Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

FARMAKOTERAPI TERAPAN
DEPRESI MAYOR

Dosen pengampu: Yance Anas, M. Sc., Apt

Disusun oleh:
Ivo Tamia Oviriana

145020006

Anif Farizi

145020014

Irma Mayasari

145020016

Rossy Fitriana

145020023

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2014
KASUS

Seorang pasien (laki-laki, usia 35 tahun, penderita depresi mayor (tingkatan sedang)
selama 5 tahun) datang ke apotek di dampingi ibunya untuk menebus obat yang diresepkan
dokter, yaitu flouxetin 20 mg 1 kali sehari untuk penggunaan selama 1 bulan.
Pertanyaan/Tugas Mahasiswa:
1. Jelaskanlah secara ringkas tentang penyakit depresi (patofisiologi, penyebab, gejala, tujuan
terapi dan sasaran terapi)
2. Lakukanlah wawancara dengan ibu pasien ketika menerima resep untuk menggali informasi
tentang gejala depresi yang dialami pasien! (setting : pasien sering mengalami rasa tertekan
dan sedih, menagis, tidak bisa tidur, meningkatnya nafsu makan, gangguan konsentrasi dan
kelelahan)
3. Berdasarkan gejala penyakit, riwayat penyakit dan data laboratorium, lakukanlah analisis
singkat pada obat yang terdapat dalam resep tersebut ! Berdasarkan analisis yang anda buat,
apakah obat tersebut merupakan obat yang tepat untuk mengatasi /mengobati penyakit
pasien! jika menurut anda obat yang diresepkan kurang tepat untuk mengobati penyakit
pasien, maka lakukanlah komunikasi dengan dokter penulis resep untuk mengoptimalkan
pengobatan pasien !
4. Siapkanlah obat yang akan diberikan kepada pasien !. Serahkan obat kepada ibu pasien dan
lakukanlah pemberian informasi obat !
5. Jelaskan mekanisme aksi obat yang ada di dalam resep !
6. Apakah pasien membutuhkan terapi non farmakologi. Jika iya, terapi apa yang harus
dilakukan pasien. Lakukanlah konseling untuk terapi non farmakologi yang harus dijalankan.
7. Buatlah rencana monitoring terapi yang akan dilakukan! Parameter apa saja yang harus
diamati dalam memonitoring efektifitas terapi?
8. Setelah dilakukan evaluasi perkembangan kesehatan pasien, dokter menyimpulkan bahwa
pengobatan yang telah diberikan kurang efektif dalam meredakan gejala penyakit yang
dialami pasien. Dokter meminta pendapat anda untuk pengobatan tahap berikutnya. Buatlah
usulan pengobatan yang akan diberikan keada pasien ! berikanlah penjelasan logis dari
usulan pengobatan yang akan anda usulkan pada dokter penulis resep !

Jawaban:
1. Patofisiologi dari depresi
Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 2

Hipotesis amina biogenik. Depresi dapat disebabkan oleh penurunan jumlah


neurotransmitter norefinefrin (NE), serotonin (5-HT) dan dopamine (DA) dalam

otak.
Perubahan post sinaptik pada sensitivitas reseptor. Perubahan sensitivitas reseptor NE

dan 5-HT2 dapat berpengaruh pada awal mula munculnya (onset) depresi.
Hipotesis deregulasi. Teori ini lebih ditekankan pada kegagalan regulasi homeostatik
pada sistem neurotransmiter, dibandingkan peningkatan atau penurunan absolute

aktivitas neurotransmitter itu sendiri.


Diperlukan sistem serotonergik dan noradrenergik yang fungsional agar efek

antidepresan dapat optimal.


Perananan dopamine (DA) menunjukkan bahwa peningkatan neurotranmisi DA
dalam nukleus accumbens kemungkinan terkait dengan mekanisme antidepresan
(Dipiro, 2009).

Penyebab terjadinya depresi

Adanya gangguan pada neurotransmiter norefinefrin, serotonin dan dopamin.


Ketidak seimbangan kimiawi otak yang bertugas menjadi penerus komunikasi antar
serabut saraf membuat tubuh menerima komunikasi secara salah dalam pikiran,

perasaan dan perilaku.


Adanya faktor keturunan
Dipicu oleh faktor psikologis dan lingkungan (Depkes RI, 2007).

Gejala pada depresi

Gejala emosional: kehilangan kemampuan untuk merasakan kesenangan, tidak


tertarik pada suatu aktivitas, kesedihan, pesimis, crying spells, putus-asa, kecemasan

(90%), perasaan bersalah dan gejala psikotik (halusinasi, delusi).


Gejala fisik: lelah, pusing, gangguan tidur, gangguan pada nafsu makan, kehilangan

hasrat seksual, keluhan pada lambung atau kardiovaskuler.


Gejala intelektual atau cognitive (perilaku): menurunnya kemampuan berkonsentrasi,

lemah ingatan, bingung, dan bimbang.


Gangguan psikomotor: gerakan melambat, proses berfikir lambat, berbicaranya
lambat (Dipiro, 2009).

Tujuan terapi
Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 3

Untuk mengurangi gejala depresi, meminimalkan efek samping, memastikan


kepatuhan pasien, memfasilitasi pasien untuk kembali kekondisi normal, mencegah
kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien (Dipiro, 2009).
Strategi Terapi
Menggunakan terapi non farmakologi dan atau farmakologi (obat antidepresan
yang dapat memodulasi kadar serotonin dan norefrinefrin (NE) di otak) (Dipiro, 2009).
Sasaran Terapi
Sasarannya adalah dengan memodulasi seretonin dan norepinefrin yang ada di
dalam otak, menggunakan obat-obat antidepresan (Ikawati, Z., 2012).
2. Komunikasi antara ibu pasien dengan apoteker saat menebus resep.
Pagi hari dalam apotek RS. Permata Asia, seorang wanita dengan anak laki-lakinya yang
berumur 35 tahun menghampiri sumber suara dari apotek.
Apoteker
Ibu Pasien
Apoteker

:
:
:

Resep atas nama Tn.Joko?


Iya, ini saya irma ibunya Tn. Joko?(menghampiri apoteker).
Mohon maaf bu, tadi ibu habis periksa ke dokter ya? Terus

Ibu pasien

dokter bilang apa? tentang penyakit anak ibu?


Iya sudah periksa ke dokter. Dokter bilang, kalau anak saya itu

Apoteker

sakit depresi mbak.


Ehmm ehm gitu ya bu, mohon maaf bu, keseharian anak ibu

Ibu pasien

seringnya apa? apa sering melamun, atau susah tidur?


Iya mbak, biasanya anak saya sering merasa tertekan dan sedih,
menangis, tidak bisa tidur, makannya banyak, cepat lelah, kalau

Apoteker
Ibu pasien

:
:

diajak bicara tidak nyambung


Kebiasaan itu sudah berlanjut berapa lama ya bu?
Sudah lama mbak, sekitar 5 tahun yang lalu

3. Menurut kelompok kami obat fluoksetin sudah tepat diberikan kepada pasien dengan
depresi mayor, tetapi pasien sudah 5 tahun mengalami depresi sehingga diperlukan
peningkatan dosisnya atau frekuensinya (Sweetman, 2009).
Konsultasi ke dokter tetang dosis fluoksetin
Apoteke

Halo dok

Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 4

r
Dokter
Apoteke
r
Dokter
Apoteke

:
:

Iya, ada apa?


Ini saya Ivo apoteker di apotek Daghfal, apa benar ini dengan

:
:

dokter Anif, yang menulis resep atas Tn. Joko ?


Iya benar mbak, bagaimana?
Begini dok ini ada resep atas nama Tn. Joko, menderita depresi

mayor selama 5 tahun yang lalu, obat yang diberikan fluoksetin


20 mg 1x sehari, obat yang diberikan sudah tepat dok, tetapi saya
mau mengkonfirmasikan bahwa menurut buku Martindel jika
depresi sudah terjadi selama 5 tahun, maka perlu adanya

Doktter

peningkatan dosis atau frekuensi pemberian dok


Terus menurut mbak bagaimana? Kok bisa perlu adanya

Apoteke

peningkatan dosis atau frekuensi pemberian?


Begini dok ini kan pasiennya sudah menderita depresi mayor

sejak 5 tahun yang lalu, dan ini pasien mengalami kekambuhan


lagi, apa sebaiknya dosis fluoksetin dinaikkan menjadi 40
mg/hari, tetapi sediaan yang ada dipasaran hanya 20 mg,
sehingga frekuensi pemberian dibuat menjadi 2x sehari yaitu

Dokter

diminum pagi dan malam dok.


Apa benar yang dibicarakan mbak itu menurut buku

Apoteke

Martindel?
Benar dok, ini menurut buku Martindel

r
Dokter

Iya sudah mbak, kalau ada referensi mendukung, jadi dosis


fluoksetin tetap 20 mg tetapi frekuensi pemberiannya 2x sehari

Apoteke

tiap pagi dan malam


Iya dok terimakasih

r
Dokter

Sama-sama mbak

4. Komunikasi penyerahan obat kepada ibu pasien oleh apoteker


Apoteker
Ibu pasien
Apoteker

:
:
:

Resep untuk Tn. Joko


Iya mbak, saya ibunya
Bu, ini resep anaknya, obatnya 1 macam ini diminum setiap
pagi jam 7 setelah makan dan malam jam 7 setelah makan juga,
obat ini harus diminum teratur ya bu? Jangan sampai lupa

Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 5

Ibu pasien

meminumkannya
Oh.... iya mbak, mbak bagaimana cara mengatasi kebiasaan
anak saya yang suka menangis, tidak bisa tidur, makannya
banyak dan dia kalau di ajak bicara sering nglantur sendiri?

Apoteker

Kadang saya itu kasihan sama anak saya mbak


Ibu, ini kan udah dapat resep dari dokter obat ini fungsinya,
untuk menenangkan anak ibu sehingga nantinya anak ibu akan
merasa tenang dan tidak gelisah, obat tersebut akan berefek
setelah 2-4 minggu pemakaian obatnya, maka harus diminum

teratur sesuai dengan aturannya bu.


Oh....gitu ya mbak, tapi terkadang saya lupa meminumkannya?

Apoteker

Gimana ya mbak?
Nyuwun sewu bu, ibu bawa Hp tidak? Kalau bawa nanti saya

Ibu pasien

atur jam minum obatnnya


Iya mbak, kebetulan saya bawa, ini mbak minta tolong atur

Apoteker

jam minumnya
Ini bu, sudah saya atur jam minum obatnya, nanti kalau ada

Ibu pasien

bunyi alaram seperti ini, (misal ting tong ting tong) saatnya
meminumkan obat ke anak ibu. Alaram tersebut akan bunyi
Ibu pasien

sehari 2 kali pada jam 7 pagi dan jam 7 malam


Oh...... jadi nanti minumnya sehari 2 kali pada jam 7 pagi dan

Apoteker

jam 7 malam setelah makan ya mbak?


Iya bu, benar. Bagaimana bu? Sudah paham tentang aturan

:
:

minumnya kan?
Ya mbak, saya sudah paham, terimakasih mbak
Iya bu, sama-sama

Ibu pasien
Apoteker

5. Mekanisme aksi obat fluoksetin


Fluoksetin termasuk golongan SSRIs (selective seretonin reuptake inhibitors).
SSRIs ini termasuk lini pertama untuk pengobatan depresi mayor yang relatif paling aman
dan toleransi lebih baik, dengan kerjanya menghambat penyerapan serotonin oleh neuron di
otak dan meningkatkan serotonin neurotransmisi melalui tindakan pada 5HT2 sehingga
fluoksetin di metabolisme di dalam hati menjadi metabolit norfloksetin yang berikatan
dengan sitokrom P450 yaitu di isoenzim CYP2D6 (Martindel, 2009).

Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 6

Gambar 1. Algoritma penatalaksanaan depresi mayor tanpa komplikasi

6. Iya pasien membutuhkan terapi non farmakologi, meliputi :

Psikoterapi
Psikoterapi merupakan terapi yang digunakan untuk menghilangkan atau

mengurangi keluhan-keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola


perilaku maladaptif. Terapi dilakukan dengan jalan pembentukan hubungan profesional
antara terapis dengan penderita. Psikoterapi pada penderita gangguan depresif dapat
diberikan secara individu, kelompok, atau pasangan disesuaikan dengan gangguan
psikologik yang mendasarinya. Psikoterapi dilakukan dengan memberikan kehangatan,
empati, pengertian dan optimisme. Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
psikoterapi sangat dipengaruhi oleh penilaian dokter atau penderitanya.
Teknih psikoterapi yang dilakukan pada pasien ada 2 yaitu :
Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 7

a. terapi interpersonal merupakan terapi yang difokuskan pada konteks sosial


depresi dan hubungan pasien dengan orang lain.
b. terapi kognitif-behavioral merupakan terapi yang difokuskan untuk mengoreksi
pikiran negatif, perasaan bersalah yang tidak rasional dan perasaan pesimis
pasien.
Terapi non farmakologi dengan cara psikoterapi merupakan terapi yang
efektivitasnya sama dengan terapi obat antidepresan selain itu tidak menimbulkan efek
samping dan relatif murah.
Terapi keluarga (dari orang tua)
Orang tua memberikan perhatian lebih kepada pasien misalnya sering di ajak
berbicara, diberi kabar-kabar yang gembira untuk membuat hatinya senang, usahakan
anak jangan menyendiri dan di ajak ketempat rekreasi untuk hiburan.
Konseling antara apoteker dengan ibu pasien
Apoteker
Ibu pasien
Apoteker

:
:
:

Ibu, ini juga ada pengobatan terapi tambahan.


Bagaimana caranya mbak?
Dengan menggunakan terapi psikoterapi misalnya
dibawa ke psikiater untuk dilakukan tanya jawab
supaya mengetahui apakah ada perubahan atau masih
sama dengan sebelumnya, dan terapi keluarga
misalnya ibu memberikan perhatian lebih kepada
anaknya, mengajak berbicara dan memberi kabar
yang gembira jangan samapai anak ibu menyendiri
kalau bisa ibu terus mendampinginya, selain itu perlu

Ibu pasien

diajak rekreasi supaya pikiran menjadi fresh.


Oh gitu ya mbak, jadi saya selalu mendampinginya
setiap hari ya mbak. Apakah terapi tambahan itu

Apoteker

perlu saya lakukan untuk anak saya mbak?


Iya bu, terapi tambahan itu sangat perlu, karena itu
termasuk

terapi

pendukung

untuk

pengobatan

penyakit anak ibu disamping penggunaan obatobatan, sehingga diharapkan pengobatannya lebih
Ibu pasien

optimal untuk kesembuhan anak ibu.


Oh iya mbak, sebaiknya saya pilih yang mana
mbak?

Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 8

Apoteker

Bagusnya terapi tambahannya dilakukan semua,


tetapi apabila dipilih salah satu juga tidak apa-apa bu
misal yang paling mudah dilakukan adalah terapi
keluarga, disini peran keluarga sangat penting
sehingga harus memberi semangat, dukungan, dan

Ibu pasien

diajak bicara jangan sampai anak ibu menyendiri.


O..jadi caranya seperti itu mbak, nanti saya
mencoba mempraktekkan cara tersebut keanak saya.

7. Monitoring terapi yang dilakukan:


Monitoring efek samping obat
Monitoring kekambuhan kembali
Monitoring gejala pasien
Monitoring fungsi ginjal dan hati
Monitoring ketaatan pasien
Monitoring adanya keinginan untuh bunuh diri
8. Usulan pengobatan dari apoteker kepada dokter untuk menangani pasien dengan depresi
mayor.
Bahwa fluoksetin sebenarnya sudah tepat, karena sudah digunakan selama 5 tahun.
Fluoksetin bisa mengurangi dan mengontrol depresi pasien, sehingga disini tetap
menggunakan fluoksatin. Karena mekanisme fluoksatin dapat mengeliminasi selama 4-6 hari
sehingga efek yang timbul lebih lama, ikatan obat dengan protein plasma 95% maka rentang
waktu pelepasan obat bertahap sehingga efek yang diharapkan itu lebih lama dan bisa
mengontrol kondisi depresi pasiennya.
a. Setelah pengobatan 1 bulan dilakukan apabila gejala pasien bertambah tidak berkurang
dan responnya juga jelek terhadap obat yang sudah diberikan maka untuk terapi dapat
diganti obatnya dengan golongan obat TCA (Tryciclic Anti Depressant) karena apabila
diberi obat golongan SSRIs tidak memberikan respon baik sebagai lini pertama untuk
pengobatan depresi tanpa komplikasi, maka pasien akan memberikan respon baik untuk
obat-obat golongan TCA, begitu juga sebaliknya (Dipiro, 2009).
b. Apabila pasien tidak memberikan respon baik terhadap obat antidepresan, dan muncul
gejala-gejala lainnya seperti keinginan bunuh diri maka perlu dilakukan penambahan
terapi non farmakologi dengan menggunakan ECT (Electro Convulsive Therapy). ECT ini
relatif aman dan efektif yang diindikasi untuk depresi berat dan merupakan pilihan
terakhir jika treatment lain tidak berhasil. ECT adalah terapi dengan melewatkan arus
listrik ke otak (Dipiro, 2009).
Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 9

Gambar 2. Pemeriksaan dengan menggunakan ECT (Electro Convulsive Therapy)

DAFTAR PUSTAKA

Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A., Kradjan,
W.A., William, B.R., 2013, Koda-Kimble & Youngs Applied Therapeutics,
Tenth Edition, Lippincott Williams & Wilkins, USA, Hal. 1949.
Anonim, 2007, Pharmaceutical Care untuk Penderita Gangguan Depresif, Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Hal.18.
Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 10

Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty-Sixth Edition,
Pharmaceutical Press, London, Hal. 397.
Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009, Pharmacotherapy
Handbook, Seventh Edition, The McGraw-Hill Companies Inc, USA, Hal.778.
Ikawati, Zullies., 2012, Farmakoterapi Penyakit Sistem Syaraf Pusat, Universitas Gaja
Mada, Yogyakarta.

Farmakoterapi Terapan Depresi Mayor

Page 11

Anda mungkin juga menyukai