PERCOBAAN
Pengamatan Kerapatan Populasi Hewan dan Pengukuran Faktor Abiotik di
Bukit Bangkirai
A. TUJUAN
1. Mengetahui kerapatan hewan sekitar.
2. Mengukur kelembaban, pH, suhu lingkungan di sekitar lokasi praktikum.
B. DASAR TEORI
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populus = rakyat, berarti penduduk.
Populasi dari suatu negara itu dimaksudkan adalah penduduk dari suatu negara
tersebut. Apabila kita berbicara populasi, haruslah disebutkan jenis individu
yang dibicarakan, dengan menentukan batas-batas waktunya serta tempatnya.
Populasi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Kerapatan atau kepadatan
2. Natalitas (Angka Kelahiran)
3. Mortalitas (Angka Kematian)
4. Penyebaran Umur
5. Potensi Biotik
6. Dispersi, dan
7. Bentuk Pertumbuhan dan Perkembangan
Populasi merupakan suatu kelompok individu dari spesies yang sama
yang menempati suatu tempat dan waktu tertentu, yang dapat berbiak silang
dengan sesamanya dan menghasilkan keturunan yang relatif di alam, dan
populasi merupakan kelompok individu dari spesies yang secara morfologis
dan biokimia relatif sama yang menempati suatu tempat pada waktu tertentu.
Pada suatu tempat disekitar kita dapat ditemukan adanya berbagai jenis
organisme, baik sejenis maupun berbeda jenis yang membentuk suatu
organisasi kehidupan. Mereka berinteraksi saling mempengaruhi antara yang
satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk .
Sejak dari munculnya variasi jenis organisme di bumi, muncul pula
karakteristik dari setiap kelompok yang selalu ingin hidup bersama diantara
ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan,
burung dan mamalia kecil. Metode ini ada beberapa cara yaitu (Sugianto,
1994) :
1. Metoda Lincoln-Peterson
Metode ini pada dasarnya menangkap sejumlah individu dari suatu
populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap kemudian diberi
tanda yang mudah di baca, kemudian dilepaskan kembali dalam periode waktu
yang pendek. Setelah beberapa hari ditangkap kembali dan dihitung yang
bertanda yang tertangkap.
Dari dua kali hasil penangkapan dapat diduga ukuran atau besarnya
populasi (N) dengan rumus:
N/M=n/R atau N=(M)(n)/R
Dengan:
N= besarnya populasi total.
M=jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan pertama.
n = jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan kedua.
R= Individu yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali
pada penangkapan kedua.
Metode pendugaan populasi yang dilakukan dengan menarik sample, selalu
ada kesalahan (Error). Untuk menghitung kesalahan metode capture-recapture
dapat dilakukan dengan cara menghitung kesalahan baku (Standart Errror = SE
nya)
SE= (M)(n)(M-R)(n-R) : R3
Setelah diketahui SE nya dapat ditentukan selang kepercayaannya:
N=(1)(SE)
Dengan catatan, t=(df) Dalam table distribusi t (tingkat signifikasi)=0,05
Untuk menghitung kepadatan (d) populasi pada hewan disuatu habitat
tertentu (A) maka dihitung dengan rumus :
D=N/A
2. Metode Schnabel
fisiknya membuat sulit dilihat sehingga dijuluki semut hantu. Semut ini
membuat sarang di pohon-pohon, dibawah ranting-ranting, di dasar pohon
palem, pot tanaman, didalam tanah dan sebagainya
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel pengamatan
a. Abiotik
No
1
2
3
Faktor Abiotik
Kelembaban (%)
Suhu (oC)
pH tanah
Plot 1
72
30
6,2
Plot 2
71
30
6
Plot 3
75
30
5,2
b. Biotik
Plot
1
No
1
2
3
4
5
Plot
2
6
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Spesies
Kupu-kupu (Leptosia nina)
Ngengat (Alydidae sp.)
Nyamuk (Aedes albopictus)
Semut (Componotus caryae)
Semut besar (Paratrechina
longicornis)
Semut merah (Formica ruva)
Nama Spesies
Agas (Culocuides spp.)
Jangkrik (Gryllus assimilis)
Kupu-kupu (Leptosia nina)
Laba-laba (Theridion sp.)
Ngengat (Alydidae sp.)
Nyamuk (Aedes albopictus)
Rayap (Glyptotermes spp.)
Semut (Componotus caryae)
Semut besar (Paratrechina
Jumlah
3
16
5
224
1
7
Jumlah
4
2
5
3
16
5
100
256
1
10
10
Plot
3
11
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
longicornis)
Semut kepala merah (Formica
yessensis)
Semut merah (Formica ruva)
Nama Spesies
Agas (Culocuides spp.)
Jangkrik (Gryllus assimilis)
Kupu-kupu (Leptosia nina)
Laba-laba (Theridion sp.)
Ngengat (Alydidae sp.)
Nyamuk (Aedes albopictus)
Rayap (Glyptotermes spp.)
Semut (Componotus caryae)
Semut besar (Paratrechina
longicornis)
Semut kepala merah (Formica
yessensis)
Semut merah (Formica ruva)
2. Analisis data
PLOT 1
a. Kerapatan jenis
individu
Kerapatan (K) =
luas plot
1) Leptosia nina :
2) Alydidae sp. :
3
100
16
100
3) Aedes albopictus :
= 0,03
= 0,16
5
100
4) Componotus caryae :
= 0,05
224
100
5) Paratrechina longicornis :
= 2,24
1
100
= 0,01
1
7
Jumlah
8
2
9
3
16
5
100
264
4
1
7
11
7
100
6) Formica ruva :
K suatu jenis
K total seluruh jenis
1) Leptosia nina :
2) Alydidae sp. :
= 0,07
0,03
2,56
x 100 % = 1,18 %
0,16
2,56
3) Aedes albopictus :
x 100 % = 6,25 %
0,05
2,56
x 100 % = 1,95 %
2,24
2,56
4) Componotus caryae :
5) Paratrechina longicornis :
6) Formica ruva :
b. Frekuensi
Frekuensi (F) =
x 100 %
0,07
2,56
x 100 % = 87,50 %
0,01
2,56
x 100 % = 0,40 %
x 100 % = 2,73 %
1) Leptosia nina :
2) Alydidae sp. :
3
17
= 0,18
16
48
3) Aedes albopictus :
= 0,33
5
15
4) Componotus caryae :
= 0,33
224
744
= 0,30
12
1
6
5) Paratrechina longicornis :
7
21
6) Formica ruva :
= 0,33
F suatu jenis
F total seluruh jenis
0,18
1,64
1) Leptosia nina :
2) Alydidae sp. :
0,33
1,64
3) Aedes albopictus :
x 100 % = 20,12 %
0,33
1,64
x 100 % = 20,12%
0,30
1,64
5) Paratrechina longicornis :
6) Formica ruva :
x 100 %
x 100 % = 10,98 %
4) Componotus caryae :
c. Dominasi
= 0,17
0,33
1,64
x 100 % = 18,29 %
0,17
1,64
x 100 % = 10,37 %
x 100 % = 20,12 %
Dominasi (D) =
Dominasi (D) =
100
2500
= 0,04
D suatu jenis
D total seluruh jenis
0,04
0,56
PLOT 2
a. Kerapatan jenis
x 100 % = 7 %
x 100 %
13
Kerapatan (K) =
individu
luas plot
4
400
1) Culocuides spp. :
= 0,01
2
400
2) Gryllus assimilis :
= 0,005
3) Leptosia nina :
5
400
= 0,0125
4) Theridion sp. :
3
400
= 0,0075
5) Alydidae sp. :
16
400
= 0,04
5
400
6) Aedes albopictus :
100
400
7) Glyptotermes spp. :
8) Componotus caryae :
1
400
1) Culocuides spp. :
2) Gryllus assimilis :
= 0,25
256
400
9) Paratrechina longicornis :
= 0,0125
= 0,64
1
400
= 0,0025
= 0,0025
= 0,0175
K suatu jenis
K total seluruh jenis
0,01
1
0,005
1
x 100 %
x 100 % = 1 %
x 100 % = 0,50 %
14
3) Leptosia nina :
0,0125
1
x 100 % = 1,25 %
4) Theridion sp. :
0,0075
1
x 100 % = 0,75 %
5) Alydidae sp. :
0,04
1
x 100 % = 4 %
6) Aedes albopictus :
0,0125
1
7) Glyptotermes spp. :
0,25
1
x 100 % = 1,25 %
x 100 % = 25 %
0,64
1
8) Componotus caryae :
0,0025
1
9) Paratrechina longicornis :
0,0025
1
0,0175
1
b. Frekuensi
Frekuensi (F) =
x 100 % = 64 %
x 100 % = 0,25 %
x 100 % = 0,25 %
x 100 % = 1,75 %
1) Culocuides spp. :
4
12
= 0,33
2) Gryllus assimilis :
2
4
= 0,50
3) Leptosia nina :
5
17
4) Theridion sp. :
3
6
= 0,50
5) Alydidae sp. :
16
48
= 0,33
= 0,29
15
5
15
6) Aedes albopictus :
= 0,33
100
200
7) Glyptotermes spp. :
= 0,50
256
744
8) Componotus caryae :
= 0,34
1
6
9) Paratrechina longicornis :
1
2
= 0,17
= 0,50
= 0,33
F suatu jenis
F total seluruh jenis
0,33
4,12
1) Culocuides spp. :
2) Gryllus assimilis :
x 100 %
x 100 % = 8,01 %
0,50
4,12
x 100 % = 12,14 %
3) Leptosia nina :
0,29
4,12
x 100 % = 7,04 %
4) Theridion sp. :
0,50
4,12
x 100 % = 12,14 %
5) Alydidae sp. :
0,33
4,12
6) Aedes albopictus :
x 100 % = 8,01 %
0,33
4,12
7) Glyptotermes spp. :
8) Componotus caryae :
x 100 % = 8,01 %
0,50
4,12
0,34
4,12
9) Paratrechina longicornis :
x 100 % = 12,14 %
x 100 % = 8,25 %
0,17
4,12
x 100 % = 4,13 %
16
0,50
4,12
x 100 % = 12,14 %
x 100 % = 8,01 %
c. Dominasi
Dominasi (D) =
Dominasi (D) =
400
2500
= 0,16
D suatu jenis
D total seluruh jenis
0,16
0,56
x 100 % = 29 %
PLOT 3
a. Kerapatan jenis
individu
Kerapatan (K) =
luas plot
8
900
1) Culocuides spp. :
2) Gryllus assimilis :
= 0,009
2
900
= 0,002
3) Leptosia nina :
9
900
= 0,01
4) Theridion sp. :
3
900
= 0,003
5) Alydidae sp. :
16
900
x 100 %
= 0,02
17
5
900
6) Aedes albopictus :
= 0,006
100
900
7) Glyptotermes spp. :
= 0,11
264
900
8) Componotus caryae :
9) Paratrechina longicornis :
1
900
= 0,29
4
900
= 0,004
= 0,001
= 0,008
K suatu jenis
K total seluruh jenis
0,009
0, 463
1) Culocuides spp. :
2) Gryllus assimilis :
x 100 %
x 100 % = 1, 94 %
0,002
0, 463
x 100 % = 0,43 %
3) Leptosia nina :
0,01
0, 463
x 100 % = 2,16 %
4) Theridion sp. :
0,003
0, 463
x 100 % = 0,65 %
5) Alydidae sp. :
0,02
0, 463
6) Aedes albopictus :
x 100 % = 4,32 %
0,006
0, 463
7) Glyptotermes spp. :
8) Componotus caryae :
x 100 % = 1,29 %
0,11
0, 463
0,29
0, 463
x 100 % = 23,76 %
x 100 % = 62,63 %
18
0,004
0, 463
9) Paratrechina longicornis :
0,001
0, 463
0,008
0, 463
x 100 % = 0,86 %
x 100 % = 0,22 %
x 100 % = 1,73 %
1) Culocuides spp. :
8
12
= 0,67
2) Gryllus assimilis :
2
4
= 0,50
3) Leptosia nina :
9
17
4) Theridion sp. :
3
6
= 0,50
5) Alydidae sp. :
16
48
= 0,33
6) Aedes albopictus :
= 0,53
5
15
7) Glyptotermes spp. :
= 0,33
100
200
= 0,50
264
744
8) Componotus caryae :
9) Paratrechina longicornis :
10) Formica yessensis :
11) Formica ruva :
7
21
1
2
= 0,35
4
6
= 0,50
= 0,33
= 0,67
19
F suatu jenis
F total seluruh jenis
0,67
5,21
1) Culocuides spp. :
2) Gryllus assimilis :
x 100 %
x 100 % = 12,86 %
0,50
5,21
x 100 % = 9,60 %
3) Leptosia nina :
0,53
5,21
x 100 % = 10,17 %
4) Theridion sp. :
0,50
5,21
x 100 % = 9,60 %
5) Alydidae sp. :
0,33
5,21
6) Aedes albopictus :
x 100 % = 6,33 %
0,33
5,21
7) Glyptotermes spp. :
0,50
5,21
0,35
5,21
8) Componotus caryae :
9) Paratrechina longicornis :
10) Formica yessensis :
11) Formica ruva :
x 100 % = 6,33 %
0,50
5,21
0,33
5,21
x 100 % = 9,60 %
x 100 % = 6,72 %
0,67
5,21
x 100 % = 12,86 %
x 100 % = 9,60 %
x 100 % = 6,33 %
c. Dominasi
Dominasi (D) =
Dominasi (D) =
900
2500
= 0,36
20
D suatu jenis
D total seluruh jenis
0,36
0,56
x 100 %
x 100 % = 64 %
Tabel Hasil
N
o
1
2
Plo
t1
4
Nama Spesies
Kupu-kupu
(Leptosia nina)
Ngengat
(Alydidae sp.)
Nyamuk (Aedes
albopictus)
Semut
(Componotus
KR
(%)
FR
(%)
0,03
1,18
0,18
10,98
0,16
6,25
0,33
20,12
0,05
1,95
0,33
20,12
2,24
87,50
0,30
18,29
0,01
0,40
0,17
10,37
0,07
2,73
0,33
20,12
DR
D
(%
)
0,04
caryae)
Semut besar
5
6
Plo
t2
N
o
(Paratrechina
longicornis)
Semut merah
(Formica ruva)
Nama Spesies
KR
(%)
FR
(%)
Agas
1
(Culocuides
0,01
0,33
8,01
spp.)
Jangkrik
2
(Gryllus
0,005
0,50
0,50
12,14
assimilis)
Kupu-kupu
0,012
1,25
0,29
7,04
(Leptosia nina)
DR
D
(%
0,16
)
29
21
4
5
6
Laba-laba
(Theridion sp.)
Ngengat
(Alydidae sp.)
Nyamuk (Aedes
albopictus)
Rayap
(Glyptotermes
0,007
0,75
0,50
12,14
0,33
8,01
1,25
0,33
8,01
0,25
25
0,50
12,14
0,64
64
0,34
8,25
0,25
0,17
4,13
0,25
0,50
12,14
1,75
0,33
8,01
5
0,04
0,012
5
spp.)
Semut
8
(Componotus
caryae)
Semut besar
(Paratrechina
longicornis)
Semut kepala
10
11
Plo
t3
N
o
merah (Formica
yessensis)
Semut merah
(Formica ruva)
Nama Spesies
0,002
5
0,002
5
0,017
5
K
KR
(%)
FR
(%)
Agas
1
(Culocuides
0,009
1,94
0,67
12,86
0,002
0,43
0,50
9,60
0,01
2,16
0,53
10,17
0,003
0,65
0,50
9,60
0,02
4,23
0,33
6,33
spp.)
Jangkrik
2
3
4
5
(Gryllus
assimilis)
Kupu-kupu
(Leptosia nina)
Laba-laba
(Theridion sp.)
Ngengat
(Alydidae sp.)
DR
D
(%
0,36
)
64
22
Nyamuk (Aedes
albopictus)
Rayap
(Glyptotermes
0,006
1,29
0,33
6,33
0,11
23,76
0,50
9,60
0,29
62,63
0,35
6,72
0,004
0,86
0,67
12,86
0,01
0,22
0,50
9,60
0,008
1,73
0,33
6,33
spp.)
Semut
8
(Componotus
caryae)
Semut besar
(Paratrechina
longicornis)
Semut kepala
10
11
merah (Formica
yessensis)
Semut merah
(Formica ruva)
3. Indeks Shannon-Weiner
Pi =
Nt
12
1075
= 0,01
23
d. Theridion sp. :
6
1075
= 0,006
Nama Spesies
Agas (Culocuides spp.)
Jangkrik (Gryllus assimilis)
Kupu-kupu (Leptosia nina)
Laba-laba (Theridion sp.)
Ngengat (Alydidae sp.)
Nyamuk (Aedes albopictus)
Rayap (Glyptotermes spp.)
Semut (Componotus caryae)
Semut besar (Paratrechina
longicornis)
Semut kepala merah (Formica
Ni
12
4
17
6
48
15
200
744
Nt
1075
1075
1075
1075
1075
1075
1075
1075
Pi
0,01
0,004
0,02
0,006
0,04
0,01
0,19
0,69
D
0,05
0,02
0,08
0,03
0,13
0,05
0,32
0,26
1075
0,006
0,03
1075
0,002
0,01
24
11
yessensis)
Semut merah (Formica ruva)
total spesies
21
1075
0,02
0,08
1,06
F. PEMBAHASAN
Percobaan Ekologi Hewan ini, dilakukan dengan tujuan untuk
mengetaui kerapatan populasi hewan serta mengamati factor-faktor abiotik
(kelembaban, suhu, dan pH tanah) di Bukit Bangkirai, Kutai Kartanegara.
Percobaan ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2014. Pada percobaan ini,
digunakan sebuah metode yaitu metode Sampling dengan Indeks ShannonWeiner, metode ini pada dasarnya menghitung sejumlah individu dari suatu
populasi hewan yang terdapat pada sampel (50m x 50m) di Bukit Bangkirai.
Selain pembuatan plot 50m x 50m, dibuat pula plot 10m x 10m, 20m x 20m,
dan 30m x 30m, di dalam plot 50m x 50m.
25
Hewan-hewan yang tercatat sepenuhnya adalah serangga. Hewanhewan lain seperti aves, reptile, mamalia, moluska, pisces dan sebagainya tidak
tercatat. Hewan-hewan yang tercatat adalah Agas (Culocuides spp.), Jangkrik
(Gryllus assimilis), Kupu-kupu (Leptosia nina), Laba-laba (Theridion sp.),
Ngengat (Alydidae sp.), Nyamuk (Aedes albopictus), Rayap (Glyptotermes
spp.), Semut (Componotus caryae), Semut Besar (Paratrechina longicornis),
Semut Kepala Merah (Formica yessensis), dan Semut Merah (Formica ruva)
dengan total 1075 spesies.
26
Adapun hewan yang paling sedikit jumlahnya di dalam petak ini semut kepala
merah
(Formica
yessensis).
Selanjutnya
dihitung
keragaman
spesies
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Afriza,
2009.
Kepadatan
Populasi.
http://biologiunja.blogspot.com/2009/
Soedjoja.
1986.
BukuMateri
Pokok
Ekologi
Lanjutan.