Anda di halaman 1dari 7

BIOGRAFI SINGKAT DAN

PANDANGAN PLATO
KELOMPOK :
ADIB HILMAN
RENDRA LAKSAMANA D.
MUHAMMAD SYAMSUDIN

BIOGRAFI

Platoadalah seorangtokohdunia yang lahir di Athena sekitar tahun


427 SM, merupakan filsuf Yunani klasik yang sangat berpengaruh,
Ia murid Socrates, guru dariAristoteles, seorang penulis produktif,
dan pendiri Akademi Athena. Ia adalah pelopor filosof politik Barat
dan sekaligus sumber pemikiran etika dan metafisika. Pendapatpendapatnya di bidang ini sudah terbaca luas lebih dari 2300
tahun.
Pada tahun 387 Plato mendirikan Akademi, Nama ini dipilih karena
halamannya dekat dengan kuil yang didedikasikan kepada
pahlawan yang bernama Akademos. Lembaga pendidikan yang
sering digambarkan sebagai universitas pertama di Eropa. Sebuah
akademi yang berjalan lebih dari 900 tahun yang memperkenalkan
kurikulum yang komprehensif, termasuk mata pelajaran seperti
astronomi, biologi, matematika, teori politik, dan filsafat
Plato menghabiskan sisa umurnya yang empat puluh tahun di
Athena, mengajar dan menulis tentang filsafat. Muridnya yang
masyhur, Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur tujuh belas
tahun sedangkan Plato waktu itu sudah menginjak umur enam
puluh tahun. Ia meninggal pada sekitar usia 80 di Athena pada 348
atau 347 SM.

PANDANGAN PLATO

Inti dan dasar seluruh filsafat Plato ialah ajaran tentang ideide
ide yang tertangkap oleh pikiran lebih nyata daripada
objek-objek material yang terlihat oleh mata. Plato
menyatakan bahwa ada dunia tangkapan inderawi atau
dunia nyata, dan dunia ide.
untuk memasuki dunia ide, diperlukan adanya tenaga
kejiwaan yang besar, dan untuk itu manusia harus
meninggalkan kebiasaan hidupnya. Plato menyatakan pula
bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga tingkatan , yaitu
bagian tertinggi ialah akal budi, bagian tengah diisi oleh
rasa atau keinginan, dan bagian bawah ditempati oleh
nafsu.

Untuk menjelaskan hakikat ide


tersebut Plato mengarang mitos
penunggu
gua
yang
sangat
terkenal itu, yang dimuatnya di
dalam
dialog
Politeia
yang
dikutipkan berikut ini (Tafsir, 2004 :
57) : Dia menganalogikan manusia
dalam
menjalankan
kehidupan
sehari-hari dengan para tahanan
yang selama hidupnya terkurung
dalam gua. Kepala mereka enggan
menengok ke belakang (ke lubang
gua) dan hanya terarah pada
dinding gua belaka. Oleh sebab itu,
mereka
tidak
dapat
melihat
sumber cahaya diluar gua. Mereka
hanya melihat bayangan dirinya
saja,
yang
sumber
cahanya
berasal dari lubang gua
di
belakang badan mereka.

Terdapat sebuah kesimpulan dimana Plato menonjolkan sesuatu dari


prumpamaan penunggu gua, yaitu persepsi akan kenyataan. Plato
percaya akan adanya bentuk Kenyataan Tertinggi (Forma).

Salah satu tujuan Plato lewat Perumpamaan Gua adalah


menjelaskan tentang Forma.

Hakikat ide melalui perumpamaan penunggu gua :


1.
kebanyakan manusia terpaku pada kehidupan duniawi, yang cepat
berubah dan fana itu. Seolah-olah kehidupan yang fana itu adalah
kehidupan yang sejati. padahal kenyataan yang sesungguhnya
adalah berupa dunia ide.
2.
Plato mengkritik pendapat yang mengatakan bahwa pengetahuan
yang sejati adalah pengetahuan indrawi, yang sumbernya adalah
pengamatan atau pengetahuan indra. Plato mengembangkan
pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah
dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh
Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia
inderawi, yaitu tubuh.

1.
2.
3.

Dalam karyanya yang terkenal berjudul Republik, plato mengatakan


pemerintahan yang baik seharusnya dipegang oleh Aristokrat, yaitu
seorang pemimpin terbaik terbijak dan orang pilihan dari suatu Negara.
Pemilihan pemimpin sebaiknya tidak melalui pemungutan suara, tetapi
melalui proses keputusan bersama yang ditetapkan oleh guardian.
Plato berangapan munculnya negara karena adanya hubungan timbal
balik dan rasa saling membutuhkan antara sesama manusia, manusia
juga dianugerahi bakat dan kemampuan yang tidak sama, pembagian
kerja-kerja sosial muncul akibat adanya perbedaan alami masingmasing memiliki bakat alamiah yang berbeda, perbedaan bakat dan
kemampuan justru baik bagi kehidupan masyarakat, karena
menciptakan saling ketergantungan, setiap manusia tentu tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya secara subsistensi, yang untuk
memenuhi kebutuhan tersebut membutuhkan orang lain, negara dalam
hal ini berkewajiban memperhatikan pertukaran timbal balik, dan
berusaha agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Menurut Plato, didalam negara yang ideal terdapat 3 golongan, yaitu :
Golongan yang tertinggi (para penjaga, para filosof)
Golongan pembantu (para prajurit yang bertugas menjaga keamanan
negara)
Golongan rakyat biasa (petani, pedagang, tukang yang bertugas untuk
memikul ekonomi negara)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai