Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN OBSERVASI

MAN 2 JEMBER
(Disusun guna melengkapi

LABORATOTIUM FISIKA
tugas mata kuliah Manajemen
Laboratorium)
Laporan Observasi

Disusun Oleh:
Alif Fahamsyah
(120210102038/kelas A)
Aji Saputra

(120210102069/kelas A)

Handoko

(120210102089/kelas A)

Nur Karim

(120210102092/kelas A)

PROGRAM STRUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MFISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB1. PENDAHULUAN

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|1

1.1

Latar Belakang
Fisika termasuk kumpulan ilmu pengetahuan hasil (produk)
dari proses pengkajian gejala alam. Fisika dalam pembelajaran tidak cukup
hanya memperhatikan dua aspek proses dan produk atau materi yang
dikuasai siswa, tetapi lebih dari itu, dalam aspek proses diharapkan dapat
memunculkan keterlibatan sikap ilmiah (scientific attitude) pada siswa.
Van Denberg dan Liem (dalam Indrawati, 2007), mempelajari fisika tidak
cukup hanya dengan buku-buku sebagai acuan untuk memperoleh teori
melainkan juga perlu didukung dengan perlengkapan untuk demonstrasi,
eksperimen, atau praktek.
Labolatorium merupakan suatu tempat yang sangat vital dalam
menunjang suatu pembelajaran.Salah satu pembelajaran yang sering kali
memanfaatkan labolatorium dalam menunjang pembelajaran adalah fisika.
Keberadaan labolatorium yang terstandar, akan menjadikan pembelajaran
yang disediakan disekolah akan menunjang pembelajaran menjadi lebih
baik (Awitaningsih N.E., Sutarto, & Supriadi. B., 2012).
SesuaiPP Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana


dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah.
Menurut Moedjadi (1979 : 12), laboratorium adalah tempat dimana
percobaan dan penyelidikan dilakukan. Laboratorium memiliki peran
sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian.Di dalam
pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan
penunjang dari kegiatan kelas.Laboratorium Sains/ Laboratorium FISIKA
di sekolah didefinisikan sebagai tempat melakukan pengamatan dan
percobaan sebagai bagian integral pendidikan sains. (Tyan, 2012)
Pengelolaan

laboratorium

berkaitan

dengan

pengelola

dan

pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium,


spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di
laboratorium

yang

menjaga

keberlanjutan

fungsinya.Mengetahui

pentingnya kegiatan praktikum, maka kondisi laboratorium haruslah


memenuhi standar yang telah ditentukan supaya kegiatan praktikum

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|2

berjalan dengan lancar. Laboratorium dilengkapi peralatan untuk


melangsungkan eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan
analisis.Tidak hanya kondisi gedung yang baik, tetapi sarana dan prasarana
yang tersedia dalam laboratorium harus mendukung kegiatan praktikum
itu sendiri. Disisi lain, pemerintah sendiri telah mengeluarkan peraturan
terkait

sarana

dan

prasarana

laboatorium

di

sekolah

yaitu

PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007.


Laboratorium memiliki arti penting bagi setiap peneliti, bagi para pengkaji
ilmu pengetahuan, bahkan bagi lembaga pendidikan. Keberadaan laboratorium
untuk kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, bahkan
pesantren, adalah sangat penting artinya.
Setiap pelajaran sebenarnya memerlukan ruangan khusus sebagai media
pembelajaran. Dalam hal ini, para siswa memerlukan ruangan khusus untuk
belajar bahasa, FISIKA, Kimia dan lain-lain. Disinilah pentingnya setiap lembaga
pendidikan membangun laboratorium.
Ada beberapa alasan mengapa laboratorium sangat penting bagi setiap
peneliti, atau pun lembaga pendidikan dalam setiap levelnya. Berikut ini
penjelasannya.
1

Keaktifan seorang siswa atau pun mahasiswa tidak akan bisa terwujud
tanpa adanya media, dan media tersebut adalah laboratorium. Sebab,
laboratorium mendorong semua pihak (guru, dosen, santri, kiai, siswa,
mahasiswa, aktivis, dan lain-lain) untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan

ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung.


Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan
proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya
pengembangan minat untuk melakukan penyelidikan, penelitian-penelitian
lingkungan dan minat untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak
akan bisa terwujud tanpa adanya laboratorium. Sebab, keterampilanaketerampilan tersebut hanya bisa diraih dengan praktik, penelitian, uji
coba, maupun eksperimentasi. Keterampilan-keterampilan itu tidak bisa
diraih hanya dengan penguasaan teori semata. (Decaprio, 2013)
Mengingat begitu penting arti dari sebuah labolatorium, maka

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|3

penulis mencoba memaparkan bagaimana kondisi dari labolatorium yang


ada di MAN 2 JEMBER.
1.2

Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana kondisi fisik laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER ?

1.2.2

Bagaimana struktur organisasi laboratorium FISIKA MAN 2


JEMBER ?

1.2.3

Bagaimana pengelolaan laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBR ?

1.2.4

Bagaimana kesesuaian laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER


dengan standar sarana dan prasarana dalam PERMENDIKNAS RI
No. 24 Tahun 2007 ?

1.3

Tujuan dan Manfaat


1.3.1

Tujuan

a. Mengetahui

kondisi

fisik

laboratorium

FISIKA

MAN

JEMEBER.
b. Mengetahui struktur organisasi laboratorium FISIKA MAN 2
JEMEBER.
c. Mengetahui pengelolaan laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBER.
d. Mengetahui kesesuaian laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBER
dengan standar sarana dan prasarana dalam PERMENDIKNAS
RI No. 24 Tahun 2007.
1.3.2

Manfaat
a. Bagi Sekolah
Hasil Observasi ini secara khusus dapat dijadikan
wahana untuk evaluasi kinerja manajemen laboratorium
FISIKA di sekolah.Dengan begitu, sekolah diharapkan dapat
mengelola sistem manajemen laboratorium FISIKA sekolahnya
dengan lebih baik lagi.
b. Bagi Pembaca
Hasil observasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|4

sebagai salah satu sumber informasi dalam belajar tentang


manajemen laboratorium FISIKA
c. Bagi Penulis (Observator)
Dengan

adanya

observasi

ini,

observator

dapat

meningkatkan potensi dirinya agar kelak dapat menjadi guru


yang baik dan professional.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Fisika merupakan bagian sains adalah pengetahuan yang telah disususun
secara sistematik, terorganisir, didapatkan melalui observasi dan eksperimentasi
serta bermanfaat bagi manusia. Mengacu pada pengertian ini, jelas bahwa fisika
harus diawali dengan melakukan observasi dan eksperimentasi, yang berarti
sangat mengutamakan proses tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan.
Sains sebagai suatu proses penelusuran umumnya merupakan suatu pandangan
yang menghubungkan gambaran sains yang berkaitan erat dengan kegiatan
labolatorium beserta perangkatnya.(Katili, dkk. 2013)
1.1 Pengertian Labolatorium
Labolatorium yang sering disingkat LAB adalah empat dilakukannya riset
ilmiah, eksperiment, pengukuran, ataupun pelatiha ilmiah.Pada umumnya,
labolatorium dirancang untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali.Labolatorium ilmiah biasanya dibedakan menurut
disiplin ilmunya, seperti LAB Fisika, Kimia, Biokimia, komputer, dan Bahasa.
Dengan kata lain, Labolatorium adalah tempat sekelompok orang yang
melakukan berbagai macam kegiatan penelitian pengamatan, pelatihan, dan
pengujian ilmiah, sebgai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam
disiplin ilmu. Pembelajaran atau riset-riset pengembangan ilmu tersebut dilakukan
terhadap berbagai macam ilmu yang telah dikenal sebelumnya, atau terhadap ilmu
yang baru dikenal.Pada dasarnya, secara fisik labolatorium juga dapat merujuk
pada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. (Dicaprio, Richard.
2013)
Disisi lain, pengertian labolatorium menurut PP no 19 tahun 2005
mengenai Standart Nasional Pendidikan dan diabrkan dalam PERMENDIKBUD
nomer 24 Tahun 2007 adalah merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba penelitian, dan sebgainya
dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kualitas dan kuantitas yang memadai(PERMENDIKNAS. 2007).
2.2 Fungsi Laboratorium
Laboratorum

sebagai

tempat

kegiatan

riset,

penelitian,

percobaan,

pengamatan,serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi. Berikut beberapa


fungsi laboratorium yang paling utama.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|6

Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori
dan praktik. Laboratorium adalah tempat untuk menguji sebuah teori
sehingga akan dapat menunjang pelajaran teori yang telah diterima secara
langsung. Dalam konteks itu, keduanya saling melengkapi, yaitu teori akan
dapat menjadi pijakan (dasar) praktik dan penelitian, sedangkan penelitian

akan menguatkan argumentasi teori.


Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi paea peneliti, baik dari kalangan
siswa, mahasiswa, dosen, atau pun peneliti lainnya. Hal ini disebabkan
laboratoriumtidak hanya menuntut pemahaman terhadap obyek yang dikaji,

tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan sebuah ekperimentasi.


Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari
pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan
lainnya) untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari suatu obyek keilmuan

dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.


Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan
alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan
menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset atau pun

eksperimentasi yang akan dilakukan.


Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan
mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun
ekperimentasi. Hal ini akan dapat memupk sikap ilmiah mereka sebagai

calon-calon ilmuan di masa depan


Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti
dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat
dalam proses kegiatan kerja di laboratorium. Artinya, orang yang
menemukan kebenaran ilmiah dalam penelitian di laboratorium akan lebih
percaya diri dengan kebenaran tersebut karena telah melewati proses ilmiah
yang sangat ketat, teliti, dan objektif sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
Oleh karena, tidak mengherankan apabilabanyak orang byang menjadikan

labratorium sebagai proses akhir pengujian sebuah kebenaran.


Laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai
masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran,
masalah akademik, maupun masalah yang terjadai di tengah masyarakat

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|7

yang membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium


Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa,

dosen, aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami segala ilmu


pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang
bersifat konkret dan nyata. Hal ini akan sangat berguna bagi individuindividu yang taraf berpikirnya normative sehingga dapat mengarahkan
mereka kepada hal-hal yang lebih konkret (nyata). Oleh karena itu,
laboratorium sebenarnya menekankan perhatian terhadap ranah kognitif,
ranah psikomotorik dan ranah afektif yang tentunya sangat diperlukanoleh
setiap orang(Decaprio, Richard. 2013).
1.3 Arti Penting Laboratorium
Laboratorium memiliki arti penting bagi setiap peneliti, bagi para pengkaji
ilmu pengetahuan, bahkan bagi lembaga pendidikan. Keberadaan laboratorium
untuk kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, bahkan
pesantren, adalah sangat penting artinya.
Setiap pelajaran sebenarnya memerlukan ruangan khusus sebagai media
pembelajaran. Dalam hal ini, para siswa memerlukan ruangan khusus untuk
belajar bahasa, FISIKA, Kimia dan lain-lain. Disinilah pentingnya setiap lembaga
pendidikan membangun laboratorium.
Ada beberapa alasan mengapa laboratorium sangat penting bagi setiap
peneliti, atau pun lembaga pendidikan dalam setiap levelnya. Berikut ini
penjelasannya.
3

Keaktifan seorang siswa atau pun mahasiswa tidak akan bisa terwujud
tanpa adanya media, dan media tersebut adalah laboratorium. Sebab,
laboratorium mendorong semua pihak (guru, dosen, santri, kiai, siswa,
mahasiswa, aktivis, dan lain-lain) untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan

ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung.


Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan
proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya
pengembangan minat untuk melakukan penyelidikan, penelitian-penelitian
lingkungan dan minat untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak
akan bisa terwujud tanpa adanya laboratorium. Sebab, keterampilanketerampilan tersebut hanya bisa diraih dengan praktik, penelitian, uji

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|8

coba, maupun eksperimentasi. Keterampilan-keterampilan itu tidak bisa


5

diraih hanya dengan penguasaan teori semata.


Sikap mandiri siswa dalam memahami pelajaran hanya bisa dibangun
dengan adanya laboratorium, misalnya dalam mempelajari pelajaran
FISIKA (Ilmu Pengetahuan Alam). Dengan adanya laboratorium maka
para siswa akan terdorong untuk lebih aktif dan mandiri, tidak hanya
sekadar mendengarkan materi yang diberikan guru. Mereka juga akan
terdorong untuk aktif mencari keterangan lebih lanjut tentang materi yang
telah dipelajarinya di laboratorium. Bahkan, siswa akan terdorong untuk
menguji keterangan guru di sebuah laboratorium mengenai benar dan
tidaknya materi yang mereka dapatkan dari guru.
Dengan melihat begitu banyaknya manfaat laboratorium, maka bisa

dibilang memiliki laboratorium adalah sebuah keniscayaan bagi setiap lembaga


pendidikan. Dengan kata lain, dewasa ini keberadaan laboratorium bisa dibilang
sebagai sebuah tuntutan seiring dengan perkembangan dalam pengajaran dan
pengembangan kurikulum yang semakin kompleks.
Di laboratorium, para siswa juga akan mendapatkan ilmu dan pemahaman
yang baru melalui eksperimentasi yang dilakukan. Bahkan, proses belajar yang
sistematis dan mengarah pada sasaran yang diinginkan juga dapat dilakukan di
laboratorium. Sebab, laboratorium sebagai media pengejaran dapat mengarahkan
prosedur pembelajaran yang sistematis sebagaimana berikut ini:
a
b
c
d
e
f

Merumuskan hipotesis
Merumuskan definisi operasional
Mengontrol dan memanipulasi variabel-variabel
Melakukan eksperimen
Menciptakan model
Menafsirkan data

1.4 Pengelolaan Labolatorium


Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber
daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan
secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Henri
Fayol (1996: 86) menyatakan bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan
dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian,
pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sementara Luther M.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|9

Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah


perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan,
pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran. Dalam pengelolaan labolatorium
meliputi beberapa hal berikut :
a Perencanaan
b Penataan
c Pengadministrasian
d Pengamanan, Perawatan, dan Pengawasan.
Pengelolaan labolatorium berkaitan dengan pengelolaan dan penggunaan,
fasilitas labolatorium, dan aktifitas yang dilakukan dilaksanakan di labolatorium
yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Pada dasarnya pengelolaan labolatorium
merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.Oleh
karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
teroanggil

untuk

mengatur,

memelihara,

dan

mengusahakan

selematan

kerja.Mengatur dan memelihara labolatorium merupakan upaya agar labolatorium


selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya untuk menjaga
keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di labolatorium dan penanganannya saat
terjadi kecelakaan.(Sulistyowati.2012).
2.5 Perencanaan Labolatorium (Planning)
2.5.1

Perencanaan labolatorium di ditujukan untuk :


Mengatur segala kegiatan yang diselenggarakan di labolatorium yang
terdiri dari penelitian, uji coba (eksperimentasi), aplikasi teori di

2.5.2

labolatorium, pengujian teori, dan lain sebagainya, serta


Menentukan indikator keberhasilan dalam setiap tahapan dari kegiatan
yang direncanankan.
Selain itu, perencanaan juga ditujukan untuk beberapa kegiatan penting

di labolatorium diantaranya sebagai berikut.


2.5.3 Pelayanan Praktikum
Perencanaan kegiatan ini biasanya meliputi waktu kegiatan, para tenaga
2.5.4
2.5.5
2.5.6

ahli yang membina atau membimbing praktikum dan lain sebagainya.


Pengadaan Peralatan
Pengadaan kebutuhan bahan
Mencari sumber-sumber dana untuk kemandirian labolatorium dan

Mainstance
2.6 Pengaturan (Organizing)
Pengaturan labolatorium mencakup dua kegiatanpokok, yaitu setting

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|10

secara fisik.Setting berhubungan dengan kegiatan pengaturan tata letak dan


penataan labolatorium yang mencakup penempatan peralatan dan bahan-bahan
labolatorium.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan setting diantaranya
keselamatan, efektifitas dan efisiensi, dan kemudahan pengawasan.Regulating
merupakan jadwal kegiatan suatu pengaturan jadwal kegiatan dan penyusunan
perangkat lunak untuk terlaksananya ketertiban dan keselamatan bekerja di
labolatorium.
Tata Ruang Laboratorium
Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari
ruang utama dan ruang-ruang pelengkap.
a. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa melakukan praktikum.
Proses pembelajaran FISIKA di dalam ruang praktikum dapat berupa
peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok,dan
penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang
lebih luas darFisikada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh
karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak
kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang
praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan
melaksanakankegiatan belajar mengajar FISIKA.
b. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan
bahan-bahan yang akan dFisikakai praktikum atau percobaan baik untuk
siswa

maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama

digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan


kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang).
Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki
ruang

gelap

(dark

room),

ruangan

spesimen,

ruangan

khusus untuk

penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf . Hal ini


didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan laboratorium dan
kenyamanan para pengguna laboratorium.
Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan
dan

ruang penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan


MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|11

laboratorium 100 m2, 70 80 m2digunakan


praktikum.
digunakan

untuk

ruang

utama

tempat

Ruang penyimpanan harus dapat ditempati lemari yang akan


untuk

menyimpan

alat-alat

atau bahan. Demikian juga ruang

persiapan, harus dapat ditempati meja dan alat-alat untuk keperluan penyiapan
bahan-bahan atau alat-alat untuk percobaan.
Contoh tata letak ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya
dapat dilihat pada gambar berikut.

2. 7

Regulating
Regulating berhubungan dengan aturan yang ada di dalam labolatorium.

Aturan yang ada di dalam labolatorium diantaranya :


2.7.1

Struktur Organisasi

2.7.2

Job description

2.7.3

Diagram alur

2.7.4

penjadwalan

2.7.5

tatatertib

2.7.6

prosedur penggunaan alat

2.7.8

prosedur keselamatan kerja

2.8

Pencatatan (Administrating)
Kegiatan pencatatan berhubungan dengan kegiatan mendaftarkan semua

fasilitas, alat, dan bahan yang ada berdasarkan kategori tertentu (atau sesuai
dengan peraturn yang berlakuk)
Untuk keperluan pencatatan alat dan bahan lab ini diperlukan format atau

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|12

buku perangkat administrasi yang meliputi :


1) Buku inventaris alat dan bahan sebaiknya dibuat dari buku tulis folio yang
diberi kolom-kolom, yaitu nomor katalog (dilihat dalam buku katalog alat
pendidikan FISIKA, untuk mempermudah pengecekan), ukuran, nama alat /
bahan, merk / type, produsen (pabrik pembuatnya), asal / tahun, tahun
penggunaan, jumlah, baik / rusak (jumlah masing-masing alat / bahan yang
baik atau rusak).
2) Kartu stok berguna untuk mengetahui jumlah alat / bahan yang tersedia
ketika diperlukan dan dapat mengetahui tempat penyimpanan alat / bahan itu.
3) Label sebaiknya ditempelkan pada tempat penyimpanan alat / bahan (almari,
laci, rak). Adanya label mempercepat pengambilan maupun pengembalian alat
/ bahan.
4) Kartu permintaan / peminjaman alat bahan diisi oleh guru sebelum
melakukan kegiatan lab sebagai pesanan alat / bahan yang diserahkan kepada
laboran sekitar satu minggu sebelumnya, sehingga laboran memiliki waktu
yang cukup untuk mempersiapkannya.
5) Buku catatan harian bertujuan untuk mengetahui kejadian-kejadian selama
berlangsungnya kegiatan lab, seperti adanya alat yang rusak / hilang,
percobaan yang gagal, sehingga dapat digunakan sebagai dasar tindak lanjut
penyelesaiannya. Buku ini diletakkan di lab dan harus diisi oleh setiap guru
yang melakukan praktikum di lab dan sebulan sekali diperiksa Kepala
Sekolah.
6) Kartu alat / bahan yang rusak diisi ketika terdapat alat atau bahan yang
rusak, juga alat yang pecah bahkan yang retak. Kartu ini merupakan dasar
untuk pemesanan alat / bahan yang harus dibeli di tahun pelajaran baru jika
ada anggaran yang direncanakan.
7) Kartu reparasi digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan alat
yang direparasi. Melalui kartu ini dapat diketahui kapan terjadi kerusakan dan
kapan direparasi, jenis kerusakan, dan komponen yang diganti / diperbaiki.
8) Jadwal kegiatan laboratorium sebaiknya disesuaikan dengan jadwal
pelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan fungsi praktikum, yaitu memantapkan
pemahaman konsep yang diajarkan di kelas. Penyusunan jadwal praktikum

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|13

biasanya dilakukan oleh penanggung jawab teknis laboratorium.


9) Program semester kegiatan laboratorium dibuat masing-masing guru
FISIKA pada awal semester untuk menentukan kapan kegiatan praktikum
akan dilakukan selama satu semester. Program ini berkaitan erat dengan
jadwal penggunaan lab dan persiapan alat / bahan yang akan digunakan.

Contoh format administrasi data ruang laboratorium


FORMAT A

DATA RUANG LABORATORIUM


NAMA SEKOLAH/MADRASAH : _______________________
Laboratorium
Luas (m2) dan
Kapasitas Lab

: _______________________
Luas
Rincian Usul
Jenis Ruangan Luas Yang
Seharusnya Pengembang
Lab
ada (m2)
(m2)
an

Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah,

Kepala Lab......,

__________________

______________

Laboran,

________________

Contoh format daftar alat /barang laboratorium

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|14

Contoh format Kartu Barang

Contoh format permintaan / peminjaman alat / bahan

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|15

FORMAT PERMINTAAN ALAT/BAHAN


LABORATORIUM FISIKA
1. Nama Guru

2. Mata pelajaran

3. Topik/Konsep

4. Jenis alat/bahan

............................................................
............................................................
................ .......................................
5. Tempat praktikum

6. Hari/Tgl Pelaksanaan :
7. Jam

:
______________ , ______ 20__

__________________________
NIP.

Contoh Format Kartu Reparasi :

(Susilowati, 2014)
1. Pengamanan, Perawatan dan Pengawasan

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|16

a. Pengamanan
Ada beberapa prinsip umum upaya pengamanan dan keselamatan
laboratorium FISIKA, meliputi
1) Listrik. Seluruhan jaring-jaring listrik untuk siswa hendaknya dapat
dikendalikan (dimatikan dan dihidupkan) secara sentral dari dekat
tempat duduk guru, atau dari ruang persiapan.
2) Pintu Lab. Pintu sebaiknya lebih dari satu. Daun pintu dibuka ke
luar,memungkinkan siswa dapat keluar dengan lebih mudah apabila
ada bahaya didalam ruang lab.
3) KFisikas Sirkulasi. KFisikas berfungsi sebagai ventilasi paksa untuk
membantu sirkulasi udara jika diperlukan.
4) Tirai dan gorden. Tirai atau gorden untuk menggelapkan ruang
sebaiknyaterbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
5) Kebakaran. Harus disediakan alat pemadam kebakaran. Jenis yang
baik ialah kelas ABC.
6) Alat dan bahan yang berbahaya. Ada lemari atau rak yang digunakan
khusus untuk menyimpan alat dan bahan yang berbahaya. Lemari
khusus ini selalu terkunci. Pengambilan alat dan bahan dari dalamnya
hanya boleh dilakukan oleh guru atau laboran.
7) PPPK. Di setiap lab (bahkan di setiap sekolah) harus tersedia sejumlah
kotak PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

2.9 Pemeliharaan (Maintance)


Pemeliharaan merupakan upaya yang harus dilakukan oleh para
pengelola labolatorium secara terus menerus dalam dalam mengupayakan
2.10 Keselamatan Labolatorium
2.11 Pendanaan(Decaprio, 2013)
Struktur Organisasi Labolatorium secara umum
Umumnya laboratorium memiliki susunan organisasi seperti berikut.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|17

Gambar 1. Struktur Organisasi Laboratorium


Walaupun demikian, susunan organisasi dapat berbeda antar sekolah, tergantung
pada komponen sekolah yang ditunjuk mengurusi laboratorium.
(Suyitno, 2012)
Standar Laboratorium FISIKA di SMA sesuai PERMENDIKNAS no. 24
tahun 2007
Ruang Laboratorium Fisika
a. Ruang laboratorium fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran fisika secara praktik yang memerlukan peralatan
khusus.
b. Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan
belajar.
c. Rasio minimum ruang laboratorium fisika adalah 2,4 m 2/siswa. Untuk
rombongan belajar dengan siswa kurang dari 20 orang, luas minimum
ruang laboratorium adalah 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum adalah 5 m.
d. Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan
pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|18

percobaan.
e. Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada
Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Fisika
No
Jenis
1 Perabot
1.1 Kursi

Rasio
1

Deskripsi
Kuat, stabil, aman, dan mudah

buah/siswa, dipindahkan.
ditambah 1
1.2 Meja kerja

buah/guru
1 buah/7 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
siswa

memadai untuk menampung


kegiatan siswa secara berkelompok

1.3 Meja demonstrasi

maksimum 7 orang.
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja
memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung
peralatan dan bahan yang
diperlukan. Tinggi meja
memungkinkan seluruh siswa dapat
mengamati percobaan yang

1.4 Meja persiapan

didemonstrasikan.
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyiapkan materi

1.5 Lemari alat

percobaan.
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup
dan dapat dikunci. Ukuran
memadai untuk menampung semua

1.6 Lemari bahan

alat.
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup
dan dapat dikunci. Ukuran
memadai untuk menampung semua
bahan dan tidak mudah berkarat.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|19

No
Jenis
1.7 Bak cuci

Rasio
1 buah/2

Deskripsi
Tersedia air bersih dalam jumlah

kelom-pok, memadai.
ditambah 1
buah di
ruang
persiapan.
2

Peralatan

Pendidikan
2.1 Bahan dan Alat Ukur Dasar:
2.1.1 Mistar
6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, skala
2.1.2 Rolmeter

terkecil 1 mm.
6 buah/lab Panjang minimum 10m, skala

2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6

terkecil 1 mm.
6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.
6 buah/lab Ketelitian 0,01 mm.
6 set/lab Massa 100g (2%), 4 jenis bahan.
6 set/lab Massa 100g (2%), 4 jenis bahan.

Jangka sorong
Mikrometer
Kubus massa sama
Silinder massa

sama
2.1.7 Plat
2.1.8 Beban bercelah

6 set/lab

Terdapat kail penggantung, bahan

logam 4 jenis.
10 buah/lab Massa antara 5-20 g, minimum 2
nilai massa, terdapat fasilitas

2.1.9 Neraca
2.1.1 Pegas

pengait.
1 buah/lab Ketelitian 10 mg.
6 buah/lab Bahan baja pegas, minimum 3 jenis.

0
2.1.11Dinamometer

6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.

(pegas presisi)
2.1.1 Gelas ukur

6 buah/lab Bahan borosilikat. Volume antara

2
2.1.1 Stopwatch

100-1000 ml.
6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.

3
2.1.1 Termometer

6 buah/lab Tersedia benang penggantung.

4
2.1.1 Gelas Beaker

Batas ukur 10-110C.


6 buah/lab Bahan borosilikat. Volume antara

100-1000 ml, terdapat tiga variasi


volume.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|20

No
Jenis
2.1.1 Garputala

Rasio
Deskripsi
6 buah/lab Bahan baja. Minimum 3 variasi

6
2.1.1 Multimeter AC/DC

frekuensi.
6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus

10 kilo ohm/volt

dan hambatan. Batas ukur arus


minimum 100 mA-5 A. Batas
minimum ukur tegangan untuk DC
100mV-50V. Batas minimum ukur

2.1.1 Kotak
8 potensiometer
2.1.1 Osiloskop

tegangan untuk AC 0-250 V.


6 buah/lab DisFisikasi maksimum 5 watt.
1 set/lab

Ukuran hambatan 50 Ohm.


Batas ukur 20 MHz, dua kanal,
beroperasi X-Y, tegangan masukan
220 volt, dilengkapi probe

2.1.2 Generator
0

intensitas, tersedia buku petunjuk.


6 buah/lab Frekuensi luaran dapat diatur

frekuensi

dalam rentang audio. Minimum 4


jenis bentuk gelombang dengan
catu daya 220 volt. Mampu
menggerakkan speaker daya 10

2.1.2 Pengeras suara


1
2.1.2 Kabel penghubung

watt.
6 buah/lab Tegangan masukan 220 volt, daya
1 set/lab

maksimum keluaran 10 watt.


Panjang minimum 50 cm,
dilengkapi plug diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam,
merah dan putih, masing-masing 12

2.1.2 Komponen
3

elektronika

1 set/lab

buah.
Hambatan tetap antara 1 Ohm - 1
M Ohm, disFisikasi 0,5 watt
masing-masing 30 buah, mencakup
LDR, NTC, LED, tran-sistor dan
lampu neon masing-masing

2.1.2 Catu daya

minimum 3 macam.
6 buah/lab Tegangan masukan 220 V,

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|21

No
4

Jenis

Rasio

Deskripsi
dilengkapi pengaman, tegangan
keluaran antara 3-12 V, minimum

2.1.2 Transformator

ada 3 variasi tegangan keluaran.


6 buah/lab Teras inti dapat dibuka. Banyak

lilitan antara 100-1000. Banyak


lilitan minimum ada 2 nilai.

2.1.2 Magnet U
6
2.2 Alat Percobaan:
2.2.1 Percobaan Atwood

6 buah/lab

6 set/lab

Mampu menunjukkan fenomena


dan memberikan data GLB dan
GLBB. Minimum dengan 3

atau Percobaan

6 set/lab

kombinasi nilai massa beban.


Mampu menunjukkan fenomena

Kereta dan

dan memberikan data GLB dan

Pewaktu ketik

GLBB. Lengkap dengan pita

2.2.2 Percobaan Papan

6 set/lab

Luncur

perekam.
Mampu menunjukkan fenomena
dan memberikan data gerak benda
pada bidang miring. Kemiringan
papan dapat diubah, lengkap
dengan katrol dan balok. Minimum

2.2.3 Percobaan Ayunan

6 set/lab

Sederhana

dengan tiga nilai koefisien gesekan.


Mampu menunjukkan fenomena
ayunan dan memberikan data pada
pengukuran percepatan gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai panjang

atau Percobaan

6 set/lab

ayunan dan tiga nilai massa beban.


Mampu menunjukkan fenomena

Getaran pada

getaran dan memberikan data pada

Pegas

pengukuran percepatan gravitasi.


Minimum dengan tiga nilai
konstanta pegas dan tiga nilai massa
beban.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|22

No
Jenis
2.2.4 Percobaan Hooke

Rasio
6 set/lab

Deskripsi
Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum Hooke dan
menentukan minimum 3 nilai

2.2.5 Percobaan

6 set/lab

Kalorimetri

konstanta pegas.
Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum kekekalan
energi panas serta menentukan
kapasitas panas kalorimeter dan
kalor jenis minimum tiga jenis
logam. Lengkap dengan pemanas,
bejana dan kaki tiga, jaket isolator,

2.2.6 Percobaan Bejana

6 set/lab

Berhubungan
2.2.7 Percobaan Optik

pengaduk dan termometer.


Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum fluida statik

6 set/lab

dan dinamik.
Mampu menunjukkan fenomena
sifat bayangan dan memberikan
data tentang keteraturan hubungan
antara jarak benda, jarak
bayangan dan jarak fokus cermin
cekung, cermin cembung, lensa
cekung, dan lensa cembung.
Masing-masing minimum dengan

2.2.8 Percobaan

6 set/lab

Resonansi Bunyi

tiga nilai jarak fokus.


Mampu menunjukkan fenomena
resonansi dan memberikan data
kuantisasi panjang gelombang,

atau
Percobaan
Sonometer

6 set/lab

minimum untuk tiga nilai frekuensi.


Mampu memberikan data
hubungan antara frekuensi bunyi
suatu dawai dengan tegangannya,
minimum untuk tiga jenis dawai
dan tiga nilai tegangan.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|23

No
Jenis
2.2.9 Percobaan Hukum

Rasio
6 set/lab

Ohm

Deskripsi
Mampu memberikan data
keteraturan hubungan antara arus
dan tegangan minimum untuk tiga
nilai hambatan.

2.2.1 Manual percobaan

6 buah/

0
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis

percobaan
1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh siswa
melihatnya dengan jelas.

4 Perlengkapan Lain
4.1 Kotak kontak

9 buah/lab 1 buah di tiap meja siswa, 2 buah di


meja demo, 2 buah di ruang

4.2 Alat pemadam

persiapan.
1 buah/lab Mudah dioperasikan.

kebakaran
4.3 Peralatan P3K

1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya


tidak kadaluarsa termasuk obat
P3K untuk luka bakar dan luka
terbuka.

4.4 Tempat sampah


4.5 Jam dinding

1 buah/lab
1 buah/lab

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|24

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu danTempat
Pelaksanaan kegiatan

observasi

manajemen

laboratorium

fisika

dilaksanakan pada:
Tanggal
: 30 April 2015
Tempat
: MAN 2 Jember
Alamat
: JL. Manggar No. 72 Jember 68122 Tlpn. (0331) 48
255
3.2 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah:
3.2.1

Metode observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati
kondisi fisik laboratorium FISIKA MAN 2 Jember.

3.2.2

Wawancara
Penulis

mengajukan

beberapa

pertanyaan

mengenai

manajemen laboratorium FISIKA MAN 2 Jember kepada beberapa


pihak yang berkepentingan yaitu kepala Lab. FISIKA MAN 2
Jember
3.2.3

Pustaka
Penulis menghimpun data data observasi berdasarkan
buku, arsip dan dokumen dokumen penting laboratorium fisika di

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|25

sekolah.
3.2.4

Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan mengambil gambar bangunan
serta sarana dan prasarana laboratorium FISIKA MAN 2Jember.

3.3 Diagram Penelitian

r
PP P
ee e
bt
sm n n
e
u
gy
u u j u
u a s
at
nn n
u ma
h
p aS P
un u i
a aa
L r l
a k t
Sp i
i
k
n z
oe
n a
l
a
Dro
h t
a n
a

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|26

BAB 4. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

4.1.

Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 30 April 2015 di

MA Negeri 2 Jember mengenai laboratorium FISIKA, diperoleh data data


sebagai berikut :
4.1.1. Daftar Inventaris Alat / Bahan LAB. Fisika MAN 2 JEMBER
No

Nama

Persediaan
Baik
Rusak
3
3
-

Jumlah

1.
2.
3.

Barang
Mistar
Roll Meter
Jangka

4.
5.

Sorong
Mikrometer
Kubus Massa

3
8

3
8

6.

sama
Silinder

7.
8.

Massa sama
Plat
Berat

3
30

3
30

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Bercelah
Neraca
Pegas
Dinamometer
Gelas Ukur
Stopwatch
Termometer
Gelas Beker
Garpu Tala
Multimeter

4
9
9
6
1
1
9
3

1
1
-

4
9
9
6
2
2
9
3

18.

AC/DC
Kotak

Ket

3
3

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|27

Potensiomete
19.
20.

r
Osiloskop
Generator

1
6

1
6

21.

Frekuensi
Pengeras

22.

Suara
Kabel

23.

Penghubung
Komponen

24.
25.
26.
27.
28.
29.

Elektronika
Catu Daya
Trafo
Magnet U
Atwood
Papan Luncur
Ayunan

6
3
4
3
5
10

6
3
4
3
5
10

30.

Sederhana
Percobaan

31.
32.

Hooke
Kalorimeter
Percobaan

6
1

6
1

33.

Berhubungan
Percobaan

34.
35.

Optik
Sonometer
Percobaan

3
3

3
3

36.

Hukum Ohm
Petubujk

12

12

37.
38.
39.

Percobaan
Papan Tulis
Kotak Kontak
Alat

1
12
1

1
12
1

40.

Kebakaran
Peralatan

41.
42.

P3K
Jam Dinding
Kursi

1
40

1
40

Bejana

Pemadam

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|28

43.

Meja Kerja

44.
45.
46.
47.

Siswa
Lemari Bahan
Lemari alat
Bak Cuci
Meja

3
7
-

3
7
-

48.

Persiapan
Meja

49.

Demonstrasi
Tempat

Sampah
4.1.2. Struktur Organisasi Laboratorium Fisika MAN 2 Jember
Tabel 2.Kondisi Struktur Organisasi Laboratorium Fisika MAN 2 Jember

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|29

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM FISIKA


MADRASAH ALIYAH NEGERI JEMBER 2
TAHUN PELAJARAN 2010 - 2011

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|30

TATA TERTIB LABORATORIUM FISIKA

KEPALA MAN 2 JEMBER

MAN JEMBER
2
PELINDUNG
Tahun 2010/2011

WAKA KURIKULUM
Drs. SAMSUL M

TUGAS DAN KEWAJIBAN SISWA PEMAKAI LABORATORIUM


1. Mentaati segala peraturan Laboratorium

KEPALA LAB. FISIKA

KEPALA LAB. BIOLOGI

2. Menjaga ketenangan
dan ketertiban
ENIKE KUSUMAWATI,S.Pd
MUNADIROH,S.Pd

KEPALA LAB. KIMIA

saat melakukan
pembelajaran
TITIK
MURNIATI,S.Pd

3. Memelihara kebersihan ruangan, alat serta semua peralatan Laboratorium


4. Mengikuti petunjuk-petunjuk Guru pembimbing Laboratorium
5. Mengambil dan mengembalikan alat dalam keadan bersih dan baik
6. Menjaga keutuhan alat-alat peraga di LABORAN
Laboratorium
7. Mengganti peralatan Praktikum yang rusak karena kecerobohan
8. Memakai seragam
9. Menjalin kerja sama dengan baik antara Guru Pembimbing Praktikum
dengan pengelola laboratorium

HAK SISWA DALAM LABORATORIUM


1. Menggunakan alat dan bahan yang telah ditentukan / sesuai dengan
petunjuk Praktikum yang disetujui
2. Meminta alat-alat dan bahan yang kurang kepada Guru Pembimbing
3. Melakukan Praktikum sesuai dengan program yang telah ditentukan

LARANGAN BAGI SISWA PEMAKAI LABORATORIUM


1. Menggunakan alat peraga dan peralatan lab yang tidak sesuai dengan
prosedur
2. Melakukan Praktikum tanpa seizin Guru Pembimbing

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|31

KEPAL

Dra.D

3. Membuat suasana kurang Edukatif antara lain :


a. Membuat keributan / kegaduhan / kekacauan
b. Membawa makanan ke dalam Laboratorium
c. Menggangu pemakai Laboratorium lain
d. Mengotori / Mencoret / Membuang sampah pada ruangan
Laboratorium
e. Keluar / Masuk Laboratorium tanpa seizin Guru Pembimbing
Praktikum
f. Membawa Tas ke ruangan Laboratorium ( Kecuali atas izin dari Guru
Pembimbing )
Demikian tata tertib ini agar dFisikatuhi dan di laksanakan dengan tanggung
jawab.
Jember, Julil 2010
Mengetahui,
KEPALA MAN 2 JEMBER

Drs. H. MUSTOFA
Nip. 195604081985031004

Pembina LAB. FISIKA

ENIKE K, SPd
Nip. 197206201997032001

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|32

JURNAL PRAKTIKUM
No
.

HARI /
TGL.

JAM KE

BIDANG
STUDI

JUDUL
PENGAMATAN
PRAKTIKUM

ALAT /
BAHAN

JML.

GURU PENANGGUNG
JAWAB

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|33

DAFTAR PINJAM ALAT/BAHAN


LAB. FISIKA FISIKA MAN 2 JEMBER
NO

NAMA
PEMINJAM

JUMLAH

TGL.

TANDA

KEMBALI

TANGAN

1.

Jember, ..... 20...


Kepala Lab. Fisika
Enike Kusumawati

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|34

4.2.

Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan observasi Laboratorium Fisika dilakukan pada hari

Kamis 30 April 2015 di Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember. Observasi ini


didampingi oleh guru mata pelajaran sekaligus mantan kepala lab. Fisika MAN 2
Jember, ibu Enike Kusumawati, S.Pd. Kegiatan yang kami lakukan adalah
menanyakan seputar pelaksanaan labolatorium fisika di MAN 2 Jember
dibandingkan dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2007.Berikut ini pembahasan
hasil penelitian berdasarkan data penelitian serta hasil wawancara dengan
narasumber.
4.2.1. Kondisi Fisik Laboratorium Fisika MAN 2 Jember
Laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER dengan luas bangunan sekitar, 14
x 8 m2 merupakan laboratorium fisika dan biologi (dijadikan satu).Adapun Tata
Ruang Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember initelah sesuai dengan teori, yaitu
terdapat ruang praktikum, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan.Dimana
ruangan ini digunakan praktikan dengan jumlah sekitar 40 siswa.Laboratorium ini
cukup luas digunakan untuk praktikum siswa MA.
Dari hasil pengamatan, Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember secara
keseluruhan memiliki kondisi fisik yang baik, mulai dari kondisi bangunan, cat
tembok, alat mebel air (furniture), keadaan atap dan tembok yang kokoh,
kebersihan lantai serta,sudah baik, akan tetapi ventilasi udara dan pencahayaan
ruang penyimpanan masih kurang baik sehingga ruangan terlihat gelap dan
pengap. Selain itu, kebersihan alat laboratorium terlihat masih kurang baik.Hal ini
terlihat dari hasil pengamatan bahwa masih terdapatnya debu tebal dan sarang
laba laba di lemari penyimpanan alat.
Di dalam lemari penyimpanan alat sendiri, sudah tertata rapi, tapi sayangnya
peralatan yang ada di MAN 2 Jember ini kurang ini kurang dimanfaatkan. Di
dalam lemari, alat-alat praktikum dijadikan satu kedalam kit-kit percabaan yang
tersimpanan pada ruang alat dan bahan MAN 2 Jember.
4.2.2. Struktur Organisasi Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember
Struktur organisasi laboratorium FISKA MAN 2 Jember tidak terdapat
dalam papan melainkan hanya terdapat di buku inventaris laboratorium
Fisika.Seiring dengan penentuan struktur organisasi, kepala laboratorium juga

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|35

harus menentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang ada di
laboratorium. Tugas dan tanggung jawab dijabarkan dengan jelas sehingga setiap
personil dapat memahaminya.Dimana tugas pengelola laboratorium ini terdapat
dalam papan di ruang persiapan. Secara lebih jelas, tugas pengelola laboratorium
FISIKA meliputi :
1. Penanggung jawab dan Koordinator Laboratorium
a. Membuat program kerja laboratorium
b. Membina dan membimbing staf pelaksana laboratorium dalam menerima,
memelihara, dan mengawasi semua alat dan bahan sarana dalam
laboratorium
c. Mengkoordinir dan mengalokasikan kegiatan praktikum dengan membuat
jadwal pelaksanaan serta invemtarisasi hasil kerja
d. Mempersiapkan dan mengecek alat alat dan fungsi sebelum
dipergunakan
e. Mengajukan kebutuhan alat dan bahan kepada sekolah
f. Melakukan inventarisasi dan pencatatan hasil proses penelitian siswa
dalam penggunaan laboratorium
g. Membuat laporan rutin kegiatan
2. Staf Laboratorium
a. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat dan bahan yang ada dalam
laboratorium
b. Menjadi pelaksana administrasi laboratorium yang meliputi :
1) Menginventarisasi alat dan bahan
2) Menyimpan alat dan bahan sesuai dengan fungsi, kegunaan dan
pengamannya
3) Mempersiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan praktik
4) Menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan seluruh ruang
material dalam laboratorium
5) Mensosialisasikan jadwal praktik , buku dan pedoman penggunaan
kepada guru dan siswa

3. Guru Pembimbing Praktikum


a. Membimbing dan mengawasi

serta

melaksanakan

praktikum

di

laboratorium
b. Memberikan program praktik, materi praktik, serta memperkenalkan
tentang fungsi alat dan bahan yang akan dipergunakan
c. Menjaga kebersihan dan menyediakan tempat alat alat/bahan praktek
untuk keamanan kerja
MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|36

d. Mengkoordinasikan hasil laporan kerja siswa guna program tindak lanjut.


Selanjutnya berkaitan dengan program kerja kegiatan laboratorium
FISIKA untuk waktu ke depan harus sudah direncanakan secara matang yakni
mengenai berapa kali praktikum, pembelian bahan praktik, kegiatan memelihara
ruang laboratorium, mengelola barang laboratorium dan lain lain. Penyusunan
jadwal dilakukan secara manual dengan berbantuan komputer. Jadwal disusun
coordinator laboratorium dibantu guru-guru FISIKA, serta dilaporkan kepada
kepala sekolah. Hasilnya, jadwal penggunaan dikomunikasikan kepada seluruh
pengguna laboratorium secara langsung dan dipasang di laboratorium agar dapat
diketahui oleh semua pengguna.
4.2.3. Pengelolaan Laboratorium fisika MAN 2 Jember
Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada kepala lab. Fisika ibu
Enike Kusumawati, SPd. Beliau menjelaskan jika perlu diketahui saat ini kegiatan
praktikum yang ada di MAN 2 Jember tidak pernah dilakukan, jadi bisa dikatakan
pada saat ini lab dalam keadaan vakum. Ini dikarenakan guru mata pelajaran fisika
lebih terfokus untuk melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Untuk saat
ini, ibu Enike sendiri tidak menjabat sebgai kepala lab. Fisika, namun beliau
menceritakan jika pengelolaan yang saat ini, sama seperti ketika beliau menjabat
sebagai kepala lab.
Perlu diketahui, jika kondisi fisik dari labolatorium Fisika yang ada pada
MAN 2 Jember, berada satu atap dengan labolatorium Biologi, namun untuk
masing-masing alat terpisahkan pada ruangnya sendiri-sendiri. Karena pemakaian
gedung secara bersama ini, maka proses praktikumpun harus di jadwalkan dengan
menyesuaikan jadwal praktikum mata pelajaran biologi.
Di lab fisika MAN 2 Jember ini, sistim peminjaman alat-alat labolatorium
fisika juga dibukukan dalam Daftar Pinjam Alat / Bahan lab . Disini, seorang
guru perlu mengisi diskripsi alat yang akan dipinjam.
4.2.4 Kesesuaian laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER dengan standar
sarana dan prasarana dalam PERMENDIKNAS RI No. 24 Tahun
2007
Secara keseluruhan, daftar sarana dan prasarana yang ada di MAN 2
MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|37

Jember sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan pemerintah melalui


PERMENDIKNAS no. 24 Tahun 2007. Disini ada beberapa alat dan perlengkapan
saja yang tidak memenuhi tuntutan pemerintah, semisal silider dengan massa
sama, Gelas beker, dan kotak P3K. Dari segi diskripsi alatpun, kondisinya masih
baik, namun sangat disayangkan tidak dapat termanfaatkan dengan baik. Hal yang
paling vital dari kelngkapan SARPRAS ini adalah tidak adanya kotak P3K yang
ada di lab, mengingat kegiatan lab sangat rentan terhadap kecelakaan kerja,
sehingga keselamatan praktikan kurang mendapat jaminan, tapi untungnya di lab
ini dilengkapi dengan petunjuk melakukan praktikum yang dapat membantu
praktikan dalam melakukan praktikum sehingga kecelakaan kerja dapat
terminimalisir.

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1

Manajemen kurikulum yang diterapkan di MAN 2 Jember terstruktur


dan mencakup semua ruang lingkup manajemen kurikulum.
Manajemen kurikulum di MAN 2 Jember masih menggunakan
manajemen kurikulum saat kurikulum KTSP karena kurikulum 2013

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|38

masih baru dilakukan pengenalan untuk kelas X dan kelas XI.


5.1.2

Sistem kegiatan manajemen kesiswaan di MAN 2 Jember sudah


terstruktur dan mencakup semua fungsi sebuah manajemen sekolah,
mulai dari penerimaan peserta didik baru (PPDB), pencatatan,
pembinaan dan pengembangan, pelaporan dan monitoring guna
terlaksanaua manajemen yang baik dan efektif.

5.1.3

Manajemen personalia yang terlaksana di MAN 2 Jember sudah


diimplementasikan

secara

penuh

sesuai

dengan

standarisasi

pengelolaan personalia dimana manajemen personalia di sekolah ini


meliputi perekrutan, pengangkatan, penempatan, pembinaan dan
pemberhentian personil.
5.1.4

Manajemen sarana dan prasarana di SMPN 7 Jember sudah


terstruktur dan mencakup semua ruang lingkup manajemen, yaitu
mulai

dari

tahap

perencanaan,

pengadaan,

pemeliharaan,

investarisasi hingga penghapusan sarana prasarana. Semua tahapan


ini, sudah sesuai dengan prosedur dari pusat.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian substansi manajemen sekolah di MAN 2 Jember,
penulis disini menyarankan bagi sekolah bahwa manajemen sekolah di
MAN 2 Jember yang sudah berjalan dengan baik harus

tetap dikelola

secara efektif dan ditingkatkan, sedangkan untuk menajemen yang masih


menemui kendala maka sebaiknya pihak sekolah dapat segera mengatasi
agar manajemen berbasis sekolah bisa terwujud dengan baik, sehingga
tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|39

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|40

DAFTAR PUSTAKA
Decaprio, Richard. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogayakarta :
DIVA PRESS
Depdikbud.1979. Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat FISIKA.
Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Moedjadi. 1979. Pengelolaan Laboratorium Sekolah. Bandung : Pusat
Pengembangan Penataran Guru FISIKA
Permendiknas. 2007. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta :
Permendiknas
Salirawati,

Das.

2010.

Manajemen

Laboratorium

FISIKA.

(www.staff.uny.ac.id/sites/default/Manajemen%20Pengelolaan%20Lab10.html)diakses 12 Maret 2015

Sudaryanto, Indrawati, dan Endang Kowara. 1998. Pengelolaan laboratorium


FISIKA dan Instalasi Listrik. Jakarta : Depdikbud.
Susilowati. 2014. Administrasi dan Inventarisasi Laboratorium FISIKA.
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/susilowati-spdsimpdsi/administrasi-dan-pengelolaan-laboratorium-Fisika.pdf) diakses 02
Mei 2015
Suyitno.

2012.

Tata

Letak

Alat

Laboratorium

FISIKA.

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drsms/tata-letak-alat-lab.pdf) diakses pada 2 Mei 2015


Tyan,

Agus.

2012.

Manajemen

Laboratorium

(http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab%202-%2006302244023.pdf)

FISIKA.
diakses

pada 12 Maret 2015.

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|41

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|42

Anda mungkin juga menyukai