Anda di halaman 1dari 28

BAB II

MOTOR ARUS SEARAH

II.1 Umum
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus
searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip
pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah.
Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai generator DC akan bekerja baik pula
sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik
sebagai motor arus searah maupun generator arus searah.
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy
listrik menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat
bahan , dan lain lain. Motor listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik, fan
angin) dan industry. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Motor arus searah memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
energi medan untuk diubah menjadi mekanik. Kumparan medan pada motor arus
searah disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada

Universitas Sumatera Utara

setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak balik. Prinsip kerja dari
generator arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang
berbalik arah dengan kumparan jangkaryang berputar dalam medan magnet. Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas
diantara kutub-kutub magnet permanen.

Gambar 2.1 Motor DC Sederhana


Catu tegangan DC dari baterai menuju kelilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar diantara medan magnet.

Universitas Sumatera Utara

II.2 Konstruksi Motor Arus Searah


Gambar di bawah ini merupakan konstruksi motor arus searah.

Gambar 2.2 (a) Konstruksi Motor Arus Searah

Gambar 2.2 (b) Konstruksi Motor Arus Searah Bagian Stator

Gambar 2.2 (c) Konstruksi Motor Arus Searah Bagian Rotor

Universitas Sumatera Utara

Keterangan dari gambar di atas adalah:


1.

Badan motar (Rangka)


Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti juga mesin-mesin listrik

lainnya secara umum memiliki dua fungsi, yaitu:


i.

Merupakan

sarana

pendukung

mekanik

untuk

mesin

secara

keseluruhan.
ii.

Untuk membawa fluks magnetic yang dihasilkan oleh kutub-kutub


magnet.

Untuk mesin kecil, dipertimbangan harga lebih dominan dari pada beratnya,
biasanya rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin besar
umumnya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled steel). Rangka
ini pada bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain itu rangka
ini juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi, disamping kuat secara mekanik.
Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate) yang bertuliskan
spesifikasi umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat kotak ujung yang
merupakan tempat-tempat ujung-ujung belitan penguat medan dan lilitan jangkar.
2.

Kutub
Medan penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub

(gambar II.3)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Konstruksi Kutub dan Penempatannya


Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah:

Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.

Sebagai pendukung secara mekanik untuk kumparan penguat atau kumparan


medan.

Inti kutub terbuat lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub
dilaminasi dan dibuat atau dikeling (rivet) ke rangka mesin. Sebagaimana diketahui
bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah dihasilkan oleh kutubkutub magnet buatan dengan prinsip elektromagnetik. Kumparan penguat atau
kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk bulat atau strip/persegi) yang
dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu. Kumparan penguat medan
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses elektromagnetik.

3.

Inti Jangkar
Inti jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk

silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparankumparan tempat terbentuknya GGL induksi. Inti jangkar yang terbuat dari bahan

Universitas Sumatera Utara

ferromagnetik, dengan meksud agar komponen-komponen (lilitan jangkar) terletak


dalam daerah yang induksi magnetnya besar, supaya ggl induksi dapat bertambah
besar. Seperti halnya inti kutub magnet maka jangkar dibuat dari bahan berlapis- lapis
tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus linier ditunjukkan
pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Inti Jangkar Yang Berlapis-Lapis


Bahan yang digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Pada
umumnya alur tidak hanya diisi satu kumparan yang tersusun secara berlapis.
4.

Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi tempat terbentuknya ggl

induksi.
5.

Kumparan Medan
Fungsi kumparan medan ini adalah untuk membangkitkan fluksi yang akan

dipotong oleh konduktor jangkar.

Universitas Sumatera Utara

6.

komutator
Fungsi komutator untuk fasilitas penghubung arus dari konduktor jangkar,

sebagai penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan sikat membuat sesuatu


kerjasama yang disebut komutasi. Agar menghasilkan penyearah yang lebih baik,
maka komutator yang digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini
setiap bahan (segmen) komutator tidak lagi merupakan bentuk separoh cincin, tetapi
sudah berbentuk lempengan-lempengan (segmen komutator) terdapat bahan isolasi
(gambar 2.5)

Gambar 2.5 Komutator


7.

Sikat-Sikat
Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan

jangkar. Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk


menyalurkan arus listrik. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan
keinginan.
Disamping itu sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi.
Karbon yang ada diusahakan memiliki konduktivitas yang tinggi untuk mengurangi

Universitas Sumatera Utara

rugi-rugi listrik. Agar gesekan antar komutator-komutator dan sikat tidak


mengakibatkan arusnya komutator. Maka sikat harus lebih lunak dari pada komutator.

II.3

Prinsip Kerja Motor Arus Searah


Sebuah

konduktor

yang

dialiri

arus

mempunyai

medan

magnet

disekelilingnya. Pada saat konduktor yang dialiri arus listrik yang ditempatkan pada
suatu medan magnet maka konduktor akan mengalami gaya mekanik, separti
diperlihatkan pada gambar:

(a)

(b)

(c)

Gambar 2.6 Pengaruh Penempatan Konduktor Berarus Dalam Medan Magnet

Pada gambar 2.6.(a) menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus


listrik menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang
dihasilkan oleh konduktor dapat diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan
kanan.
Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir pada konduktor.
Sedangkan gambar 2.6.(b) menunjukkan sebuah medan magnet yang diabaikan oleh

Universitas Sumatera Utara

kutub-kutub magnet utara dan selatan. Arah medan magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan.
Pada saat konduktor dengan arah arus menjauhi pembaca ditempatkan
didalam medan magnet seragam, maka medan gabungannya akan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.6.(c) daerah di atas konduktor, medan yang ditimbulkan
konduktor adalah dari kiri ke kanan, atau pada arah yang sama dengan medan utama.
Hasilnya adalah memperkuat medan atau menambah kerapatan fluksi di atas
konduktor dan melemahkan medan atau mengurangi kerapatan fluksi di bawah
konduktor.
Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas konduktor yang kerapatannya
bertambah akan mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk mengurangi
kerapatannya. Hal ini menyebabkan konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke
arah bawah. Begitu juga halnya jika arah arus dalam konduktor dibalik. Kerapatan
fluksi yang berada di bawah konduktor akan bertambah sedangkan kerapatan fluksi di
atas konduktor berkurang. Sehingga konduktor akan mendapatkan gaya tolak kea rah
atas.
Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak
tegak lurus terhadap medan.
Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar
berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.7 Prinsip Perputaran Motor DC


Pada saat kumparan medan dihubungkan dengan sumber tegangan, mengalir
arus medan

pada kumparan medan karena rangkaian tertutup sehingga

menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutup utara menuju kutup selatan.
Selanjutnya ketika kumparan jangkar dihubungkan kesumber tegangan, pada
kumparan jangkar mengalir arus jangkar

. Arus yang mengalir pada konduktor-

konduktor kumparan jangkar menimbulkan fluksi magnet yang melingkar. Fluksi


jangkar ini memotong fluksi dari kutub medan, sehingga menyebabkan perubahan
kerapatan fluksi dari medan utama. Hal ini menyebabkan jangkar mengalami gaya
sehingga menimbulkan torsi.
Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari sebuah jangkar, merupakan
akibat aksi gabungan medan utama dan medan disekeliling konduktor. Gaya yang
dihasilkan berbanding lurus dengan besar fluksi medan utama dan kuat medan di
sekeliling konduktor. medan di sekeliling masing-masing konduktor jangkar
tergantung pada besarnya arus jangkar yang mengalir pada konduktor tersebut. Arah
gaya ini dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.8. Aturan Tangan Kiri Untuk Prinsip Kerja Motor dc.
Jika arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah induksi magnetik (B) maka
besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor jangkar yang
ditempatkan dalam suatu medan magnet adalah :
F = B . I . l newton...................................................................... (2.1)

Dimana :
F

= Gaya lorenz (Newton)

= Arus yang mengalir pada konduktor jangkar (Ampere)

B = Kerapatan fluksi (Weber/m2)


l

= Panjang konduktor jangkar (m)

Sedangkan torsi yang dihasilkan motor dapat ditentukan dengan:


T = F.r ........................................................................................ (2.2)
Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar dari pada torsi beban maka motor
akan berputar. Besarnya torsi beban dapat dituliskan dengan:
............................................................................. (2.3)

Universitas Sumatera Utara

.(2.4)
Dimana :
T = torsi (N-m)
r = jari-jari rotor (m)
K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)
= fluksi setiap kutub
= arus jangkar (A)
P = jumlah kutub
z = jumlah konduktor
a = cabang pararel

II..4

Reaksi Jangkar
Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh

mengalirnya arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan
magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :
1. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama.
2. Magnetisasi silang.
Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak
dialiri oleh arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal
untuk kutub utama dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara menuju
kutub selatan seperti pada gambar 2.9 berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

Bidang Netral
Magnetis

Sikat
O

FM

Gambar 2.9 Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan Medan


Dari gambar 2.9 dapat dijelaskan bahwa :
Fluksi didistribusikan simetris terhadap bidang netral magnetis.
Sikat ditempatkan bertepatan dengan bidang netral magnetis.
Bidang netral magnetis didefinisikan sebagai bidang di dalam motor di mana
konduktor bergerak sejajar dengan garis gaya magnet sehingga gaya gerak listrik
induksi konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Seperti yang terlihat dari gambar
2.11 sikat selalu ditempatkan di sepanjang bidang netral magnetis. Oleh karena itu,
bidang netral magnetis juga disebut sebagai sumbu komutasi karena pembalikan arah
arus jangkar berada pada bidang tersebut. Vektor OFM mewakili besar dan arah dari
fluksi medan utama, di mana vektor ini tegak lurus terhadap bidang netral magnetis.
Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik sementara
kumparan medan tidak dieksitasi, maka disekeliling konduktor jangkar timbul ggm
atau fluksi. Gambaran arah garis gaya magnet ditunjukkan pada gambar 2.10 berikut
ini :

Universitas Sumatera Utara

Bidang Netral Magnetis


O

S
FA

Gambar 2.10 Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan Jangkar


Penentuan arah dari garis gaya magnet yang diakibatkan oleh arus jangkar
ditentukan dengan aturan putaran sekrup (cork-screw rule). Besar dan arah garis gaya
magnet tersebut diwakili oleh vektor OFA yang sejajar dengan bidang netral
magnetis. Pada prakteknya, sewaktu mesin beroperasi maka konduktor jangkar dan
konduktor medan sama- sama dialiri oleh arus listrik, distribusi fluksi resultan
diperoleh dari menggabungkan kedua fluksi tersebut. Oleh karena itu distribusi fluksi
medan utama yang melalui jangkar tidak lagi simetris tetapi sudah mengalami
pembelokan saat mendekati konduktor yang dialiri arus tersebut. Hal tersebut
dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang dapat dilihat dari gambar 2.11 berikut ini

S
Bidang netral
magnetis lama

Bidang netral
magnetis baru

FM
FA

Fr

Gambar 2.11 Hasil Kombinasi Antara Fluksi Medan dan Fluksi Jangkar
Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang
fluksi medan utama pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan memperkuat

Universitas Sumatera Utara

fluksi medan utama pada setengah bagian yang lain. Hal ini jelas akan menyebabkan
penurunan kerapatan fluksi pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan terjadi
kenaikan pada setengah bagian yang lain di kutub yang sama. Efek dari intensitas
medan magnet atau lintasan fluksi pada jangkar yang memotong lintasan fluksi
medan utama ini disebut sebagai reaksi jangkar magnetisasi-silang (crossmagnetization).
Magnetisasi-silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral. Pada
Gambar 2.11 terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OFA dan OFM,
serta posisi bidang netral magnetis yang baru, di mana selalu tegak lurus terhadap
vektor OFr. Bidang netral magnetis motor yang baru bergeser sejauh karena posisi
bidang netral magnetis ini selalu tegak lurus terhadap vektor OF. Dengan pergeseran
bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser sejauh pergeseran bidang netral
magnetis. Hal ini dapat menimbulkan bunga api di segmen komutator dekat sikat.
Kebanyakan mesin listrik bekerja pada kerapatan fluksi yang dekat dengan
titik jenuhnya, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan magnetik. Pengaruh
kejenuhan magnetik terhadap fluksi medan utama dapat dijelaskan dengan bantuan
gambar 2.12 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


y
x
z

O
B B

gg

Gambar 2.12 Kurva Pemagnetan Saat Terjadi Reaksi Jangkar

Misalkan fluks sebesar Ox adalah fluksi dihasilkan medan utama tanpa


dipengaruh reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya reaksi jangkar pertambahanpengurangan kuat medan magnet (ggm) yang terjadi pada kutub medan sebesar B
ampere-lilitan. Pada lokasi di permukaan kutub di mana gaya gerak magnet (ggm)
rotor menambahkan ggm kutub terjadi penambahan kerapatan fluks sebesar xy.
Sedangkan pada lokasi permukaan kutub di mana ggm rotor mengeliminir ggm kutub
terjadi penurunan kerapatan fluksi sebesar xz, di mana harga xz lebih besar dari pada
xy. Oleh karena itu,

penjumlahan rata-rata kerapatan fluks yang terjadi adalah

kerapatan fluks kutub yang semakin berkurang. Hal inilah yang disebut sebagai efek
demagnetisasi reaksi jangkar dan perlu dicatat bahwa demagnetisasi timbul hanya
karena adanya saturasi magnetik. Untuk mengatasi reaksi jangkar ada tiga cara yang
dapat dilakukan, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

II.4.1

Pergeseran Sikat (Brush Shifting)


Ide dasarnya adalah dengan memindahkan sikat seirama dengan perpindahan

bidang netral untuk menghindari percikan bunga api yang timbul. Namun dalam
penerapannya hal ini cukup sulit karena jarak perpindahan bidang netralnya sangat
ditentukan oleh besarnya beban yang dipikul, maka jarak perpindahan bidang
netralnya pun berpindah, sehingga sikat harus juga diubah setiap saat, seirama dengan
perubahan jarak perpindahan bidang netral. Selain itu pergeseran sikat akan
memperburuk melemahnya fluks akibat reaksi jangkar mesin, selain dengan metode
ini mesin arus searah tidak dimungkinkan untuk bekerja sebagai generator (akan
menimbulkan percikan api yang lebih besar), dan sangat tidak ekonomis terutama
untuk mesin-mesin berukuran kecil.
Adapun efek diperburuknya fluks akibat reaksi jangkar dapat dilihat pada
Gambar 2.13 berikut ini. Pada gambar 2.13 (a) diperlihatkan kondisi ketika bidang
netral mesin bergeser (lihat gambar segitiga ggm-nya), sedangkan pada gambar 2.13
(b) terlihat bidang netral yang bergeser disertai dengan bergesernya sikat mesin.
Akibat pergeseran tersebut (lihat gambar segitiga ggm-nya), terlihat ggm resultannya
melemah sedemikian rupa.

Bidang Netral
baru

Bidang Netral
lama

Bidang Netral
baru

S
Sikat

Sikat
Arah Rotasi
Motor

Bidang Netral
lama

Arah Rotasi
Motor

Universitas Sumatera Utara

resultan

resultan

rotor

kutub

rotor

kutub

(a)

(b)

Gambar 2.13 Pelemahan Ggm Akibat Pergeseran Bidang Netral

II.4.2

Penambahan kutub bantu (interpole)

Ide dasar penambahan kutub bantu (interpole) yaitu jika tegangan pada kawatkawat yang sedang melakukan proses komutasi penyearahan dibuat nol, maka tidak
akan terdapat percikan bunga api pada sikat-sikat mesin tersebut. Untuk itu, kutubkutub kecil yang disebut kutub komutasi ditempatkan ditengah-tengah diantara
kutub-kutub utama. Interpole ini dihubungkan seri terhadap kumparan rotor.
Sehingga dengan adanya fluks dari interpole ini akan dapat mencegah/mengurangi
adanya tegangan yang muncul pada kawat-kawat yang sedang melakukan proses
komutasi.
Ketika beban yang dipikul mesin meningkat dan arus rotor pun meningkat,
besarnya perubahan/ pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal tersebut akan
menyebabkan

timbulnya

tegangan

pada

konduktor-konduktor

yang

sedang

melakukan komutasi. Pada saat itu fluks interpole juga meningkat, menghasilkan
tegangan pada konduktor-konduktor tersebut dan berlawanan dengan tegangan yang
timbul akibat pergeseran bidang netral.

Universitas Sumatera Utara

IA

Jangkar

VT

IA

Gambar 2.14 Motor DC yang Dilengkapi Dengan Kutub Bantu

II.4.3

Belitan Kompensasi (Compensating Windings)


Belitan kompensasi ini dihubungkan seri terhadap kumparan, rotor belitan ini

bertujuan untuk mengurangi penyimpangan yang timbul akibat reaksi jangkar. Fluks
yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar diimbangi oleh fluks yang ditimbulkan oleh
belitan kompensasi yang besarnya sama dan berlawanan. Ketika beban berubah,
maka reaksi jangkar yang berubah akan selalu diimbangi oleh fluks belitan
kompensasi, sehingga bidang netralnya tidak bergeser.
Teknik ini memiliki kelemahan karena mahal harganya, dan juga masih
memerlukan interpole untuk mengatasi tegangan yang tidak dapat diatasi oleh belitan
kompensasi. Karenanya teknik ini digunakan untuk motor-motor yang bekerja ekstra
berat, dimana pelemahan fluks akan menjadi masalah yang serius.

II.5

GGL Lawan Pada Motor Arus Searah


Ketika jangkar motor berputar konduktornya juga berputar dan memotong

fluksi utama. Sesuai dengan hukum faraday, akibat gerakan konduktor di dalam suatu

Universitas Sumatera Utara

medan magnetik maka pada konduktor tersebut akan timbul GGL induksi yang
diinduksikan pada konduktor tersebut dimana arahnya berlawanan dengan tegangan
yang diberikan pada motor. Karena arahnya melawan, maka hal tersebut disebut GGL
lawan.
Besarnya tegangan yang diinduksikan tersebut sesuai dengan persamaan berikut:
..............................................................................(2.5)
Persamaan tegangan secara umum dapat ditulis sebagai berikut:
................................................................................................(2.6)
Dimana:
.........................................................................(2.7)

II.6 Jenis-Jenis Motor Arus Searah


Jenis-jenis motor arus searah dapat dibedakan berdasarkan jenis penguatannya,
yaitu hubungan rangkaian kumparan medan dengan kumparan jangkar. Sehingga
motor arus searah dibedakan menjadi :

II.6.1 Motor Arus Searah Penguatan Bebas


Motor arus searah penguatan bebas adalah motor arus searah yang sumber
tegangan penguatannya berasal dari luar motor. Di mana kumparan medan disuplai
dari sumber tegangan DC tersendiri. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan
bebas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas

Gambar 2.15 Motor Arus Searah Penguatan Bebas


Persaman umum motor arus searah penguatan bebas
............................................................................. (2.8)
...................................................................................(2.9)

Dimana:
= tegangan terminal jangkar motor arus searah (volt)
= arus jangkar (Amp)
= tahanan jangkar (ohm)
= arus medan penguatan bebas (amp)
= tahanan medan penguatan bebas (ohm)
= tegangan terminal medan penguatan bebas (volt)
= gaya gerak listrik motor arus searah (volt)
Umumnya jatuh tegangan pada sikat relatif kecil sehingga besarnya dapat diabaikan.
Dan untuk rumus selanjutnya Vsikat ini diabaikan.

Universitas Sumatera Utara

II.6.2 Motor Arus Searah Penguatan Sendiri


Motor arus searah penguatan sendiri dibagi atas tiga yaitu:
II.6.2.1 Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt

Gambar 2.16 Motor Arus Searah Penguatan Shunt

Persamaan umum motor arus searah penguatan shunt


...........................................................................................(2.10)
......................................................................................(2.11)
................................................................................................(2.12)
Dimana :
= arus kumparan medan shunt (ohm)
= tegangan terminal medan motor arus searah (volt)
= tahanan medan shunt (ohm)
= arus beban (amp)

Universitas Sumatera Utara

II.6.2.2 Motor Arus Searah Penguatan Seri


Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri

Gambar 2.17 Motor Arus Searah Penguatan Seri

Persamaan umum motor arus searah penguatan seri:


...............................................................(2.13)
............................................................................(2.14)
....................................................................................(2.15)

Dimana:
= arus kumparan medan seri (amp)
= tahanan medan seri (ohm)

Universitas Sumatera Utara

II.6.2.3 Motor Arus Searah Penguatan Kompond


II.6.2.3.1 Motor Arus Searah Penguatan Kompond Pendek
Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompond pendek

Gambar 2.18 Motor Arus Searah Penguatan Kompond Pendek

Persamaan umum motor arus searah penguatan kompond pendek:


.............................................................................................(2.16)
......................................................................(2.17)
................................................................................................(2.18)
= tegangan jatuh pada kumparan seri
= rugi daya pada kumparan seri
= tegangan jatuh pada kumparan armatur
= rugi daya armatur

Universitas Sumatera Utara

II.6.2.3.2

Motor Arus Searah Penguatan Kompond Panjang

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompond panjang

Gambar 2.19 Motor Arus Searah Penguatan Bebas

Persamaan umum motor arus searah penguatan kompond panjang:


.............................................................................................(2.19)
.......................................................................(2.20)
................................................................................................(2.21)
...................................................................................................(2.22)
= tegangan jatuh pada kumparan seri
= rugi daya pada kumparan seri
= rugi daya pada kumparan shunt
= rugi daya armatur
II.7 Karakteristik Motor Arus Searah
Untuk motor DC penguatan seri dan shunt hanya memiliki satu komponen
medan. Sedangkan untuk motor DC penguatan kompond memiliki dua kumparan
medan yakni kumparan medan shunt dan medan seri.

Universitas Sumatera Utara

Berikut ini tiga karakteristik dari sebuah motor DC penguatan kompond panjang:
1. Karakteristik Torsi (
Dengan pertambahan arus jangkar ( ) sehingga ( ) bertambah dan torsi (T)
juga besar. Dari persamaan (2.3) yakni:
dimana
). ....................................................................................(2.23)
Jika fluksi medan shunt lebih besar dibandingkan medan seri maka bentuk
karakteristik torsi dan arus seperti kurva1. Sedangkan jika fluksi medan seri lebih
besar dibandingkan dengan medan shunt maka bentuk karakteristik torsi dan arus
seperti kurva 2. Gambar karakteristik untuk torsi dan arus dapat dilihat seperti berikut
ini:

Gambar 2.20 Karakteristik Torsi dan Arus Jangkar

Universitas Sumatera Utara

2. Karakteristik Putaran
Untuk motor kompond panjang:
..............................................................................(2.24)
................................................................................................(2.25)
....................................................................................(2.26)
Jadi:

..................................................(2.27)
Dengan pertambahan arus jangkar ( ), f;uks ( ) juga akan bertambah dan
berkurang. Dengan pertambahan arus jangkar maka kecepatan

jatuh pada motor kompond lebih cepat dibandingkan dengan motor arus shunt.
Karakteristik dari kecepatan dengan arus jamgkar dapat digambatkan seperti berikut
ini:

Gambar 2.21 Karakteristik Kecepatan dan Arus Jangkar

Universitas Sumatera Utara

3. Karakteristik Mekanis (T = T(n)).V


Ini merupakan kurva antara kecepatan (n) dan torsi(T) dari motor DC. Jika torsi
T =k.

bertambah, maka nilai ( ) bertambah, sedangkan fluks ( ) tetap. Dengan

bertambahnya torsi (T) maka kecepatan (n) akan menurun, maka kurva motor
kompond ini sama dengan motor shunt. Untuk medan shunt karakteristik kecepatan
dan torsi ini mendekati kemotor shunt separti kurva 1. Sedangkan untuk medan seri
karakteristik kecepatan

dan torsi mendekati kemotor seri seperti pada kurva 2.

Gambar dari karakteristik kecepatan dan torsi dapat dilihat seperti berikut:

Gambar 2.22 karakteristik kecepatan dan torsi

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai