Chapter I
Chapter I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
pada office
Hidrogen peroksida 35% dan karbamid peroksida 35% merupakan dua agen
office bleaching yang sering digunakan saat ini. Hidrogen peroksida merupakan
senyawa kimia reaktif yang sangat tidak stabil, jernih, tidak berbau dan bersifat asam.
Hidrogen peroksida mengandung unsur hidrogen dan oksigen (H2O2) yang dapat
terurai menjadi radikal bebas. Sedangkan karbamid peroksida yang memiliki struktur
kimia CO(NH2)2.H2O2 merupakan senyawa kimia organik yang terdiri dari hidrogen
peroksida dan urea. Karbamid peroksida merupakan keadaan dimana hidrogen
peroksida dalam keadaan lebih stabil.1,2,9
Bahan aktif bleaching sangat reaktif
diskolorasi (staining) yang terdapat di ekstrinsik maupun intrinsik struktur gigi. Sifat
reaktif dari bahan aktif bleaching ini dapat menimbulkan efek samping yang tidak
diinginkan di dalam rongga mulut termasuk terhadap bahan restorasi yang terdapat
di dalam
perubahan kekerasan permukaan dan warna pada resin komposit, serta menimbulkan
keretakan dan marginal mikroleakage pada restorasi resin komposit. Perubahan
kekerasan dan kekasaran permukaan restorasi resin komposit adalah hal yang umum
digunakan untuk menganalisis efek negatif yang mungkin timbul dikarenakan oleh
agen aktif bleaching .5,13
Kekasaran permukaan restorasi resin komposit merupakan suatu hal yang
penting bagi para peneliti dan praktisi karena kekasaran permukaan berhubungan
dengan retensi plak yang dapat menyebabkan inflamasi gingiva dan awal karies.
Kolonisasi bakteri berawal dari keadaan permukaan yang tertimbun plak. Selain itu,
warna dari resin komposit dapat menjadi lebih gelap karena adanya permukaan yang
kasar dan tidak memantulkan cahaya sehingga mengurangi estetik.2,15
Studi yang dilakukan Wattanapayungkul et al (2004) menunjukkan resin
komposit yang telah diaplikasikan bahan pemutih peroksida dengan konsentrasi
rendah dapat meningkatkan kekasaran permukaan resin komposit secara signifikan.
Namun, karena nilai kekasaran permukaan tidak melebihi 0,2 m yang merupakan
batas kritis untuk retensi dan akumulasi plak, hasilnya tidak terlihat secara signifikan
secara klinis.10
Silva et al (2005) menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan tidak
terdapat peningkatan kekasaran permukaan yang signifikan secara statistik pada resin
komposit nanofil yang telah di bleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida.
Hal ini berlawanan dengan hasil penelitian yang dilakukan Morales et al (2006),
hasil penelitian mereka menunjukkan peningkatan kekasaran permukaan yang
signifikan secara statistik pada resin komposit nanofil setelah dilakukan perawatan
jenis bahan