Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

Hal judul
(cover)...................................................
Hal
pengesahan...............................................
.....
Kata
pengantar..................................................
...
BAB 1
PENDAHULUAN...........................................
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang........................................................................
Rumusan Masalah....................................................................
Tujuan...................................................................................

BAB 2
KAJIAN/PEMBAHASAN.........................................
2.1 Difusi &
Osmosis........................................................................

BAB 3 METODE PRAKTIKUM &


PEMBAHASAN..................
3.1 Waktu
Pelaksanaan...............................................................................
3.2 Alat &
bahan.........................................................................................
3.3
Pertanyaan.................................................................................
..........

BAB 4 Hasil Pengamatan


Praktikum.................................
4.1 Pengamatan
Terhadap.....................................................................
4.2 Tabel Hasil
Pengamatan........................................................................

BAB 5 Kesimpulan &


saran.............................................
5.1
Kesimpulan.................................................................................
.........

5.2
Saran..........................................................................................
.........
5.3 Daftar
Pustaka......................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
A . BIOLOGI ILMU YANG MEMPELAJARI MAKHLUK HIDUP
B . SEL Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.[1][2] Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di
dalam sel.[3][4] Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,
dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
C. membran Sel adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa
lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan
di luar sel,[1] terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja
di dalam sitoplasma.
DIFUSI OSMOSIS
Kami melakukan eksperimen mengenai difusi dan osmosis untuk mengetahui bagaimana
proses difusi dan osmosis tersebut berlangsung. Selain itu kami membuat laporan praktikum
biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Transport zat pada sel melalui membran dapat dibedakan menjadi transport pasif dan
transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy karena searah dengan gradien
konsentrasi, sedangkan transport aktif memerlukan energy karena arahnya berlawanan
dengan gradien konsentrasi. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis.
Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis.
Difusi adalah perpindahan zat-zat (padat, cair, dan gas) terlarut dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat pelarut (air) dari
konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi dengan melewati membran
semipermeabel.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis adalah penting dan
menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses difusi dan osmosis berlangsung?
b.Apakah perbedaan difusi & osmosi
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah:
a. Memahami proses terjadinya difusi suatu zat

b. Mengetahui proses terjadinya osmosis


c. Mengetahui perbedaan proses difusi dan osmosi

BAB 2
KAJIAN/TEORI
2.1 Difusi & Osmosis

A.Osmosis
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput
yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat
berkonsentrasi rendah.
Menurut para ahli
A. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor yang begitu penting
sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis (Kimball,1983).
B. Osmoregulasi merupakan upaya yang dilakukan oleh ikan untuk mengontrol keseimbangan
air dan ion-ion antara tubuh ikan dengan lingkungannya (Taufik dan Eni, 2006).
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding
dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat
ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Jika
sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel mengkerut.
Pristiwa ini disebut plasmolisis.

B.Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Menurut para ahli
A. Pakar difusi yaitu Roger (1995) mengatakan bahwa difusi adalah proses yang terjadi pada
suatu waktu dan memiliki lima tahapan yaitu ahap pengetahuan, persuasi, keputusan,
implementasi, dan konfirmasi.
B. Menurut Parker (1974), difusi adalah suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada
fungsi produksi atau proses ekonomi. Porker juga menyebutkan bahwa difusi merupakan
suatu tahapan dalam proses perubahan teknik (technical change)
merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh peristiwa difusi
yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan
jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
1. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
2. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

BAB 3
METODE PRAKTIKUM & PEMBAHASAN

3.1Waktu & Pelaksanaan


Dilaksanakan di Laboratorium Biologi Kelas XI.IPA 3
Hari Sabtu,Jam ke 5-6 tanggal 92013. Jumlah siswa 40
Laki-laki : 13
Perempuan : 27
3.2 Alat dan bahan
1. Wortel
2. Kentang
3. Timbangan
4. Air
5. Larutan garam 5%, 10%, 15%.
6. Larutan gula 5%, 10%, 15%.
7. Cutter/pisau
8. cawan
3.2 Cara Kerja
1. Bersihkan kentang dan wortel dari kulitnya.
2. Potong kentang dengan ukuran kira-kira 1 x 1 cm sebanyak 4 potong. Begitu pula dengan
wortel.
3. Timbang masing-masing kentang dan wortel.
4. Ambillah larutan yang telah disediakan, kemudian tuangkan pada cawan. Beri tanda untuk
setiap cawan agar tidak tertukar antara larutan yang satu dengan yang lain.
5. Masukkan potongan kentang ke masing-masing cawan yang telah diberi tanda secara
bersamaan, untuk cawan A (aquades), cawan B (larutan glukosa 5%), cawan C (larutan
glukosa 10%), cawan D (larutan glukosa 15%). Begitu pula pada cawan untuk merendam
wortel.
6. Rendamlah potongan kentang dan wortel tersebut selama 15 menit.
7. Setelah 15 menit angkatlah kemudian letakkan pada kertas agar air dapat terserap. Kemudian
timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
8. Lakukan pula praktikum diatas dengan larutan garam.
3.3 Pertanyaan..?
pertanyaan
1. Apakah terjadi perubahan ?
2.Apa sajakah yang mempengaruhi perubahan ukuran kentang ?
3. Lewat manakah sebenrnya air yang ada?
Jawaban
1.>Ya, dari kedua pengamatan baik Difusi maupun Osmosis mengalami perubahan
2.> Hal hal yang mempengaruhi perubahan ukuran kentang adalah banyaknya garam yang
dilarutkan ke dalam air
3.> Air yang terdapat dalam kentang keluar karena perbedaan kepekatan antara larutan garam
dan air dalam kentang, sehingga menyebabkan kentang mengerut
BAB 4
Hasil pengamatan Praktikum
4.1 Pengamatan Terhadap
1. Kentang (larutan gula)

Kentang yang dimasukan ke dalam larutan gula 5%, 10%, 15%, setelah kami bandingkan
dengan berat awal ternyata mengalami penurunan berat. Hal ini dikarenakan kentang
memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari konsentrasi larutan gula sehingga air dalam
kentang bergerak ke larutan gula yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal tersebut
mengakibatkan air dalam kentang mengalami pengurangan sehingga beratnya menjadi
berkurang dari berat semula. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsentrasi
larutan pada kentang <5% dan >0%. Sedangkan pada kentang yang dimasukkan ke dalam
aquades, tidak mengalami perubahan berat karena memiliki konsentrasi yang sama.
2. Wortel (larutan gula)
Pada dasarnya wortel sudah memiliki rasa manis. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan
aquades tidak mengalami penambahan berat. Apabila terdapat kesalahan kemungkinan
dikarenakan kurang dalam lamanya perendaman. Wortel dimasukkan ke dalam larutan gula
5%, 10%, 15%. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula akan mengalami penambahan
berat. Hal ini dikarenakan larutan pada wortel memiliki konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan gula. Pada peristiwa osmosis, larutan dengan konsentrasi rendah
akan bergerak menuju air dengan konsentrasi lebih tinggi sehingga larutan garam berpindah
ke dalam wortel. Akibatnya, wortel mengalami penambahan air dan bertambah berat. Dalam
wortel yang dimasukkan kedalam larutan gula 10% mengalami kesalahan, kemungkinan
dikarenakan kurang dalam perendaman. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa wortel
memilki konsentrasi >15%.
3. Kentang (larutan garam)
Pada kentang yang dimasukkan ke dalam aquades, tidak mengalami perubahan berat karena
memiliki konsentrasi yang sama(isotonik). Kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam
5%, 10%, 15%, mengalami penurunan berat. Hal ini dikarenakan kentang memiliki
konsentrasi yang lebih rendah dari konsentrasi larutan garam sehingga air dalam kentang
bergerak ke larutan garam yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal tersebut
mengakibatkan kentang mengalami pengurangan air sehingga beratnya menjadi berkurang
dari berat semula. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsentrasi larutan pada
kentang < 5% dan > 0%.
4. Wortel (larutan garam)
Wortel yang dimasukkan ke dalam aquades tidak mengalami perubahan berat karena
konsentrasinya sama. Apabila terdapat kesalahan kemungkinan karena kurang lamanya waktu
perendaman dan faktor dari wortel itu sendiri. Wortel yang dimasukan ke dalam larutan
garam 5%, 10%, 15%, setelah kami bandingkan dengan berat awal ternyata mengalami
penurunan berat. Hal ini dikarenakan wortel memiliki konsentrasi yang lebih rendah sehingga
air dalam wortel bergerak ke larutan garam yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal
tersebut mengakibatkan air dalam wortel mengalami pengurangan sehingga beratnya menjadi
berkurang dari berat semula. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsentrasi
larutan pada wortel <5% dan >0%.
4.2 Tabel Hasil Pengamatan

Bahan
Kentan
g

TABEL HASIL PENGAMATAN (GULA)


Berat Akhir
Berat
Awal
Gula 0%
Gula 5%
Gula 10%
0% = 2,0 gr
2,0 gr
5% = 2,1 gr
1,9 gr
10% = 2,0
1,9 gr
gr
15% = 1,7

Gula 15%

1,6 gr

Wortel

gr
0% = 1,1 gr
5% = 1,1 gr
10% = 1,3
gr
15% = 1,2
gr

1,1 gr
1,2 gr
1,3 gr

TABEL HASIL PENGAMATAN (GARAM)


Berat Akhir
Bahan
Berat Awal
Gula 0% Gula 5%
Gula 10%
0% = 2,1 gr
2,1 gr
5% = 2,1 gr
1,8 gr
10% = 1,8
Kentang
1,5 gr
gr
15% = 1,9
gr
0% = 1,1 gr
1,1 gr
5% = 1,1 gr
0,9 gr
10% = 1,3
Wortel
1,1 gr
gr
15% = 1,2
gr

1,3 gr

Gula 15%

1,7 gr

1,0 gr

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah ke
konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan
bahwa kentang yang dimasukkan ke dalam larutan gula, kentang yang dimasukkan ke dalam
larutan garam dan wortel yang dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami penurunan
berat dari berat semula. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam bahan memiliki
konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang berada dalam
kentang dan wortel tersebut bergerak ke larutan di luarnya. Sedangkan pada wortel yang
dimasukkan atau direndam dalam larutan gula, mengalami penambahan berat. Dikarenakan
konsentrasi larutan dalam wortel yang lebih tinggi sehingga larutan gula bergerak ke larutan
yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah yaitu wortel itu sendiri.
5.2 Saran
Dengan mengerti osmosis & difusi untuk transpor pasif & aktif dan seluruh
jaringannya kita bisa mengerti atau memahami seluk beluk sel dan juga sangat
disarankan supaya anak-anak dari SD sampai Perguruan tinggi wajib
belajar tentang sel. Juga sebagai pedoman para guru untuk memperluas
pengetahuannya untuk menyampaikan kepada para murid-muridnya.

Anda mungkin juga menyukai