Anda di halaman 1dari 33

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Cara Kerja Turbin (Turbin Uap)


Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin
sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang
bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk
menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda air. Sebuah turbin
yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo. Turbin gas, uap dan air
biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan mengontrol fluid.
"Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel yang dapat membuat
operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid. Energi diperoleh dalam bentuk tenaga
"shaft" berputar.(wikipedia)
Penggunaan turbin
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.Hampir
seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar.Sebuah turbin gas,
sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin,
kompresor, "kombustor", dan alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding
dengan volume dan beratnya).Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan
sangat tinggi.Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang
terdiri dari sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan
propellant (oksigen cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump
hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp
(52,2MW).
turbin Uap Termasuk Mesin- mesin Konversi energi yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetis pada nozel dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis pada
sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros turbin. Energi mekanis yang dihasilkan
langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang
digerakkan. Untuk menghasilkan energi listrik, mekanisme yang digerakkan adalah poros
generator jika dibandingkan dengan penggerak dengan tenaga listrik lain seperti diesel,
turbin memiliki kelebihan antara lain:
penggunaan panas yang lebih baik
pengontrolan putaran yang lebih mudah.
tidak menghasilkan loncatan bunga api listrik.
tidak terpengaruh lingkungan sekeliling yang panas
uap bekasnya dapat digunkan kembali atau untuk proses
Komponen-komponen Utama Sistem Turbin Uap
Secara umum komponen-komponen utama dari sebuah turbin uap adalah :
Nosel, sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi energi kinetik.
Sudu, alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.
Cakram, tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.
Poros, sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram sepanjang sumbu.
Bantalan, bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak
menerima beban.

Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.
Untuk melihat komponen-komponen utama pada turbin dapat dilihat pada gambar berikut
ini :

Gambar 2.1 bagian bagian turbin uap


CASSING
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.
ROTOR
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau deretan
sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi
atau ukuran besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu di
Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.
BEARING PENDESTAL
Adalah merupakan kekdudukan dari poros rotor.
JOURNAL BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya Tegak
Lurus Rotor.
THRUST BEARING
adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima gaya
aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju mundurnya
poros rotor.
MAIN OIL PUMP
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada bagian bagian
yang berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil adalah :
Sebagai Pelumas pada bagian bagian yang berputar.
Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke bagian
turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler.
Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara rotasi.
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai
akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan terdorong ke luar
secara sirkuler oleh oli yang masuk.

GLAND PACKING
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun
kebocoran oli.
LABIRINTH RING
Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.
IMPULS STAGE
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116 buah
STASIONARY BLADE
Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam yang
masuk.
MOVING BLADE
Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi Steam
menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator.
CONTROL VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk
kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan.
STOP VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau menghentikan
aliran steam yang menuju turbin.
REDUCING GEAR
Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan
kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor dari 5500rpm
menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :
Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam
reducing gear.
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang putarannya
merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang putarannya
akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari 5500 rpm
menjadi 1500 rpm.
Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan / menerima gaya
tegak lurus dari pinion gear.
Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap gaya
radial shaft pinion gear.
Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau menahan gaya radial
dari shaft gear wheel.
Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing terhadap gaya radial
atau tegak lurus shaft gear wheel.
Wheel Trust Bearing merupakan bantalan yang berfungsi menahan atau menerima
gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang merupakan gerak maju
mundurnya poros.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2 Bagian utama turbin uap


Secara umum, dapat kita lihat bahwa sistem turbin uap dibagi atas 5 bagian yaitu :
Steam turbine
Governor dan turbin control
Steam supply dan drainage system
Cooling system
Oil pressure system
2.2 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan
Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi
usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu
aktivitas yang dikenal sebagai pemeliharaan.
Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga
suatu barang, atau memperbaikinya sampai mencapai

Universitas Sumatera Utara

suatu kondisi yang bisa diterima. Tetapi, istilah pemeliharaan pada kenyataanya
menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa dibayangkan ,dan
sebagai hasilnya, kata tersebut dengan mudah digunakan dalam industri untuk menunjuk
setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja bagian pemeliharaan. Pemeliharaan juga
merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan
fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila seseorang mempunyai
peralatan atau fasilitas, maka biasanya dia akan selalu berusaha untuk tetap
mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut. Demikian pula halnya dengan
perusahaan pabrik, dimana pimpinan perusahaan pabrik tersebut akan selalu berusaha
agar fasilitas maupun peralatan produksinya dapat dipergunakan sehingga kegiatan
produksinya berjalan lancar. (corder,1992)
Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas tersebut agar kualitas produksi
dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
meliputi kegiatan pemeriksaan, pelumasan (lubrication), dan perbaikan atau reparasi atas
kerusakan-kerusakan yang ada, serta penyesuaian atau penggantian spare part atau
komponen yang terdapat pada fasilitas tersebut.
Seluruh kegiatan ini sebenarnya tugas bagian pemeliharaan. Peranan bagian ini tidak
hanya untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja dan produk dapat diprodusir dan
diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya, akan tetapi untuk menjaga agar pabrik
dapat bekerja secara efisien dengan menekan atau mengurangi kemacetan produksi
sekecil mungkin. Jadi, bagian perawatan mempunyai peranan yang sangat menentukan
dalam kegiatan produksi suatu perusahaan pabrik yang menyangkut kelancaran atau
kemacetan produksi, kelambatan, dan volume produksi serta efisiensi berproduksi.
Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering terlihat dalam suatu
perusahaan bahwa kurang diperhatikannya bidang pemeliharan atau maintenance ini,
sehingga terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting dari
kegiatan baru diperhatikan setelah mesin-mesin tersebut rusak dan tidak dapat berjalan
sama sekali. Hendaknya kegiatan harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi
berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan - kemacetan yang disebabkan oleh mesin
maupun fasilitas produksi.

Universitas Sumatera Utara

Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas
maupun peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian maupun
penggantian yang diperlukan agar diperoleh suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan. Jadi, dengan adanya kegiatan
maintenance ini, maka fasilitas maupun peralatan pabrik dapat digunakan untuk produksi
sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan
tersebut dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang
direncanakan tercapai sehingga dapatlah diharapkan proses produksi berjalan lancar dan
terjamin karena kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak
berjalannya fasilitas atau perlatan produksi telah dihilangkan atau dikurangi. Menurut
Corder (1992) Menurut Sofyan Assauri, 1993, tujuan pemeliharaan yaitu :
Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan tersebut,
Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para
pekerja,
Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Universitas Sumatera Utara

2.3 Jenis-jenis Pemeliharaan (Maintenance)


MenurutDaryus
A,
(2007)dalam
membagipemeliharaan menjadi:

bukunyaManajemen

Pemeliharaan

Mesin

Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)


Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dibertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan.
Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance)
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat di
terima.Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa,
seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik.
Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance)
Pemeliharaan berjalan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja.Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi
terus dalam melayani proses produksi.
Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance)
Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari system peralatan. Biasanya pemeliharaan
prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5) Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6) Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)
Pemeliharan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera dilakukan karena
terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
7) Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance)
Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut
berhenti beroperasi.

Universitas Sumatera Utara

8) Pemeliharaan rutin (routine maintenance)


Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin atau terusmenerus.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada suatu pabrik dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance.
2.3.1 Preventive Maintenance
Menurut (Assauri 1993)Pengertian preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan
dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang
tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas
produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
Dengan demikian, semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive maintenance
akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan siap
dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat sehingga dapatlah
dimungkinkan bahwa pembuatan suatu rencana dan schedule pemeliharaan dan
perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih cepat. Preventive
maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sngat efektif di dalam
menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk pada golongan critical unit, dimana
sebuah fasilitas atau peralatan produksi akan termasuk pada golongan ini apabila:
Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau
keselamatan para pekerja.
Kerusakan fasilitas ini akan mepengaruhi kulitas produk yang dihasilkan.
Kerusakan fasilitas ini akan menyebabkan kemacetan suatu proses produksi.
Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga fasilitas tersebut cukup besar
atau mahal.
Bilamana preventive maintenance dilaksanakan pada fasilitas-fasilitas atau
peralatan yang termasuk dalam critical unit, maka tugas-tugas maintenance dapatlah
dilakukan dengan suatu perencanaan yang intensif untuk unit yang

Universitas Sumatera Utara

bersangkutan sehingga rencana produksi dapat dicapai dengan jumlah hasil produksi yang
lebih besar dalam waktu yang relatif singkat.
Dalam praktiknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahan pabrik
dapat dibedakan atas:
Routine Maintenance
Periodic Maintenance
Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara
rutin, misalnya setiap hari.Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan fasilitas
maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan bahan bakarnya dan mungkin termasuk
pemanasan (warming-up) mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai
beroperasi sepanjang hari. (Assauri 1993)
Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan
secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu
meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap setahun sekali.Periodic maintenance
dapat pula dilakukan dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi
tersebut sebagai jadual kegiatan, misalnya setiap seratus jam kerja mesin sekali atau
seterusnya. Jadi, sifat kegiatan maintenance ini tetap secara periodik atau
berkala.Kegiatan ini jauh lebih berat daripada routine maintenance.Sebagai contoh untuk
kegiatan periodic maintenance adalah pembongkaran karburator atau pembongkaran alatalat dibagian sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembuangan
silinder mesin, dan pembongkaran mesin ataupun fasilitas tersebut untuk penggantian
bearing, serta service dan overhaul kecil maupun besar. (Assauri 1993)
2.3.2 Breakdown Maintenance
Breakdown atau corrective maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas maupun
peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan benar.Kegiatan breakdown
maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.

Universitas Sumatera Utara

Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak
dilakukannnya preventive maintenance ataupun telah dilakukan tetapi sampai pada waktu
tertentu fasilitas atau peralatan tersebut tetap rusak.Jadi, dalam hal ini, kegiatan
maintenance sifatnya hanya menunggu sampai kerusakan terjadi dahulu, baru kemudian
diperbaiki. Maksud dari tindakan perbaikan ini adalah agar fasilitas atau peralatan
tersebut dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga proses produksinya
dapat berjalan lancar kembali.
Dengan demikian, apabila perusahaan hanya mengambil kebijaksanaan untuk melakukan
breakdown maintenance saja, maka terdapatlah faktor ketidakpastian (uncertainity) dalam
kelancaran proses produksinya akibat ketidakpastian akan kelancaran bekerjanya fasilitas
atau peralatan produksi yang ada. Oleh karena itu, kebijaksanaan untuk melaksanakan
breakdown maintenance saja tanpa preventif maintenance akan menimbulkan akibatakibat yang dapat menghambat ataupun memacetkan kegiatan produksi apabila terjadi
suatu kerusakan yang tiba-tiba pada fasilitas produksi yang digunakan.
Kelihatannya bahwa breakdown maintenance adalah lebih murah biayanya dibandingkan
dengan preventive maintenance. Hal ini benar adanya selama kerusakan belum terjadi
pada fasilitas atau peralatan sewaktu proses produksi berlangsung. Namun, bilamana
kerusakan terjadi pada peralatan selama proses produksi berlangsung, maka akibat dari
kebijaksanaan dengan menerapkan breakdown maintenance saja akan jauh lebih parah
kerugiannya daripada preventive maintenance. Disamping itu akan akan didapat suatu
kenaikan yang melonjak terhadap biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan pada saat
terjadinya kerusakan tersebut. Oleh karena breakdown maintenance mahal, maka sedapat
mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan preventive maintenance. Selain itu, perlu
dipertimbangkan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan
termasuk pada critical unit dari proses produksi, bahwa preventive maintenance akan
lebih menguntungkan daripada hanya menerapkan kebijakan breakdown maintenance
saja.

Universitas Sumatera Utara

2.4 Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan


Pada dasarnya Hubungan pemeliharaan ada dua macam yaitu, pemeliharaan yang
direncanakan (Planned Maintenance) dan pemeliharaan diluar dari perencanaan
(Unplanned Maintenance) dilakukan secara rutin (Preventive Maintenance).Hanya ada
satu bentuk pemeliharaan tidak terencana yaitu pemeliharaan darurat(Emergency
Maintenance), yang didefinisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera
dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi,
kerusakan besar pada peralatan, atau untuk alasan keselamatan kerja.
Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama, pencegahan dan korektif.
Bagian utama dari pemeliharaan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasar pada
lihat, rasakan dan dengarkan, dan penyetelan minor pada selang waktu yang telah
ditentukan serta penggantian komponen minor yang ditemukan perlu diganti pada saat
pemeriksaan.
Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) meliputi reparasi minor, terutama untuk
rencana jangka pendek, yang mungkin timbul di antara pemeriksaan, juga overhaul
terencana misalnya overhaul tahunan atau dua tahunan, suatu perluasan yang
direncanakan dalam rincian untuk jangka panjang sebagai hasil pemeriksaan pencegahan.
Selain preventive maintenance dan corrective maintenance, patton(1983) menambah satu
jenih pemeliharaan lagi, yaitu pemeliharaan kemajuan (improvement maintenance),
yang berfungsi untuk memodifikasi, mendisain ulang, dan merubah mesin ataupun
pesanana.
Inspeksi , kegiatan pemeriksaan yang dimaksudkan untuk menentukan kondisi operasi
sebuah komponen atau fasilitas baik secara visual atau dengan sebuah pengukuran
tertentu.(Arman 2006)

Universitas Sumatera Utara

MAINTENANCE
(pemeliharaan)

Pemeliharaan
Terencana

Pemeliharaan Tak
Terencana

Pemeliharaan
Darurat
Pemeliharaan

Pemeliharaan

Pencegahan

korektif

Pemeriksaan
termasuk

Penggantian
komponen

Reparasi minor

Overhoul

yang tidak
Terencana
penyetelan dan
pelumasan

minor, yaitu
pekerjaan yang
timbul langsung

ditemukan waktu
pemeriksaan

dari
lihat, Rasakan,dengar pemeriksaan

pemeliharaan Waktu

Pemeliharaan waktu

berjalan

berhenti

Gambar 2.3 Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan


Sumber: corder (1992)
2.5 Tugas-tugas Bagian Pemeliharaan
Menurut (alfian Hamsi 2001), Adapun tugas-tugas dasar dari seksi pemeliharaan dibagi atas
beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
Bagian perencanaan dan penugasan
Bagian pemeriksaan dan pengawasan

Bagian pengawasan bahan


Bagian pekerjaan lapangan

Universitas Sumatera Utara

Bagian pekerjaan bengkel.


a. Bagian Perencanaan dan Penugasan
Tugas-tugas bagian perencana dan penugasan adalah :
Menerima dan mengumpul semua permintaan-permintaan kerja.
Mendaftarkan dan mengklassifikasikan semua permintaan-permintaan kerja yang
diterima.
Menyiapkan permintaan-permintaan kerja pemeliharaan tersebut.
Mempelajari dan membuat pembagian kerja, dan penempatan pekerja pada lokasi yang
sesuai.
Menyiapkan dan membuat perintah-perintah kerja.
Mengecek dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.
Menyetujui semua permintaan-permintaan kerja diatas dan juga permintaan kerja harian.
Memonitor semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan juga kemajuan nya.
Mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai
Menerima dan menyimpan catatan jam kerja yang sebenarnya dan juga catatan equipment
yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.
Melaporkan pada bahagian gudang perubahan pemakaian suku cadang, bahan habis
pakai, dan pelumas yang dipakai pada pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan.
Menerima dan menyimpan laporan status bahan dan permintaan pembelian bahan dari
bahagian gudang.
Menyiapkan, menjaga, dan mengatur rencana untuk perbaikan, pemeliharaan atau
pembongkaran secara besar-besaran.
Menjaga kestabilan dan mengkoordinasi biaya pemeliharaan tahunan.
Menganalisa kinerja pemeliharaan keseluruhan.
Menyiapkan dan menyetujui laporan-laporan.
Mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari equipment dan fasilitas nya kepada orangorang teknik.

Universitas Sumatera Utara

b. Bagian Pemeriksaan dan Pengawasan


Tugas-tugas pada bagian pemeriksaan dan pengawasan dibedakan atas :
(1). Untuk pembongkaran mesin yang regular (umum), atau periodik yaitu :
Menyiapkan, menjaga dan mempertimbangkan kembali program-program pembongkaran
mesin periodik atau regular. Pemeriksaan atau bahan khusus dari bahagian teknikal atau
perencanaan sangat diharapkan.
Menyiapkan, melaksanakan pemeriksaan, dan permintaan pembongkaran mesin di
bengkel.
Menerima permintaan pemeriksaan dari bahagian produksi dan dari bahagian-bahagian
lain yang terkait. Siapkan, laksanakan pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan dan laporkan
pemerikasaan itu kepada bahagian yang memerlukan nya
Menyiapkan, melaksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing pekerjaan
pemeliharaen dan perbaikan, juga menyiapkan laporan akhir pemeriksaan dan masingmasing pekerjaan pemeliharaan tersebut.
Membuat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan bengkel sehubungan
dengan tatacara perbaikan equipment yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang
dipakai.
Membuat tatacara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan darurat dan
pembahagian kerjanya.
Membuat aturan pemeriksaan equipment dalam keadaan darurat.
Menyiapkan laporan pemeriksaan
Menyimpan catatan kerusakan-kerusakan mesin untuk semua equipment dalam pabrik
dan mencatat item-item pemeliharaan yang besar-besar dari equipment dan sistim
pepipaan.
Menganalisa dan menyarankan tatacara pemeliharaan yang sesuai berdasarkan catatan
data-data dari mesin-mesin tersebut.
Meminta dan menerima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu pemeriksaan dilakukan
dan juga bahan habis pakai.
Mempelajari dan mengusulkan perbaikan atau modifikasi peralatan pabrik dan fasilitasfasilitas nya, agar lebih baik sesuai dengan yang diperlukan oleh bahagian teknik.

Universitas Sumatera Utara

Mempelajari dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga biaya pemeriksaan
tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang regular, perbaikan mesin dan
pembongkaran tahunan.
Menganalisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan membuat laporan-laporan inspeksi dan
saran-saran.
(2). Untuk pemeriksaan yang khusus
Pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan tanpa merusak (NDT),
analisa getaran, pemeriksaan bahan, dan lainnya, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemeriksaan khusus adalah :
Menyiapkan, menjaga dan memikirkan kembali rencana-rencana pemeriksaan khusus dan
tatacaranya.
Menerima permintaan pekerjaan khusus, melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan
melaporkan hasilnya kebahagian perencanaan, bahagian pemeriksaan, bahagian produksi
dan bahagian-bahagian lain yang berhubungan.
Mempelajari dan menyiapkan saran-saran untuk pemeriksaan khusus kebahagian
perencanaan, pemeriksaan, bengkel dan lain-lain.
Mempelajari dan menyiapkan tatacara pemeriksaan khusus dalam keadaan darurat.
Merencanakan dan membuat tatacara pemeriksaan khusus untuk equipment pabrik dan
fasilitas nya.
Meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai.
Merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga agar biaya
pemeriksaan tahunan tetap stabil.
Menganalisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus.
Menjaga dan meningkatkan kemampuan teknik dari para pekerja.
Menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang lama.
Bagian Pengawasan Bahan
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bagian pengawasan bahan adalah :

Universitas Sumatera Utara

Mempelajari, Merencanakan, dan melaksanakan tatacara pengawasan bahan dari suku


cadang, bahan habis pakai, pelumas yang diperlukan pada pemeliharaan ditinjau dari
metode statistik untuk semua pemakaian bahan.
Menerima dan memeriksa semua permintaan-permintaan bahan untuk pemeliharaan dan
pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian perencanaan dan pemeriksaan, beberapa
permintaan bahan mungkin dapat disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian
bengkel.
Menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan harian dan bulanan dari
bahagian pergudangan.
Menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang, bahan habis pakai,
pelumas dan bahan-bahan lain nya.
Mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan pembelian bahan untuk
suku cadang yang baru, bahan habis pakai, pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku
cadang, bahan habis pakai dan pelumas. Mensyahkan permintaan pembelian bahan dan
juga spesifikasi bahan tersebut.
Memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan suku cadang,
pabrikasi dan juga modifikasi.
Menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang tentang bahan-bahan
yang terbaru.
Meninjau dan mempertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan habis
pakai, dan pelumas seminimum mungkin tersedia di gudang. Juga meninjau kembali
jumlah dari pemesanan bahan.
Meninjau dan merubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas.
Bagian Pekerjaan Lapangan
Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan ialah seperti pembersihan, penyetelan,
perbaikan, pembangkaran mesin, pekerjaan modifikasi di lapangan dan sebagainya,
adapun tugas-tugas lainnya yang harus dikerjakan oleh pekerja lapangan adalah :

Universitas Sumatera Utara

Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan pembagian kerja dari
bahagian pemeriksaan dan perencanaan.
Mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan perintah-perintah kerja
yang diperlukan.
Mengatur dan mengkoordinasikan semua pekerjaan yang diterima dari bahagian
perencanaan dan pemeriksaan.
Mengalokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan.
Menyiapkan dan meminta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-mesin yang
berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi.
Menerima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi.
Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain yang diperlukan
dari bahagian gudang.
Membuat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis pakai, pelumas
dan juga bahan lain yang diperlukan.
Menyiapkan dan mengantarkan semua yang diperlukan, seperti suku cadang, bahan habis
pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas kelapangan.
Meminta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian pemeriksaan.
Untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel, listrik, atau
instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini haruslah orang yang bahagian nya paling
banyak jenis pekerjaan nya.
Menghitung dan menjumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap pekerjaan.
Menjumlahkan dan menyimpan semua jam kerja dan membuat jam kerja yang
sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pekerjaan.
e. Bagian Pekerjaan Bengkel
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin dan pekerjaanpekerjaan pabrikasi, selain itu juga bertugas untuk :

Universitas Sumatera Utara

Merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan didalam bengkel dan


menjaga peralatan-peralatan termasuk suku cadang, bahan habis pakai.
Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja, pembagian tugas pada
equipment, sistem perpipaan, fasilitas kantor, kenderaan dan fasilitas-fasilitas lain nya.
Membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan yang ada dibengkel
sesuai dengan permintaan kerja.
Merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pembongkaran
mesin, pemeliharaan dan pembongkaran pabrik tahunan.
Merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam keadaan darurat.
Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lain yang
diperlukan dari bahagian gudang.
Mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan seperti suku
cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya bila diperlukan.
Menyiapkan laporan perbaikan dan melaporkan ke bahagian yang bertanggung jawab.
Menghitung dan menjumlahkan jam kerja total dan biaya bahan habis pakai untuk
masing-masing pekerjaan.
Menjumlahkan, mengklasifikasikan dan membuat laporan jumlah jam kerja yang
sebenarnya dalam sebulan untuk semua pekerjaan.
Mempelajari dan meningkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.
2.6 Bahagian-bahagian yang berhubungan dengan pemeliharaan
Adapun bahagian-bahagian yang berhubungan dalam pemeliharaan diantaranya adalah;
bagian produksi, teknikal, keselamatan kerja, penyimpanan bahan/material (gudang),
pembelian dan keuangan. Tanggung jawab dari masing-masing bahagian adalah sebagai
berikut :

Universitas Sumatera Utara

Produksi
Mengawasi kondisi operasi pabrik. Menentukan dan meminta pekerjaan pemeliharaan
dengan berkonsultasi pada bahagian-bahagian lain yang terkait.
Mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan
pekerjaan pengawasan.
Memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan semua baik dan memberi ijin
masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan keselamatan kerja untuk kerjakerja pemeliharaan.
Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti mengisolasi,
mencuci equipment dan pipa-pipa, juga melakukan analisa keselamatan kerja.
Memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada menyiapkan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.
Meneliti dan membantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan lapangan.
Menerima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan melakukan pengetesan ulang.
Menanda tangani dan mensyahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai tersebut.
b. Teknikal
Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan biaya-biaya
pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan.
Mempelajari hal-hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi pabrik dan dapat
menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan.
Mempelajari dan menyiapkan modifikasi pabrik melalui penyelidikan seperti yang
disebutkan pada item dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian
yang terkait.
Menyimpan data-data teknik dari semua mesin-mesin pabrik dengan baik.
Menyelidiki dan menjaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan
pemeliharaan.

Universitas Sumatera Utara

Keselamatan Kerja.
Menjaga keselamatan kerja pada saat berada dipabrik khususnya pada daerah-daerah
yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-larangan yang ada dan
pastikan bekerja secara aman.
Menyiapkan dan memberi peringatan-peringatan keselamatan pada masing-masing
equipment termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan dimulai.
mempelajari dan membuat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas, peralatan
keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru.
Menghadiri atau Mengunjungi pekerjaan-pckerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan,
jika pckcrjaan tersebut berbahaya.
Meminta alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung jika
diperlukan.
d. Penyimpanan bahan/material (gudang)
Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi disimpan didalam gudang, bahan-bahan
ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan, administrasi, keperluankeperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai, pelumas, bahan kimia, bahan mentah
dan lain-lain.
Menerima, menyimpan dan mensyahkan bahan-bahan yang ada, dan melaporkan
kebahagian pembelian dan gudang.
Mempelajari dan meneliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan-bahan,
melaporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian.
Memeriksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik.
Menyimpan catatan atau buku gudang.
Pembelian
Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.
Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.
Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada bagianbagian lain yang terkait.

Universitas Sumatera Utara

Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian-bagian lain
yang terkait.
Mensyahkan permintaan pembelian.
Memeriksa lama waktu pengiriman barang.
Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk bagian
keuangan.
Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan.
Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai harga-harga
equipment , bahan, dan pelaksana kerja (kontraktor).

Keuangan.
Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan.
Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan.
Mencatat dan mengklasifikasikan item (1) dan (2) diatas untuk masing-masing equipment
Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada bagian-bagian
lain yang terkait.
Laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait.
Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran kepada bagian
keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan pembayaran.
Instruksi-instruksi Umum Dalam Pemeliharaan
Menurut (Alfian Hamsi 2001)Instruksi-instruksi umum dalam pemeliharaan sebuah
pabrik dapat dilihat dari segi pentingnya pekerjaan pemeliharaan, pemeliharaan mesin
yang beroperasi secara terus menerus (continue), pemeliharaan langsung dan tidak
langsung, Manpower, Manhour, Equipment, Tool, Material dan Consumable.

Universitas Sumatera Utara

Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan


Pentingnya pekerjaan pemeliharaan bagi sebuah perusahaan di zaman sekarang ini adalah
sangat mutlak. Sebab dengan melakukan pekerjaan pemeliharaan tersebut sebuah
perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
Meminimalkan frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk
upah. Secara otomatis, penurunan kerusakan akan mengakibatkan naiknya eksistensi
pabrik dan makin berkurangnya pembiayaan untuk perbaikan.
Dapat ditentukannya pemeliharaan rutin terhadap item-item dari bagian mesin/peralatan
yang benar-benar penting yang dapat berakibat fatal untuk keseluruhan pabrik tersebut.
Penaksiran biaya-biaya dan waktu pemeliharaan yang seefektif mungkin.
Memperpanjang umur pabrik dan dapat meramalkan kerusakan-kerusakan
yang akan terjadi.
Diperoleh data dan pengumpulan informasi dari hasil pekerjaan pemeliharaan pabrik
secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan yang merupakan dasar informasi atau
pertimbangan untuk sistem pemeliharaan kemasa depan yang lebih baik. Informasi
tersebut dapat berupa data teknik, gambar-gambar, dan informasi teknik lainnya juga
merupakan data mentah yang penting.
Pemeliharaan Mesin yang Beroperasi Terus Menerus
Produksi yang tinggi dari sebuah pabrik yang beroperasi secara kontinu dan pada
kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik itu sendiri tetapi
juga keuntungan bagi pabrik-pabrik lainnya yang Saling berhubungan (saling
membutuhkan).
Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor-faktor berikut ini
penting untuk diperhatikan, yaitu :
Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan perencanaannya dan juga
pemeliharaannya.
Menjaga kesinambungan operasi dan pemeliharaan.
Mengefisienkan operasi dan pemeliharaan

Universitas Sumatera Utara

2.7.3 Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.


Pemeliharaan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pemeliharaan dan
perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini termasuk item-item sebagai berikut :
Pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi.
Perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam keadaan terjadwal
maupun tidak
Perawatan skala kecil. Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang kecil-kecil,
pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun tidak.
Pemeliharaan tidak langsung.
Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan yang
berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi tidak langsung mempengaruhi operasi itu
sendiri.
(1). Peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi.
(2). Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur tataletak equipmen, dan
memindahkan equipmen.
(3). Penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk mesin-mesin
cadangan.
Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat katalog,
mengevaluasi, memonitor, dan mengkontrol beban pekerjaan pemeliharaan disesuaikan
dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
Manpower
Manpower adalah jumlah tenaga kerja/pekerja yang diperlukan untuk
suatu pekerjaan.Hal ini sangat penting untuk diketahui agar pekerjaan lebih

Universitas Sumatera Utara

efektif. Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower dengan jumlah waktu
operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai pemeliharaan yang bisa diperoleh
merupakan kajian yang sangat penting.
Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja (Manpower) dengan kapasitas dan kualitas kerja
yang memuaskan adalah tujuan dari pemeliharaan yang maksimal. Tiap-tiap tenaga kerja
untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah sama kecekatan hasil
pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji maka akan diperoleh
gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja pemeliharaan mesin untuk
personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat diperoleh rata-rata waktu yang
diperlukan pekerja (dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang sama) untuk tiap
satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas sangat penting untuk diperhitungkan guna
memperhitungkan stadart biaya harian pekerja yang lebih efisien.
Manhour
Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan biasanya dalam satu jam.Dalam memperhitungkan waktu yang diperlukan
untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada. Karena pengalaman
memerlukan waktu yang lama, maka ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu :
Waktu untuk pekerjaan khusus
Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau dari
jurnal-jurnal ilmiah.
Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang terjadual. Tenaga kerja
pemeliharaan pada umumnya tersedia untuk pekerjaan-pekerjaan yang sudah terjadual
selama seminggu.Seorang perencana harus mengetahui dan mencatat jumlah Manpower
yang ada (yang dibutuhkan) dan Manhour yang diperlukan untuk suatu pekerjaan
pemeliharaan.Untuk mengontrol (mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna
kerjanya) maka bagian perencana juga melakukan pengawasan yang dapat mencakup
setiap pekerjaan pemeliharaan.

Universitas Sumatera Utara

Equipment, Tool, Material dan Consumable


Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar yang digunakan untuk
pekerjaan pemeliharaan, seperti : crane, mobil derek, dan lain-lain. Tool adalah peralatan
kerja, seperti : tang, martil,obeng, dan lain-lain. Material adalah bahan-bahan yang tidak
habis pakai, seperti :packing, bantalan , dan lain-lain. Consumable adalah bahan-bahan
yang habis pakai, seperti : minyak gemuk, oli, sabun, dan lain-lain.
Masing-masing peralatan biasanya disimpan atau ditempatkan pada tempat-tempat yang
strategis terhadap lokasi pekerjaan pemeliharaan, agar pada saat peralatan tersebut
diperlukan dengan cepat, dapat langsung dipergunakan.Sehingga tidak memakan waktu
yang lama untuk mengambil atau mencari peralatan tersebut.Setiap pemakaian peralatan
tersebut harus memiliki laporan baik secara lisan maupun tulisan, guna menjaga
pekerjaan dapat berjalan dengan kondusif.
Hubungan Kegiatan Pemeliharaan dengan Biaya
Tujuan utama manajemen produksi adalah mengelola penggunaan sumber daya berupa
faktor-faktor produksi yang tersedia baik berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin dan
fasilitas produksi agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien. Pada saat ini
perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan pemeliharaan harus mengeluarkan
biaya pemeliharaan yang tidak sedikit.
Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam perusahaan
adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Hani Handoko T, (1999)
Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan adalah :
Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin hidup dengan cara:
Rata-rata mesin hidup = (bulan sampai terjadinya kerusakan setelah perbaikan X
probabilitas terjadinya kerusakan)
Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan
breakdown:

Universitas Sumatera Utara

TCr =

...................... Hani Handoko T, hal 162

Keterangan:
TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown NC2 = biaya perbaikan mesin
= jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan
Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan
preventive:
Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu
bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan
mesin dalam suatu periode.
Bn = N
+ B(n-1)P1 + B(n-2)P2 + B(n-3)P3 + B1P(n-1)
Keterangan:
Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan, N = jumlah Mesin,
Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.
Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan
Seperti disebutkan sebelumnya, jika komponen tersebut memiliki tingkat kegagalan
meningkat, maka program pemeliharaan hati-hati dirancang preventif bermanfaat untuk
ketersediaan sistem.Jika tidak, biaya pemeliharaan preventif mungkin sebenarnya lebih
besar daripada manfaatnya.Tujuan dari program pemeliharaan yang baik preventif adalah
baik meminimalkan biaya keseluruhan (atau downtime, dll) atau memenuhi tujuan
keandalan.Untuk mencapai hal ini, selang waktu yang tepat (waktu) untuk pemeliharaan
terjadwal harus ditentukan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan
menggunakan model usia penggantian optimal, seperti yang disajikan berikutnya.
Menganut model untuk kondisi dibahas sebelumnya, atau:

Universitas Sumatera Utara

Komponen ini menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan mode pakaian-out.


Artinya, tingkat kegagalan dari komponen meningkat dengan waktu.
Biaya untuk penggantian yang direncanakan secara signifikan kurang dari biaya untuk
penggantian yang tidak direncanakan.

Gambar 2.4: Biaya kurva untuk penggantian preventif dan korektif.[13]


Gambar 2.4 menunjukkan Biaya Per Unit Waktu vs Time plot. Dalam gambar ini, dapat
dilihat bahwa biaya penggantian korektif meningkat dengan meningkatnya penggantian
interval. Dengan kata lain, semakin sering Anda melakukan tindakan PM, biaya perbaikan
Anda lebih tinggi akan. Jelas, semakin lama kita membiarkan komponen beroperasi,
tingkat kegagalannya meningkat ke titik yang lebih mungkin untuk gagal, sehingga
membutuhkan lebih banyak tindakan korektif.Sebaliknya benar untuk biaya penggantian
pencegahan.Semakin lama Anda menunggu untuk melakukan PM, semakin sedikit biaya,
sedangkan jika

Universitas Sumatera Utara

Anda melakukan PM terlalu sering, semakin tinggi biaya.Jika kita menggabungkan kedua
biaya, kita dapat melihat bahwa ada titik optimum yang meminimalkan biaya. Dengan
kata lain, seseorang harus mencapai keseimbangan antara risiko (biaya) yang
berhubungan dengan kegagalan sekaligus memaksimalkan waktu antara tindakan PM. (
www.weibull.com)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai