Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG

LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Ventilasi Tambang


Ventilasi adalah pergerakan udara masuk dan keluar (pertukaran
udara) dari ruang tertutup. Istilah ini biasa digunakan dalam berbagai hal
seperti di dunia arsitektur, fisiologi, terowongan, pertambangan dan lainnya
(Anonim, 2014).
Ventilasi Tambang adalah pengendalian pergerakan udara, arah dan
jumlahnya. Meskipun tidak memberikan kontribusi langsung ketahap operasi
produksi, ventilasi yang kurang tepat seringkali akan menyebabkan efisiensi
yang lebih rendah dan produktivitas pekerja menurun, tingkat kecelakaan
meningkat, dan tingginya tingkat ketidakhadiran (Anonim, 2014).
1.1.1. Fungsi Ventilasi Tambang
Pada dasarnya, sistem ventilasi tambang bawah tanah ini memiliki
5 fungsi umum yaitu:
a. Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk
keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para
pekerja dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi
dalam tambang yang memerlukan oksigen.
b. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran
dari gas-gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan
kandungan gas dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi
pernapasan.
c. Menyingkirkandebu yang berada dalam aliran ventilasi tambang
bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-1

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d. Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah


tanah sehingga dapat diperoleh suasana / lingkungankerja yang
nyaman.
e. Udara diperlukan tidak hanya untuk bernafas tetapi juga untuk
membubarkan kontaminasi kimia dan fisika (gas, debu, panas, dan
kelembaban). Di seluruh dunia, praktik ventilasi tambang sangat
diatur, terutama pada tambang non batubara yang mengandung gas,
tambang batubara dan ketetapan lainnya terkait untuk jumlah udara
yang dibutuhkan untuk mencairkan emisi , asap peledakan, radiasi,
debu, emisi baterai, dan banyak kontaminasi lainnya.
(Anonim, 2014)
1.1.2. Prinsip Ventilasi Tambang
Ada beberapa prinsip pengaturan jaringan ventilasi di tambang
bawah tanah, yaitu:
a. Aliran udara bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan
yang lebih rendah.
b. Udara akan mengalir dari tempat yang bertemperatur lebih rendah
ke tempat yang bertemperatur lebih tinggi.
c. Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang
memberikan tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur
yang bertahanan lebih besar.
d. Tekanan ventilasi tetap memperhatikan tekanan atmosfir, bisa
positif (blowing) atau negatif (exhausting).
e. Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan antara
kuantitas dan tekanan, bila kuantitas diperbesar dua kali lipat maka
dibutuhkan tekanan empat kali lipat.
f. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam
perhitungan ventilasi tambang.
(Tim Asisten, 2014)

1.1.3. Lingkup Pembahasan

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-2

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pada dasarnya ventilasi merupakan upaya pengontrolan terhadap


kualitas dan kuantitas udara tambang. Pengendalian kualitas udara
tambang bertujuan untuk menjaga agar kondisi udara tambang sesuai
dengan persyaratan yang ditentuka antara lain pengendalian terhadap
gas-gas yang berbahaya maupun debu-debu tambang serta pengaturan
temperatur dan kelembapan udara tambang.
Adapun beberapa lingkup bahasannya, yaitu :
a. Pengaturan/Pengendalian kualitas udara tambang. Dalam hal ini
akan dibahas permasalahan persyaratan udara segar yang
diperlukan oleh para pekerja bagi pernafasan yang sehat dilihat dari
segi kualita sudara (quality control).
b. Pengaturan/pengendalian kuantitas udara tambang segar yang
diperlukan oleh pekerja tambang bawah tanah. Dalam hal ini akan
dibahas perhitungan untuk jumlah aliran udara yang diperlukan
dalam ventilasi dan pengaturan jaringan ventilasi tambang sampai
perhitungan kapasitas dari kipas angin
c. Pengaturan suhu dan kelembaban udara tambang agar dapat
diperoleh lingkungan kerja yang nyaman. Dalam hal ini akan
dibahas mengenai penggunaan ilmu yang mempelajari sifat-sifat
udara atau psikometri (psychometry).
Dalam membahas pengaturan ventilasi tambang yang bersifat
mekanis perlu juga dipahami masalah yang berhubungan dengan
kemungkinan adanya aliran udara akibat ventilasi alami, yaitu antara
aliran udara sebagai akibat perbedaan temperatur yang timbul secara
alami.
1.1.4. Persyaratan Ventilasi
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi
peningkatan produktivitas para pekerja tambang bawah tanah. Pada
tambang bawah tanah, sistem ventilasi diperlukan selain untuk
menyediakan oksigen guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia
atau pekerja juga dibutuhkan untuk mendilusi gas-gas beracun,
mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan
Muhammad Azmi Rahman
H1C111212

1-3

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

untuk menurunkan temperatur udara tambang sehingga memungkinkan


tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman.Dalam rangka penentuan
rencana ventilasi, sebaiknya mempertimbangkan persyaratan di bawah
ini :
a.

Konstruksinya dibuat sedemikian rupa, agar ventilasi yang


diperlukan untuk pengembangan tambang bawah tanah dapat
dilakukan dengan paling ekonomis, dan konstruksinya dibuat
memiliki kelonggaran (kelebihan) udara ventilasi secukupnya,
untuk menghadapi perkembangan tambang bawah tanah di

b.

kemudian hari, serta peningkatan gas yang mungkin timbul.


Struktur yang diinginkan untuk metode ventilasi adalah sistem
diagonal pada ventilasi utama (penjelasannya akan diberikan
kemudian). Sedangkan menyediakan sumuran tegak khusus untuk
ventilasi tehadap penambangan bagian dalam, adalah tindakan yang
rasional. Di tempat yang sulit dilakukan penggalian sumuran tegak
(misalnya di tambang batu bara dasar laut), diharapkan memiliki
sumuran miring khusus dengan penampang berbentuk lingkaran.
Selain itu, konstruksinya dibuat sedemikian rupa agar tahanan
ventilasi jalan udara (lorong ventilasi) utama menjadi sekecil

c.

mungkin.
Dalam melaksanakan pengembangan tambang bawah tanah dan
penambangan, maka dilihat dari segi konstruksi tambang bawah
tanah, adalah penting untuk membuat ventilasi permuka kerja
ekstraksi batu bara dan penggalian lubang bukaan menjadi
independen secara sempurna, dan ventilasi untuk zona yang luas
diharapkan mempunyai sistem ventilasi.

1.1.5. Jenis-Jenis Sistem Ventilasi Tambang

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-4

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Berdasarkanasal supply udaranya, sistem ventilasi dibagimenjadi


2 (dua), yaitu :
a. Sistem ventilasi alamiah
Sistem ini terbentuk

secara

alami

seiring

dengan

terbentuknya bukaan / penggalian tunnel pada tambang bawah


tanah. Dengan adanya lubang bukaan, secara otomatis udara akan
mengalir melalui lubang bukaan tersebut.

Sumber :

http://mineritysriwijaya.blogspot.com

Gambar 1.1.
Ventilasi Alami
b. Sistemventilasi buatan (artificial)
Sistem ventilasi ini dibangkitkan dengan bantuan listrik.
Sebagai alat supply udaranya digunakan fan. Fan pada sistem ini
bertugas

sebagai

pengatur

sirkulasi

udara

sehingga

setiap front kerja pada tambang tersebut akan tersuplai udara


cukup.

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-5

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sumber :
http://mineritysriwijaya.blogspot.com

Gambar 1.2.
Ventilasi Buatan
Untuk itu, sistem ventilasi yang umum digunakan pada
tambang bawah tanah adalah artificial ventilation system. Artificial
ventilation system ini adalah sistem ventilasi buatan dengan
memberikan intake udara

bersih

yang

dihasilkan

dari fan

blower dan mengeluarkan udara kotor melalui sistem exhaust fan.


Sistem jaringan buatan inilah yang dipergunakan di dalam
tambang bawah tanah untuk membuat sirkulasi udara lancar. Sistem
ventilasi sangat tergantung dari ketersediaan.
Sedangkan sistem ventilasi dibagi menjadi 3 (tiga) berdasarkan
penggunaan fannya, yaitu :
a. Sistem forcing
Sisteminiakanmemberikanhembusanudarabertekananpositifke
front kerja.
Tekananpositifberartialiranudarainimempunyaitekananlebihbesardi
bandingkanudara

di

atmosfer.

Udaradialirkanmelaluipipadimanasaluranventilasiinimenghubungka
n fan dengan front kerjasebagaimanaterlihatpadagambar.
Dalamsistemini, dihembuskanudarabersihke front.

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-6

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sumber :
http://mineritysriwijaya.blogspot.com

Gambar 1.3.
Ventilasi Sistem Forcing
b. Sistem exhausting
Sisteminiakanmemberikanhembusanudara

yang

berkebalikandengansistem forcing,
yaitubertekanannegatifke front kerja.

Tekanannegatif

yang

dimaksuddisiniadalahtekanan

dihasilkanoleh

proses

yang

penghisapanudara.
Padasistem exhausting, fan diletakkandekatdengan front kerja,
sehinggadapatmemudahkankerjanyadalammenghisapudaradari fron
t kerjatersebut. Udara yang dihisapadalahudarakotoratau gas yang
takdiinginkan.

Sumber : http://mineritysriwijaya.blogspot.com

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-7

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 1.4.
VentilasiSistem Exhausting
c. Sistem overlap
Berbedadengankeduasistemdiatas,
2 fan yang

sisteminimenggunakan

memilikitugasberbedasatusama

bertugasmenyuplaiudarake front (intake

lain.
fan),

Ada fan yang


ada fan yang

bertugasuntukmenghisapudaradari front(exhausting
Tetapi exhaust

fan).

fan dipasanglebihmundur

dari front penambangan.

(lebihjauh)

Sedangkan duct akhirdari intake

fan dipasanglebihdekatdengan front penambangan.


iniuntukmencegah

agar

Hal

udara

yang

disuplailangsungdihisapoleh exhaust
fan sehinggaudaraakanmemilikiwaktuuntukbersirkulasi.

Sumber : http://mineritysriwijaya.blogspot.com

Gambar 1.5.
VentilasiSistem Overlap
1.2. Udara Tambang
Udara tambang

adalah

udara

segar

normal

yang

dialirkan

pada ventilasi tambang terdiri dari Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon


dan Gas-gas lain yang terdapat di dalam tambang bawah tanah.
1.2.1. Gas Beracun dan Berbahaya
Gas beracun adalah gas yang mempunyai efek langsung
terhadap tubuh pekerja atau manusia di tambang bawah tanah.
Contohnya seperti CO, H2S, NOx, dan SO2. Sementara gas berbahaya

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-8

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

adalah gas yang terpapar ke permukaan dan berdampak tak langsung


ke

manusia

populardari

(jangka
gas

lebihringandariudara,

panjang).

Metanmerupakancontoh

berbahaya.
takberwarna,

Metanadalah
takberbau,

gas

paling
yang

dantakberacun

(Anonim, 2014)
1.2.2.
Kualitas Udara
Kualitas udara di tambang bawah tanah memang sangat
beragam. Dari yang berbahaya sampai yang beracun. Maka dari itu
diperlukan adanya sistem ventilasi tambang yang berguna untuk
mengatur sirkulasi udara di tambang bawah tanah.
Adapun pengaruh kualitas udara jika kadar oksigen berkurang,
yaitu :
Tabel 1.1.
Pengaruh kekurangan Oksigen

(Diktat Ventilasi Tambang UNP, 2004)

1.2.3. Debu Tambang


Berikutinidijelaskansecarasepintasmasing-masingdebu
adapadatambangbatubarabawahtanah, yaitu :
a. Debu Pulmonary
DebuPulmonary adalahdebu-debutambang

yang

yang

dapatmenyebabkantimbulnyapenyakitgangguanpernafasandanpen
yakitparu-paruberdebu. Debupulmonary yang berukuran 0,25
Muhammad Azmi Rahman
H1C111212

1-9

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5 mikron adalah

yang

paling

berbahaya,

karenadebu-

debudenganbutiransedemikiankecilitumengambang
udaradanmudahterhisapketikabernafas,
debuituakanmengendap

di

danselanjutnyadebudi

paru-

paru.Debu pulmonary ituadabeberapajenis, antara lain:


1) Debu asbes, penyebab penyakit asbestosis
2) Debu timah, penyebab penyakit stanosis
3) Debu batubara, penyebab penyakit anthracosis
4)

Debu silica, penyebab penyakit silicosis.

b. Debu beracun (Toxic dust)


Debu beracun dapat menyebabkan keracunan akut dan
kerusakan kulit. Jenis debu ini antara lain:
1) Debu arsenic, penyebab keracunan arsen
2) Debu mangan, penyebab keracunan mangan
3) Debu timah hitam, penyebab keracunan timah hitam (timbal)
4) Debu uranium, penyebab keracunan atau radiasi uranium.
c. Debu yang dapat meledak (Explosive dust)
Debu tambang ini dapat menimbulkan ledakan pada
tambang bawah tanah. Jenis debu ini adalah:
1) Debu bijih sulfide
2) Debu pyrite (FeS)
3) Debu batubara.
d. Debu radioaktif
Debu radioaktif ini dapat menyebabkan radiasi, yang
menimbulkan kanker kulit, dan keracunan akut. Jenis debu ini
antara lain:
1) Debu uranium
2) Debu thorium
3) Debu titanium
4)

Debu bahan radioaktif lainnya

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-10

PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG


LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

(Anonim, 2014)

Muhammad Azmi Rahman


H1C111212

1-11

Anda mungkin juga menyukai