BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara agraris. Sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian dibidang pertanian, tidak bisa dipungkiri manfaat insektisida
sangat luas dalam meningkatkan hasil pertanian. Pemakaian insektisida tidak
hanya dalam bidang pertanian, insektisida juga digunakan di rumah tangga,
sekolah, taman dan lain sebagainya. Dalam bidang medis ternyata insektisida
juga dipakai sebagai gas saraf, obat mata, obat cacing dan lain sebagainya. 1, 2
Sekarang ini terdapat lebih dari 50.000 senyawa insektisida yang
disintesa dan diuji efektivitasnya, hanya sekitar 500 saja yang digunakan. 2
Pestisida di Amerika melebihi 18.000 produk terdaftar dan lebih dari 2 juta
pons digunakan setiap tahunnya. Penggunaan masif tersebut tidak menutup
kemungkinan, lingkungan dan organisme non target dapat terkena dampak
toksin insektisida. Pada penelitian terhadap pekerja di Amerika, angka
kesakitan akibat pestisida sebesar 18 per 100.000 pekerja. Di China, kematian
akibat pestisida mencapai 170.000 kasus pertahun.1
Penelitian di Bagian Penyakit Dalam RS H. Adam Malik, Medan,
ditemukan 104 kasus keracunan akut. Jenis keracunan yang terbanyak adalah
insektisida (51,93%), dengan golongan insektisida yang terbanyak adalah
Organofosfat (31,73%). Kematian ditemukan pada 10 kasus (9,62%). Enam
kasus kematian di antaranya akibat herbisida (5,77%) dan 4 kasus akibat
insektisida (3,85%). Latar belakang keracunan dari 104 penderita terbanyak
adalah bunuh diri (suicide) sebanyak 89 kasus (85,57%). Selebihnya adalah
akibat kecelakaan yang banyak terjadi pada anak-anak.3
BAB II
TOKSIKOLOGI
A.
DEFINISI
Racun adalah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan
fisiologik yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan
atau mengakibatkan kematian.4
Racun dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui beberapa cara:
B.
1.
2.
3.
4.
5.
KLASIFIKASI RACUN
1
Pestisida.
A.
Insektisida.
Organoklorin.
1. Derivat Chlorinethane: DDT.
2. Derivat Cyclodiene :Thiodane, Endrim, Dieldrine,
Chlordan, Aldrin, Heptachlor, Toxapene.
3. Derivat Hexachlorcyclohexan : Lindan, Myrex.
Organofosfat.
DFP, TEPP, Parathion, Diazinon, Fenthoin, Malathion.
Carbamat.
Carbaryl, Aldicarb, Propaxur, Mobam.
Herbisida.
1. Chloropheoxy.
2. Ikatan Dinitrophenal.
3. Ikatan Karbonat : Prepham, Barbave.
4. Ikatan Urea.
5. Ikatan Triasine : Atrazine.
6. Amide: Propanil.
7. Bipyridye.
C.
Fungisida.
1. Caplan.
2. Felpet.
3. Pentachlorphenal.
4. Hexachlorphenal.
D.
Rodentisida.
1. Warfarin.
2. Red Squill.
3. Norbomide.
4. Sodium Fluoroacetate dan Fluoroacetamide.
5. Aepha Naphthyl Thiourea.
6. Strychnine.
7. Pyriminil.
8. Anorganik :
Zinc Phosfat.
Thallium Sulfat.
Phosfor.
Barium Carbamat.
Bahan Industri.
3.
4.
Bahan obat-obatan.
5.
BAB III
INSEKTISIDA
A.
DEFINISI
Insektisida adalah racun serangga yang banyak dipakai dalam
pertanian, perkebunan dan dalam rumah tangga. Keracunan insektisida
biasanya terjadi karena kecelakaan dan percobaan bunuh diri, jarang sekali
karena pembunuhan.4
ORGANOFOSFAT
Definisi.
Organofosfat adalah salah satu jenis insektisida yang mengandung
fosfat organic. Zat ini pertama kali disintesis oleh Lassaigne dengan
mereaksikan alkohol dan asam fosfat di Jerman pada awal perang dunia ke II.
Insektisida golongan ini terdiri dari, Tetraethylpyrophosphate, Parathion,
Malathion, Diazinon, Chlorpyrifos. Semua organofosfat efektif untuk
serangga tetapi juga berefek toksik bila tertelan mamalia. Mekanisme
toksisitas berupa blok pada system pseudokolinesterase pada plasma dan
kolinesterase pada darah merah dan sinaps saraf. Pada awalnya organofosfat
yang disintesis sangat toksik untuk manusia dan serangga, contohnya
misalnya tetraethyl pyrophosphate. Tapi kini senyawa yang dipakai relatif
kurang toksik terhadap manusia tapi masih sangat toksik terhadap serangga,
misalnya malathion.1, 2
Struktur Kimia. 2
Nama
Struktur
Tetraethylpyrophosphate
(TEPP)
Parathion
Malathion
Sarin
Pemakaian.
Organofosfat digunakan secara luas untuk membasmi berbagai
serangga, baik serangga dalam rumah, di kebun atau persawahan. Beberapa
organofosfat juga dipakai untuk keperluan medis seperti fisostigmin,
endorphium, neostigmin sebagai zat kolinomimetik. Obat-obat ini dipakai
sebagai antidotum toksisitas antikolinergik seperti atropine, antidepresan
trisiklik. Fisostigmin, ekotiopat iodide dan organophosphorus juga berefek
langsung untuk mengobati glaucoma pada mata yaitu untuk mengurangi
tekanan intraokuler pada bola mata.1,2,7
Toksisitas.
Seperti disebutkan diatas mekanisme toksisitas berupa blok pada
system pseudokolinesterase pada plasma dan kolinesterase pada darah merah
dan neuromuscular junction.. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis
asetylcholin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat,
mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor
Bradicardia.
Bradicardi disebabkan hiperaktivitas reseptor muscarinic tipe II. Adanya
bradicardi dapat terjadi hipotensi.
Gejala otot.
Gejala otot berhubungan dengan aktivitas reseptor nikotinik, berupa
kelemahan umum, paralisis dan fasikulasi.
juga
ditemukan:
leukositosis
(sebagai
reaksi
stress
tubuh)
Tes lain.
EKG :interval QTc memanjang, elevasi segmen ST, depresi
gelombang T, interval PR memanjang.
Penatalaksanaan.
Kasus keracunan akut merupakan kasus emergensi di unit gawat
darurat rumah sakit. Keberhasilan tindakan tergantung pada kecepatan dan
ketepatan diagnosis penyebab keracunan, derajat keracunan, serta cepat atau
lambatnya korban dibawa ke rumah sakit.
Hendaknya keluarga mengingat atau membawa label zat yang telah
meracuni korban, dengan ini dapat mempersingkat waktu tata laksana.
Pada unit gawat darurat
B.
KARBAMAT
Penggunaan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa karbamat seringkali digunakan
sebagai :
Toksisitas.
Karbamat merupakan insektisida yang efektif mengacu pada
kemampuannya dalam menghambat asetilkolinesterase (AChE) pada sistem
saraf. Karbamilasi enzim tersebut tidak stabil dan regenerasi AChE relatif
cepat dibandingkan dengan enzim terfosforilasi. Karbamat tidak lebih
berbahaya efeknya pada manusia dari pada organofosfat. Rasio antara dosis
yang menyebabkan kematian dan dosis yang menimbulkan gejala minimal
keracunan jelas lebih besar pada karbamat dari pada organofosfat.10 Karbamat
mempunyai efek toksik yang tinggi, yang mempengaruhi semua hewan tak
terkecuali manusia. Berikut manifestasi dari efek toksik karbamat :
Namun yang kerap kita dengar yaitu karbaril, karbofuran dan propoxur.
mual,
muntah,
kram
perut,
berkeringat,
salivasi,
ORGANOKLORIN
a.
DDT
1.
Definisi.
DDT (1,1,1 triichloro -2,2 bis (p-chlorophenyl) ethane) adalah
insektisida golongan organoklorin yang dulu digunakan secara luas untuk
mengontrol pertumbuhan serangga yang mengganggu pertanian dan serangga
yang membawa penyakit seperti malaria dan tifus.14
Struktur Kimia.
DDT
DDT adalah campuran dari 3 bentuk yaitu p,p DDT (85%), o,p DDT
(15%), dan o,o DDT (sisanya). DDT juga mengandung DDD (1,1-dichloro2,2-bis
(p-chlorophenyl)
ethane)
dan
DDE (1,1-dichloro-2,2-bis
(p-
Penggunaan.
DDT digunakan sebagai insektisida terutama dalam bidang agrikultur
untuk membasmi hama tanaman dan tungau. Dapat juga digunakan untuk
mengeliminasi vector malaria dan tifus. DDD digunakan dalam pengobatan
kanker kelenjar adrenal. Sedangkan DDE tidak memliki kegunaan komersial.
DDT yang beredar di pasaran antara lain: Genitox, Anofex, Detoxan,
Dicophane, Pentachlorine dan Gesarol.14
4.
Toksisitas.
Sistem Saraf.
Penatalaksanaan.
Penanganan pada kondisi gawat darurat
LINDANE
1.
Definisi.
Lindane termasuk golongan insektisida jenis organoklorin spectrum
luas yang juga dikenal sebagai Gamma Hexaxhlorocyclohexane atau Benzene
hexachloride. Sebagai preparat farmasi, lindane berguna sebagai insektisida,
larvasida dan acarisida.16
2.
Struktur Kimia.
Lindane
Penggunaan.
Perlindungan kayu.
Efek samping :
1. Timbul bercak di kulit.
2. Rasa gatal atau terbakar.
3. Kulit kering.
4. Rasa tebal atau kesemutan.
5. Rambut rontok.16
3.
Toksisitas.
Di sistem saraf, lindane berinteraksi dengan komplek reseptor klorida GABA -A pada tempat pengikatan pikrotoksin.
Dosis letal pada dewasa sebesar 10-30 mg. Dosis 1,6 dan 45 g dapat
menyebabkan kejang pada anak kecil dan dewasa. Kematian dapat terjadi
akibat dosis serum lindane mencapai 1,3 mcg/ ml. Konsentrasi serum
Kardiovaskular :> kejang protraksi yang akan diikuti oleh kolaps dan
henti jantung.
2.
3.
4.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penatalaksanaan.
Kontrol kejangnya.
Berikan arang.
c.
ENDOSULFAN
Definisi.
Endosulfan adalah insektisida yang biasa digunakan untuk mengontrol
serangga pada tanaman pangan seperti padi-padian, teh, buah-buahan dan
sayuran serta juga pada tanaman non pangan seperti kapas dan kopi.
Endosulfan biasanya berbentuk padat berwarna krem hingga coklat dan
memiliki bau yang khas mirip dengan turpentine.17
2.
Struktur Kimia.
Endosulfan
Endosulfan terdiri dari dua isomer murni yaitu -endosulfan dan endosulfan dengan ratio perbandingan sebesar 7:3. Dalam kandungan
endosulfan juga terdapat 2 % endosulfan alkohol dan 1 % endosulfan eter.17
3.
Penggunaan.
Endosulfan biasa digunakan untuk mengontrol pertumbuhan serangga
pada tanaman pangan seperti teh, padi-padian, buah-buahan (strawberry, pir,
anggur) tomat, pada tanaman non pangan seperti kopi, kapas dan alfalfa.
Endosulfan juga digunakan sebagai pengawet untuk kayu. Endosulfan yang
beredar di pasaran antara lain : Thiodan, Thionex, Thifor, Cyclodan dan
Endocide.17
Toksisitas.
Ingesti
endosulfan
juga
mengakibatkan
asidosis
metabolik
dan
hiperglikemia.
5.
Penatalaksanaan.
1. Penanganan pada keadaan gawat darurat :
2.
3.
BOTANI 7
NIKOTIN
1.
Definisi.
Toksisitas.
Menyebabkan perangsangan dengan cepat yang diikuti oleh hambatan
transmisi.
3.
Penatalaksanaan.
Langsung ditujukan pada mempertahankan tanda-tanda vital dan
penekanan kejang.
PYRETHRUM
1.
Definisi.
Terdiri 6 ester insektisida yang diketahui yaitu Piretin I dan Jasmolin
II. Piretroid sintetik merupakan sekitar 30 % insektisida yang digunakan di
seluruh dunia (Echobichon, 1991). Piretrum dapat diabsorbsi setelah di
inhalasi atau di telan, sedangkan absorbsi melalui kulit tidak berarti. Esterester di biotransformasi secara ektensif. Insektisida piretrum tidak
menimbulkan efek toksik yang tinggi pada mamalian. Jika absorbsi dalam
jumlah yang cukup maka, jumlah efektoksik utamanya adalah pada susunan
saraf pusat.
3.
Toksisitas.
Eksitasi, konvulsi, paralisis tetanik yang dapat terjadi dengan
mekanisme Natrium yang mirip dengan DTT.
4.
Penatalaksanaan.
Dilakukan dengan pemberian anti konvulsi.
ROTENON
1.
Definisi.
Toksisitas.
Kerusakan yang paling sering dilaporkan pada manusia ditimbulkan
oleh sifat alenergik zat ini. Khususnya kontak dermatitis. Parestesi kulit telah
dilaporkan pada pekerjaan yang menggunakan piretroid sintetik semprotan.
Pemaparan yang berat pada piretroid sintetik akibat kerja di Cina
menimbulkan efek-efek yang jelas pada sistim saraf pusat, termasuk konvulsi
(echobicon 1991). Gejala Keracunan: Konjungtivitis, dermatitis, faringitis,
rhinitis, iritasi saluran cerna.
3.
Penatalaksanaan.
Hanya bersifat simptomatik.
BAB IV
PEMERIKSAAN FORENSIK
A.
sebelum
diautopsi
dilakukan,
belum
ada kecurigaan
terhadap
2.
Adanya tanda-tanda serta gejala yang sesuai dengan tanda dan gejala
dari keracunan insektisida yang diduga.
3.
Dari sisa benda bukti, harus dapat dibuktikan bahwa bukti tersebut
memang insektisida yang dimaksud.
4.
5.
B.
C.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Pemeriksaan tambahan yang perlu ditambahkan diantaranya adalah
pemeriksaan histopatologi dari jaringan terutama hepar dan tentunya
pemeriksaan analisa toksikologi.
Prinsip pengambilan sampel untuk pemeriksaan analisa toksikologi
pada kasus keracunan adalah diambil sebanyak-banyaknya setelah kita
sisihkan untuk cadangan dan untuk pemeriksaan histopatologik. Tidak jarang
seorang dokter mengirimkan bahan yang salah atau dalam jumlah yang
terlampau sedikit. Dengan demikian jelas bahwa ahli toksikologi tidak dapat
memenuhi permintaan dokter tersebut.5
Pada semua kasus, bahan tersebutdi bawah ini perlu diambil.
Sekalipun dokter yang melakukan autopsi sudah memperoleh petunjuk kuat
bahwa ia sedang menghadapi suatu jenis racun, hendaknya ia tetap mengambil
bahan-bahan secara lengkap. Secara umum, sampel yang harus diambil
adalah:
1.
2.
Seluruh usus dengan isinya dengan membuat sekat dengan ikatanikatan pada usus,
3.
Darah, yang berasal dari sentral (jantung) dan yang berasal dari perifer
(v. jugularis, a. femoralis, dsb.), masing-masing 50 ml, dan dibagi 2,
yang satu diberi pengawet (NaF 1%), yang lain tidak diberi bahan
pengawet,
5.
6.
7.
Alkohol absolut.
Natrium fluoride 1 %.
sedangkan NaF 1 % dan campuran NaF dengan Na sitrat untuk sample cair,
sedangkan natrium benzoat dan mercuric nitrate khusus
untuk pengawet
urine.5
Hal Yang Perlu Diperhatikan :
AChE
ACh
Interpretasi
Tidak ada keracunan
Keracunan ringan
Keracunan
Keracunan berat
Cara Acholest :
KESIMPULAN
Insektisida merupakan racun serangga yang banyak dipakai dalam pertanian,
perkebunan dan rumah tangga. Banyaknya penggunaan insektisida, disertai
juga dengan banyaknya keluhan yang timbul. Efeknya pada manusia
bervariasi, tergantung jenis dan kadar yang masuk ke dalam tubuh. Selain
karena kecelakaan, keracunan insektisida juga dapat terjadi karena percobaan
bunuh diri atau karena pembunuhan.
Insektisida
terdiri
dari
golongan,
yaitu
organofosfat,
carbamat,
DAFTAR PUSTAKA
1. Nishijima KD. Excerpt from Toxicity, Organophosphate and Carbamate [Cited
2006 November 18]. URL: http://www.emedicine.com/emerg/byname/toxicityorganophosphate-and-carbamate.htm
2. Darmono. Toksisitas organofosfat. URL: www.Geocities.com/kul-farm/farmforensik/pestisida.doc.hasil pertanian.Toksisitas
3. Zein U, Purba A, Ginting Y, Bachtiar PD. Beberapa aspek keracunan di bagian
penyakit
dalam
rumah
sakit
h.
adam
malik,
medan.
URL:
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/art-2.htm
4. Bagian kedokteran forensik FKUI. Ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Universitas
Indonesia, 1997
5. Idries AM. Pedoman ilmu kedokteran forensik edisi pertama. Jakarta: Binarupa
Aksara, 1997
6. Santoso
J.
Forensic
paper.
Available
from
URL:
HYPERLINK
http://forpapjs.blogspot.com/2005/06/forensic-paper.html
7. Katzung BG. Toksikologi kerja dan lingkungan dalam farmakologi dasar dan
klinik, edisi IV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995.
8. Anonymous. Wikipedia : Carbamate [Cited 2006 November 18]. URL :
http://en.wikipedia.org/wiki/carbamate
9. Anonymous. Carbamate Pesticides : a General Introduction [Cited 2006
November 18]. URL : http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc64.htm
10. Harms J, Wilson C, Everson R. Organophosphate and Carbamate Insecticide
Poisoning
[Cited
2006
November
18].
URL
http://www.addl.purdue.edu/newsletters/1998/summer.organos.html
11. Anonymous. Wikipedia : Carbaryl [Cited 2006 November 18]. URL :
http://en.wikipedia.org/wiki/carbaryl.
DDT
[Cited
2006
November
12].
URL
November
20].
URL
http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp35.pdf
15. Anonymous.
DDT
[Cited
2006
http://www.inchem.org/documents/pims/chemical/pim127.htm
16. Anonymous. Lindane.
Nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/medmaster/a682651.htm
17. Anonymous.
Endosulfan.
[Cited
2006
November
12].
URL
November
20].
URL
http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp41.pdf
18. Anonymous.
Endosulfan.
[Cited
2006
http//www.inchem.org/documents/pims/chemical/pim576.htm
19. Gonzales TA, Vance M, Helpern M, Umberger CJ. Legal medicine pathology and
toxicology second edition. New york: Appleton-century-crofts, Inc, 1954