1.

Masalah
a) Prevalensi penyakit kronik sangat tinggi di Indonesia terutama yang berkaitan penyakit
serebrovaskular secara spesifik hipertensi dengan prevalensi sebesar 26,5% menurut Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013.
b) Sudah banyak studi tentang hubungan antara status gizi dengan tekanan darah pada orang dewasa
namun pada anak masih terbatas. Sedangkan pada usia anak adalah waktu krtitikal dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak adalah waktu kritikal hal ini harus diperhatikan lebih lagi
untuk mengetahui apakah intervensi diperlukan atau tidak pada tingkat awal.
c) Sudah banyak penelitian tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah terutama
hipertensi selain status gizi seperti merokok.
d) Walaupun sudah banyak data dan penelitian serta bukti-bukti tentang status gizi mempengaruhi
tekanan darah, namun data-data dan penelitian tersebut banyak berasal dari negari luar seperti
negara yang berbeda dan tidak relevan terhadap situasi di Indonesia.
2. Hipotesis
3. Variabel
x
x1 Status gizi
x2 Diet
x3 Aktivitas fisik
x4 Pendidikan orangtua
x5 Sosioekonomi orangtua

y
Tekanan darah

Operational definition of terms

Body mass index (BMI) was calculated as weight (kg) divided by height2 (m2) and used as marker
for nutritional status (Tsigos et al., 2008). Underweight was defined as BMI less than 18.5 kg/m2,
normal weight was defined as BMI of 18.5 to 24.9 kg/m2, overweight was defined as BMI of 25.0
to 29.9 kg/m2, while obesity was defined as BMI of 30.0 kg/m2 and above. Hypertension was
defined using the World Health Organization and International Society of Hypertension criteria
(WHO and ISH, 2003) as systolic blood pressure (SBP) 140 mmHg and/or diastolic blood
pressure (DBP) 90 mmHg or both or self reported antihypertensive medication during the past 1
week.
4. Kerangka Teori
Sosioekonomi orangtua

Pendidikan orangtua

Gaya hidup
- aktivitas fisik

Status gizi

Tekanan darah

Hipertensi

Diet

5. Kerangka Konsep
Status gizi mempengaruhi tekanan darah.