Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TRANSPIRASI

Subhan Hadi Kusuma


Prodi Pendiidkan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh
e-mail: subhanhadi73@yahoo.com

ABSTRAK
Transpirasi merupakan preoses penguapan yang dilakukan oleh daun melalui
stomata. Dalam hal ini diukurlah pengaruh transpirasi. . Alat dan bahan yang
digunakan dalam paktikum ini yaitu Erlenmeyer 500 cc , Selang karet, Sumbang
karet yang berlubang dua, Pipet kapiler, Pipet kaca L, Air secukupnya, Tangkai
jambu kelutuk yang berdaun segar. hasil kecepatan respirasi dengan pengaruh udara
sebesar 0,0003 dan pengaruh cahaya matahari sebesar 0,00008.
.
Kata Kunci: transpirasi, pengaruh lingkungan, stomata.

PENDAHULUAN
Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor internal tumbuhan yang bersangkutan,
maupun berbagai faktor klimatik lingkungannya. Secara internal, transpirasi dikontrol
dengan pengaturan konduktivitas stomata, daya hisap daun, dan tekanan akar, laju
fotosintesis dan respirasi, serta jenis dan umur tanamannya. Sedang faktor eksternal yang
penting adalah suhu, kelembaban udara, kecepatan angin dan beda potensial air antara
tanah jaringan - atmosfer. (Farquhar, 2012: 121)
Pengurangan atau pemotongan daun pada umumnya akan mengurangi transpirasi
sehingga meringankan tanaman terhadap pengaruh cekaman kekeringan. Daun selain
berperan sebagai organ fotosintesis juga melakukan transpirasi ( Dwi, 2012: 7)

Transpirasi merupakan mekanisme kontrol keseimbangan dan stabilitas cairan


tubuh pada tumbuhan. Stabilitas terjadi apabila volume penyerapan air sebanding

dengan volume kebutuhan air untuk mencapai turgiditas jarinagn . (Virgona, 2010:
207)

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Bilologi FKIP
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 23 Mei
2015.
Bahan dan Alat
Alat dan bahan yang digunakan dalam paktikum ini yaitu Erlenmeyer 500 cc ,
Selang karet, Sumbang karet yang berlubang dua, Pipet kapiler, Pipet kaca L, Air
secukupnya, Tangkai jambu kelutuk yang berdaun segar
Cara Kerja
Disediakan semua alat dan bahan yang dibutuhkan, diasukan air ke dalam
erlenmeyer sampai penuh, Dimasukan tangkai daun tanaman yang masih berdaun ke
dalam lumbang sumbat karet, kemudian masukkan juga pipa kaca L ke dalam lubang
yang satu lagi, dipasang pipa karet untuk menghubungkan pipa dengan pipa kapiler.
Harus diingat bahwa di dalam semua alat ini harus diisi penuh dengan air. Dipasang
alat alat tersebut seperti yang terlihat pada gambar. Dicatat jumlah air yang
ditranspirasikan tiap 5 menit selama 5 kali. Dialirkan udara dengan kipas dan diamati
hasilnya. Lalu ditutup tumbuhan dengan kantong plastik dan ikatlah kantong itu pada
tangkai serta dicatat bagaimana hasilnya dan letakkan alat alat ini yang langsung
terkena cahaya matahari.

SKEMA
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TRANSPIRASI

Disediakan semua alat dan bahan yang


dibutuhkan, diasukan air ke dalam erlenmeyer
sampai penuh,

Dimasukan tangkai daun tanaman yang masih berdaun ke dalam lumbang


sumbat karet, kemudian masukkan juga pipa kaca L ke dalam lubang
yang satu lagi,

Dipasang pipa karet untuk menghubungkan pipa dengan pipa kapiler


Dicatat jumlah air yang ditranspirasikan tiap 5 menit selama 5 kali

Dialirkan udara dengan kipas dan diamati


hasilnya.

ditutup tumbuhan dengan kantong plastik dan


ikatlah kantong itu pada tangkai serta dicatat
bagaimana hasilnya dan letakkan alat alat ini
yang langsung terkena cahaya matahari.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan

Pembahasan
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa transpirasi merupakan proses
pengeluaran air ataupun gas melalui stomata. Bentuk pelepasan air transpirasi
bersama-sama dengan air yang menempel pada permukaan daun dan batang.
Transpirasi merupakan satu mekanisme untuk membuang kelebihan air atau air sisa
metabolisme. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor internal tumbuhan yang
bersangkutan, maupun berbagai faktor klimatik lingkungannya. Secara internal,
transpirasi dikontrol dengan pengaturan konduktivitas stomata, daya hisap daun,

kapilaritas batang dan tekanan akar, laju fotosintesis dan respirasi, serta jenis dan
umur tanamannya. Sedang faktor eksternal yang penting adalah suhu, kelembaban
udara, kecepatan angin dan beda potensial air antara tanah jaringan - atmosfer.
Pada pengamatan disediakan semua alat dan bahan yang dibutuhkan , di
masukan air ke dalam erlenmeyer sampai penuh, dimasukan tangkai daun tanaman
yang masih berdaun ke dalam lumbang sumbat karet, kemudian masukkan juga pipa
kaca L ke dalam lubang yang satu lagi, Pasang pipa karet untuk menghubungkan
pipa dengan pipa kapiler, harus diingat bahwa di dalam semua alat ini harus diisi
penuh dengan air, pasang alat alat tersebut seperti yang terlihat pada gambar, Catat
jumlah air yang ditranspirasikan tiap 5 menit selama 5 kali, Alirkan udara dengan
kipas dan amati hasilnya, Tutup tumbuhan dengan kantong plastik dan ikatlah
kantong itu pada tangkai serta catat bagaimana hasilnya, Letakkan alat alat ini yang
langsung terkena cahaya matahari dan yang satu lagi di letakkan di dalam ruangan
dan dihidupkan kipas angin untuk melihat pengaruh udara terhadap transpirasi.
Maka didapatkan hasil kecepatan respirasi dengan pengaruh udara sebesar
0,0003 dan pengaruh cahaya matahari sebesar 0,00008

SIMPULAN
Transpirasi merupakan proses pengeluaran air ataupun gas melalui stomata.
Transpirasi merupakan satu mekanisme untuk membuang kelebihan air atau air sisa
metabolism Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor internal tumbuhan yang
bersangkutan, maupun berbagai faktor klimatik lingkungannya Secara internal,

transpirasi dikontrol dengan pengaturan konduktivitas stomata, daya hisap daun,


kapilaritas batang dan tekanan akar, laju fotosintesis dan respirasi, serta jenis dan
umur tanamannya Sedang faktor eksternal yang penting adalah suhu, kelembaban
udara, kecepatan angin dan beda potensial air antara tanah jaringan - atmosfer.
Bahan yang digunakan untuk pengamatan transpirasi adalah jambu buju (Psidium
guajava) dari famili myrtaceae. Pengamatan dilakukan dengan dua perlakuan 1
diletakkan yang terkena cahaya matahari untuk melihat pengaruh cahaya matahari
terhadap kecepatan transpirasi dan yang kedua diletakan dibawah kipas untuk
melihat pengaruh udara terhadapa kecepatan transpirasi. Didapatkan hasil kecepatan
respirasi dengan pengaruh udara sebesar 0,0003 dan pengaruh cahaya matahari
sebesar 0,00008.

DAFTAR PUSTAKA
Farquhar GD, OLeary MH and Berry JA. 2012. On relationship between carbon
isotope discrimination and the intercellular carbon dioxide concentration in
leaves. Australian Journal of Plant Physiology 9:121137.
Virgona JM, Hubick KT, Rowson HM, Farquhar GD and Downes RW. 2010.
Genotypic variation in transpiration efficiency, carbon-isotope discrimination
and carbon allocation during early growth sunflower. Australian Journal of
Plant Physiology 17:207214
Zulfita, Dwi. 2012. Kajian Fisiologi Tanaman Lidah Buaya Dengan Pemotongan
Ujung Pelepah Pada Kondisi Cekaman Kekeringan. Jurnal Perkebunan &
Lahan Tropika, Vol. 2( 1): 7-13.

Anda mungkin juga menyukai