Anda di halaman 1dari 44

DETEKSI DINI KANKER LEHER

RAHIM
OLEH

dr. MARDHIAH GAFFAR, Sp


PA

KANKER LEHER RAHIM


Pendahuluan.
Kanker serviks adalah penyakit keganasan
pada serviks
Jenis kanker kedua terbanyak pada wanita
didunia
85 % terjadi dinegara berkembang termasuk
indonesia
Di Indonesia 40.000/tahun terjadi kasus baru
penderita

DiRSUD Arifin Achmad :


- Tahun 2009 : 99 kasus kanker serviks
- Tahun 2010 : 113 kasus kanker serviks
- Tahun 2011 : 132 kasus kanker serviks
Penderita Wanita usia 30 50 tahun
75 % kanker serviks diketahui pada stadium
lanjut

PENYEBAB
HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV) type 16-18
- Ditularkan melalui hubungan seksual
- Penyebab kondiloma
kulit

- Menimbulkan proliferasi pada permukaan


dan mukosa

PREDISPOSISI
1.

Faktor HPV
- Tipe Virus
- Infeksi tipe onkogenik HPV secara bersama
- Jumlah virus

2. Faktor Host (Penjamu)


- Status imunitas HIV positive
- Jumlah parietas jumlah anak

3.

Perilaku Seksual
- Berhubungan seksual usia dini < 15 tahun
- Berhubungan seksual ganti-ganti pasangan
- Memiliki pasangan yang suka bergantiganti
pasangan
- Pasangan pria mengidap kondiloma

4.

Merokok 2 x > dari wanita tidak perokok

5.

Sosial Ekonomi
- Sosial ekonomi rendah
- Pendidikan, pendapatan rendah

6)

Defisiensi gizi

- Vitamin A,C,E dan asam folat ->


co enzym
reduktor dan
anti oksidan
- Defisiensi vitamin -> kerusakan
sel ->
metaplasia
(perubahan sel epitel ) ->
kanker serviks

7. Riwayat keluarga saudara kandung,


ibu kandung 2-3
x lebih besar
kemungkinan mendapatkan kanker serviks
8. Kontrasepsi Hormonal
- Pemakaian kontrasepsi hormonal lebih
dari 5 tahun
- Sebelum usia 20 tahun sudah
memakai KB hormonal

GEJALA KANKER LEHER RAHIM


Pada stadium dini sering tidak menunjukkan
gejala atau tanda-tanda yang khas.
Bisa juga ditandai dengan keluar keputihan
yang banyak.
Terjadi perdarahan sesudah senggama.
Perdarahan sesudah mati haid
(menopouse).
Pada tahap lanjut dapat keluar cairan
kekuning-kuningan, berbau dan dapat
bercampur darah.

PENCEGAHAN
* Primer
- Mengurangi/ menghilangkan kontak
individu dengan
karsinogen
- Menghindari faktor resiko
- Memberikan vaksin pencegah infeksi
HPV

* Sekunder
- Deteksi Dini Kanker
dengan Paps Smear
- Deteksi Dini Kanker
dengan metode DNA
HPV
- Deteksi Dini Kanker
dengan Kalposkopi
- Deteksi Dini Kanker
dengan Servikografi
- Deteksi Dini Kanker
dengan Inspeksi
Logol Iodium (VILI)
- Deteksi Dini Kanker

Leher Rahim
Leher Rahim
Leher Rahim
Leher Rahim
Leher Rahim
Visual dengan
Leher Rahim

PEMERIKSAAN PAPS SMEAR SEBAGAI


DETEKSI KANKER LEHER RAHIM
Pemeriksaan sel-sel yang dieksplorasi atau
diusap dari selaput lendir serviks dan vagina.
Metode pap smear sederhana, praktis, murah
dan akurat, untuk deteksi prakanker dan kanker
leher rahim (serviks uteri).

KEGUNAAN DIAGNOSTIK
SITOLOGI PAP SMEAR
Deteksi keganasan.
Evaluasi peradangan.
Indentifikasi mikro organisme.
Evaluasi sitohormonal.
Pengamatan lanjut pengobatan.

WAKTU PEMERIKSAAN PAP


SMEAR
Pemeriksaan dini kanker leher
rahim dilakukan minimal sekali
dalam setahun bagi wanita yang
sudah menikah atau sudah
melakukan hubungan seksual
(sesuai petunjuk dokter).
Jangan menunggu sampai timbul
gejala ada kanker leher rahim.

SYARAT-SYARAT SEBELUM PEMERIKSAAN


PAP SMEAR
3

hari sebelum dilakukan pap smear tidak


melakukan senggama.

Tidak

sedang haid dan sebaiknya 10 hari


setelah haid minimal 3 hari sesudah haid.

Tidak

sedang pemakaian obat-obatan yang


dimasukkan kedalam vagina (48 jam sebelum
pemeriksaan).

TEMPAT PENGAMBILAN PAP SMEAR


Praktek dokter ahli kebidanan dan kandungan.
Praktek dokter ahli patologi anatomi.
Rumah Sakit.
Rumah bersalin.
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Praktek dokter umum.
Praktek bidan.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


Sel-sel harus seoptimal mungkin.
Mengandung sel endoserviks.
Bahan harus segera difiksasi.
Ahli patologi harus dapat informasi dari data
klinis pasien.

TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN PAP


SMEAR
Apabila pemeriksaan pap smear positif
(terdapat
sel-sel yang abnormal) berdasarkan
hasil
pemeriksaan dokter ahli patologi
anatomi, maka
harus segera dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut

Gambaran Mikroskopik Dysplasia Dan


Kanker Leher Rahim

Vaksinasi dan deteksi dini bersama-sama


dapat mengurangi kejadian kanker serviks
secara efektif.
Melalui vaksinasi, diharapkan dapat
memberikan perlindungan terhadap
infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi
penyebab utama kejadian kanker serviks.
Selain itu, vaksinasi juga dapat
memberikan
perlindungan silang terhadap infeksi HPV
lainnya penyebab kanker seperti tipe 45,
31 dan 52

Setiap perempuan berisiko terkena infeksi


HPV penyebab kanker serviks dalam masa
hidupnya, tanpa memandang usia dan
bagaimana gaya hidupnya.
Menunda vaksinasi mungkin dapat
menunda kesempatan perlindungan jangka
panjang yang dapat diberikan oleh vaksin
HPV 16 dan 18.
Vaksinasi dapat diberikan pada remaja
putri mulai usia 10 tahun

Sejauh ini, hampir semua efek samping


yang ditimbulkan lebih bersifat lokal,
yakni nyeri di daerah sekitar tempat
penyuntikan (injeksi).
Vaksinasi dilakukan dalam 3 tahap
pemberian yaitu bulan ke 0, 1 atau 2 dan
6.

PENUTUP
Anjuran :
Lakukan pap smear secara rutin.
Menjaga kebersihan alat kelamin.
Menghindari faktor resiko kanker leher
rahim.
Waspada terhadap gejala-gejala :
* Keputihan.
busuk.

* Cairan dari vagina yang berbau


* Perdarahan setelah senggama.

Anda mungkin juga menyukai