a. hak milik;
b. hak guna usaha;
c. hak guna bangunan
d. hak eksplorasi
6. Dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan adalah
a. Nilai perolehan objek pajak
b. Nilai jual objek pajak
c. Nilai buku objek pajak
d. Nilai residu objek pajak
7. Jenis Pajak provinsi terdiri atas kecuali
a. Pajak Kendaraan Bermotor;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak hotel
8. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bumi dan Bangunan
ditetapkan sebesar.......................untuk setiap Wajib Pajak.
a. Rp. 8.000.000,b. Rp.10.000.000,c. Rp.7.500.000,d. Rp. 15.000.000,9. Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak bumi dan bangunan adalah
sebesar
a. 5%
b. 0,5%
c. 15%
d. 2%
10.Tarif pajak ditetapkan atas objek BPHTB sebesar
a. 5%
b. 0,5%
c. 15%
d. 2%
11.Dasar pengenaan BPHTB adalah
a. Nilai perolehan objek pajak
b. Nilai jual objek pajak
c. Nilai buku objek pajak
d. Nilai residu objek pajak
12.Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya pajak,
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang
kurang dibayar.
13. Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah dengan sanksi berupa
a. bunga 2% (dua persen) sebulan untuk jangka waktu paling lama 24
(dua puluh empat) bulan, dihitung mulai saat terutangnya pajak
sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
b. kenaikan 100% (seratus persen) atas Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
c. kenaikan 50% (lima puluh persen) atas Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
c. Rp. 25.000,00
d. Rp. 125.000,00
18.Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan,
dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah
melampaui........................... terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan
Pajak, Surat Ketetapan Kurang Bayar, Surat Ketetapan Kurang Bayar
Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan kembali.
a. 5 tahun
b. 10 tahun
c. 15 tahun
d. 25 tahun
19.Dalam pasal 17 C tentang restitusi, Apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar, jumlah kekurangan pajak ditambah dengan sanksi
a. sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah
kekurangan pembayaran pajak
b. sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50 % dari jumlah
kekurangan pembayaran pajak
c. sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 150% dari jumlah
kekurangan pembayaran pajak
d. sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% dari jumlah
kekurangan pembayaran pajak per bulan sejak pengajuan restitusi
sampai dengan terbitnya surat keputusan restitusi
ESSAY
1) Wajib pajak A mempunyai obyek pajak berupa :
a) Tanah seluas 800 m2 dengan harga jual Rp. 300.000/m2;
b) Bangunan seluas 400m2 dengan nilai jual Rp. 350.000/m2;
c) Taman mewah seluas 200 m2 dengan nilai jual Rp. 50.000/m2;
d) Pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi rata-rata pagar 1,5 m dengan
nilai jual Rp. 1.750.000/m2;
Persentase nilai jual kena pajak misalnya 20% dan nilai jual bangunan
tidakkena pajak sebesar Rp. 2.000.000,- . berapa total pajak yang terutang?
Besarnya pajak yang terhutang adalah sebagai berikut :
Rp.
Rp.
= Rp.181.500.000,00
= Rp.
=
=
Rp 160.000.000,00
Rp 30.000.000,00 (-)
Rp 130.000.000,00
Rp 6.500.000,00
Rp 4.000.000,00 (-)
Rp 2.500.000,00
Rp
Kredit Pajak:
Pajak Penghasilan Pasal 22
20.000.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp 150.000.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp