Case Besar Lau
Case Besar Lau
Case Besar Lau
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Status Perkawinan
Agama
No RM
Tanggal Pemeriksaan
: An. N I R
: 7 tahun 10 bulan
: Laki-laki
: Tidak bekerja
: Hos cokroaminoto, mlatimorowito
: Belum menikah
: Islam
: 139558
: 10 April 2015
B. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Alloanamnesis dengan ayah pasien pada hari Jumat tanggal 10 April 2015 jam 15.20
WIB di Poliklinik THT rumah sakit Mardi Rahayu Kudus.
Keluhan Utama : Nyeri menelan berulang
Riwayat Penyakit Sekarang :
OS datang dengan keluhan nyeri menelan berulang selama 2 tahun, dalam 1 tahun
lebih dari 6 kali disertai keluhan demam, batuk, pilek, lesu, nafsu makan yang menurun.
Nyeri menelan diperberat saat OS makan gorengan, makanan pedas dan minum air
dingin.
Saat ini OS tidak sedang batuk, pilek, demam, dan nyeri menelan. 6 hari
sebelumnya OS sempat nyeri menelan, demam, batuk, dan pilek. Menurut Ayah OS, OS
sering lesu, mudah mengantuk, konsentrasi belajar menurun, dan mengorok saat tidur
tetapi tidak ada episode henti napas saat tidur.
OS mengatakan tidak ada nyeri telinga, tidak keluar cairan dari telinga, dan fungsi
pendengaran tidak berkurang. Nyeri menelan tidak disertai dengan cairan yang turun dari
belakang hidung menuju ke tenggorokan, tidak bengkak pada kaki dan tidak bengkak
pada sendi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Status Present
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Status gizi
: Cukup
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Napas
: 18 x/menit
Suhu
: 37,1 0C
Berat badan
: 20 kg
2
: Normocephali
Wajah
: Simetris
Leher anterior
Leher posterior
Lain-lain
: tidak ada
Status lokalis
1. Telinga
Pemeriksaan rutin umum telinga
Dekstra
Bentuk (N), benjolan (-), nyeri
Sinistra
Bentuk (N), benjolan (-), nyeri
Preaurikula
tarik (-)
Tragus pain (-), fistula (-),
tarik (-)
Tragus pain (-), fistula (-),
Retroaurikula
abses (-)
Nyeri tekan (-), edema (-),
abses (-)
Nyeri tekan (-), edema (-),
Mastoid
hiperemis(-)
Nyeri tekan (-), edema (-),
hiperemis(-)
Nyeri tekan (-), edema (-),
hiperemis(-)
Sekret (-), Serumen (+),
hiperemis (-)
Sekret (-), Serumen (+),
hiperemis (-)
hiperemis (-)
MT intak
(+) arah jam 5
Putih keabu-abuan seperti
MT intak
(+) arah jam 7
Putih keabu-abuan seperti
Aurikula
CAE
Memran Timpani
- Perforasi
- Cone of Light
-Warna
mutiara
-Bentuk
Cekung
Pemeriksaan rutin khusus telinga : tidak dilakukan
mutiara
Cekung
2. Hidung
Pemeriksaan rutin umum hidung
Hidung
Bentuk
Sekret
Mukosacavumnasi
Dekstra
Sinistra
Normal
Mukoserous
Merah muda
3
Konka media
Konka inferior
Meatus media
Meatus inferior
Septum Deviasi
Massa
Sinistra
T3
melebar
Tidak rata
Merah muda
(+)
Abses (-)
Merah muda
(-)
Orofaring
Arkus faring
: dalam batas normal
Palatum
: merah muda
Mukosa
: merah muda
Dinding posterior orofaring : merah muda, granulasi (-), post nasal drip (-)
Pemeriksaan rutin khusus tenggorok :
Pemeriksaan rhinoskopi posterior : tidak dilakukan
Palpasi adenoid : (+)
4
E. RESUME
Pemeriksaan subyektif
Keluhan utama
: odinofagi residif
Riwayat penyakit sekarang :
- Epidode akut tidak ada
- Residifitas odinofagi 2 tahun, rata-rata lebih dari 6 kali dalam setahun
- Malaise (+), snoring (+)
- Otorrhea (-), otalgia (-), tinnitus (-), hearing loss (-), cough (+), rhinorrhea (+),
febris (+), snoring (+), nausea (-) vomitus (-)
RPD :
Riwayat ISPA berulang diakui
Riwayat penyakit yang sama diakui
RPK : Riwayat sosial ekonomi :
Kesan ekonomi : cukup
Pemeriksaan obyektif
1. Status Presens : dalam batas normal
2. Pemeriksaan rutin umum kepala dan leher :
Wajah
: Simetris
Leher anterior : Pembesaran kelenjar submandibular dextra dan sinistra palpable,
3.
4.
5.
6.
Tes aplikasi efedrin 1% : (-) konka inferior dextra et sinistra tidak mengecil
Kesan : hipertrofi konka inferior dextra et sinstra
Tes Pengembunan
Kesan : 5/6|5/6, terdapat obstruksi nasi parsial ringan simetris dextra et sinistra
7. Pemeriksaan rutin umum tenggorok
:
Tonsil : T3-T3, kripta melebar, permukaan tidak rata, warna merah muda, detritus
(+), abses peritonsil (-), fixative (-)
8. Pemeriksaan rutin khusus tenggorok
:
Palpasi adenoid
: palpable, kesan hipertrofi adenoid
Pemeriksaan penunjang
-
F. DIAGNOSIS BANDING
1. Adenotonsilitis kronis
2. Tonsillitis kronis
3. Tonsilofaringitis kronis
G. DIAGNOSIS SEMENTARA
Adenotonsilitis kronis
H. DIAGNOSIS PASTI
Belum ada
I.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
J.
PENATALAKSANAAN
1. Operatif
Adenotonsilektomi
2. Medika mentosa post operatif
i. Antibiotik profilaksis
ii. Simptomatik (analgetik, antiinflamasi)
3. Suportif
a. Istirahat tirah baring
b. Banyak minum
c. Diet cair hingga lunak secara bertahap
d. Hindari makanan dan minuman yang mengiritasi tenggorokan ( minuman
dingin, makanan pedas, dan goreng-gorengan)
6