Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.
Untuk melihat komponen-komponen utama pada turbin dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
GLAND PACKING
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun
kebocoran oli.
LABIRINTH RING
Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.
IMPULS STAGE
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116 buah
STASIONARY BLADE
Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam yang
masuk.
MOVING BLADE
Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi Steam
menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator.
CONTROL VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk
kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan.
STOP VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau menghentikan
aliran steam yang menuju turbin.
REDUCING GEAR
Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan
kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor dari 5500rpm
menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :
Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam
reducing gear.
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang putarannya
merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang putarannya
akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari 5500 rpm
menjadi 1500 rpm.
Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan / menerima gaya
tegak lurus dari pinion gear.
Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap gaya
radial shaft pinion gear.
Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau menahan gaya radial
dari shaft gear wheel.
Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing terhadap gaya radial
atau tegak lurus shaft gear wheel.
Wheel Trust Bearing merupakan bantalan yang berfungsi menahan atau menerima
gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang merupakan gerak maju
mundurnya poros.
suatu kondisi yang bisa diterima. Tetapi, istilah pemeliharaan pada kenyataanya
menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa dibayangkan ,dan
sebagai hasilnya, kata tersebut dengan mudah digunakan dalam industri untuk menunjuk
setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja bagian pemeliharaan. Pemeliharaan juga
merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan
fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila seseorang mempunyai
peralatan atau fasilitas, maka biasanya dia akan selalu berusaha untuk tetap
mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut. Demikian pula halnya dengan
perusahaan pabrik, dimana pimpinan perusahaan pabrik tersebut akan selalu berusaha
agar fasilitas maupun peralatan produksinya dapat dipergunakan sehingga kegiatan
produksinya berjalan lancar. (corder,1992)
Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas tersebut agar kualitas produksi
dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
meliputi kegiatan pemeriksaan, pelumasan (lubrication), dan perbaikan atau reparasi atas
kerusakan-kerusakan yang ada, serta penyesuaian atau penggantian spare part atau
komponen yang terdapat pada fasilitas tersebut.
Seluruh kegiatan ini sebenarnya tugas bagian pemeliharaan. Peranan bagian ini tidak
hanya untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja dan produk dapat diprodusir dan
diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya, akan tetapi untuk menjaga agar pabrik
dapat bekerja secara efisien dengan menekan atau mengurangi kemacetan produksi
sekecil mungkin. Jadi, bagian perawatan mempunyai peranan yang sangat menentukan
dalam kegiatan produksi suatu perusahaan pabrik yang menyangkut kelancaran atau
kemacetan produksi, kelambatan, dan volume produksi serta efisiensi berproduksi.
Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering terlihat dalam suatu
perusahaan bahwa kurang diperhatikannya bidang pemeliharan atau maintenance ini,
sehingga terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting dari
kegiatan baru diperhatikan setelah mesin-mesin tersebut rusak dan tidak dapat berjalan
sama sekali. Hendaknya kegiatan harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi
berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan - kemacetan yang disebabkan oleh mesin
maupun fasilitas produksi.
Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas
maupun peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian maupun
penggantian yang diperlukan agar diperoleh suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan. Jadi, dengan adanya kegiatan
maintenance ini, maka fasilitas maupun peralatan pabrik dapat digunakan untuk produksi
sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan
tersebut dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang
direncanakan tercapai sehingga dapatlah diharapkan proses produksi berjalan lancar dan
terjamin karena kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak
berjalannya fasilitas atau perlatan produksi telah dihilangkan atau dikurangi. Menurut
Corder (1992) Menurut Sofyan Assauri, 1993, tujuan pemeliharaan yaitu :
Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan tersebut,
Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para
pekerja,
Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
bukunyaManajemen
Pemeliharaan
Mesin
bersangkutan sehingga rencana produksi dapat dicapai dengan jumlah hasil produksi yang
lebih besar dalam waktu yang relatif singkat.
Dalam praktiknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahan pabrik
dapat dibedakan atas:
Routine Maintenance
Periodic Maintenance
Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara
rutin, misalnya setiap hari.Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan fasilitas
maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan bahan bakarnya dan mungkin termasuk
pemanasan (warming-up) mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai
beroperasi sepanjang hari. (Assauri 1993)
Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan
secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu
meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap setahun sekali.Periodic maintenance
dapat pula dilakukan dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi
tersebut sebagai jadual kegiatan, misalnya setiap seratus jam kerja mesin sekali atau
seterusnya. Jadi, sifat kegiatan maintenance ini tetap secara periodik atau
berkala.Kegiatan ini jauh lebih berat daripada routine maintenance.Sebagai contoh untuk
kegiatan periodic maintenance adalah pembongkaran karburator atau pembongkaran alatalat dibagian sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembuangan
silinder mesin, dan pembongkaran mesin ataupun fasilitas tersebut untuk penggantian
bearing, serta service dan overhaul kecil maupun besar. (Assauri 1993)
2.3.2 Breakdown Maintenance
Breakdown atau corrective maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas maupun
peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan benar.Kegiatan breakdown
maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.
Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak
dilakukannnya preventive maintenance ataupun telah dilakukan tetapi sampai pada waktu
tertentu fasilitas atau peralatan tersebut tetap rusak.Jadi, dalam hal ini, kegiatan
maintenance sifatnya hanya menunggu sampai kerusakan terjadi dahulu, baru kemudian
diperbaiki. Maksud dari tindakan perbaikan ini adalah agar fasilitas atau peralatan
tersebut dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga proses produksinya
dapat berjalan lancar kembali.
Dengan demikian, apabila perusahaan hanya mengambil kebijaksanaan untuk melakukan
breakdown maintenance saja, maka terdapatlah faktor ketidakpastian (uncertainity) dalam
kelancaran proses produksinya akibat ketidakpastian akan kelancaran bekerjanya fasilitas
atau peralatan produksi yang ada. Oleh karena itu, kebijaksanaan untuk melaksanakan
breakdown maintenance saja tanpa preventif maintenance akan menimbulkan akibatakibat yang dapat menghambat ataupun memacetkan kegiatan produksi apabila terjadi
suatu kerusakan yang tiba-tiba pada fasilitas produksi yang digunakan.
Kelihatannya bahwa breakdown maintenance adalah lebih murah biayanya dibandingkan
dengan preventive maintenance. Hal ini benar adanya selama kerusakan belum terjadi
pada fasilitas atau peralatan sewaktu proses produksi berlangsung. Namun, bilamana
kerusakan terjadi pada peralatan selama proses produksi berlangsung, maka akibat dari
kebijaksanaan dengan menerapkan breakdown maintenance saja akan jauh lebih parah
kerugiannya daripada preventive maintenance. Disamping itu akan akan didapat suatu
kenaikan yang melonjak terhadap biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan pada saat
terjadinya kerusakan tersebut. Oleh karena breakdown maintenance mahal, maka sedapat
mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan preventive maintenance. Selain itu, perlu
dipertimbangkan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan
termasuk pada critical unit dari proses produksi, bahwa preventive maintenance akan
lebih menguntungkan daripada hanya menerapkan kebijakan breakdown maintenance
saja.
MAINTENANCE
(pemeliharaan)
Pemeliharaan
Terencana
Pemeliharaan Tak
Terencana
Pemeliharaan
Darurat
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pencegahan
korektif
Pemeriksaan
termasuk
Penggantian
komponen
Reparasi minor
Overhoul
yang tidak
Terencana
penyetelan dan
pelumasan
minor, yaitu
pekerjaan yang
timbul langsung
ditemukan waktu
pemeriksaan
dari
lihat, Rasakan,dengar pemeriksaan
pemeliharaan Waktu
Pemeliharaan waktu
berjalan
berhenti
Mempelajari dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga biaya pemeriksaan
tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang regular, perbaikan mesin dan
pembongkaran tahunan.
Menganalisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan membuat laporan-laporan inspeksi dan
saran-saran.
(2). Untuk pemeriksaan yang khusus
Pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan tanpa merusak (NDT),
analisa getaran, pemeriksaan bahan, dan lainnya, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemeriksaan khusus adalah :
Menyiapkan, menjaga dan memikirkan kembali rencana-rencana pemeriksaan khusus dan
tatacaranya.
Menerima permintaan pekerjaan khusus, melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan
melaporkan hasilnya kebahagian perencanaan, bahagian pemeriksaan, bahagian produksi
dan bahagian-bahagian lain yang berhubungan.
Mempelajari dan menyiapkan saran-saran untuk pemeriksaan khusus kebahagian
perencanaan, pemeriksaan, bengkel dan lain-lain.
Mempelajari dan menyiapkan tatacara pemeriksaan khusus dalam keadaan darurat.
Merencanakan dan membuat tatacara pemeriksaan khusus untuk equipment pabrik dan
fasilitas nya.
Meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai.
Merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga agar biaya
pemeriksaan tahunan tetap stabil.
Menganalisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus.
Menjaga dan meningkatkan kemampuan teknik dari para pekerja.
Menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang lama.
Bagian Pengawasan Bahan
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bagian pengawasan bahan adalah :
Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan pembagian kerja dari
bahagian pemeriksaan dan perencanaan.
Mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan perintah-perintah kerja
yang diperlukan.
Mengatur dan mengkoordinasikan semua pekerjaan yang diterima dari bahagian
perencanaan dan pemeriksaan.
Mengalokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan.
Menyiapkan dan meminta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-mesin yang
berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi.
Menerima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi.
Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain yang diperlukan
dari bahagian gudang.
Membuat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis pakai, pelumas
dan juga bahan lain yang diperlukan.
Menyiapkan dan mengantarkan semua yang diperlukan, seperti suku cadang, bahan habis
pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas kelapangan.
Meminta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian pemeriksaan.
Untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel, listrik, atau
instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini haruslah orang yang bahagian nya paling
banyak jenis pekerjaan nya.
Menghitung dan menjumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap pekerjaan.
Menjumlahkan dan menyimpan semua jam kerja dan membuat jam kerja yang
sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pekerjaan.
e. Bagian Pekerjaan Bengkel
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin dan pekerjaanpekerjaan pabrikasi, selain itu juga bertugas untuk :
Produksi
Mengawasi kondisi operasi pabrik. Menentukan dan meminta pekerjaan pemeliharaan
dengan berkonsultasi pada bahagian-bahagian lain yang terkait.
Mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan
pekerjaan pengawasan.
Memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan semua baik dan memberi ijin
masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan keselamatan kerja untuk kerjakerja pemeliharaan.
Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti mengisolasi,
mencuci equipment dan pipa-pipa, juga melakukan analisa keselamatan kerja.
Memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada menyiapkan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.
Meneliti dan membantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan lapangan.
Menerima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan melakukan pengetesan ulang.
Menanda tangani dan mensyahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai tersebut.
b. Teknikal
Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan biaya-biaya
pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan.
Mempelajari hal-hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi pabrik dan dapat
menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan.
Mempelajari dan menyiapkan modifikasi pabrik melalui penyelidikan seperti yang
disebutkan pada item dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian
yang terkait.
Menyimpan data-data teknik dari semua mesin-mesin pabrik dengan baik.
Menyelidiki dan menjaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan
pemeliharaan.
Keselamatan Kerja.
Menjaga keselamatan kerja pada saat berada dipabrik khususnya pada daerah-daerah
yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-larangan yang ada dan
pastikan bekerja secara aman.
Menyiapkan dan memberi peringatan-peringatan keselamatan pada masing-masing
equipment termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan dimulai.
mempelajari dan membuat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas, peralatan
keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru.
Menghadiri atau Mengunjungi pekerjaan-pckerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan,
jika pckcrjaan tersebut berbahaya.
Meminta alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung jika
diperlukan.
d. Penyimpanan bahan/material (gudang)
Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi disimpan didalam gudang, bahan-bahan
ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan, administrasi, keperluankeperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai, pelumas, bahan kimia, bahan mentah
dan lain-lain.
Menerima, menyimpan dan mensyahkan bahan-bahan yang ada, dan melaporkan
kebahagian pembelian dan gudang.
Mempelajari dan meneliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan-bahan,
melaporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian.
Memeriksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik.
Menyimpan catatan atau buku gudang.
Pembelian
Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.
Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.
Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada bagianbagian lain yang terkait.
Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian-bagian lain
yang terkait.
Mensyahkan permintaan pembelian.
Memeriksa lama waktu pengiriman barang.
Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk bagian
keuangan.
Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan.
Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai harga-harga
equipment , bahan, dan pelaksana kerja (kontraktor).
Keuangan.
Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan.
Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan.
Mencatat dan mengklasifikasikan item (1) dan (2) diatas untuk masing-masing equipment
Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada bagian-bagian
lain yang terkait.
Laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait.
Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran kepada bagian
keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan pembayaran.
Instruksi-instruksi Umum Dalam Pemeliharaan
Menurut (Alfian Hamsi 2001)Instruksi-instruksi umum dalam pemeliharaan sebuah
pabrik dapat dilihat dari segi pentingnya pekerjaan pemeliharaan, pemeliharaan mesin
yang beroperasi secara terus menerus (continue), pemeliharaan langsung dan tidak
langsung, Manpower, Manhour, Equipment, Tool, Material dan Consumable.
efektif. Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower dengan jumlah waktu
operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai pemeliharaan yang bisa diperoleh
merupakan kajian yang sangat penting.
Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja (Manpower) dengan kapasitas dan kualitas kerja
yang memuaskan adalah tujuan dari pemeliharaan yang maksimal. Tiap-tiap tenaga kerja
untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah sama kecekatan hasil
pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji maka akan diperoleh
gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja pemeliharaan mesin untuk
personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat diperoleh rata-rata waktu yang
diperlukan pekerja (dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang sama) untuk tiap
satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas sangat penting untuk diperhitungkan guna
memperhitungkan stadart biaya harian pekerja yang lebih efisien.
Manhour
Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan biasanya dalam satu jam.Dalam memperhitungkan waktu yang diperlukan
untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada. Karena pengalaman
memerlukan waktu yang lama, maka ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu :
Waktu untuk pekerjaan khusus
Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau dari
jurnal-jurnal ilmiah.
Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang terjadual. Tenaga kerja
pemeliharaan pada umumnya tersedia untuk pekerjaan-pekerjaan yang sudah terjadual
selama seminggu.Seorang perencana harus mengetahui dan mencatat jumlah Manpower
yang ada (yang dibutuhkan) dan Manhour yang diperlukan untuk suatu pekerjaan
pemeliharaan.Untuk mengontrol (mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna
kerjanya) maka bagian perencana juga melakukan pengawasan yang dapat mencakup
setiap pekerjaan pemeliharaan.
TCr =
Keterangan:
TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown NC2 = biaya perbaikan mesin
= jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan
Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan
preventive:
Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu
bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan
mesin dalam suatu periode.
Bn = N
+ B(n-1)P1 + B(n-2)P2 + B(n-3)P3 + B1P(n-1)
Keterangan:
Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan, N = jumlah Mesin,
Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.
Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan
Seperti disebutkan sebelumnya, jika komponen tersebut memiliki tingkat kegagalan
meningkat, maka program pemeliharaan hati-hati dirancang preventif bermanfaat untuk
ketersediaan sistem.Jika tidak, biaya pemeliharaan preventif mungkin sebenarnya lebih
besar daripada manfaatnya.Tujuan dari program pemeliharaan yang baik preventif adalah
baik meminimalkan biaya keseluruhan (atau downtime, dll) atau memenuhi tujuan
keandalan.Untuk mencapai hal ini, selang waktu yang tepat (waktu) untuk pemeliharaan
terjadwal harus ditentukan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan
menggunakan model usia penggantian optimal, seperti yang disajikan berikutnya.
Menganut model untuk kondisi dibahas sebelumnya, atau:
Anda melakukan PM terlalu sering, semakin tinggi biaya.Jika kita menggabungkan kedua
biaya, kita dapat melihat bahwa ada titik optimum yang meminimalkan biaya. Dengan
kata lain, seseorang harus mencapai keseimbangan antara risiko (biaya) yang
berhubungan dengan kegagalan sekaligus memaksimalkan waktu antara tindakan PM. (
www.weibull.com)