Anda di halaman 1dari 4

ECG Dan EEG Penjelasan

Sejarah teknik biomedis berlanjut ke penemuan elektroensefalograf (EEG) yang


dibuat oleh Hans Berger, dari Universitas Jena di Austria, pada tahun 1924. EEG
adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas elektris dari
otak. Untuk mengetahui bagaimana hal ini dapat ditemukan, kita mundur sedikit ke
tahun 1875. Pada saat itu, seorang ahli bedah dari Liverpool, Inggris, mengukur
potensi elektris dari membran dari kelinci dan kera. Selanjutnya pada tahun 1912,
fisiolog Rusia, PravdichNeminski mempublikasikan paper yang mempresentasikan
rekaman fotografis dari aktifitas otak. Pada akhirnya, berdasarkan temuan-temuan
yang

dilakukan

para

peneliti

tersebut

sebelumnya,

Berger

membuat

elektroensefalogram pertamanya.
Alat EEG pertama Berger selanjutnya digunakan pada operasi bedah syaraf seorang
anak berusia 17 tahun oleh seorang ahli bedah syaraf bernama Nikolai Guleke. Ia
melaporkan hal tersebut pada tahun 1929 dan memperkenalkan istilah gelombang
Alfa dan Beta. Setelah itu, pada tahun 1935, amplifier elektrik digunakan untuk
membuktikan bahwa aktifitas elektris dari lapisan otak memiliki suatu ritme yang
spesifik.

Penemuan

ensefalografi

merupakan

sebuah

batu

loncatan

dalam

perkembangan ilmu
jaringan syaraf (neuroscience) serta hal-hal terkait neurologis dan bedah syaraf.

Mekanisme Elektrokardiogram (EKG/ECG)


Dapat kita lihat pada gambar tersebut bahwa mekanisme elektrokardiogram saat ini
terdiri dari perolehan data oleh sensor, konversi dari sinyal / data analog ke digital,
pemrosesan sinyal, serta perolehan data maupun keluaran. Sensor yang umum
digunakan pada alat EKG saat ini adalah elektroda yang dipasang di beberapa
tempat di tubuh seorang pasien. Jenis elektroda ini biasanya adalah noninvasive
bipotential electrodes yang biasa disusun oleh sejenis polimer dan elastomer yang
membuat konduksi listrik dengan menambahkan bahan karbon atau serbuk logam.
Tipe paling umum
dari elektroda tersebut adalah perak atau perak klorida (Ag/AgCl) yang dibentuk
secara elekrokimia.
Dalam hal luaran (output), setelah data didapatkan, operator atau pengamat dapat
menganalisis data yang dapat berupa angka maupun grafik, diskret maupun
kontinu, serta permanen maupun sementara. Pada umumnya, alat tersebut
menyediakan luaran yang dapat dianalisis secara visual, namun demikian saat ini
ada beberapa alat yang menyediakan fitur berupa keluaran suara. Fitur tersebut
biasanya menyediakan suara yang keluar setiap terjadinya detak jantung.
Sudah lebih dari 100 tahun sejak penemuannya, alat EKG (ElektroKardiogram)
merupakan alat yang biasa digunakan untuk mendiagnosis kinerja jantung. Sinyal

listrik yang berasal dari sino atrial ini akan direkam dalam bentuk gelombang oleh
alat EKG. Gelombang inilah yang digunakan para pakar kardiologi untuk
mengetahui keadaan jantung si pasien. Sebuah alat EKG dapat memberikan 2 jenis
informasi. Pertama interval waktu yang diukur pada EKG, sangat membantu dalam
menentukan durasi gelombang listrik yang melintasi jantung, sehingga kita dapat
menentukan apakah aktivitas listrik pada jantung normal, lambat, cepat atau tidak
teratur. Kedua, jika jumlah aktifitas listrik yang melewati otot jantung diukur, maka
hal tersebut memungkinkan seorang ahli jantung pediatrik untuk mengetahui
apakah bagian jantung tersebut terlalu besar atau terlalu banyak bekerja.

Segitiga Eintohevn
Terkadang plak yang ada pada otot jantung dapat menyebabkan aktifitas elektrik
yang melewati otot jantung terganggu dan tereduksi.Pada alat EKG satu gelombang
denyut jantung yang terekam terdiri dari gelombang P, QRS complex, dan
gelombang T. Gelombang P merepresentasikan depolarisasi atrium, QRS sesuai
dengan depolarisasi pada ventrikular, dan gelombang T mewakili repolarisasi
ventrikuler.Penyimpangan dari data gelombang yang terjadi dalam setiap
parameter menunjukan
penyakit yang diderita jantung. Elektrokardiogran dapat memberikan informasi
mengenai irama jantung secara keseluruhan di berbagai bagian dari otot jantung.
Informasi ini terdiri dari:
Mekanisme laju dan Irama jantung
Orientasi sinyal dari jantung di dalam rongga dada
Gejala peningkatan ketebalan (hypertrophy) dari otot jantung
Gejala kerusakan dari berbagai bagian otot jantung
Gejala gangguan akut aliran darah ke otot jantung
Informasi pola-pola aktivitas elektrik yang tidak normal yang dapat
mempengaruhi pasien ke arah gangguan Irama jantung yangabnormal.

Rekaman EKG 12 sadapan terdiri dari tiga sadapan ekstimitas standart, tiga
sadapan ekstremitas diperkuat (augmented) dan enam sadapan prekordial. Masingmasing sadapan elektroda tertentu kea lat yang mengukur perbedaan karakteristik
tertentu pada EKG.Sadapan ekstremitas standart atau sadapan bipolar terdiri dari
sadapan I, II, dan III yang mengukur perbedaan potensial listrik antara lengan kanan
dan lengan kiri (sadapan I), lengan kanan dan tungkai kiri (sadapan II) serta lengan
kiri dan tungkai kiri (sadapan III). Ketiga sadapan ini membentuk segitiga sama sisi
dan jantung berada di tengah yang disebut segitiga Einthoven. Jika ketiga sadapan
dipisah, maka sadapan I merupakan aksis horisonal dan membentuk sudut 0o,
sadapan II membentuk sudut 60o dan sadapan III membentuk sudut 120o dengan
jantung.Aksis listrik ini disebut sistem referensi dan digunakan untuk menghitung
aksis jantung. Untuk detil bisa dilihat pada gambar 2.9. Sadapan ekstremitas
diperkuat (augmented) (VR, VL, VF) dan sadapan prekordial diperkenalkan pada
EKG klinik tahun 1932. Alat EKG modern dapat memperbesar aplitudo defleksi VR,
VL, VF sekitar 50%.

Anda mungkin juga menyukai