Menurut Anwar Ibrahim dalam Jurnal AlAwqaf lebih tepat diterjemahkan wakaf
uang, dengan beberapa alasan:
1.Waqf an-nuqud yang tersebar dan
berlaku dalam masyarakat Islam pada
awal berdirinya terdiri dari dinar dan
dirham. Keduanya merupakan alat tukar
yang diakui dalam masyarakat Islam. Jadi
waqf an-nuqud adalah wakaf alat tukar.
Alat tukar dalam bahasa Indonesia
disebut uang. Dengan demikian arti waqf
an-nuqud ialah wakaf uang.
2. Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang
dinar dan dirham. Sebagaimana
dikemukakan oleh Wahbah Az-Zuhaili
bahwa mazhab Hanafi membolehkan
wakaf tunai sebagai pengecualian, atas
dasar Istihsan bi al-Urfi, karena sudah
banyak dilakukan masyarakat. Mazhab
Hanafi memang berpendapat bahwa
hukum yang ditetapkan berdasarkan urf
(adat kebiasaan) mempunyai kekuatan
yang sama dengan hukum yang
ditetapkan berdasarkan nash (teks).
3.Mazhab Maliki
Mazhab Maliki
sebagaimana
dikemukakan oleh Hasan
Abdullah Al-Amin,
menyebutkan dengan
jelas tentang bolehnya
mewakafkan nuqud.
2.Mazhab Hanbali
Mazhab Hanbali juga
berpendapat bahwa hukum
wakaf dirham dan dinar adalah
tidak boleh. Hal tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh
Ibnu Taimiyah bahwa mayoritas
ahli fikih mazhab Hanbali
melarang wakaf dirham dan
dinar.
Pasal 2 PBWI:
1)Wakaf Uang yang dapat
diwakafkan adalah mata
uang rupiah.
2)Dalam hal uang yang
akan diwakafkan masih
dalam mata uang asing,
harus dikonversi terlebih
dahulu ke dalam rupiah.
Pasal 6 dinyatakan:
1)Setoran Wakaf Uang secara tidak langsung dari Wakif
ditujukan kepada Nazhir Wakaf Uang yang telah
terdaftar pada BWI dan telah melakukan kontrak kerja
sama dengan LKS-PWU.
2)Wakif hanya dapat memilih jenis Wakaf Uang untuk
waktu selamanya yang diperuntukan bagi kepentingan
umum.
3)LKS-PWU wajib menyiapkan sistem on-line penerimaan
Wakaf Uang yang menggunakan media electronic
channel, yang di dalamnya mengandung informasi
sekurang-kurangnya sebagai berikut: a. daftar Nama
Nazhir yang akan dipilih Wakif; b. daftar denominasi
Wakaf uang; c. formulir pernyataan kehendak Wakif
yang berfungsi sebagai AIW; d. persetujuan setoran
Wakaf Uang yang telah diikrarkan.
Pasal 7 dinyatakan:
1)Setoran Wakaf Uang dapat
dilakukan secara kolektif, yaitu
Wakaf Uang yang berasal dari
lebih dari 1 (satu) orang Wakif.
2)Wakaf uang kolektif hanya
dapat dilakukan untuk Wakaf
uang untuk waktu selamanya
dan diperuntukan bagi
kepentingan umum.