Autonomy
Autonomy
Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan displasia vulva yang menimbulkan
keraguan adanya keganasan. Dokter melakukan biopsi dan ternyata menunjukkan suatu
karsinoma. Dokter lalu menjelaskan kepadanya bahwa ia harus dibedah. Wanita tersebut tidak
menyetujui pembedahan kedua. Ia berkata, Tidak, saya tak ingin pembedahan kedua. Ia
telah melebihi 70 tahun. Katanya lagi, Saya tak mempunyai gejala, ini hanya tumbuh kecil,
lalu mengapa saya harus dibedah?. Dokter telah menjelaskan bahwa pembedahan ini tidak
akan merugikannya namun pasien tetap menolak. Pada saat itu, kami bersama-sama- suami,
saudara perempuan dan dokter- berusaha terus menyakinkan wanita itu bahwa ia perlu
dibedah. Pada saat yang sama kami tak ingin mengatakan bahwa ia menderita kanker. Jika ia
tidak setuju untuk dioperasi, maka kemudian penyakitnya bertambah parah dan suatu saat
nanti menjadi invasif. Kami akan mendapat masalah yang lebih besar dan pembedahan yang
lebih luas. Sekarang ini hanya akan dilakukan vulvektomi sederhana, bukan tak mungkin
nanti ia diminta untuk vulvektomi radikal.