Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK KEBIJAKAN PADA

KESEIMBANGAN IS-LM

Oleh Kelompok 6 :
Febrinia Rahma
Rivani Vinola Dewi
Erhaenis Yuliana

HUBUNGAN ANTARA PASAR


BARANG DAN PASAR UANG

Hubungan 1: Permintaan uang bergantung


pada pemasukan

Hubungan 2: Pengeluaran investasi terencana


(I) bergantung pada tingkat suku bunga (r)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SUKU


BUNGA DAN INVESTASI

Turunnya tingkat suku bunga akan


meningkatkan investasi terencana

Naiknya tingkat suku bunga akan menurunkan


investasi terencana

EFEK DARI PERUBAHAN


TINGKAT SUKU BUNGA
Tingkat suku bunga (r) tinggi akan menurunkan
investasi terencana (I)
I termasuk dalam pengeluaran agregat terencana
(AE planned aggregate expenditure)
Naiknya tingkat suku bunga menurunkan AE di
setiap tingkat pemasukan
Turunnya AE menurunkan output ekuilibrium
(pemasukan) Y menurut kelipatan penurunan awal
dari investasi terencana

TINGKAT EKUILIBRIUM
SUKU BUNGA

Tingkat ekuilibrium dari suku bunga tidak


hanya ditentukan di pasar uang
Perubahan output agregat (pemasukan) Y, di
pasar barang, menggeser kurva permintaan
uang dan mengubah tingkat suku bunga
Pada jumlah penawaran uang tertentu, kenaikan
tingkat Y menaikkan tingkat ekuilibrium r, dan
demikian juga sebaliknya

Pengaruh Kebijakan
Jika pemerintah menerapkan kebijakan fiscal (T, G)
perubahan di kurva IS, kurva LM relatif tetap
Jika bank sentral menerapka kebijakan moneter
kurva LM, sedangkan kurva IS tetap
Jika pemerintah menerapka kebijakan campuran
kebijakan fiskal dan moneter maka akan terjadi pergeseran
kurva IS maupun LM

Kebijakan Fiskal
Perubahan pengeluaran pemerintah
dapat ditinjau dari dua perspektif :
Peningkatan pengeluaran pemerintah
Penurunan pengeluaran pemerintah

Dampak Kebijakan Fiskal


Terhadap Keseimbangan
Pasar Barang-Jasa

Dampak Perubahan Pengeluaran


Pemerintah terhadap Keseimbangan
IS-LM

Selain
pengeluaran
pemerintah
(G),
kebijakan
fiskal
dapat
pula
berupa
perubahan kebijakan perpajakan yang dapat
juga ditinjau dalam dua perspektif :

Kebijakan untuk meningkatkan penerimaan


dari sektor pajak (T)
Sebaliknya yaitu menurunkan penerimaan
dari sektor pajak

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter biasanya terkait
dengan kebijakan jumlah uang beredar
atau money supply yang dilakukan oleh
otoritas moneter yang dalam hal ini bank
sentral. Adanya kebijakan dalam bidang
moneter berdampak pada pergeseran
kurva LM.

Kebijakan moneter dapat


dilakukan dengan menjalankan
instrumen kebijakan moneter :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market
Operation)
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve
Requirement Ratio)
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)

Ketika terjadi peningkatan penawaran uang,


kurva LM akan bergeser ke bawah.

KURVA IS-LM
Variabel yang menghubungkan pasar
uang dan pasar barang adalah tingkat
suku bunga. yang menunjukkan bahwa
interaksi antara pasar barang dengan
pasar uang menentukan permintaan
agregat (Y) .

Dampak Kebijakan Fiskal dan


Moneter Terhadap IS dan LM
Pergeseran IS Pergeseran LM

Output

Suku Bunga

Pajak Naik

Kiri bawah

Tetap

Turun

Turun

Pajak Turun

Kanan atas

Tetap

Naik

Naik

Belanja

Kanan atas

Tetap

Naik

Naik

Kiri bawah

Tetap

Turun

Turun

Tetap

Turun

Naik

Turun

tetap

Naik

Turun

Naik

Pemerintah
Naik
Belanja
Pemerintah
Turun
Uang Beredar
Bertambah
Uang Beredar
Menurun

Efektifitas kebijakan Fiskal dan Moneter


Efektivitas Antara Kebijakan Fiskal dan
Kebijakan Moneter Dengan Pendekatan Model
IS-LM bertujuan untuk mengetahui kebijakan
mana yang lebih efektif antara kebijakan fiskal
dan kebijakan moneter bagi perekonomian
Indonesia. Penelitian ini memakai model IS-LM
dan menggunakan error correction model
Engle-Granger (ECM-EG) untuk mengestimasi
variabel-variabel penelitian.

KEBIJAKAN EKSPANSIONER

Kebijakan fiskal ekspansioner: Peningkatan


pengeluaran pemerintah atau penurunan pajak
bersih, bertujuan menaikkan output agregat
(pemasukan) Y

Kebijakan moneter ekspansioner:


Peningkatan penawaran uang yang bertujuan
menaikkan output agregat (pemasukan) Y

CROWDING-OUT DAN
SENSITIVITAS/INSENSITIVITAS

Efek crowding-out: Kecenderungan turunnya


pengeluaran investasi privat akibat naiknya
pengeluaran pemerintah
Sensitivitas/insensitivitas suku bunga dari
investasi terencana: Sifat responsif dari
pengeluaran investasi terencana terhadap
perubahan tingkat suku bunga. Sensitivitas
berarti banyak berubah, insensitivitas berarti
sedikit atau tidak berubah sama sekali

KEBIJAKAN KONTRAKSIONER

Kebijakan fiskal kontraksioner: Penurunan


pengeluaran pemerintah atau peningkatan pajak
bersih, bertujuan menurunkan output agregat
(pemasukan) Y

Kebijakan moneter kontraksioner:


Penurunan penawaran uang yang bertujuan
menurunkan output agregat (pemasukan) Y

BAURAN KEBIJAKAN

Bauran kebijakan: Kombinasi kebijakan


moneter dan fiskal yang dijalankan pada waktu
tertentu

Anda mungkin juga menyukai