Psikiatri adalah ilmu penyakit jiwa yang mempelajari tentang jiwa yang sakit
(psikopatologi) atau kelainan dan gangguan jiwa (mental disorder). Bertolak dari
pemahaman tentang psikologi maka psikiatri pada dasarnya mempelajari perilaku
abnormal manusia atau kelainan atau hambatan dalam KEPRIBADIAN. Kelainan atau
hambatan ini dapat bersifat ringan dan berat yang berdampak kepada jenis kelainan /
penyakit yang di derita.
Dalam Psikiatri modern salah satu faktor terpenting adalah hubungan antar manusia
seperti hubungan intra keluarga, orang tua, saudara, teman pergaulan (sekolah, tempat
kerja) dan tetangga. Dalam pergaulan ini, manusia mencoba untuk saling mengenal dan
memahami serta menimba pengalaman dan menentukan sikapnya. Inilah yang
dinamakan PSIKIATRI DINAMIS. Banyak teori dan hipotesa yang dikemukakan
tentang sebab-sebab terjadinya gangguan jiwa oleh para ahlinya seperti KRAEPELIN
(1856-1929), ADOLF MEYER (1866-1950), SIGMUND FREUD (1856-1939),
CG.JUNG (1875) DAN ALFRED ADLER (1870-1957).
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan :
1. Behaviour atau perilaku adalah suatu kesimpulan dari reaksi seseorang terhadap
segala rangsang yang datang baik dari luar maupun dari jiwanya sendiri dalam
hidupnya sehari-hari.
2. Mental disorder adalah bukan penyakit, tetapi merupakan behaviour suatu individu
yang tidak sanggup menyesuaikan dirinya terhadap :
- Tekanan dan ancaman
- Kebutuhan emosional
- Kebutuhan nafsu
- Tuntutan realita
Menurut Adolf Meyer, individu adalah makhluk hidup yang senantiasa berada
dalam aksi dan faktor-faktor yang menentukan reaksinya terhadap realita hidup ini
adalah :
- Pembawaan
- Pendidikan
- Lingkungan Sosial
- Pengaruh Budaya
2
- Pengalaman pribadi
Berdasarkan ringan atau beratnya gangguan / kelainan jiwa, maka dikenal beberapa
golongan penyakit jiwa :
I. NEUROSIS DAN PSIKONEUROSIS (PSYCHONEUROTIC DISORDER)
II. PSIKOPATI (PERSONALITY DISORDER)
III. OLIGOFRENI (MENTAL DEFICIENCY)
IV. PSIKOSIS (PSYCHOTIC DISORDER)
Secara klinis penentuan diagnosis dari gangguan tersebut diatas diperoleh melalui
anamnese (riwayat penyakit) dan gejala-gejala penyakit (Simptom). Gangguan tersebut
antara lain :
- Persepsi / penangkapan
- Cara berfikir, berperasaan (affectivity), tindakan (motoris)
- Kesadaran
- Orientasi
- Appersepsi
- Perhatian
- Peringatan
- Kecerdasan
- Dll
Dari hasil anamnese dan hasil pemeriksaan yang disebabkan gangguan diatas, secara
klinis dapat dijumpai :
I. Simptomatologi :
1.Waham
2.Autisme
3.Depersonalisasi
4.Incohaerensi
5.Neologisme
6.Confubulasi
7.Hallucinasi
8. Illusi
9. Flight of ideas
10. Remming
11. Blocking
12. Logorrhoe
13. Perseverasi
14. Verbigerasi
15. Echologi
16. Euphori
17. Apathie
18. Ambivalensi
19. Parathymi
20. Anxiety
21. Amnesi
22.Phobi
23.Obsessi
24.De ja vu
25.Twilight State
26.Negativisme
27.Echopraxie
28.Befchle automasi
29.Stereotype
30.Stupor
31.Katalepsi
32.Poriomani
33.Pyromani
34.Cleptomani
35.Demensi
36.Regressi
II. Syndrom
1. Syndrom Schzophreni
2. Syndrom Mani
3. Syndrom Depresi
4. Syndrom Katatoon
5. Syndrom Paranoid
6. Syndrom Hypochondri
7. Syndrom Encephalopathi
8. Syndrom Frontaal
9. Syndrom Hyperaesthetis- Emosional
10.Syndrom Amentia
11.Syndrom Delier
jiwa
(Psikiatri)
yang
semata-mata
berorientasi
pada
perubahan
atau
penyimpangan perilaku karena terganggu fungsi atau faal jiwa, seperti yang dapat kita
saksikan dalam kehidupan sehari-hari dirumah sakit jiwa pada penderita penyakit jiwa
umumnya yang disebut sebagai orang gila (terganggu ingatanya).
Seperti telah disebutkan diatas orang yang terganggu jiwanya seperti ini, seluruh
tindakanya dilakukan diluar kesadaran atau kendali akal, sedang gangguan sosial atau
dampak yang mungkin ditimbulkan tidaklah berdampak luas dan lebih mudah diatasi.
Karena itu seluruh tindakan atau kiprah perilakunya tidak berakibat hukum.
Menurut Al - Quran penyakit jiwa yang hakiki (mungkin dapat dinamakan Psikiatri
Ukhrawi) dan sangat berbahaya adalah pengingkaran atau penolakan terhadap
kebenaran mutlak dan hakiki yang nyata (haqqul-mubin) atau perilaku yang tidak
berada diatas kebenaran, pada petunjuk (jalan) Allah yang lurus. Mereka inilah yang
dinamakan kelompok Fiqulubihim Maradhun (di dalam jiwa mereka ada penyakit),
yang secara sadar mengingkari dan melagar norma dan tata nilai kebenaran ajaran
agama Allah, serta berdampak luas dalam kehidupan social kemasyarakatan (Patologi
sosial).
(Q.S.2/8-20,9/125,30/41).
Kepribadian mereka dapat digolongkan KEPRIBADIAN TERBELAH (Disintegrated
Personality), tidak sesuai dengan kedudukan manusia selaku mahluk yang mulia untuk
melaksanakan peran khalifah di bumi Allah.
(Q.S.2/30,17/70,3/167,48/11).
Terhadap manusia yang tidak mau menyadari dan tidak mau mendayagunakan
kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah Sang Pencipta, terutama panca indra dan akal
pikiranya untuk memahami ayat-ayat / ajaran dan tanda-tanda kekuasaan Allah, maka
Allah akan menurunkan derajat mereka ketingkat yang lebih rendah dari mahluk hewani
sebagai manusia yang lalai dan merugi.
(Q.S.7/179,25/43-44,16/107-109)
Kerancuan cara berfikir (ini merupakan salah satu gejala penyakit jiwa dalam psikiatri
duniawi) kaum musyrikin dan yang mengingkari ayat-ayat Allah, terlihat dalam sikap
dan pandangan hidup mereka yang tidak rasional yaitu meminta segera didatangkan
keburukan (siksa) dari pada kebaikan (rahmat) ketika rasul Allah datang membawa
kebaikan untuk keselamatan hidup di alam dunia (fana) dan akhirat (abadi) kelak.
(Q.S.13/6,22/47,29/53-54)
Inilah ilustrasi perilaku jahiliyah yang senantiasa ada disetiap zaman, sepanjang
manusia tidak berpijak kepada kebenaran mutlak yang hakiki, petunjuk (jalan) Allah
6
yang selalu mereka dustakan dan ingkari karena mengikuti hawa nafsu tanpa
pemahaman yang benar. (Q.S.44/5-6,21/107,28/50,45/23).
Nabi Muhammad diperintahkan Allah untuk berpaling, meningalkan dan menjauhi
perilaku jahiliyah ini dengan mewujudkan perilaku mulia dan agung sesuai dengan
kedudukan manusia selaku khalifah, penerima amanat Allah.
(Q.S.6/35,7/199).
Mewujudkan perilaku manusia yang mulia dan agung inilah misi utam Rasullulah:
Sesunguhnya aku di utus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia
(manusia)
(H.R Ahmad dari Abu Hurairah r.a)
Akhlak yang mulia seperti telah diungkapkan diatas merupakan lintasan
kehidupan, perilaku manusia secara utuh yang berpusat pada titik sentral yaitu
taqwa kepada Allah, yang menjadi satu-satunya criteria manusia mulia dihadapan
Allah-sang pencipta.
(Q.S.3/112,49/13,20/132).
C.HIZBULLAH DAN HIZBUSYSYAITHAN
Berdasarka penerimaan dan kepatuhan atau penolakan dan pengingkaran terhadap
ajaran agama Allah, maka menurut Al Quran dibedakan 2 (dua) kelompok prilaku
manusia yaitu Hizbullah dan Hizbusysyaithan, yang masing-masing kelompok memiliki
ciri atau karakteristiknya.
(Q.S.58/19,58/22).
Hizbullah adalah kelompok manusia yang menerima dan patuh kepada ajaran agama
Allah, yang dapat dikelompokan dalam :
1.
1.
2.
3.
Mukmin
Muqinun
Muslim
Orang yang berbuat baik
a. Amilin, Failin, Kasibin, Qadiimin
a. Shalih
b. Muhsin
c. Orang berbuat Al Khairat
d. Orang berbuat Al Marut
e. Orang berbuat Ath Thayyib
f. Orang berbakti(Barrun/Abrar)
Dengan rincian diatas dapat diperoleh gambaran perilaku manusia yang utuh dan
ideal sebagai manusia taqwa yang sebenar-benar taqwa melalui proses iman yang
paling dasar.
(Q.S.3/102).
Dalam kontek penerimaan Islam secara utuh diluar golongan setan.
(Q.S.2/208)
Hizbusysyaithon adalah kelompok manusia pengikut setan yang mengingkari dan
menentang ajaran Allah, yang dapat dikelompokan dalam :
1. Kafirin
1. Musyrikin
2. Thawaghit
3. Orang dusta dan mendustakan
a. Kadzibun
a. Affakun
b. Mukadzdzibun
4. Muftarin
5. Zhalimun
6. Orang yang sesat
a. Dhallin
a. Ghawin
b. Thaghin
7. Maghdhubun
8. Malunun
9. Munkirun
10. Munafiqun
11. Fasiqun
12. Orang durhaka
a. Mujrimin
a. Ashin
b. Fajirun/Fujjar
13. Orang berdosa/bersalah
a. Mudznibun
a. Atsimun
b. Mukhti-un
14. Orang yang sombong/membanggakan diri
a. Mutakabbirun
a. Mukhtalun
b. Fakhurun
c. Alin
d. Azizun
15. Orang yang melampaui batas
a. Mutadin
a. Musrifin
b. Thaghin
16. Mufsidin
17. Kha-inin
18. Mujbirun/Jabbarin
19. Orang yang keji/buruk
a. Fahisyun
a. Khabitsun
b. Musi-un
c. Berbuat yang najis (rijsun)
20. Orang yang berputus asa
a. Ya-isun
a. Qanithun
21. Mutrafin
22. Orang yang ragu-ragu
a. Mumtarin
b. Murtabin
c. Ra-ibun
d. Syakkun
23. Sahirun
24. Orang yang bodoh/kurang akal
a. Jahilun
b. Safihun/Sufahak
c. Ghafilin
25. Orang yang rugi
a. Khasirin
b. Kha-ibin
Dengan memperhatikan rincian dua kelompok dasar perilaku manusia diatas, maka perilaku
Qurani (menurut Al Quran) adalah perilaku yang memiliki sifat dasar atau karakter Hizbullah
dengan menumbuh kembangkan sifat-sifat yang baik (positivisme) menurut tuntunan Al Quran,
serta menekan sifat-sifat yang buruk (negativisme) yang menjadi benih dan pintu gerbang sifat
dasar atau karakter Hizbusysyaithan yang wajib dihindari, seperti yang diingatkan Rasullulah
bahwa setan mengalir didalam tubuh anak Adam (manusia) bersama peredaran darahnya.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jiwa yang sehat menuru Islam adalah
perilaku yang dibangun menurut tuntunan Al Quran dan sunah yang dinamakan Akhlak mulia
(akhlaqul karimah). Sebaliknya semua prilaku yang tidak sesuai atau menyimpang dari tuntunan
Al Quran dan sunnah secara hakikiyah dinamakan jiwa yang sakit (Psikopathologi).
D.KESIMPULAN
10
1. Psikiatri atau Psikopathologi atau kelainan / gangguan / penyakit jiwa dalam Islam
adalah perilaku manusia atau kepribadian manusia yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam (Al Quran dan Sunnah) yang berdampak luas terhadap kerusakan tatanan
kehidupan bermasyarakat.
2. Psikiatri dalam Islam termasuk dalam kajian yang menyeluruh tentang
kelompok Hizbusysyaithan serta upaya pencegahannya.
3. Membangun generasi yang berkwalitas yang berdasarkan taqwa kepada
Allah adalah suatu keniscayaan melalui pendidikan dan keteladanan
dalam keluarga dan lingkungan (Human Ecology) (Qs.25/74;3/112) seperti
dinyatakan oleh Rasullulah:
Setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah (bersih) tergantung
pada orang tuanya apakah (kelak) anak ini akan menjadi Yahudi
atau Nasrani atau Majusi
E.KEPUSTAKAAN :
1.Abdul Mujib, Yusuf Muzakir,
2.Bart Smet
3.Burlian Abdullah
5.Maxwell Maltz
Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri terjemahan Anton Adiwiyoto Mitra Utama, Jakarta 1996
6.Singgih Dirgagumarso
7.Suroto
8.Tahitoe
2. Psikiatri dalam ilmu kedokteran, oleh sementara ahli dinamakan psikiatri duniawi oleh
3.
4.
5.
6.
karena:
a. Karena para ahlinya non Muslim
b. Karena berdasar arkeologinya bersumber pada fosil (jasmani)
c. Karena tindakan pengobatan secara Farmakologis
d. Karena bebas dari nilai-nilai agama
Mental disorder pada dasarnya dapat dibedakan :
a. Empat penyakit jiwa
b. Tiga penyakit jiwa
c. Dua penyakit jiwa
d. Satu penyakit jiwa
Dari kelompok penyakit jiwa secara klinis yang paling berat adalah :
a. Neurose
b. Psikopathi
c. Psikoneurose
d. Psikose
Dari kelompok penyakit jiwa secara klinis yang paling ringan adalah :
a. Psikose
b. Psikoneurose
c. Psikopathi
d. Neurose
Diantara sebab-sebab terjadinya mental disorder adalah rusaknya jaringan otak,
13
14
17. Seseorang yang di sebut dalam Al Quran sebagai Muhtadin, maka yang bersangkutan
di sebut ?
a. Hizbullah
b. Hizbusysyaithan
c. Ahsanul Hakimin
d. Kaffatul Muslim
18. Dampak sosial yang buruk bagi kehidupan bermasyarakat adalah ?
a. Hizbusysyaithan
b. Hizbullah
c. Psikiatri Kedokteran
d. Psikiatri duniawi
19. Dalam Al Quran Q.S.3/167 yang menyatakan tentang kelompok Hizbusysyaithan :
Yaquuluna bi afwahihim maa laisa fiquluubihim, adalah manusia :
a. Kafirun
b. Musyrikun
c. Faasiqun
d. Munafiqun
20. Membangun generasi yang berkualitas menurut Al-Quran tersebut di dalam :
a. Q.S.25/74
b. Q.S.25/74 dan Q.S.25/74
c. Q.S.3/112
d. Q.S.58/10
Palembang, 19 Januari 2011
Dosen,
Dr.H. Burlian Abdullah
Lembar jawaban :
1. a
2. d
3. a
4.d
5.
6.a
7.d
15
8.d
9.d
10.
11.d
12.d
13.
14.b
15.a
16.
17.a
18.a
19.d
20.a
Palembang, 19 Januari 2011
Dosen,
Dr.H. Burlian Abdullah
16