepuluh (10) hari. Bagaimana persiapan dan cara yang tepat
yang dikerjakan oleh ULP agar tugas terlaksana?
A. pelelangan umum diumumkan di website KPU dan website pengadaan nasional
dengan syarat peserta, baik perorangan maupun konsorsium memiliki mesin cetak
dengan kapasitas minimal empat (4) juta surat suara sehari,
B. karena terbatasnya waktu digunakan metode penunjukan langsung dengan syarat
penyedia adalah percetakan yang mempunyai mesin dengan kapasitas 4 (empat)
juta sehari,
C. karena diyakini jumlah perusahaan percetakan yang mempunyai kapasitas besar tidak
banyak,
maka metode yang digunakan
adalah
pelelangan terbatas yang
diumumkan di surat kabar nasional dan provinsi, atau
D. semua perusahaan percetakan dapat mengikuti pelelangan umum.

www.infolelangkablomboktengah.org

Page 15

Anda mungkin juga menyukai