II.1 Umum
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus
searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip
pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah.
Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai generator DC akan bekerja baik pula
sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik
sebagai motor arus searah maupun generator arus searah.
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy
listrik menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat
bahan , dan lain lain. Motor listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik, fan
angin) dan industry. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Motor arus searah memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
energi medan untuk diubah menjadi mekanik. Kumparan medan pada motor arus
searah disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada
setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak balik. Prinsip kerja dari
generator arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang
berbalik arah dengan kumparan jangkaryang berputar dalam medan magnet. Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas
diantara kutub-kutub magnet permanen.
Merupakan
sarana
pendukung
mekanik
untuk
mesin
secara
keseluruhan.
ii.
Untuk mesin kecil, dipertimbangan harga lebih dominan dari pada beratnya,
biasanya rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin besar
umumnya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled steel). Rangka
ini pada bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain itu rangka
ini juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi, disamping kuat secara mekanik.
Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate) yang bertuliskan
spesifikasi umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat kotak ujung yang
merupakan tempat-tempat ujung-ujung belitan penguat medan dan lilitan jangkar.
2.
Kutub
Medan penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub
(gambar II.3)
Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
Inti kutub terbuat lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub
dilaminasi dan dibuat atau dikeling (rivet) ke rangka mesin. Sebagaimana diketahui
bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah dihasilkan oleh kutubkutub magnet buatan dengan prinsip elektromagnetik. Kumparan penguat atau
kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk bulat atau strip/persegi) yang
dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu. Kumparan penguat medan
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses elektromagnetik.
3.
Inti Jangkar
Inti jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk
silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparankumparan tempat terbentuknya GGL induksi. Inti jangkar yang terbuat dari bahan
Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi tempat terbentuknya ggl
induksi.
5.
Kumparan Medan
Fungsi kumparan medan ini adalah untuk membangkitkan fluksi yang akan
6.
komutator
Fungsi komutator untuk fasilitas penghubung arus dari konduktor jangkar,
Sikat-Sikat
Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan
II.3
konduktor
yang
dialiri
arus
mempunyai
medan
magnet
disekelilingnya. Pada saat konduktor yang dialiri arus listrik yang ditempatkan pada
suatu medan magnet maka konduktor akan mengalami gaya mekanik, separti
diperlihatkan pada gambar:
(a)
(b)
(c)
kutub-kutub magnet utara dan selatan. Arah medan magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan.
Pada saat konduktor dengan arah arus menjauhi pembaca ditempatkan
didalam medan magnet seragam, maka medan gabungannya akan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.6.(c) daerah di atas konduktor, medan yang ditimbulkan
konduktor adalah dari kiri ke kanan, atau pada arah yang sama dengan medan utama.
Hasilnya adalah memperkuat medan atau menambah kerapatan fluksi di atas
konduktor dan melemahkan medan atau mengurangi kerapatan fluksi di bawah
konduktor.
Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas konduktor yang kerapatannya
bertambah akan mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk mengurangi
kerapatannya. Hal ini menyebabkan konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke
arah bawah. Begitu juga halnya jika arah arus dalam konduktor dibalik. Kerapatan
fluksi yang berada di bawah konduktor akan bertambah sedangkan kerapatan fluksi di
atas konduktor berkurang. Sehingga konduktor akan mendapatkan gaya tolak kea rah
atas.
Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak
tegak lurus terhadap medan.
Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar
berikut ini.
menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutup utara menuju kutup selatan.
Selanjutnya ketika kumparan jangkar dihubungkan kesumber tegangan, pada
kumparan jangkar mengalir arus jangkar
Gambar 2.8. Aturan Tangan Kiri Untuk Prinsip Kerja Motor dc.
Jika arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah induksi magnetik (B) maka
besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor jangkar yang
ditempatkan dalam suatu medan magnet adalah :
F = B . I . l newton...................................................................... (2.1)
Dimana :
F
.(2.4)
Dimana :
T = torsi (N-m)
r = jari-jari rotor (m)
K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)
= fluksi setiap kutub
= arus jangkar (A)
P = jumlah kutub
z = jumlah konduktor
a = cabang pararel
II..4
Reaksi Jangkar
Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh
mengalirnya arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan
magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :
1. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama.
2. Magnetisasi silang.
Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak
dialiri oleh arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal
untuk kutub utama dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara menuju
kutub selatan seperti pada gambar 2.9 berikut ini :
Bidang Netral
Magnetis
Sikat
O
FM
S
FA
S
Bidang netral
magnetis lama
Bidang netral
magnetis baru
FM
FA
Fr
Gambar 2.11 Hasil Kombinasi Antara Fluksi Medan dan Fluksi Jangkar
Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang
fluksi medan utama pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan memperkuat
fluksi medan utama pada setengah bagian yang lain. Hal ini jelas akan menyebabkan
penurunan kerapatan fluksi pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan terjadi
kenaikan pada setengah bagian yang lain di kutub yang sama. Efek dari intensitas
medan magnet atau lintasan fluksi pada jangkar yang memotong lintasan fluksi
medan utama ini disebut sebagai reaksi jangkar magnetisasi-silang (crossmagnetization).
Magnetisasi-silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral. Pada
Gambar 2.11 terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OFA dan OFM,
serta posisi bidang netral magnetis yang baru, di mana selalu tegak lurus terhadap
vektor OFr. Bidang netral magnetis motor yang baru bergeser sejauh karena posisi
bidang netral magnetis ini selalu tegak lurus terhadap vektor OF. Dengan pergeseran
bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser sejauh pergeseran bidang netral
magnetis. Hal ini dapat menimbulkan bunga api di segmen komutator dekat sikat.
Kebanyakan mesin listrik bekerja pada kerapatan fluksi yang dekat dengan
titik jenuhnya, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan magnetik. Pengaruh
kejenuhan magnetik terhadap fluksi medan utama dapat dijelaskan dengan bantuan
gambar 2.12 sebagai berikut:
y
x
z
O
B B
gg
kerapatan fluks kutub yang semakin berkurang. Hal inilah yang disebut sebagai efek
demagnetisasi reaksi jangkar dan perlu dicatat bahwa demagnetisasi timbul hanya
karena adanya saturasi magnetik. Untuk mengatasi reaksi jangkar ada tiga cara yang
dapat dilakukan, yaitu :
II.4.1
bidang netral untuk menghindari percikan bunga api yang timbul. Namun dalam
penerapannya hal ini cukup sulit karena jarak perpindahan bidang netralnya sangat
ditentukan oleh besarnya beban yang dipikul, maka jarak perpindahan bidang
netralnya pun berpindah, sehingga sikat harus juga diubah setiap saat, seirama dengan
perubahan jarak perpindahan bidang netral. Selain itu pergeseran sikat akan
memperburuk melemahnya fluks akibat reaksi jangkar mesin, selain dengan metode
ini mesin arus searah tidak dimungkinkan untuk bekerja sebagai generator (akan
menimbulkan percikan api yang lebih besar), dan sangat tidak ekonomis terutama
untuk mesin-mesin berukuran kecil.
Adapun efek diperburuknya fluks akibat reaksi jangkar dapat dilihat pada
Gambar 2.13 berikut ini. Pada gambar 2.13 (a) diperlihatkan kondisi ketika bidang
netral mesin bergeser (lihat gambar segitiga ggm-nya), sedangkan pada gambar 2.13
(b) terlihat bidang netral yang bergeser disertai dengan bergesernya sikat mesin.
Akibat pergeseran tersebut (lihat gambar segitiga ggm-nya), terlihat ggm resultannya
melemah sedemikian rupa.
Bidang Netral
baru
Bidang Netral
lama
Bidang Netral
baru
S
Sikat
Sikat
Arah Rotasi
Motor
Bidang Netral
lama
Arah Rotasi
Motor
resultan
resultan
rotor
kutub
rotor
kutub
(a)
(b)
II.4.2
Ide dasar penambahan kutub bantu (interpole) yaitu jika tegangan pada kawatkawat yang sedang melakukan proses komutasi penyearahan dibuat nol, maka tidak
akan terdapat percikan bunga api pada sikat-sikat mesin tersebut. Untuk itu, kutubkutub kecil yang disebut kutub komutasi ditempatkan ditengah-tengah diantara
kutub-kutub utama. Interpole ini dihubungkan seri terhadap kumparan rotor.
Sehingga dengan adanya fluks dari interpole ini akan dapat mencegah/mengurangi
adanya tegangan yang muncul pada kawat-kawat yang sedang melakukan proses
komutasi.
Ketika beban yang dipikul mesin meningkat dan arus rotor pun meningkat,
besarnya perubahan/ pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal tersebut akan
menyebabkan
timbulnya
tegangan
pada
konduktor-konduktor
yang
sedang
melakukan komutasi. Pada saat itu fluks interpole juga meningkat, menghasilkan
tegangan pada konduktor-konduktor tersebut dan berlawanan dengan tegangan yang
timbul akibat pergeseran bidang netral.
IA
Jangkar
VT
IA
II.4.3
bertujuan untuk mengurangi penyimpangan yang timbul akibat reaksi jangkar. Fluks
yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar diimbangi oleh fluks yang ditimbulkan oleh
belitan kompensasi yang besarnya sama dan berlawanan. Ketika beban berubah,
maka reaksi jangkar yang berubah akan selalu diimbangi oleh fluks belitan
kompensasi, sehingga bidang netralnya tidak bergeser.
Teknik ini memiliki kelemahan karena mahal harganya, dan juga masih
memerlukan interpole untuk mengatasi tegangan yang tidak dapat diatasi oleh belitan
kompensasi. Karenanya teknik ini digunakan untuk motor-motor yang bekerja ekstra
berat, dimana pelemahan fluks akan menjadi masalah yang serius.
II.5
fluksi utama. Sesuai dengan hukum faraday, akibat gerakan konduktor di dalam suatu
medan magnetik maka pada konduktor tersebut akan timbul GGL induksi yang
diinduksikan pada konduktor tersebut dimana arahnya berlawanan dengan tegangan
yang diberikan pada motor. Karena arahnya melawan, maka hal tersebut disebut GGL
lawan.
Besarnya tegangan yang diinduksikan tersebut sesuai dengan persamaan berikut:
..............................................................................(2.5)
Persamaan tegangan secara umum dapat ditulis sebagai berikut:
................................................................................................(2.6)
Dimana:
.........................................................................(2.7)
Dimana:
= tegangan terminal jangkar motor arus searah (volt)
= arus jangkar (Amp)
= tahanan jangkar (ohm)
= arus medan penguatan bebas (amp)
= tahanan medan penguatan bebas (ohm)
= tegangan terminal medan penguatan bebas (volt)
= gaya gerak listrik motor arus searah (volt)
Umumnya jatuh tegangan pada sikat relatif kecil sehingga besarnya dapat diabaikan.
Dan untuk rumus selanjutnya Vsikat ini diabaikan.
Dimana:
= arus kumparan medan seri (amp)
= tahanan medan seri (ohm)
II.6.2.3.2
Berikut ini tiga karakteristik dari sebuah motor DC penguatan kompond panjang:
1. Karakteristik Torsi (
Dengan pertambahan arus jangkar ( ) sehingga ( ) bertambah dan torsi (T)
juga besar. Dari persamaan (2.3) yakni:
dimana
). ....................................................................................(2.23)
Jika fluksi medan shunt lebih besar dibandingkan medan seri maka bentuk
karakteristik torsi dan arus seperti kurva1. Sedangkan jika fluksi medan seri lebih
besar dibandingkan dengan medan shunt maka bentuk karakteristik torsi dan arus
seperti kurva 2. Gambar karakteristik untuk torsi dan arus dapat dilihat seperti berikut
ini:
2. Karakteristik Putaran
Untuk motor kompond panjang:
..............................................................................(2.24)
................................................................................................(2.25)
....................................................................................(2.26)
Jadi:
..................................................(2.27)
Dengan pertambahan arus jangkar ( ), f;uks ( ) juga akan bertambah dan
berkurang. Dengan pertambahan arus jangkar maka kecepatan
jatuh pada motor kompond lebih cepat dibandingkan dengan motor arus shunt.
Karakteristik dari kecepatan dengan arus jamgkar dapat digambatkan seperti berikut
ini:
bertambahnya torsi (T) maka kecepatan (n) akan menurun, maka kurva motor
kompond ini sama dengan motor shunt. Untuk medan shunt karakteristik kecepatan
dan torsi ini mendekati kemotor shunt separti kurva 1. Sedangkan untuk medan seri
karakteristik kecepatan
Gambar dari karakteristik kecepatan dan torsi dapat dilihat seperti berikut: