More
Next Blog
PENGERTIAN SUDUT .
GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami menerima borongan Dan juga mengajak para Profesional untuk bergabung
PENGERTIAN SUDUT
Sebenarnya tidak banyak yang dapat dijelaskan mengenai "sudut", karena semua pasti tahu dan
mengenalnya, kecuali disini saya hanya mengingatkan sedikit tentang itu.
Pertama kita ingat telah membahas mengenai segitiga dan sifat2nya, dan sebagai pengembangan sekarang
anda dapat men coba untuk memperkirakan sifat2 segiempat ...........
Terlepas dari semua itu yang jelas bahwa disini sudah pasti terdapat sejumlah sudut dan garis2 sisi.
Pengertian sebuah sudut secara sederhana adalah bidang diantara pertemuan dua garis . . (kata saya).
Coba perhatikan sudut2 yang terbentuk dari pertemuan dua garis pada gambar dibawah ini .
Contohnya pada segitiga sudutnya pasti terletak diantara pertemuan dua garis.
converted by Web2PDFConvert.com
Tidak sampai disitu saja kita terkadang dalam perhitungan kita menemukan sudut yang berputar dua
putaran atau bahkan lebih dari 72000'00" (dua putaran), oleh karena itu kita harus mengetahui arti
perputaran sudut dan besarannya.
Latihan 3
Coba kita Konvesikan sudut berikut ini 77225'44" = . . . . . . ' . . . "
Sudut seperti diatas dinamakan DMS (Degree Minute Second) / (Derajat Menit Detik).
Sebenarnya dari pertemuan dua garis terdapat dua buah sudut yaitu sudut dalam ataupun sudut luar
(tergantung dari mana kita memandangnya). . .
Perhatikan gambar dibawah ini.
Walaupun pertemuan dua garis itu akan membentuk garis lurus, maka tetap didalamnya terdapat sudut.
Dan pertanyaannya berapa besar sudutnya . . ?
(lihat gambar dibawah, jika satu putaran sudut adalah 360).
Maka sudut N = . . . . . . ' . . . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perputaran Sudut.
converted by Web2PDFConvert.com
converted by Web2PDFConvert.com
o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0
converted by Web2PDFConvert.com
1. Sebaiknya pada saat membidik titik awal (disini titik A) sudut horizontalnya kita nol kan.
2. Dan biasakan memutar alat / sudut horizontal selalu ke kanan atau searah jarum jam.
SUDUT VERTIKAL.
converted by Web2PDFConvert.com
Dalam praktek pengukuran ada beberapa hal yang tidak boleh dilewatkan yaitu : . . . . .
SYARAT / KETENTUAN PENGUKURAN HORIZONTAL.
1. Alat selalu harus membidik ke belakang (Back sight) sebagai titik awal sebelum melakukan / membidik
yang lainnya.
Usahakan sudut horizontal bidikan backsight = 0000'00"
2. Pertama kali / awal pengukuran alat harus berdiri di titik yang diketahui.
Dan selanjutnya membidik ke titik yang diketahui pula.
Atau bisa juga dengan adanya satu Azhimut yang diketahui. (Kita pelajari kemudian).
3. Dan terakhir kali pengukuran alat harus berdiri di titik yang diketahui dan membidik ke titik yang
diketahui pula.
Apalagi saat menyambung hasil dua buah pengukuran
Atau ada satu Azhimut harus diketahui. (Kita pelajari kemudian).
Pada gambar dibawah ditunjukan bahwa alat membidik ke back sight dengan sudut = 00'0" .
Kemudian alat diputar membidik ke arah titik lain atau ke depan (Front sight) dengan sudut = 16852'15.9"
Artinya sudut horizontal = 16852'15.9" (Kuning).
converted by Web2PDFConvert.com
SUDUT VERTIKAL.
Perhatikan Gambar dibawah ini yang menunjukan perputaran alat secara Vertikal , tetapi perlu saya
ingatkan bahwa perputaran vertikal alat ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukan pada gambar.
Yang penting check nol derajat vertikal alat dan kemana arah perputaran vertikal alat.
Perhatikan Gambar dibawah :
Secara keseluruhan alat modern telah memenuhi kesepakatan internasional yaitu seperti ditunjukan pada
converted by Web2PDFConvert.com
gambar satu dimana nol derajatnya adalah Zenith / diatas, dengan perputaran searah jarum jam.
Gambar dua banyak dipakai oleh alat alat tempo doeloe (sekedar tahu).
converted by Web2PDFConvert.com
Perhatikan gambar dibawah ini dimana alat membidik datar waterpass atau sudut vertikal =..........'...."
Ingat Keharusan / wajib bahwa setiap kali alat berdiri sempurna maka harus diukur tingginya . . . . . .
Latihan 8.
Pada gambar tampak :
Alat berdiri di titik P0 membidik target P1, P2, P3, dan P4.
Tinggi alat setelah diukur = 1.40 m = 140 cm = 1400 mm.
Sudut Vertikal = 9000'00" atau = datar = waterpass (WP)
Bacaan benang tengah masing2 target tampak seperti pada gambar , maka beda tinggi tanah target adalah
:
P1 = 140 - 120 = +20 cm. (Naik/Titik P1 lebih tinggi 20 cm).
P2 = 140 - 160 = -20 cm. (Turun/Titik P2 lebih rendah 20 cm).
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . dst , dll . P3, P4.
Beda Tinggi = Tinggi Alat (TA) - Benang tengah (BT) ........... bila kondisi WP / loops datar
Prinsip dasar perhitungan sudut vertikal adalah dibawah ini :
Sudut Vertikal datar / waterpass (WP).
Bacaan benang tengah saat vertikal datar (WP).
Beda tinggi titik = Tinggi alat - Bacaan benang tengah.
Detail perhitungan sudut vertikal akan dipelajari kemudian setelah anda memahami dasarnya..
Latihan 9.
Sebagai contoh sederhana kita perhatikan gambar diatas dimana sudut vertikal datar = 90 derajat.
Jika kita tahu tinggi alat setelah diukur adalah = 1.43 m atau 1430mm
converted by Web2PDFConvert.com
Dan bacaan benang tengah = 1015 mm (Bacaan benang tengah selalu empat angka dalam millimeter)
Maka kita dapat menghitung beda tinggi antara P1 dan P2 yaitu = . . . .m
Jika Elevasi P1 = 456.329m Maka ketinggian / Elevasi P2 = . . . . . . m
Perhatikan persoalan dibawah ini yang sebenarnya sama saja dengan diatas.
Tetapi seperti sudah dijelaskan dasar pengukuran adalah segitiga , dan disini terbukti kita ketemu lagi
dengan segitiga siku-siku.
Dimana data yang perlukan adalah seperti dijelaskan diatas prinsip dasar perhitungan sudut vertikal :
Sudut Vertikal datar / waterpass (WP)..............
Bacaan benang tengah saat vertikal datar (WP)............... = Delta H + Bacaan benang
Beda tinggi titik = Tinggi alat - Bacaan benang tengah.
Dalam hal ini Delta H bisa dihitung dari Segitiga Phytagoras.
Sampai disini dimengerti dahulu karena nanti akan dibahas lebih mendetail.
INDONESIA DAMAI
GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.
KLIK DISINI
converted by Web2PDFConvert.com
Publikasikan
Pratinjau
Beranda
Posting Lama
Mengenai Saya
La2Vi2
MASTER GSL TEAM
Lihat profil lengkapku
converted by Web2PDFConvert.com