Anda di halaman 1dari 20

Evidence-Based Medicine,

tuntutan baru dalam


profesionalisme pengobatan
seorang penderita

Evidence Based Medicine


(EBM)
Menggunakan segala
pertimbangan bukti ilmiah
(evidence) yang sahih yang
diketahui hingga kini untuk
menentukan pengobatan pada
penderita yang sedang kita
hadapi.
Merupakan penjabaran bukti ilmiah
lebih lanjut setelah obat

Berapakah tingkat (L) bukti?


(TGA)
L1a. Percobaan acak terkontrol (terbaik bukti)
L1b. Meta-analisis (pro dan kontra)
L2. Analisis retrospektif (studi kasus-kontrol)
L2. Calon follow-up (studi kohort)
Cross-sectional populasi (studi prevalensi)
Sebelumnya tinjauan (laporan posisi)
Klinis intervensi (non-acak)
Sebuah evaluasi yang menyeluruh dari semua
data adalah pendekatan terbaik!
Keamanan data (elemen penting!)
Simak Baca secara fonetik
3

Bagaimana Loe diimplementasikan dalam


Pedoman Rekomendasi? (1)
Tingkat Bukti untuk Gagal Jantung:

A. Data yang diperoleh dari beberapa


RCT.
B. Data yang diperoleh dari uji coba
secara acak tunggal atau studi nonacak.
C. Konsensus pendapat para ahli
adalah sumber utama dari
rekomendasi.
4

Bagaimana Loe diimplementasikan dalam


Pedoman Rekomendasi? (2)
Kekuatan Rekomendasi:
Kelas I: Kondisi yang ada bukti / kesepakatan
umum bahwa sebuah prosedur yang diberikan /
terapi berguna dan efektif.
Kelas II: Kondisi yang ada bukti yang
bertentangan atau perbedaan pendapat tentang
kegunaan / khasiat melakukan prosedur / terapi.
Kelas IIa: mendukung kegunaan
Kelas IIb: kegunaan kurang mapan
Kelas III: Kondisi yang ada bukti / kesepakatan
umum bahwa prosedur / terapi tidak berguna /
efektif dan mungkin berbahaya.
5

Bagaimana Loe diimplementasikan


dalam Pedoman Rekomendasi? (3)
"Kekuatan bukti tidak selalu
mencerminkan kekuatan
rekomendasi. pengobatan mungkin
dianggap kontroversial meskipun
telah dievaluasi dalam CTs,
sebaliknya, rekomendasi yang kuat
mungkin didasarkan pada tahun
pengalaman klinis dan hanya
didukung oleh data historis atau
tidak ada data pada "semua.

Obat Keselamatan dalam


meningkatkan fokus di seluruh dunia
Meningkatnya jumlah penarikan obat karena
efek berbahaya (baru-baru ini: Prepulsid,
Posicor, Hismanal, Rezulin, Lipobay, dll).
Ilmiah melaporkan proporsi epidemi ADR
serius pada pasien rumah sakit.
(Lazarou, JAMA 1998)
kesalahan Kedokteran (45.000 kematian /
tahun) dan kesalahan pengobatan (28%)
dilaporkan, termasuk di bawah-pemanfaatan
terapi obat terbukti. (US Institute of Medicine,
2001)
7

Bagaimana dokter bisa mengerti


EBM ?
Evidence perlu diterapkan pada penderita
dg segala penyakit/komplikasi-nya.
Evidence berubah menurut perkembangan ilmu.
Perlu CME model baru untuk mensosialisasikan pengetahuan baru ini.
Forum seminar biasa tidak lagi adekuat.
Pengobatan profesional membutuhkan
paradigma baru dalam CME.
8

Primer sastra
Berapa banyak salah?
Koreksi kesalahan

Untuk menunjang EBM, FDA telah


melakukan perubahan label indikasi
obat sewaktu ijin pemasaran melalui
undang-undang.
Misalnya: Indikasi Luas Yang
antibiotik, Pembongkaran untuk
"Infeksi saluran pernapasan bagian
atas",
terdiri Dari BANYAK Lokasi Yang
kuman penyebab maupun
antibiotiknya berbeda.

10

Bagaimana interpretasi hasil Lab yg


tidak pas?
Nilai Widal yg dipakai untuk diagnosis
tifus.
SGPT yg merupakan surrogate endpoint.
Hasil antibiogram yg mengikutsertakan AB
yg tidak semestinya:
gentamicin (tidak pas) untuk kuman tifus,
tidak mengikutsertakan AB terpilih seperti
flukloksasilin, dikloksasilin atau penisilin G
untuk Staph. aureus atau stretokokkus, tapi
menyertakan berbagai sefalosporin,... dsb.
11

Lalu, bagaimana dg evidence pengobatan empirik


yg tidak ada uji klinik formal, tetapi sangat berguna?

Varisella: cukup mandi teratur, tidak perlu


AB rutin
Parotitis epidemika: cukup permen karet.
Dikloksasilin atau flukloksasilin untuk staph.
resisten, juga penisilin prokain tidak dipakai
lagi.
Probenesid (dosis kecil) telah dilupakan untk
gout, walaupun 65% merupakan masalah
ekskresi asam urat (alopurinol di-indikasikan
untk masalah pembentukan urat {35%}).
12

Kasus: Yn. 18 yrs dengan Grand Mal


selama 14 tahun sejak 4 yrs old.
2-4 kejang sehari dengan koma
sekarang dan kemudian, tapi
sekarang dikendalikan. Bukti?
anticonvulsant darah adalah:
Dosis harian darah l. norma.
jarak
(Mcg / ml)
- Dilantin 400 1,57 mg / 10-20 /
- Luminal 200 mg 30,19 / 15-40 /
- Carb'zepine 200 1,97 mg / 4-10 /

13

FDA
Industri
Dokter
Spesialis
Farmasis
Herbalis
NaturoPATI
Awam
dsb.

Masalah
terbesar ialah
bahwa
evidence
dapat diartikan
berbeda-beda
menurut
setiap orang
atau profesi.

14

EBM menjembatani
Ilmu Kedokteran dan Hukum ?
EBM mulai dibutuhkan juga oleh seorang hakim
menentukan apakah suatu pengobatan tertentu
sudah benar dalam persidangan. Diperlukan
ilmu (evidence) di belakang pertimbangan
suatu testimoni seorang saksi ahli.
(JAMA Vol. 283 No.21, June

2000)

Juga, EBM menentukan harga saham pabrik


obat, yang disebarkan mass media ekonomi.

EBM menjembatani
Ilmu
Kedokteran dan
Hukum ?
15

Namun, masih akan dijumpai


berbagai kendala, karena ilmu
pengobatan dan EBM sendiri
tidak sesederhana itu.

16

EBM is challenged by the very


presence of neutraceuticals
While orthodox medicine is requiring
stricter use of drugs by scientific
evidence, unrestricted availability of
alternative methods and medicines
are worldwide - most without even
any evidence of efficacy and safety at a price that surpass new
pharmaceuticals.
17

EBM is perhaps not always


applicable for many reasons:
Beberapa kali kita tidak bisa mengobati hanya angka.
Beberapa kali kami tidak dapat menggunakan statistik
untuk mengobati pasien tertentu.
hasil studi besar termasuk pasien dengan variabel yang
tak terkendali.
uji klinis terkontrol tidak selalu sempurna.
Pediatric CTs belum diperlukan sampai tahun 1998,
meskipun wajib bagi orang dewasa sejak tahun 1962.
Dosis-temuan studi yang langka, tidak sedikit di pediatri.
Akhirnya: bertanya 3 spesialis dan Anda akan
mendapatkan 2-3 jawaban yang berbeda. Imbangan
pendapat mungkin harus ditetapkan pada sekitar 70: 30,
atau lebih.
18

Kesimpulan
Penggunaan obat yang tepat harus dipromosikan secara
nasional.
Pendidikan tentang obat-obatan dan MBE harus
mengambil pendekatan yang berbeda (bukan pendidikan
dengan memaksa, kebutuhan pemasaran farmasi).
Penyebab irrationalism dihubungkan dengan kesalahan
mengabadikan dalam sistem (kesehatan) lebih besar.
Kesehatan dan DrugUsePolicy harus ditetapkan.
Jika Departemen Kesehatan adalah gagal, universitas dan
profesi harus - moral - mengambil inisiatif.
Simak
Baca secara fonetik

19

Terima Kasih !

20

Anda mungkin juga menyukai