PLAGIARISME
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teknik penulisan dan Presentasi
Dosen
Disusun Oleh :
Nama
: DHINDA ALFIANDI
NIM
: 08C10203094
Jurusan
: Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ALUE PEUNYARENG - MEULABOH
2014/2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puja dan puji hanya teruntuk bagi Allah SWT. Dia
adalah muara segala damba dan tambatan semua pinta. Dia adalah Rabbi Tuhan
kita, yang dengan titah Firman-Nya tersingkap kabut gulita, dan darinya terpancar
cahaya kebenaran-kebenaran ayat-ayat Quraniyyah maupun kebenaran ayat-ayat
Kauniyyah yang sealur dengan Sunnatullah. Amin.
Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menerangi alam ini dengan penuh cahaya pengetahuan dan ke Islaman.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk membantu dan
juga untuk mendorong pembaca dalam mengetahui tentang Plagiarisme.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Astiah Amir, ST. MT
karena telah membimbing saya agar dapat lebih mengerti mengenai masalah
plagiarisme di pertemuan sebelumnya
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Meulaboh, 20 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................
Latar belakang..............................................................................................
Rumusan masalah........................................................................................
Tujuan penelitian..........................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................
PENUTUP...................................................................................................
13
Kesimpulan..................................................................................................
13
Saran.............................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Plagiarisme dewasa ini menjadi sebuah problematika sosial yang paling
dikhawatirkan oleh insan-insan dari industri kreatif seperti seniman, musisi,
penulis dan juga akademisi. Kasus plagiarisme mungkin sebenarnya sudah sering
terjadi dan mengakar di masyarakat Indonesia namun hanya beberapa kasus yang
tertangkap basah dan disorot oleh media sehingga permasalahan plagiarisme
kurang diketahui masyarakat. Kurangnya penyebaran informasi mengenai
plagiarisme ini dan kurang tegasnya sanksi sosial maupun sanksi hukum yang
diterapkan kepada para pelaku plagiarsme atau plagiat dan juga kurangnya
sosialisasi
mengenai
batasan-batasan
plagiarisme
menyebabkan
tindakan
penggunaan gagasan atau tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui
sebagai miliknya sendiri. Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan
sengaja menyalin pemikiran atau kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah
(Adimihardja, 2002). Plagiarisme dikenal juga dengan sebutan plagiat (Rosyidi,
2007). Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) milik
orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Adapun orang yang
mengambil karangan (pendapat dan sebagainya) milik orang lain dan disiarkan
sebagai karangan atau pendapat sendiri disebut plagiator atau penjiplak (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002).
Pelaku yang melakukan plagiarisme memiliki beberapa alasan kenapa
mereka melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Alasan paling dominan
mengapa pelaku-pelaku tindak plagiat tersebut melakukan tindakan plagiarisme
adalah karena mereka malas dan merasa tindakan plagiarisme adalah sebuah jalan
singkat untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini sering terjadi di bidang akademik
dan umumnya dilakukan oleh pelajar yang ingin tugas karangan atau karya
ilmiahnya segera selesai. Tapi bukan hanya sebatas pelajar saja, para guru dan
dosen pun tidak luput dari tindakan plagiat seperti contohnya yang terjadi di UIN
ketika salah satu dosen UIN menjiiplak tesis hasil karya mahasiswa UIN. Hal ini
bukan hanya berdampak pada sang dosen yang melakukan tindakan plagiarisme
tersebut tapi masyarakat umut juga akan menganggap insan pendidik di Indonesia
berkualitas sama buruknya dengan dosen tersebut.
Selain kemalasan, alasan lain mengapa orang-orang melakukan tindakan
plagiarisme atau plagiat adalah karena mereka menganggap individu yang ia
contek atau jiplak memiliki karya cukup bagus sehingga ia menjiplaknya dan
mengakuinya menjadi milik sendiri agar mendapat pujian atau nilai bagus. Hal ini
ditilik dari sisi psikologis diakibatkan oleh rasa rendah diri yang dimiliki oleh
sang plagiat karena merasa ia tidak akan bisa menulis atau menghasilkan karya
sehebat dan sebagus seperti milik individu yang ia jiplak atau mungkin juga
campuran antara rasa malas seperti yang saya jabarkan tadi dengan rasa rendah
diri tersebut. Sementara itu kesibukan dan sempitnya waktu yang bisa diluangkan
untuk menghasilkan karya yang layak atau bagus juga dijadikan alasan para
plagiat untuk membohongi hati nuraninya sendiri karena seadikit banyak para
plagiat tentu merasa berdosa atau bersalah ketika melakukan tindakannya tersebut.
Tindakan plagiarisme ini bisa berdampak pada masyarakat berupa
berkurangnya kreatifitas masyarakat karena akan timbul rasa was-was karena
takut karyanya dijiplak orang lain sehingga masyarakat malas berkarya dan
menelurkan ide-ide baru. Hal ini juga membuat pola pikir masyarakat yang
tadinya produktif (menciptakan hal-hal baru) menjadi reproduktif (menciptakan
berdasarkan hal-hal yang sudah ada). Selain dampak pada masyarakat plagiarisme
juga berdampak pada penulis asli dan individu yang melakukan plagiarisme. Hal
ini akan dibahas lebih lanjut di bab pembahasan.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diketahui masalah yang dihadapi dari
tindakan plagiarisme dan dampaknya kepada masyarakat sehingga kita harus
mencegah tindakan plagiarisme tersebut.
Tujuan penulisan
Karena tindakan plagiarisme memiliki banyak dampak negatif terhadap
masyarakat umum, kita sebagai manusia tentu harus mengingatkan manusia
lainnya sesama bangsa Indonesia pada khususnya untuk tidak melakukan tindakan
tersebut agar tercipta kehidupan yang dinamis dengan ide-ide atau inovasi-inovasi
baru agar kehidupan di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra dan aspek-aspek
kehidupan yang menuntut kratifitas terus berkembang. Selain alasan tersebut
dengan pengurangan tindakan plagiarisme juga akan berdampak positif pada
perkembangan sektor-sektor non-kreatif namun bersentuhan dengan sektor kreatif
seperti perekonomian.
Melihat begitu pentingnya penanggulangan terhadap tindakan plagiarisme
dan juga sekaligus untuk memenuhi tugas kami sebagai Mahasiswa Universitas
Indonesia yang mempelajari Materi Budi Pekerti kami membuat makalah ini.
Tentu dengan harapan makalah ini dapat berguna kelak di kehidupan
bermasyarakat untuk menjadi bahan studi atau alat untuk melakukan pencegahan
atau penanggualan terhaedap tindakan plagiarisme.
PEMBAHASAN
Perbuatan plagiarisme adalah perbuatan tercela sebab plagiarisme adalah
sebuah tindakan yang melanggar kode etik, terutama kode etik ilmiah. Semua
prosedur yang dilakukan dalam kegiatan ilmiah oleh semua orang yang bisa
dikategorikan sebagai ilmuwan (kecuali orang yang tidak berjiwa ilmuwan)
dirancang untuk memenuhi dua asas moral, yaitu untuk menemukan kebenaran
(kebenaran ilmiah) dan kejujuran (kejujuran intelektual). Plagiarisme sebagai
perbuatan tercela karena dapat merugikan terhadap penulis asli, membohongi para
pembaca, membohongi publik, dan menurunkan integritas diri. Plagiarisme
merupakan hal yang tabu di seluruh universitas di dunia dan bagi siapa saja,
merugikan orang lain yang karyanya atau idenya dicuri, dan merusak reputasi
perguruan tinggi.
tindakan plagiat didasarkan kesengajaan atau tidak selain orang itu sendiri dan
Tuhan? Maka dari itu sanksi yang diberikan tidak dibedakan dengan orang-orang
yang memang terang-terangan melakukan tindakan plagiarisme. Maka dari itu
alangkah baiknya untuk kita mengetahui apa batasan-batasan tersebut.
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah,
Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan
plagiarisme:
menyebutkan asal-usulnya
Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa
tanpa
Menjiplak kata-kata pada puisi, prosa ataupun karya sastra lainnya dan
juga
sedikit
banyak
berpengaruh
pada
aspek-aspek
dan memerlukan usaha yang besar. Jika anda sebagai penulis, tentu anda akan
merasa kesal ketika melihat karya anda dijiplak orang lain tanpa seizin anda dan
tanpa mencantumkan sumbernya bukan? Sang plagiator juga bisa memfitnah
penulis aslinya dengan menyatakan bahwa penulis aslinya lah yang melakukan
plagiarisme bukan dirinya.
2.
lembaga
dokumentasi
ilmu
yang
pengetahuan
nonkomersial
atau
pendidikan,
semata-mata
untuk
dan
pusat
keperluan
aktivitasnya.
Di dalam buku Berani Menulis Artikel, Babakan Baru Kiat Menulis
Artikel untuk Media Massa Cetak,karya Wahyu Wibowo dijelaskan, plagiatisme
adalah hal yang haram dilakukan hal ini patut di garisbawahi, mengingat dunia
Internasional telah mengakui adanya payung hukum yang melindungi hak cipta
seseorang. Selain itu kemajuan pesat di bidang teknologi informasi membuat
plagiatisme akan cepat diketahui publik.
Plagiarisme sebenarnya dapat dicegah, selain dengan cara memberikan
hukuman atau sanksi yang tegas terhadap para pelakunya tetapi juga dengan
sosialisasi dan pendidikan. Salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan
filsafat, memberikan pengertian tentang kaidah ilmu pengetahuan , memberikan
pengertian mengenai kode etik ilmiah , dan lain-lain.
Dengan ilmu filsafat diharapkan masyarakat dapat berpikir lebih arif dan
bijaksana, dapat berpikir kritis , dan memiliki pikiran yang produktif
(menciptakan sesuatu yang baru) bukan reproduktif (menciptakan berdasarkan
hal-hal yang sudah ada). Dengan adanya plagiarisme membunuh kratifitas dan
membuat wawasan masyarakat menjadi sempit karena masyarakat lebih memilih
untuk menjiplak atau membuat sesuatu berdasarkan hal-hal yang sudah ada
sehingga tidak adanya inovasi dalam berkehidupan bermasyarakat sehingga
menciptakan masyarakat yang stagnan tanpa perkembangan dan hal-hal baru.
Dengan pemahaman mengenai paradigma ilmu pengetahuan, masyarakat
dapat menemukan kebenaran di dalam setiap problematika yang dihadapi. Selain
itu juga mendorong masyarakat untuk tidak melanggar norma-norma yang berlaku
di dalam masyarakat. Hal ini kontras sekali dengan tindakan plagiarisme dimana
dalam tindakan plagiarisme kebenaran sebuah informasi yang disajikan oleh sang
plagiator tidak jelas kebenarannya.
Kaidah norma dan etika berfungsi untuk menjadi sebuah kompas moral
atau tolok ukur untuk menentukan baik atau buruknya sebuah tindakan manusia
atau bisa dibilang suara hati nurani kita. Seperti yang kita ketahui tindakan
plagiarisme adalah sebuah tindakan tercela sehingga tentu bertentangan dengan
hati nurani kita sehingga dengan adanya pengertian mendalam tentang kaidah
norma dan etika diharapkan dapat mencegah tindakan plagiarisme.
Dalam kehidupan akademis dikenal dengan kode etik ilmiah yang
menuntut akademisi seperti mahasiswa dan ilmuwan untuk bertanggungjawab
terhadap inovasi dan research yang dilakukannya. Kode etik ilmiah juga menuntut
akademisi untuk menjunjung tinggi kejujuran ilmiah. Hal ini bertentangan dengan
plagiarisme yang merupakan tindakan tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
PENUTUP
Kesimpulan
Plagiarisme adalah suatu hal yang tercela karena telah melanggar kode etik
ilmiah dan memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat. Oleh karena itu,
plagiarisme harus dicegah dengan melakukan sosialisasi terhadap plagiarisme dan
melalui pendidikan moral dan akhlak yang baik.
Saran
Dari hasil penyusunan makalah tentang Plagiarisme ini, dapat di
disampaikan beberapa saran diantaranya :
a. Diharapkan masyarakat dapat berpikir lebih arif dan bijaksana, dapat
berpikir kritis , dan memiliki pikiran yang produktif (menciptakan sesuatu
yang baru) bukan reproduktif (menciptakan berdasarkan hal-hal yang
sudah ada).
b. Diharapkan masyarakat dapat lebih kreatif dan memperluas wawasannya
sehingga menciptakan masyarakat yang berinovasi dengan perkembangan
dan hal-hal baru.
DAFTAR PUSTAKA
Adimihadja, M.
2005.
Plagiarisme.
A.
2007.
Plagiarisme
Merugikan
Semua
http://rosyidi.com/plagiarisme-merugikan-semua-pihak/.
http://this-is-dendy.tumblr.com/post/381925724/plagiarisme-dandampaknya-bagi-generasi-muda\
Pihak.