ABSTRAK
Boraks (Na2B4O710H2O) merupakan suatu senyawa yang dalam industri biasa digunakan
sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, industri kosmetik dan antiseptik
kayu. Namun, boraks seringkali disalahgunakan oleh masyarakat awam untuk digunakan
sebagai pengeras dan pengawet makanan. Padahal, pemerintah telah dengan jelas melarang
penggunaan boraks dalam makanan. Jika dikonsumsi berlebihan, akan mengakibatkan
gangguan yang parah pada otak, hati, dan ginjal. Pada praktikum kali ini, dilakukan analisis
boraks dalam sampel baso yang berasal dari daerah Gede Bage. Analisis dilakukan secara
kualitatif, yaitu dengan uji nyala boraks, dan analisis kuantitatif menggunakan titrasi asam
basa. Sampel dipreparasi terlebih dahulu lalu dikeringkan di furnance sebelum diidentifikasi.
Analit merupakan larutan sampel, sedangkan pentiter adalah asam klorida (HCl). Hasil uji
kualitatif adalah sampel negatif mengandung boraks, namun setelah dilakukan analisis
kuantitatif, didapatkan bahwa kadar boraks dalam sampel terdeteksi sebesar 0,36%, atau
setara dengan 3,65 mg boraks dalam 1 gram sampel.
ABSTRACT
Borax (Na2B4O710H2O), or well-known as sodium tetraborate is a compound which
commonly used in industry as an iron-solder, cleansing agent, wood preservatives, cosmetic
material, and antiseptic. But nowadays, borax is sometimes missused for food preservatives.
Borax could damage our body if consumed excessively. It could destroy our brain, kidney,
and liver. In this experiment, borax will be identified in qualitative and quantitative ways.
The sample was meatball which taken from Gede Bage. The qualitative analysis used flame
reaction, and the quantitative used an acid-base titration. Sample was prepared first and
drying them in furnance before it could be identified. The analyt was a sample, and the titrant
was chloride acid. The result of qualitative analysis was negative which means there was no
borax in a sample. But, from the quantitative analysis we found the amount of borax in
sample was 0,36% or, there was 3,65 mg borax in 1 gram sample.
Pendahuluan
Penggunaan bahan berbahaya pada
pangan
perlu
Menurut Peraturan
bagian
atas
(epigastrik),
pendarahan
diwaspadai.
Kesehatan
Menteri
maupun
dapat
2007).
Bahan
dimanfaatkan
campuran
kimia
yang
berbahaya
disalahgunakan
salah
yang sering
satunya
adalah
boraks.
Boraks
dalam
makanan
sebagai
juga
pengawet.
(Purnomo,2003)
beracun
mengalami
dibandingkan
gravitasi
meliputi
kerusakan
badan
terasa
tidak
nyaman
spesifik
(BPOM, 2013).
1,435
pada
15oC,
menggunakan
metode
titrimetri
yaitu
Metode Penelitian
Alat
klem.
Bahan
tetraborat,
dan
sampel
yang
diduga
mengandung boraks.
Prosedur Kerja
Preparasi sampel
150
Sampel
bakso
ditimbang
kertas
saring.
Filtrat
kemudian
warna
,dititrasi
kembali
kembali
menjadi
kuning
menggunakan
HCl
N asam
oksalat
V asam
oksalat
V
NaOH
N
NaOH
0,1 N
10 mL
7,8 mL
0,128 N
0,1 N
10 mL
7,8 mL
0,128 N
0,1 N
10 mL
7,85
mL
0,1273
N
Hasil
Ratarata :
0,1277
N
VNaOH. NNaOH
oksalat
NNaOH . 7,8
NNaOH
= 10 mL . 0,1 N
1
7,8
=0,128 N
VNaOH. NNaOH
Volume HCl
N HCl
oksalat
100 mg/190,6
5,7 mL
0,092
NNaOH . 7,8
100 mg/190,6
5,8 mL
0,090
NNaOH
Rata-rata : 0,091 N
VNaOH. NNaOH
NNaOH . 7,85
NNaOH
= 0,092 N
NHCl
NHCl X
NHCl X
NHCl
0,091 N
100 mg
5,8 X 190,6
= 0,090 N
N 1+ N 2 0,092+0,090
=
=
2
2
oksalat
100 mg
5,7 X 190,6
NHCl
= 10 mL . 0,1 N
1
7,8
=0,128 N
= 10 mL . 0,1 N
1
7,85
=0,1273 N
N 1+ N 2+ N 3
3
0,128+ 0,128+0,1273
= 0,1277 N
2
N HCl
V HCL
Kadar
Borak
61,83
0,091 N
1,3 mL
0,036 %
61,83
0,091 N
1,3 mL
0,063%
Mw asam
borat
Kadar Boraks :
cara
hidroksida
melarutkan
dalam
kristal
aquadest
natrium
yang
telah
kadar boraks 1+kadar boraks2 0,063 + 0,063 dididihkan. Aquadest ini dididihkan untuk
=
menghilangkan karbon dioksida yang dapat
2
2
= 0,063 %
mengoksidasi natrium hidroksida.
Pembahasan
Untuk
menganalisanya
digunakan
warnanya
mengandung boraks.
hijau
maka
sampel
hidroksida.
Pertama,
konsentrasi
natrium
ditentukan
hidroksida.
dahulu
Caranya
hidroksidanya,
maka
selanjutnya
jumlah
menetralkan
NaOH
yang
gliserin.
digunakan
Lalu
untuk
dilakukan
sesuai
Setelah sampel
yang
klorida.
sampel
yang
telah
terjadi
adalah
sebagai
berikut,
dengan
natrium
hidroksida.
Natrium
tembaga
dan
barium,
sehingga
dalam
sampel
yang
sangat
sedikit,
sebesar 0,36%.
Daftar Pustaka
BPOM. 2002. Informasi Pengamanan
Bahan Berbahaya : Borax.
Direktorat Pengawasan Produk dan
Bahan Berbahaya. Deputi Bidang
Pengawasan Keamanan Pangan
untuk
mentitrasi
natrium
borat)
http://ik.pom.go.id/v2013/katalog/
Asam%20Borat_upload.pdf